Tiga tahun kemudian, RA Foods Corporation, menjadi perusahaan F&B terbesar dikotanya. Punya tiga puluh tiga cabang dengan sistem manajemen yang semakin kuat. Tentu saja, pencapaian itu membuat Adit bangga.
" Ibu melihatku kan? Semua karya ini kupersembahkan untukmu. Jangan khawatir Ibu, perlahan tapi pasti Adit akan menepati janji yang kita buat." Kata Adit terharu.
Hari itu Adit mengajak Kevin pergi Ziarah ke makam Ibunya. Sudah lama Ia tidak mengunjungi makam Ibunya. Tentu saja Kevin menurutinya.
Sampai dimakam Ibu, Adit langsung tanggap membersihkan makam Ibunya dari daun kering yang menghias nama beliau yang tertulis di nisan. Setelah itu Ia meletakkan rangkaian bunga mawar putih yang sangat disukai Ibunya.
" Ibu, sudah sejak lama setelah waktu itu kan? Maaf Ibu, akhir-akhir ini RA yang ibu tinggalkan untukku meminta perhatian ku lebih." Kata Adit sambil mengusap makam ibunya
" Kau ini bisa-bisa nya bersyair kalau RA itu seolah kekasihmu." respon Kevin lalu duduk didekat Adit
" Dia separuh jiwaku sekarang. " jawab Adit sendu
" Baiklah - baiklah aku mengerti." sahut Kevin
Setelah puas berziarah, mereka kemudian kembali ke kantor. Ada sesuatu hal yang perlu Adit bahas bersama Kevin.
" bolehkah aku bertanya?" tanya Kevin
Adit mengangguk
"Kenapa tante Ratih menamai R&A? Apakah itu karena inisialmu dan beliau?" tanya Kevin yang baru menanyakan ini pertama kali walau sudah bertahun-tahun bekerja untuk R&A
Adit menjelaskannya dengan mengenang momen Ibunya memberi nama R&A.
Flashback On
Setelah berhasil mengumpulkan modal dari usaha kecil-kecilan yaitu catering online sehat yang melayani anak-anak mahasiswa dan karyawan, Ibu Ratih memutuskan untuk membuka kedai tetap sesuai dengan banyaknya permintaan pelanggan yang ingin makan secara langsung ditempat.
Ibu Ratih akhirnya menemukan tempat yang pas untuk membuka kedai makan dan sekaligus bisa digunakan untuk tempat tinggal mereka, beliau meminta bantuan dari beberapa orang yang biasa membantu orang pindahan sekaligus membantu menata kedai mereka.
Adit yang saat itu masuk kelas dua SMP dengan sigap membantu ibunya menata kedai makan Ibunya. Ia tidak malu dengan pekerjaan halal yang digeluti Ibunya. Ia juga tidak keberatan jika ia tidak punya waktu bermain seperti teman-teman sebayanya.
" Ibu, kenapa namanya R&A Catering?" tanya Adit dengan polos saat melihat tukang memasang papan nama diluar kedai makanan Ibunya
Ibu Ratih pun menjelaskannya dengan sabar
" Inisial Ibu apa?" tanya Ibu
" R." jawab Adit
" Lalu inisial Adit?" lanjut Ibu
" A. " jawab Adit
" Nah itu jawabannya. Gabungan inisial Ibu dan Adit kan RA. Coba Adit tebak, kenapa Ibu memakai inisial untuk nama kedai kita?" tanya Ibu lagi
Adit menggeleng karena tak bisa menebak jawabannya.
" Agar Ibu bisa bersamamu selamanya." jawab Ibu Ratih sambil memeluk Adit dengan haru.
Flashback Off
Dulu Adit tak mengerti apa maksud Ibu dengan inisial itu di kedai Ibunya bisa membuat mereka bersama selamanya. Tapi kini Ia baru bisa memahaminya. Setelah Ibu pergi, Dialah yang akan melanjutkan RA dan mengabadikannya menjadi sebuah karya yang bermanfaat bagi orang banyak.
Tak terasa air mata Adit berlinang saat menjelaskan alasannya, membuat Kevin merasa bersalah karena telah menanyakan hal itu.
"Hey, maaf." ucap Kevin lirih
" Aku selalu terharu bila membahas Ibu. Perjuangannya dan kemurahan hatinya. Ah, aku tak dapat mendeskripsikannya dengan benar." Kata Adit tersenyum sambil mengusap air matanya kasar
" Kau benar, aku bahkan masih ingat saat beliau mengambil hak asuh untuk menjadi waliku setelah kedua orang tuaku meninggal karena kecelakaan sialan itu. " Kata Kevin gusar
Ah, Adit benar-benar lupa dengan hal itu sekilas. Dia tidak sebatang kara. Dia masih punya sepupu yang merupakan bagian dari keluarganya. Ia tersenyum sendiri mengingat dia yang seolah sebatang kara karena Ibu telah pergi.
" Hey, kau baik-baik saja? Apa yang kau pikirkan hingga tersenyum aneh seperti itu?" tanya Kevin merinding karena mereka masih berada di area makam
" Aku masih ingat kau hilang dan berakhir di temukan oleh warga di area makam sini." kekeh Adit yang berhasil menemukan Ide untuk menyembunyikan isi hatinya yang sebenarnya
Kevin lalu menggandeng tangan Adit dan berjalan cepat untuk pergi dari area makam itu. Kejadian itu masih membekas hingga Ia tidak berani untuk Ziarah sendirian walaupun dimakam orang tuanya.
" Kenapa kau ini? Seperti melihat hantu saja. " protes Adit akibat cengkraman Kevin
" Sudah ku bilang jangan membahas itu di makam. Bagaimana jika hantu itu mengikutiku lagi?" protes Adit
" Ucapkan halo. Hahahaha." goda Adit
Kevin meminta Adit untuk melupakan hal itu, dan mereka segera naik mobil untuk ke kantor RA Foods.
Sampai di kantor RA Foods, Adit menuju ke ruangannya.
" Aku tertarik untuk menambahkan kerjasama yang belum pernah ada. " Kata Adit setiba sampai di ruangannya
" Kau ambisius sekali melebarkan sayap karya RA Foods." respon Kevin yang terkejut karena RA Foods sudah banyak melakukan proyek kerjasama dengan perusahaan lain. Semacam kolaborasi produk, contohnya menggabungkan makanan khas RA Foods dengan produk makanan khas perusahaan yang diajaknya kerjasama dan itu sangat menguntungkan.
" Sepertinya Ibu tadi memberiku inspirasi untuk melakukannya." Kata Adit
" Tapi, kerjasama yang belum pernah ada itu masih sangat abstrak. Bisakah kau memberitahuku yang lebih spesifik." ujar Kevin
Adit hanya melirik Kevin dan saat itu Kevin mengerti bahwa Ia sedang memintanya untuk ikut berpikir.
" Ah, bagaimana jika dengan Shiland... "
" Psikologi... "
Sahut mereka bersamaan. Mereka pun saling menatap. Adit meminta Kevin untuk memperjelas idenya
" Masalah psikologi dapat diatasi dengan makanan dan Shiland mendapatkan citra terbaik dari masyarakat sekarang dalam menangani masalah psikologi ." sahut Kevin
" Bukankah itu terlalu jauh? Terkadang orang-orang hanya melampiaskan hal yang membuatnya stres dengan makan." respon Adit
Kevin menangkap maksud Adit
" Ah, jadi maksudmu, kau akan membuat orang yang memiliki masalah psikologi merasa baik dengan produk RA Foods." Kata Kevin menyampaikan pemahamannya
" Lebih dari itu. Aku berpikir memberikan bonus edukasi psikologi saat mereka menggunakan produk RA Foods yang bisa menenangkan hati karena masalah psikologi." ujar Adit
Kevin berusaha mencerna apa yang dikatakan Adit untuk menemukan inspirasi tentang proyek seperti apa yang bisa digunakan untuk kerjasama dengan Shiland.
" Kudengar Shiland belum pernah bekerjasama dengan perusahaan manapun. Itu artinya akan sangat sulit mendapatkan kata deal." ujar Adit
" Tanda kita harus bekerja lebih keras lagi. Pikirkanlah jika kita berhasil mengajaknya kerjasama, seberapa besar keuntungan yang didapat Shiland yang sangat terkenal itu. " sahut Kevin
" Karena itulah kita harus menggali tentang Shiland lebih dulu. Kevin, bukankah kau menyukai Risa? " kode Adit dengan mengedipkan sebelah matanya
Kevin yang segera mampu menangkap kode itu tersenyum sejenak.
" Itu dulu, kini aku menyukai customer servis cantik yang bekerja disana. " jawab Kevin
" Kalau begitu bagus dong, kamu bisa menggali informasi dari dia." sahut Adit
" Baiklah-baiklah. Aku paham maksudmu." Kata Kevin
Setelah menemukan Ide kerjasama, Kevin mulai menyiapkan langkah untuk menyelesaikan misinya. Sementara Adit menyusun gambaran kasar tentang produk kolaborasi mereka.
Bersambung
...****************...
**Hai pembaca setia Because of You,
Jangan lupa like, vote, dan comment ya.
Follow Instagram **im_sena95 **biar lebih kenal sama penulisnya
Thank You**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments