eps 13

took tok tok

" bentaaaarrrr" teriak Bryan

" siapa sih ganggu aja" gumam Bryan seraya membuka pintu

" kamu bilang bunda ganggu? emang kamu lagi ngapain" tanya bunda

" eehh bundaku yang cantik aku pikir siapa" ucap bryan seraya menyalami bundanya

" menantu bunda mana?" tanya bunda

" datang datang nanyain menantu tanyain anaknya kek" ucap Bryan seraya berjalan ke dalam rumah

" bunda kan udah liat kamu , bunda udah lama gak ketemu menantu bunda" ucap bunda

" ya bentar aku panggil dulu" ucap Bryan melengos pergi ke kamar

" siapa yang datang? " tanya Nindy

" bunda, kita terusin yang tadi ya" ucap Bryan kembali memeluk Nindy yang masih berbalut handuk

" jangan gila deh, bunda nunggu kita sana keluar" ucap Nindy mendorong dorong tubuh Bryan

" iya iya, tapi nanti malem lanjut ya" ucap Bryan seraya mengedipkan sebelah matanya

Bryan keluar menemui bundanya sementara Nindy sedang berganti baju

Nindy keluar menyalami bunda lalu bunda memberi bingkisan kue oleh oleh dari ayah

Bryan merasa tersisih oleh kehadiran Nindy

" lupa sekarang sama anak sendiri" ucap Bryan

" sirik aja sama istri sendiri" ucap bunda

" kamu bahagia ya sama bryan?" tanya bunda

" i iya Bun" jawab Nindy

" pantas saja sekarang kamu makin montok" ucap bunda membuat Nindy tersipu

" iya dong siapa dulu suaminya" ucap Bryan menepuk dadanya bangga

" kamu udah di kasih apa aja sama suami kamu ini" tanya bunda

" apa ya? kalung deh kayaknya" ucap Nindy sejenak berpikir

"hanya itu? hahaha Bryan kamu payah sekali" ucap bunda tertawa membuat bryan dan Nindy saling pandang

" bunda dulu pertama nikah di bawa honeymoon ke luar negeri, kamu baru bisa kasih kalung aja bangga" ucap bunda tidak berhenti tertawa

Bryan hanya menggaruk tengkuknya dia baru sadar ternyata bunda sedang mengejeknya

Nindy ikut tertawa setelah mengerti maksud bunda

" bunda apaan sih malah mengolok anaknya" ucap bryan

bunda pulang setelah magrib di jemput ayah

Nindy yang baru saja merebahkan tubuhnya lagi lagi di ganggu oleh Bryan

Bryan memeluk Nindy mengusap ngusap perut Nindy menjalar ke atas

membuat Nindy kesal dan mencubit tangan Bryan

" sakit yang kok di cubit sih?" ucap Bryan

" kamu bisa diem gak sih? aku ngantuk aku cape" ucap Nindy

" emang kamu abis ngapain di sekolah kok cape?" tanya Bryan

" jangan banyak tanya udah tidur aja besok takut kesiangan" ucap Nindy seraya menyelimuti dirinya sampai ke leher

" gak mau nerusin yang tadi?" tanya bryan yang hanya di jawab gelengan oleh Nindy

Bryan mengalah mungkin Nindy sedang lelah

dia memutuskan untuk tidur memunggungi Nindy

saat pagi Nindy merasa geli Bryan mengendus lehernya seperti kucing

" kamu mau apa?" tanya Nindy

"aku mau, bentar aja ya" bisik Bryan

" nanti ke siangan" ucap Nindy

" baru jam 5 yang, abis ini kita shalat berjamaah ya" ucap Bryan

" terserah deh jangan lama lama" ucap Nindy mengalah

di mobil Nindy memanyunkan bibirnya Bryan yang melihat itu hanya senyum karena tau Nindy sangat kesal padanya

" sayang" panggil Bryan saat Nindy hendak turun

" apa?" ucap Nindy marah

" jangan ngegas gitu dong" ucap Bryan mengulurkan tangannya

" tau ah sebel aku sama kamu" ucap Nindy mencium tangan Bryan

setelah mencium tangan Bryan Nindy belum sempat berbalik tapi Bryan sudah menangkup kedua pipi Nindy dan mencium bibir Nindy

" morning kiss" ucap Bryan

" iya, aku masuk mau sarapan dulu takut gak sempet" ucap Nindy

" iya makan yang banyak biar kamu dan anak kita sehat" ucaap Bryan membelai pucuk kepala Nindy

" iya bye, pulang sekolah aku tunggu di depan" ucap Nindy seraya menutup pintu mobil

Nindy belum ke kelas dia memilih ke kantin terlebih dahulu untuk membeli sarapan

saat sedang makan Nindy merasa seseorang duduk di sampingnya

Nindy menoleh ternyata yang duduk itu damar

" hai nindy, selamat pagi" ucap damar

" pagi juga damar" ucap Nindy

" Lo gak sarapan di rumah?" tanya damar

" gak gue kesiangan gara gara Bryan" ucap Nindy keceplosan

" kok bisa gara gara kak Bryan sih?" tanya damar

" oohh itu emmh Bryan tadi ke rumah dulu dia ngobrol sama nyokap jadi kesiangan, iya gitu" ucap Nindy salah tingkah

" ohh, nih teh manis kayaknya Lo lupa beli minum deh" ucap damar

" ok thanks ya" ucap Nindy

bel sudah berbunyi mereka kini sedang belajar

damar selalu mencuri pandang pada Nindy yang sedang memperhatikan guru

Nindy seperti mempunyai daya tarik tersendiri sampai sampai laki laki banyak yang menyukainya

pelajaran pertama selesai murid menunggu pelajaran selanjutnya tapi seorang guru masuk dan menyampaikan hari ini bebas tapi tidak boleh pulang

Nindy memilih ke kantin bersama temannya

Nindy membeli bakso dan teh manis sementara Wina dan dara hanya membeli jus

wina dan dara melongo melihat Nindy yang makan begitu lahapnya

sampai bakso di mangkuk habis beserta airnya

" nin Lo gak sarapan?" tanya dara

" gue sarapan tadi di kantin cuma lapar lagi" jawab Nindy

" Lo makanya kayak orang gak makan seharian tau gak?" ucap Wina

" gak tau gue laper mulu" ucap Nindy

" Lo gimana sih kan Nindy ada Dede bayinya jadi makannya banyak " ucap dara yang mendapat injakkan di kakinya oleh Nindy

" siapa yang punya baby?" tanya damar yang baru datang menaruh baksonya di meja

" oohh kakak gue punya baby " ucap dara

" oohh kirain siapa" tanya damar

saat mereka sedang berbincang dari belakang Bryan memeluk leher Nindy

Bryan cemburu melihat Nindy di samping damar mereka tertawa entah mentertawakan apa

" ehh kamu ngagetin aja" ucap Nindy

" lagi ngomongin apa sih? " tanya Bryan

" gak cuma lagi cerita aja'' ucap Nindy

" ikut yuk" ucap Bryan mencium pipi Nindy membuat anak anak yang ada di kantin bersorak

" jangan gini deh malu di lihat orang" ucap Nindy melepaskan tangan Bryan yang melingkar di lehernya

" kamu malu? ya udah ayo ikut dulu" tanya Bryan menarik tangan Nindy

" jangan tarik tarik dong, lagian kata guru gak boleh ada yang keluar dari sekolah" ucap damar menepis genggam Bryan

" Lo siapa jangan ikut campur, terserah gue mau bawa dia kemana" ucap Bryan mendorong bahu damar

" udah stop gue ikut Bryan dulu ya guys" pamit Nindy menarik tangan Bryan karena takut membuat keributan

Nindy membawa Bryan ke lorong sepi untuk bicara

tiba tiba Bryan menciumnya dengan kasar

Nindy mendorong Bryan karena sikap Bryan yang keterlaluan di depan umum

" apaan sih kamu gak tau tempat banget" ucap Nindy marah

" jadi gitu kelakuan kamu kalo aku gak ada?" tanya Bryan

" maksudnya apa? ucap nindy

" kamu Deket sama laki laki lain di belakang aku? " ucap Bryan

" gak ada aku Deket deket sama cowok lain" ucap Nindy

" terus tadi apa kamu duduk aja Deket banget pake ketawa ketawa" ucap Bryan

" ya ampun kamu cemburu? kamu gak liat kita banyakan di kantin? " ucap Nindy

" itu cuma formalitas, kamu sama aja kayak temen temen kamu mereka pasti menutupi kesalahan kamu" ucap Bryan

" gak ada ya aku kayak gitu, yang ada kamu udah punya istri masih jalan sama mantan pake peluk peluk lagi" ucap Nindy membuat Bryan terdiam

Nindy pergi meninggalkan Bryan sendiri mematung menatap kepergian Nindy

Nindy menghubungi sahabatnya yang sedang di lapangan

mereka menonton pertandingan basket Anatar anak SMA nya dengan universitas di depan sekolahnya yang kebetulan alumni SMA itu

Nindy ke sana menyusul teman temannya yang duduk barisan depan

" dari mana Lo nin?" ucap dara

" gak tau lah gue kesel banget" ucap Nindy

" nin Lo tau gak anak sekolah kita main sama universitas depan, ada kak Bryan, kak Hendrico sama kak Leo juga" ucap Wina

" Leo siapa? " tanya Nindy

" kalo Leo lulusnya sebelum kak Bryan" ucap dara

mereka sedang menatap ke lapangan disana para pemain sedang pemanasan

Bryan terlihat tampan dengan kaos oblong hitam dan celana olahraga pendek

banyak yang menyoraki nama Bryan membuat Nindy malas

sebelum pertandingan Nindy melihat Maria memberi sebotol air pada Bryan dan meira memberi handuk kecil membuat Nindy mengepalkan tangannya

saat pertandingan berlangsung Nindy sengaja menyoraki nama damar membuat Bryan marah dan bermain dengan kasar

akhirnya skor Bryan dan tim universitasnya lebih unggul satu skor dengan damar dan tim SMA nya

saat Nindy akan menghampiri Bryan tapi Maria lebih dulu memberi air dan dengan beraninya dia mengelap keringat di kening Bryan

Nindy berbalik hendak pergi tapi Hendrico memanggilnya

" hai nindy apa kabar?" tanya Hendrico mengulurkan tangan dan Nindy menjabatnya

" baik kak, kakak sendiri gimana ?" tanya Nindy

" sama gue juga baik, Lo makin cantik aja" ucap Hendrico

" ahh bisa aja, kalo ada receh aku kasih" ucap Nindy dan mereka pun tertawa

saat mereka berbincang leo datang menghampiri Nindy dan Hendrico

leo mengulurkan tangan berkenalan dengan Nindy dan Nindy menjabatnya

" hai gue leo, boleh kenalan gak? " ucap leo

" Nindy kak dan ini dara ini Wina" Nindy juga memperkenalkan dua sahabatnya

" semoga kita bisa jadi teman ya" ucap leo

" iya kak" ucap Nindy

" loh bang Leo lagi ngapain?" kata damar yang baru saja ikut bergabung

" Lo kenal kak leo? " tanya dara

" iya dia kakak sepupu gue" ucap damar

" kita gabung di kantin aja yuk?" ucap Nindy

" kayaknya ada waktu 30 menit lagi sebelum masuk" ucap leo

mereka berkumpul di kantin bercakap mengenai banyak hal

meski mereka baru saling mengenal tapi mereka semua tampak akrab

Bryan yang melihat itu sangat geram Nindy mengabaikannya dan malah mengobrol santai dengan banyak laki laki

" gue mau ngomong" ucap Bryan menarik tangan Nindy

" sabar bro, kita ngumpul bareng aja disini mau kemana sih buru buru banget" ucap leo

" bukan urusan Lo" ucap Bryan menarik tangan Nindy

Nindy ikut menuruti Bryan karena takut terjadi keributan lagi

Bryan membawa Nindy ke lorong sepi dan mulai berbicara panjang lebar mengoceh

Nindy hanya mendengarkan tanpa menjawab Nindy menunduk tidak berani menatap Bryan yang sepertinya sedang marah

" kamu gak ngehargain aku sebagai suami, kamu kumpul sama banyak cowok sementara aku di acuhkan" ucap Bryan di akhir katanya

" aku gak acuhin kamu, tadi aku mau samperin kamu tapi kamu malah mesra mesraan sama Maria pake ngelap kening segala" ucap Nindy dengan nada tinggi

" kalo di bilangin sama suami jangan ngegas" bentak Bryan

" kamu bebas sama cewek lain sementara aku ngobrol aja gak boleh, kamu egois kamu jahat" ucap Nindy air matanya mulai berjatuhan

Bryan yang melihat itu merasa bersalah dia berusaha menyeka air mata Nindy tapi di tepisnya

Nindy pergi ke kelas berjalan terus mengusap air matanya

dia menundukan kepalanya di meja di tumpangkan di lipatan tangannya

Wina dan dara yang baru saja datang melihat punggung Nindy bergetar mereka menghampiri Nindy mengelus rambut Nindy

" Lo kenapa ? lagi berantem?" tanya dara

" kesel banget gue, egois banget dia Lo liat sendirikan gimana dia sama Maria tadi? gue ngobrol banyakan saja gak boleh" ucap Nindy

" sabar ya nin mungkin dia cemburu makanya dia kayak gitu, itu tandanya dia sayang sama lo" ucap Wina

" kita pulang aja boleh gak sih?'' tanya Nindy

" kita izin aja Lo sakit terus kita anterin pulang" ucap dara

" ya udah yuk amit amit aja deh" ucap Wina dan Nindy pun setuju

saat sedang menunggu taksi online di depan gerbang tiba tiba Maria datang memberikan undangan

" malam nanti datang ya ke acara ulang tahun gue, ada party disana" ucap Maria

" iya kalo gue ada waktu" ucap Nindy

" Lo harus Dateng karena Bryan juga akan Dateng " ucap Maria lalu pergi

" gue kesel banget hari ini" ucap Nindy lalu naik taksi bersama temannya

"kita kemana dulu nin?" ucap dara

" kita ke mall beli gaun buat entar malam" ucap Nindy

" gue gak ada duit" ucap Wina lalu Nindy mengeluarkan ATM tanpa batas yang di berikan bryan

membuat teman temannya menganga tak percaya

Nindy memasukkannya kembali lalu pergi ke mall

saat sedang memilih gaun tangan Nindy menyentuh gaun yang juga di sentuh oleh orang lain

Nindy melirik orang tersebut yang menatapnya tidak suka

" gaun ini gue duluan yang pegang" ucap Nindy

" tapi gue juga suka gaun ini, lagian Lo gak bakal punya duit buat beli" ucap meira dengan sombongnya

terjadi saling tarik menarik Nindy yang kesal akhirnya melepaskan dan Meira pun terjungkal ke belakang

Nindy dan sahabatnya tertawa melihat Meira yang jatuh dan tertimpa patung juga

meira yang di tertawakan orang orang bangun lalu pergi menahan rasa malunya

Nindy dan sahabatnya sudah selesai dan kan membayar anterin di depannya ada Meira yang tidak kunjung selesai membayar

" maaf mbak tapi kartu ini tidak bisa di pakai" ucap kasir

" ya udah pake ini aja" ucap meira menyerahkan kartu yang lain

" yang ini saldonya gak cukup mbak" ucap kasir

" duuhh gimana ya kartu yang lain ketinggalan" ucap meira karena malu semua kartunya tidak bisa di pakai

" mbak yaudah yang mbak ini gabungin aja sama ini" ucap Nindy membuat meira menganga tak percaya Nindy punya kartu tanpa batas

" gak usah gak jadi mbak saya mau ambil kartu yang lain dulu" ucap meira gengsi lalu pergi

" kalo gak punya duit jangan sok Sok'an " kata kasir

" yaudah mbak saya bayar yang ini aja tiga" ucap Nindy

selesai dari mall Nindy pulang kerumah disana sudah ada Bryan yang menunggunya menonton tv

karena Nindy terlalu asyik berkeliling mall sampai lupa waktu Maghrib Nindy baru sampai rumah

tanpa menyapa Bryan Nindy langsung masuk ke kamar dan mandi

setelah selesai lalu masak dan makan tanpa menawari Bryan

Bryan menghampiri Nindy yang sedang makan

" kenapa?" tanya Bryan yang hanya di lirik oleh Nindy lalu kembali menyuap lagi makanannya

Terpopuler

Comments

Eva Fransiska Eva

Eva Fransiska Eva

jangan mudah Lulu Nindy,besar kpla nanti s Bryan.

2022-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 eps 1
2 eps 2
3 eps 3
4 eps 4
5 eps 5
6 eps 6
7 eps 7
8 eps 8
9 eps 9
10 eps 10
11 eps 11
12 eps 12
13 eps 13
14 eps 14
15 eps 15
16 eps 16
17 eps 17
18 eps 18
19 eps 19
20 eps 20
21 eps 21
22 eps 22
23 eps 23
24 eps 24
25 eps 25
26 eps 26
27 eps 27
28 eps 28
29 eps 29
30 eps 30
31 eps 31
32 eps 32
33 eps 33
34 eps 34
35 eps 35
36 eps 36
37 eps 37
38 eps 38
39 eps 39
40 eps 40
41 eps 41
42 eps 42
43 eps 43
44 eps 44
45 eps 45
46 eps 46
47 eps 47
48 eps 48
49 eps 49
50 eps 50
51 eps 51
52 eps 52
53 eps 53
54 eps 54
55 eps 55
56 eps 56
57 eps 57
58 eps 58
59 eps 59
60 eps 60
61 eps 61
62 eps 62
63 eps 63
64 eps 64
65 eps 65
66 eps 66
67 eps 67
68 eps 68
69 eps 69
70 eps 70
71 eps 71
72 eps 72
73 eps 73
74 eps 74
75 eps 75
76 eps 76
77 eps 77
78 eps 78
79 eps 79
80 eps 80
81 Pengumuman
82 eps 81
83 eps 82
84 eps 83
85 eps 84
86 eps 85
87 eps 86
88 eps 87
89 eps 88
90 eps 89
91 eps 90
92 eps 91
93 eps 92
94 eps 93
95 eps 94
96 eps 95
97 eps 96
98 eps 97
99 eps 98
100 eps 99
101 eps 100
102 eps 101
103 Eps 102
104 eps 103
105 eps 104
106 105
107 eps 106
108 107
109 eps 108
110 109
111 110
112 111
113 eps 112
114 eps 113
115 eps 114
116 115
117 eps 116 (END)
118 giveaway
Episodes

Updated 118 Episodes

1
eps 1
2
eps 2
3
eps 3
4
eps 4
5
eps 5
6
eps 6
7
eps 7
8
eps 8
9
eps 9
10
eps 10
11
eps 11
12
eps 12
13
eps 13
14
eps 14
15
eps 15
16
eps 16
17
eps 17
18
eps 18
19
eps 19
20
eps 20
21
eps 21
22
eps 22
23
eps 23
24
eps 24
25
eps 25
26
eps 26
27
eps 27
28
eps 28
29
eps 29
30
eps 30
31
eps 31
32
eps 32
33
eps 33
34
eps 34
35
eps 35
36
eps 36
37
eps 37
38
eps 38
39
eps 39
40
eps 40
41
eps 41
42
eps 42
43
eps 43
44
eps 44
45
eps 45
46
eps 46
47
eps 47
48
eps 48
49
eps 49
50
eps 50
51
eps 51
52
eps 52
53
eps 53
54
eps 54
55
eps 55
56
eps 56
57
eps 57
58
eps 58
59
eps 59
60
eps 60
61
eps 61
62
eps 62
63
eps 63
64
eps 64
65
eps 65
66
eps 66
67
eps 67
68
eps 68
69
eps 69
70
eps 70
71
eps 71
72
eps 72
73
eps 73
74
eps 74
75
eps 75
76
eps 76
77
eps 77
78
eps 78
79
eps 79
80
eps 80
81
Pengumuman
82
eps 81
83
eps 82
84
eps 83
85
eps 84
86
eps 85
87
eps 86
88
eps 87
89
eps 88
90
eps 89
91
eps 90
92
eps 91
93
eps 92
94
eps 93
95
eps 94
96
eps 95
97
eps 96
98
eps 97
99
eps 98
100
eps 99
101
eps 100
102
eps 101
103
Eps 102
104
eps 103
105
eps 104
106
105
107
eps 106
108
107
109
eps 108
110
109
111
110
112
111
113
eps 112
114
eps 113
115
eps 114
116
115
117
eps 116 (END)
118
giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!