eps 3

Setelah Bryan pulang Desy memeriksa keadaan Nindy.

sekarang Nindy sedang tidur di tatapnya wajah lelah Nindy dengan mata sembab karena terus menangis

Desy mengusap lembut rambut anaknya dikecup keningnya

Desy berpikir kenapa nasib Nindy sangat tidak beruntung bagaimana Nindy kedepannya apa dia akan melupakan kejadian itu atau malah akan meratapinya seperti sekarang mengingat itu Desy menangis tersedu.

Desy semakin yakin menjodohkannya Nindy dengan anak temannya

" Bu, ibu kenapa?" tanya Nindy yang baru saja bangun dari tidurnya

" GK apa apa, kamu belum makan ibu suapin ya" jawab Desy Nindy hanya mengangguk

" Maafin Nindy ya Bu Nindy cuma nyusahin ibu, Nindy selalu membuat Onar di sekolah mungkin ini balasan karena ulah Nindy yang selalu bikin ibu malu" ucap Nindy seraya menunduk dengan bercucuran air mata

"Gak sayang kamu anak baik, dengerin ibu kamu harus berusaha lupain ini demi ibu kamu harus hidup seperti dulu Nindy yang ceria yang selalu penuh semangat, ibu sedih kalo kamu kayak gini" ucap Desy menangkup wajah anaknya

" Nindy akan usahain Bu, ibu harus janji selalu ada buat Nindy jangan tinggalin Nindy apapun yang terjadi" ucap Nindy lalu memeluk ibunya mereka menangis sambil berpelukan

Setelah menyuapi Nindy Desy tidur di kamar Nindy sedang terlelap tidur desy di kejutkan dengan teriakkan Nindy ,

rupanya Nindy mengigau dia terus berteriak dan menendang nendangkan kakinya serta tangan yang dibuat seperti sedang menangkis sesuatu

"Lepas..... lepas.... lepas.. jangaaannnn" teriak Nindy hingga terbangun

" Sayang ini minum dulu" ucap Desy memberi segelas air

" Maaf.. aku membangunkan ibu ya" ucap Nindy lirih

" Tidak ibu tadi haus, ayo tidur lagi" Desy berbohong

Matahari terbit hari sudah pagi Nindy bangun mencari ibunya, ternyata ibunya sedang memasak di dapur

dia menghampiri ibunya dan duduk di meja makan lalu menengguk segelas air

" Kenapa ibu GK bangunin aku?" ucap Nindy

" Ibu pikir kamu gak sekolah, kamu sudah baikan" jawab Desy

" Sekolah Bu, aku udah baikan lagian murung terus juga gak ada gunanya ya kan? semua sudah terjadi aku hanya harus hati hati kedepannya" ucap Nindy tersenyum manis

" Kamu anak hebat nak, semoga ada kebahagiaan kedepannya buat kamu" ucap Desy merangkul anaknya

Sebenarnya Nindy hanya berusaha tegar di hadapan ibunya karena siapa yang bisa lupa kejadian memalukan di lecehkan banyak pria tidak di kenal membuat Nindy trauma akan pria.

tapi demi ibunya dia berusaha tegar dan berusaha melupakannya

" Aku berangkat sekolah dulu ya Bu" pamit Nindy lalu mencium tangan ibunya

" Kamu berangkat sama siapa kan motor mu di bengkel" ucap Desy membuat Nindy terdiam di ambang pintu

"Iya Bu Nindy lupa" lirih Nindy kembali masuk ke rumah karena takut naik kendaraan umum

tiiidd tiiddd tiiddd

"Siapa itu" tanya Desy seraya keluar dari rumah

"Selamat pagi Tan saya mau jemput Nindy" ucap Bryan di sambut senyuman oleh Desy

" Masuk dulu nak sarapan dulu" ajak Desy

"Gak usah Tan kita langsung berangkat aja" ucap Bryan

"Ya sudah hati hati" ujar Desy

setelah Bryan dan Nindy menyalaminya

Di perjalanan tidak ada yang berbicara hening hanya suara bising kendaraan yang terdengar

" Lo tidur ya?" tanya Bryan mencairkan suasana

" Enggak, pertanyaan Lo aneh" ucap Nindy

" Abis Lo diem Mulu gue kira tidur, gue cuma takut iler Lo nempel di baju gue" kata Bryan

" Lo ngelucu ya tapi GK lucu" kata Nindy seraya memeletkan lidahnya

Bryan melihat wajah Nindy dari kaca spion

wajah cantik Nindy yang dulu cerewet sekarang jadi pendiam hanya bicara saat di tanya

mungkin ada perasaan aneh di hatinya entah itu perasaan kagum, suka atau apa yang jelas dia merasakan sesuatu yang susah di jelaskan

kini mereka tiba di depan gerbang sekolah

"Stop stop.... gue bilang udah sampai disini" ucap Nindy mengguncang bahu Bryan

" Emang kenapa sih? Lo GK mau sampe dalem?" tanya Bryan seraya berhenti

" Gue malu kalo ketauan berangkat sama Lo, Lo jelek" jawab Nindy memeletkan lidahnya seraya berlari dan tertawa

Bryan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Nindy

tapi dia senang Nindy bisa tertawa berarti dia sudah tidak terpuruk seperti kemarin

Nindy berlari ke kelasnya di lorong dia melihat sweater yang di pakai salah satu pria yang melecehkan nya kemarin..

Nindy mundur perlahan pria itu memandang Nindy dari kejauhan

Nindy tidak bisa melihat wajahnya karena dia pake masker dan sweaternya menutupi kepala

Nindy benar benar ketakutan dia terus mundur

Tiba tiba pria itu berdiri membuat Nindy menjerit

Bryan yang baru saja masuk terkejut di tabrak Nindy yang berjalan mundur seraya berteriak

mereka pun jatuh hingga terduduk

Nindy menutupi wajahnya karena takut

Sekarang dia menangis sesenggukan

Bryan memeluk Nindy dari belakang meski Nindy berontak dia terus memeluknya

untung sekolah masih lumayan sepi dan lorong yang dilewati Nindy jarang di lewati siswa lain

"Hey hey... tenang ini gue Bryan, Lo kenapa?" ujar Bryan masih memeluk Bryan

Mendengar nama Bryan Nindy pun perlahan membuka matanya

dia yang ketakutan segera memeluk Bryan

Bryan masih menenangkan Nindy

" Tadi gue liat salah seorang bajingan pake sweater yang kemaren" ucap Nindy dengan tangis sesegukan

" Dimana? GK ada nin? apa Lo tau wajah dia kayak gimana?" ujar Bryan membuat Nindy menggelengkan kepalanya

" Kalo cuma sweater banyak nin yang sama, Lo cuma parno" lanjut Bryan

"Enggak Bryan dia kayak senyum gitu sama gue , ngawasin gue" jawab Nindy

" Udah udah... sekarang Lo tenang dulu, apa Lo mau gue anterin balik?" tanya Bryan

" GK usah brayn gue GK mau ibu kepikiran jangan omongin masalah ini ke ibu ya" pinta Nindy dan Brayn pun mengangguk

" Brayn gue mau ke toilet anterin ya?" ucap Nindy seraya mengelap air mata dan ingusnya

" Lo yakin mau gue anterin? Lo GK takut gue apa apain? tanya Bryan menggoda Nindy

" Udah deh Bryan gue tau Lo itu cowok baik please gue kebelet" ujar Nindy menarik tangan Bryan

Bryan pun ikut ke kamar mandi di tarik oleh Nindy

mau tidak mau Bryan pun ikut

bryan berjalan mondar mandir di toilet wanita

menunggu Nindy yang berada di WC

"Nin bisa cepetan GK gue malu nih kalo sampe ada yang masuk" ucap bryan menggedor pintu

" Sabar Bryan tunggu dulu, udah kok" ucap Nindy seraya membuka kunci

Setelah selesai Nindy keluar di susul Bryan

ada seorang siswa yang berpapasan dengan mereka membuat mereka kelabakan

" Lo ngapain berdua keluar dari toilet cewek? " ucap Meira penuh selidik

"GK ngapa ngapain, tadi gue salah masuk" ucap Brayn santai

Meira melirik Nindy yang hanya nyengir kuda

sekarang Meira mengira yang bukan bukan

dia menatap Nindy dengan tatapan permusuhan

dia mengira Nindy ada hubungan dengan Bryan

" Gue duluan ya bye" ucap Nindy melambaikan tangannya lalu berlari

" Brayn jangan bilang Lo sama..." pertanyaan Meira terpotong karena Bryan menjawab nya terlebih dahulu

" Bukan urusan Lo" jawab Bryan

Meira mengepalkan tangannya dia cemburu pada Nindy

dia menjadi kan Nindy musuh yang nyata sekarang

" Lo berani deketin Bryan, peperangan akan di mulai Nindy" ujar meira mengepalkan tangannya

Nindy kini berada di kelas dengan dua sahabatnya

dia khawatir jika Meira membicarakan Nindy dan Brayn saat keluar dari toilet tadi

sahabatnya heran melihat Nindy yang banyak diam dan melamun

lalu Winaa menyenggol lengan Nindy dengan sikunya

" Nindy woy kenapa ngelamun Mulu sih? tanya Wina

"Tau nih entar kesambet baru tau Lo" sambung Dara

" Gak mungkin setannya takut sama gue" jawab Nindy

Jam pelajaran di mulai ruang kelas menjadi hening

siswa siswi belajar dengan khusyuk

disela sela pelajaran guru melontarkan pertanyaan pada murid muridnya

tiba saat guru bertanya pada Nindy yang sedari tadi melamun

Nindy tak bergeming saat guru bertanya padanya

" Nindy" bentak gurunya

"apa Bryan" jawab Nindy membuat seisi ruangan riuh menyoraki Nindy

Nindy masih tidak menyadari jawabannya yang membuat siswa lain riuh dia mengerutkan keningnya bingung kenapa semua orang menyorakinya

"Cieeeee.... Bryan"

" Brayn mana nih?"

" Jangan jangan kakak kelas yang ganteng itu" para siswi berargumen

" Sudah sudah anak anak, Nindy tolong fokus urusan pacarannya di kesampingkan dulu" ucap gurunya membuat Nindy menunduk malu dan kembali di soraki

" Ini mulut kenapa sih" ucap Nindy memukul mulutnya pelan

Bel istirahat berbunyi semua siswa keluar kelas

tinggal Nindy dan dua sahabatnya yang berada di kelas

sedang membicarakan perihal tadi Nindy menyebut nama Bryan

" Bryan siapa sih nin cerita dong" ujar Winaa

" Iya penasaran gue, atau jangan jangan kakak kelas kita ya" lanjut Dara

"Apaan sih kalian gue cuma salah ngomong" sangkal Nindy

''Udah ahh yuk ke kantin" ucap Daraa

Mereka pun ke pergi kantin sekolah

di perjalanan semua murid menatap Nindy

dengan tatapan berbeda beda

Nindy bertanya tanya kenapa mereka menatapnya seperti itu

" Ada yang aneh ya dari gue" ujar Nindy pada Wina dan Dara

"Enggak kok, emang kenapa? tanya Wina

" Lo GK liat mereka liatin kita?" ujar Nindy

" Karena kita cantik mungkin" jawab Wina lalu tertawa

" Narsis banget Lo , Lo bau kali Win" ujar Dara

" Diihh sial Lo gue udah wangi gini" Wina memberengut kesal

Setibanya di kantin mereka semua kembali menatap Nindy

sampai kemudian seseorang berbicara

membuat perasaan Nindy yang tadi khawatir benar benar terjadi

" Guys enak gak sih pacaran di toilet umum?". ujar Meira yang mendapat sorakan dari murid yang ada di kantin

"Enaklah sama cowok ganteng pemilik sekolah lagi" sahut sahabatnya Meira

"Pasti ceweknya ngerayu duluan nih" ujar sahabatnya Meira yang lain

Wina dan Dara yg tidak tau apa yang mereka bahas dan siapa bertanya tanya

menyenggol nyenggol Nindy yang mematung

sesaat kemudian Nindy memilih kembali ke kelas

" Meira sialan" umpatnya

Wina dan Dara mengejar Nindy ke kelas

sesampainya di kelas mereka bertanya pada Nindy

membuat Nindy mau tidak mau menceritakan semuanya ke sahabatnya

dengan janji tidak akan membicarakan pada siapa pun

" Jadi gitu, awas jangan bilang bilang orang Lo" ujar Nindy

" Iya Lo kayak sama siapa aja" jawab dara

" Sayang sorry kita GK tau keadaan Lo meskipun kita sahabat" ujar Wina lalu memeluk Nindy

" Kita ikut prihatin nin, mulai sekarang kita janji GK akan ninggalin Lo pulang sendiri" ujar Dara

"Thanks guys" membuat Nindy terharu dan memeluk sahabatnya

Apa yang di alami Nindy juga di alami Bryan bedanya Nindy di hujat sedangkan Bryan masih di puja seperti dulu

bahkan ada siswi yang berbisik bisik ingin juga di ajak ke kamar mandi oleh Bryan

sungguh otak anak sekolah yang seperti udang

" Nindy apa dia GK apa apa ya?" gumam Bryan lalu berniat menghampiri Nindy ke kelasnya

Sesampainya di kelas Nindy Bryan melihat Nindy baik baik saja tertawa bersama temannya

membuatnya lega

lalu Bryan menghampiri Nindy dan duduk di meja di depan Nindy

" Ngapain Lo kesini , Lo udah bikin nama baik gue tercoreng tau gak?" ujar Nindy

"Aneh Lo, kan Lo sendiri yang minta di anterin ke kamar mandi" ujar Brayn dengan gamblang membuat Nindy membekap mulutnya

Siswi siswi semakin yakin kalau diantara mereka ada hubungan

Wina dan Dara hanya menonton perdebatan mereka

" Kalo ngomong tuh pake filter" ujar Nindy melepaskan tangannya

" Emang kenyataannya gitu kan" jawab brayn

" Tapi gue jadi bahan ghibah , sana pergi aahh gue nanti makin di hujat" ujar Nindy

Brayn pun pergi tanpa berkata apa-apa lagi

Brayn yang hanya memastikan Nindy baik baik saja

setelah tau keadaannya lalu pergi

tapi itu membuat Nindy semakin di gunjingkan

setelah jam istirahat murid murid di bebaskan karena ada rapat guru

Nindy memutuskan untuk pulang saja diantar sahabatnya yg sekalian bermain di rumah Nindy

Di rumah Nindy sudah terparkir mobil dan motor brayn serta ada beberapa orang di rumah Nindy

Nindy yang heran dengan semua orang mengucapkan salam lalu menyalami semuanya kecuali Bryan

" Kok sama calon suami GK Salim?" ucap Desy

Jjjueeeddeeerrrr

bak di sambar petir Nindy mematung mencerna perkataan ibunya

Wina dan Dara pun tercengang pasalnya mereka tidak tau Nindy sudah sejauh itu hubungannya dengan Bryan

Nindy berlari ke kamarnya

dia merasa tidak di hargai oleh ibunya yang tiba tiba akan. menikahkannya

setelah di jelaskan oleh Desy Wina dan Dara akhirnya mengerti

" Yah patah hati deh gue" ujar Wina yang mendapat toyoran di kepalanya oleh Dara

Desy Wina dan Dara membujuk Nindy

yang awalnya Nindy menolak

setelah di jelaskan agar ada yang melindunginya kejadian seperti kemarin tidak akan terjadi akhirnya Nindy mau di nikahkan hari itu juga

Di hadiri guru guru dan kerabat dekat serta ayah yang telah mencampakkannya dan ibunya

setelah proses akad selesai ayahnya pergi tanpa basa basi

Nindy sedih pasalnya hari pernikahan yang seharusnya bahagia tapi begitu menyedihkan untuknya

Pertama di nikahkan mendadak dengan org yang tidak di cintanya kedua ayahnya tidak memperdulikannya lagi bahkan setelah akad selesai dia langsung pergi tanpa basa basi

semua tamu sudah pergi Nindy kini menangis di kamarnya

" Udah deh berisik tau GK, GK bakal di perawanin sekarang juga" ucapan Bryan sukses membuat Nindy berhenti menangis

Perkataan Bryan yang frontal membuat Nindy heran seorang bryan yang kalem di sekolah ternyata berjiwa barbar

" Kalo ngomong tuh di saring" ujar Nindy seraya melemparnya dengan bantal

" Ohh jadi GK mau nanti mau sekarang aja? boleh" ujar Bryan seraya membuka satu persatu kancing seragam sekolahnya

'' GK mau, ibuuuuu toloonnggg" teriak Nindy sambil berlari

Membuat Bryan tertawa terpingkal karena berhasil mengerjai nindy

Terpopuler

Comments

Michelle Josephine

Michelle Josephine

ngakak plis🤣🤣

2022-07-06

2

Ai laelasari

Ai laelasari

oke 😉
makasih udah mampir

2021-12-27

3

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14
15 eps 15
16 eps 16
17 eps 17
18 eps 18
19 eps 19
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22
23 eps 23
24 eps 24
25 eps 25
26 eps 26
27 eps 27
28 eps 28
29 eps 29
30 eps 30
31 eps 31
32 eps 32
33 eps 33
34 eps 34
35 eps 35
36 eps 36
37 eps 37
38 eps 38
39 eps 39
40 eps 40
41 eps 41
42 eps 42
43 eps 43
44 eps 44
45 eps 45
46 eps 46
47 eps 47
48 eps 48
49 eps 49
50 eps 50
51 eps 51
52 eps 52
53 eps 53
54 eps 54
55 eps 55
56 eps 56
57 eps 57
58 eps 58
59 eps 59
60 eps 60
61 eps 61
62 eps 62
63 eps 63
64 eps 64
65 eps 65
66 eps 66
67 eps 67
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 Pengumuman
82 eps 81
83 eps 82
84 eps 83
85 eps 84
86 eps 85
87 eps 86
88 eps 87
89 eps 88
90 eps 89
91 eps 90
92 eps 91
93 eps 92
94 eps 93
95 eps 94
96 eps 95
97 eps 96
98 eps 97
99 eps 98
100 eps 99
101 eps 100
102 eps 101
103 Eps 102
104 eps 103
105 eps 104
106 105
107 eps 106
108 107
109 eps 108
110 109
111 110
112 111
113 eps 112
114 eps 113
115 eps 114
116 115
117 eps 116 (END)
118 giveaway
Episodes

Updated 118 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14
15
eps 15
16
eps 16
17
eps 17
18
eps 18
19
eps 19
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22
23
eps 23
24
eps 24
25
eps 25
26
eps 26
27
eps 27
28
eps 28
29
eps 29
30
eps 30
31
eps 31
32
eps 32
33
eps 33
34
eps 34
35
eps 35
36
eps 36
37
eps 37
38
eps 38
39
eps 39
40
eps 40
41
eps 41
42
eps 42
43
eps 43
44
eps 44
45
eps 45
46
eps 46
47
eps 47
48
eps 48
49
eps 49
50
eps 50
51
eps 51
52
eps 52
53
eps 53
54
eps 54
55
eps 55
56
eps 56
57
eps 57
58
eps 58
59
eps 59
60
eps 60
61
eps 61
62
eps 62
63
eps 63
64
eps 64
65
eps 65
66
eps 66
67
eps 67
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
Pengumuman
82
eps 81
83
eps 82
84
eps 83
85
eps 84
86
eps 85
87
eps 86
88
eps 87
89
eps 88
90
eps 89
91
eps 90
92
eps 91
93
eps 92
94
eps 93
95
eps 94
96
eps 95
97
eps 96
98
eps 97
99
eps 98
100
eps 99
101
eps 100
102
eps 101
103
Eps 102
104
eps 103
105
eps 104
106
105
107
eps 106
108
107
109
eps 108
110
109
111
110
112
111
113
eps 112
114
eps 113
115
eps 114
116
115
117
eps 116 (END)
118
giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!