eps 6

Sudah 2 hari Nindy dan bryan tidak masuk sekolah membuat Meira semakin curiga

hari ini Bryan sudah merasa lebih baik dan memutuskan akan masuk sekolah

seperti biasa Nindy bangun lebih awal sekarang dia sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Bryan

"Tinggal mandi deh" ucap Nindy seraya menepuk nepukan tangannya

Setelah selesai mandi Nindy memakai seragam

sedikit memoles wajahnya

setelah dirasa cukup sekarang tinggal membangunkan Bryan

" Hey bangun tukang tidur" ucap Nindy menggoyang goyangkan lengan Bryan

Tidak ada respon dari Bryan membuat Nindy kesal

Nindy mempunyai ide untuk membangunkan Bryan

dia duduk di samping Bryan

mengelus rambut Bryan dan membisikkan sesuatu

" Sayang bangun dong, kalo gak bangun aku cium" bisik Nindy

" Eemmhh " Bryan menggeliat

" Sayang" bisik Nindy mencium telinga Bryan dan berniat akan lari

tapi Bryan menangkap tangan Nindy

Nindy membelalakan matanya membelakangi Bryan

Bryan menarik tangan Nindy

Nindy pun terjatuh di pelukannya

Nindy berontak tapi Bryan semakin mengeratkan pelukannya

Nindy memukul lengan Bryan

" Bryan lepasin nanti seragam gue kusut" ucap Nindy berontak

" Biar gini dulu nin" ucap Bryan menyembunyikan wajahnya di tengkuk Nindy

" Nanti kesiangan, ohh gue lupa belum matiin kompor" bohong Nindy

" Lo udah bangunin adek gue" bisik Bryan membuat Nindy bergidik ngeri

Nindy menggigit Bryan setelah Bryan melepaskan pelukannya Nindy menendangnya sampai terjatuh dari ranjang

Nindy berhasil kabur dan berteriak

" Cepetan mandi nanti telat" teriak Nindy dari luar kamar

" Duuhhh Nindy sial dia mancing mancing abis itu gue di tendang" ucap Bryan mengelus pantatnya

Bryan sudah siap kini mereka sedang makan

Bryan melirik Nindy yang lahap makan di hadapannya

Nindy belum menyadari dirinya di tatap Bryan

saat Nindy selesai makan dia mendongak

Bryan mengisyaratkan ada sesuatu di dekat bibir Nindy

Nindy menautkan alisnya seolah bertanya ada apa

" Sini" ucap Bryan dan Nindy pun memajukan wajahnya

ccuupp

"Morning kiss" ucap Bryan lalu pergi meninggalkan Nindy yang membeku

Nindy menyentuh bibirnya

dia merasa tidak takut ketika Bryan menyentuhnya

berbeda dengan lelaki lain

Nindy membereskan bekas makan mereka

lalu menghampiri Bryan di depan

" Mobil siapa ini Bryan?" tanya Nindy

" Mobil gue lah" jawab Bryan

" Jadi Lo mau berangkat naik mobil?" tanya Nindy lagi

" Iya, ayo berangkat entar kesiangan" jawab Bryan

" Gak ah gue mau naik motor aja" ucap Nindy

" Loh kok gitu bunda kasih mobil ini biar kita berangkat naik mobil" ucap Bryan

" Nanti mereka curiga Bryan, udah gue mau berangkat aja, bye" ucap Nindy

Nindy pergi dengan motornya membuat Bryan menggeleng

ternyata tidak salah orang tuanya memilihkan istri untuknya

Nindy gadis yang baik tidak matre bahkan uang jajan saja tidak minta dari Bryan

"Pagi cewek cewek cantik" sapa Nindy pada sahabatnya di parkiran

" Lo kemana aja sih? emang Lo abis diapain sampe GK masuk dua hari" ucap Wina

" Dih p.a Bryan jatuh dari motor terus kakinya bengkak" jelas Nindy lalu menoyor kepala wina

"Oohh gue kirain hahaha" ucap wina

" Yuk ah masuk" ajak dara

Tanpa mereka sadari dari balik pohon ada yang mendengar percakapan mereka

yaitu Meira sekarang dia semakin penasaran pada Nindy

Meira mengepalkan tangannya lalu pergi ke kelas

Saat belajar Bryan melewati ruang kelas Nindy

siswi perempuan saling berbisik membicarakan Bryan

ada yang berkhayal menjadi pacarnya, istrinya bahkan ada yang mau menjadi selingkuhannya

sungguh memalukan

" Pada lebay deh " ucap Nindy yang di dengar Wina

" Lo cemburu ya? " ucap Wina

"Gk, gue merasa mereka memalukan masa demi cowok yang belum suka sama mereka, mereka rela lakuin apa aja" ucap Nindy

" Eemmhh iya juga sih, untung Bryan bukan playboy ya " ujar Wina

" Hhmm" singkat Nindy

Bel istirahat berbunyi Nindy dan sahabatnya pergi ke kantin

Wina memesan makanan sementara Dara dan Nindy menunggu di meja

mereka selalu bergantian memesan makanan

ketika mereka sedang menikmati bakso yang di pesan Wina tiba tiba Meira datang menggebrak meja Nindy

Nindy menatap Meira tidak suka begitu pun Meira

" Ada hubungan apa Lo sama bryan" tanya Meira

"GAK ADA" Nindy memperjelas perkataannya

" Lo bohong gue denger sendiri temen temen Lo bilang Lo abis di apain sama Bryan waktu itu juga gue nelpon pagi dan ada suara Lo, apa Lo suka rela di apain aja sama Bryan?" ucap Meira kini murid lain juga mengerumuni mereka karena penasaran

"Terserah Lo deh lagian bukan urusan Lo juga mau gue pacaran sama Bryan kek sama tukang parkir kek gak ada sedikit pun hak Lo buat tau" jawab Nindy lalu berbalik badan hendak pergi tapi Meira menahan tangan Nindy

Nindy berbalik lalu Meira menampar pipi Nindy hingga berbekas merah

Bryan muncul dari kerumunan membawa Nindy ke pelukannya

"Apa ini? apa kalian.." ucap Meira tergantung

" Iya Nindy pacar gue" ucap Bryan membuat para siswi patah hati masal

" Dan Lo jangan ganggu kita lagi" ucap Bryan menunjuk muka Meira

Bryan menangkup wajah Nindy melihat bekas tamparan

mengelusnya membuat para siswa disana bersorak heboh

Meira pergi dengan hati yang kecewa dan malu

" Udah Bryan gue malu" ucap Nindy menurunkan tangan Bryan

" Bryan sweet banget" ucap salah satu siswi

" Gue rela jadi yang ke 2" sahut yang lain

Sekarang hubungan Nindy dan Bryan sedang menjadi topik pembicaraan di sekolah

Hendrico pun semakin geram

jika dia tidak bisa memiliki Nindy maka orang lain pun tidak ada yang boleh memilikinya

" Pantas saja mereka selalu berdua" gumamnya seraya mengepalkan tangan

waktu para murid pulang

lagi lagi Nindy mendengar tuduhan siswi lain yang mengatakan jika Bryan mau jadi pacar Nindy karena Nindy sudah menyerahkan semuanya pada Bryan termasuk kehormatannya

begitu banyak pendengaran yang membuatnya sakit hati

mereka mengelu elukan Bryan sementara dirinya malah di hujat

" Gue udah yakin bakal begini kalo mereka tau" Nindy berjalan gontai

Tiba tiba sebuah kaki membuat Nindy jatuh tersandung

bbrruukkkkk

Nindy jatuh dan di tertawakan siswa lain

karena Dara dan Wina sudah pulang tidak ada yang membela Nindy

Meira dan murid lain tertawa mencemooh

Meira menyiram Nindy dengan seember air lalu siswa lain ikut melemparinya dengan kertas, tissue dan barang lain yang mereka pegang

Nindy bangkit dan berlari ke toilet setelah mengunci pintu sember air kembali mengguyur tubuhnya

'Nindy menangis dia kesal tapi apa boleh buat melawan pun hanya akan lebih di rundung teman temannya

Nindy pulang dengan keadaan basah kuyup

tepat di jalan yang Pernah memberikan kesan buruk untuknya Hendrico mencegatnya

"Nin Lo kenapa?" tanya Hendrico

" GK apa apa, permisi kak gue mau pulang" jawab Nindy hendak melajukan motornya kembali tapi Hendrico mencabut kuncinya

Nindy turun hendak mengambil kunci tapi Hendrico sengaja membawanya ketempat sepi

Nindy awalnya tidak menyadari karena ingin kuncinya kembali dia mengikuti Hendrico

setelah sampai di tempat sepi kemarin saat dia di lecehkan oleh orang tidak dikenal

Hendrico menyudutkan Nindy di dinding

ingatan Nindy kembali pada hari itu

dia mulai berteriak tapi Hendrico tidak melepaskannya

Hendrico hendak mencium paksa Nindy

ingin melawan tapi tangan Nindy di cekal Hendrico di atas kepalanya

saat Nindy sedang berteriak teriak seperti orang gila seseorang datang memukul Hendrico dari belakang

" Bangs*t" Hendrico kembali bangkit akan membalas tapi kalah telak

" Pergi dari sini dan jangan ganggu Nindy lagi atau Lo gue habisin" ancam Bryan membuat Hendrico kabur

"Nin Lo GK apa apa?" ucap Bryan tapi Nindy masih ketakutan

Nindy berjongkok menutupi kepala dengan lengannya

Bryan ikut berjongkok dan memegang kedua bahu Nindy

tapi Nindy masih ketakutan

Bryan yang bingung harus melakukan apa

Akhirnya dia memeluk Nindy erat meskipun Nindy berontak tapi Bryan masih memeluknya

Bryan menenangkan Nindy dia meyakinkan Nindy cukup lama tapi akhirnya Nindy lebih tenang

Nindy pulang naik mobil bersama Bryan sementara motornya diantar Reno kerumah

Nindy tertidur di mobil mungkin karena terlalu lelah

Bryan yang tidak tega akhirnya menggendong Nindy ke kamarnya

Bryan mengganti baju nindy yang basah

lalu ikut tidur di sampingnya

Nindy bergumam tapi Bryan memeluknya mencium kening Nindy mereka berdua kini terlelap

saat Nindy bangun betapa terkejutnya Nindy karena pakaiannya sudah di ganti

dia tau ini pasti kerjaan Bryan

"Bryaaaaannn, Lo apain gue" teriak Nindy membuat Bryan yang kaget langsung terduduk

Dengan mata sayu Bryan mengucek matanya

mengumpulkan kesadarannya

" Apa sih nin pekak nih kuping gue" ucap Bryan

" Siapa yang gantiin baju gue" tanya Nindy

" Lo gitu aja pake nanya siapa lagi kalo bukan gue" jawab bryan

" Aaarrrggghhhhh Bryan Lo kurang ajar ya, pasti Lo pegang pegang gue ya?" teriak Nindy

" Ya kalo GK di pegang gimana gantinya nin? lagian cuma ganti baju doang Lo heboh" jawab Bryan membuat Nindy semakin murka

"Bryan gue merasa ternodai tau ga mana Lo buka br* gue lagi Lo kurang ajar banget sih" Nindy masih mengomel

" Nindy Lo denger ya niat gue itu baik takut Lo masuk angin jadi gue gantiin GK semuanya kok tuh celana dalem Lo masih aman" ucapan Bryan yang frontal membuat Nindy melotot bak singa yang akan menerkam

" Bryaaaaannn Lo bener bener kurang ajar ya, sini Lo gue mau bikin perhitungan sama Lo" Nindy memukuli Bryan dengan bantal

Mereka berlari saling mengejar seperti anak kecil

Bryan terus berlari karena Nindy terus memukulinya

karena jarang berolahraga Nindy kewalahan mengejar Bryan

dia berhenti dengan nafas ngos-ngosan memegangi kedua lututnya

"Udah lah nin cepat atau lambat gue juga bakal liat, sekarang atau nanti sama aja Lo gitu banget sama suami" ucap Bryan yang tak kalah ngos-ngosan

Nindy yang kesal melemparnya dengan bantal

dan mengenai wajahnya

telpon Bryan bergetar karena silent Bryan hendak ngambilnya tapi handphonenya sudah mati

dia urung mengambil handphone di sakunya

masalah baru bagi Nindy di mulai

Bryan tidak sengaja menjawab telepon

dan handphonenyaa kini masih di sakunya

" Bryan udah gue cape, gue lemes" ucap Nindy seraya duduk di sofa

" Gitu aja lemah, Lagian Lo garang banget" ucap Bryan

" Bisa patah tulang gue lama lama sama Lo" ucap Bryan lalu mereka tertawa

Bryan menghampiri Nindy di sofa

dan duduk di sebelahnya

menempel pada lengan Nindy

seperti kucing yang menggesekkan tubuh di Majikannya

" Apa lagi sih Bryan, gue udah cape jangan mulai lagi deh" ucap Nindy malas Bryan membuat ulah lagi

" Ambilin gue minum dong by" ucap bryan manja

"Apaan bi bi.. babi?" ucap Nindy seraya mendelik

" Bukan lah itu panggilan sayang. baby" ucap Bryan membuat Nindy terbahak

"Hahaha mual gue dengernya" ucap Nindy sambil terbahak bahak

" Jangan jangan kamu hamil by" ucap Bryan membuat Nindy mencubit perut Bryan

Meira yang merasa kecewa pada Bryan menangis

pasalnya dia teman Bryan dari kecil

dulu mereka akrab tapi setelah Meira mengungkapkan perasaannya Bryan semakin menjauh

" Dasar j*l*Ng" gumam Meira

kembali ke Bryan dan Nindy

"Sembarangan kalo ngomong, gue masih perawan ya" ucap Nindy

" Eemmhh mau aku per*w*n*n gak by" bisik Bryan di telinga Nindy

Wajah Nindy memerah menahan malu

dia menyesali perbuatannya tidak menolak Bryan

Bryan menyandarkan kepalanya di sofa

dia seperti sedang menahan sesuatu

"Guu.. guuee mau masak dulu" ucap Nindy lalu pergi

"Sial nanggung banget" ucap Bryan lalu pergi mandi

Di dapur Nindy menyibukkan diri memasak

terlintas di benaknya bagaimana Bryan memperlakukannya dengan lembut

seperti sihir yang membuatnya mengikuti keinginan Bryan

Nindy menggeleng gelengkan kepalanya berusaha mengusir pikirannya

Bryan turun dia hanya mengenakan celana pendek tanpa memakai baju

Nindy yang melihat Bryan bertelanjang dada menjadi gugup

wajahnya memerah

Bryan berdiri tepat di samping Nindy mengambil apel di meja lalu mencium pipi Nindy dan pergi begitu saja

Nindy menyentuh bekas ciuman Bryan senyumnya mengembang

setiap Bryan memperlakukanya seperti itu hatinya tak karuan

ada debaran yang sulit di artikan

" Bryan nakal" gumam Nindy seraya tersenyum miring

Setelah makan malam Nindy memutuskan ke kamarnya untuk menonton Drakor kesukaannya

sementara Bryan sedang belajar

Bryan melihat Nindy yang sedang tengkurap sesekali mengayunkan kakinya

"Nin belajar jangan maen hp Mulu" ucap Bryan

"Iya bentar lagi" jawab Nindy

lama Bryan belajar tidak terdengar suara Nindy

Bryan mendekati Nindy ternyata dia tidur dengan nyenyaknya

Bryan membetulkan posisinya lalu ikut berbaring dan menyelimuti dirinya dan Nindy

Bryan memberi ciuman di sekitar wajah Nindy

di kening , pipi dan bibir Nindy

"good night, pantesan di gantiin baju gak sadar orang tidurnya kayak ******" ucap Bryan seraya menggeleng

Bryan ikut terlelap memeluk Nindy

entah besok akan ada kejadian apa di sekolah

yang jelas masalah menanti Nindy besok

hai guys biar aku tambah semangat up nya dukung terung karyaku ya

like ,komen dan vote 😍😍😍😍😍😍

Terpopuler

Comments

Mom FA

Mom FA

salam dari in memories🙏

2022-02-14

3

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14
15 eps 15
16 eps 16
17 eps 17
18 eps 18
19 eps 19
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22
23 eps 23
24 eps 24
25 eps 25
26 eps 26
27 eps 27
28 eps 28
29 eps 29
30 eps 30
31 eps 31
32 eps 32
33 eps 33
34 eps 34
35 eps 35
36 eps 36
37 eps 37
38 eps 38
39 eps 39
40 eps 40
41 eps 41
42 eps 42
43 eps 43
44 eps 44
45 eps 45
46 eps 46
47 eps 47
48 eps 48
49 eps 49
50 eps 50
51 eps 51
52 eps 52
53 eps 53
54 eps 54
55 eps 55
56 eps 56
57 eps 57
58 eps 58
59 eps 59
60 eps 60
61 eps 61
62 eps 62
63 eps 63
64 eps 64
65 eps 65
66 eps 66
67 eps 67
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 Pengumuman
82 eps 81
83 eps 82
84 eps 83
85 eps 84
86 eps 85
87 eps 86
88 eps 87
89 eps 88
90 eps 89
91 eps 90
92 eps 91
93 eps 92
94 eps 93
95 eps 94
96 eps 95
97 eps 96
98 eps 97
99 eps 98
100 eps 99
101 eps 100
102 eps 101
103 Eps 102
104 eps 103
105 eps 104
106 105
107 eps 106
108 107
109 eps 108
110 109
111 110
112 111
113 eps 112
114 eps 113
115 eps 114
116 115
117 eps 116 (END)
118 giveaway
Episodes

Updated 118 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14
15
eps 15
16
eps 16
17
eps 17
18
eps 18
19
eps 19
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22
23
eps 23
24
eps 24
25
eps 25
26
eps 26
27
eps 27
28
eps 28
29
eps 29
30
eps 30
31
eps 31
32
eps 32
33
eps 33
34
eps 34
35
eps 35
36
eps 36
37
eps 37
38
eps 38
39
eps 39
40
eps 40
41
eps 41
42
eps 42
43
eps 43
44
eps 44
45
eps 45
46
eps 46
47
eps 47
48
eps 48
49
eps 49
50
eps 50
51
eps 51
52
eps 52
53
eps 53
54
eps 54
55
eps 55
56
eps 56
57
eps 57
58
eps 58
59
eps 59
60
eps 60
61
eps 61
62
eps 62
63
eps 63
64
eps 64
65
eps 65
66
eps 66
67
eps 67
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
Pengumuman
82
eps 81
83
eps 82
84
eps 83
85
eps 84
86
eps 85
87
eps 86
88
eps 87
89
eps 88
90
eps 89
91
eps 90
92
eps 91
93
eps 92
94
eps 93
95
eps 94
96
eps 95
97
eps 96
98
eps 97
99
eps 98
100
eps 99
101
eps 100
102
eps 101
103
Eps 102
104
eps 103
105
eps 104
106
105
107
eps 106
108
107
109
eps 108
110
109
111
110
112
111
113
eps 112
114
eps 113
115
eps 114
116
115
117
eps 116 (END)
118
giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!