Cinta Buat Kanaya
Dari author : Karya keduaku, hanya tulisan receh karena author gabut. Hanya menulis kejadian yang sebenarnya sering terjadi, tidak banyak halu tapi lebih ke realita. Terimakasih pada readers dan teman teman yang sudah sudi mampir. Minimal beri like dan koment saja. 🙏🙏
☀☀☀☀☀☀
Di sebuah bangku taman dua orang yang baru saja saling mengenal sedang membicarakan bagaimana masa depan mereka berdua nantinya. Mereka berdua berkomitmen akan saling menerima kekurangan masing masing dan akan belajar saling mencintai. Intinya Nia dan Zy menerima perjodohan mereka.
"Aku benar benar tidak menyangka akan nikah sama kamu Nia" Zy menatap anak anak yang berlarian di Taman itu.
"Hmm, sama" Nia tersenyum tipis.
"Kamu kenapa menerima dijodoh denganku ? " Zy melirik Nia sekilas.
"Memangnya siapa aku berani menolak dijodoh denganmu" Nia menjawab tanpa menoleh.
"Kamu nggak dipaksa kan ?, aku takutnya kamu sakit karena pernikahan ini". Zy memandang lekat gadis yang duduk disampingnya, seolah ingin memastikan apa gadis itu benar benar yakin dengan keputusannya.
"Aku akan belajar mencintaimu, lagi pula aku mana bisa menolak. Bukannya tanggal pernikahan sudah ditetapkan. Bagaimana jadinya jika aku menolak. Keluarga kita akan kecewa". Nia menjawab lirih, dia melirik laki laki disampingnya.
"Nah itu kan kamu terpaksa."
"Walaupun terpaksa aku akan belajar jadi istri yang baik buatmu, Kamu sendiri kenapa mau di jodoh denganku. Bukannya kamu sudah punya pacar ?".
Alzyan tersenyum mendengar pertanyaan Tania, calon istrinya.
"Dijodohkan sama kamu, laki laki mana yang akan menolak. Kamu cantik, lembut, gadis yang ramah."
"Ah, jangan terlalu memuji. Kamu belum mengenalku, kau hanya melihat luarku saja" Nia tersenyum tipis, sebenarnya Nia senang mendengar pujian Zy padanya. Tapi dia tak mau menampakkannya, justru dia heran kenapa laki laki ini merasa tak bersalah meninggalkan pacar yang kabarnya sudah 4 tahun ini dipacarinya.
"Nia, aku janji akan membahagiakanmu. Kau adalah pilihan ibuku, Aku tak mau mengecewakan ibuku. Lagipula mana kuasa aku menolak dijodohkan dengan gadis secantik kamu." Zy membatin dan menatap wajah Nia tak berkedip.
"Hei, kenapa menatapku begitu " Nia mengibas ngibas tangannya di depan mata Zy.
"Apa kamu sudah yakin mau menikahiku, jika kau ingin menolak masih ada waktu. Aku tak ingin punya suami yang hanya menilai kecantikan fisikku saja. Berpikirlah lagi"
"Hei, mana bisa aku berpikir. Lebih baik aku lompat dari jembatan sana daripada tak jadi menikahimu."
"Apaa ?" Nia terkejut mendengar kata kata Zy.
"Hehe, bercanda. Ibu akan memutilasiku dan mayatku dibuangnya dari jembatan itu jika aku tidak menikahimu"
"Berarti kamu menerima perjodohan ini dalam tekanan ibumu ?"
"Sudahlah, jodoh itu ditangan Allah. Tuhan mentakdirkan kita berjodoh dengan cara begini. Aku akan jadi suami yang baik untukmu", Zy menjawab dengan tersenyum senyum. Terlihat dia tak keberatan sama sekali dengan perjodohan ini.
"Bagaimana dengan pacarmu ?" tanya Nia dengan memicingkan matanya.
"Ah nantinya dia juga akan move on dariku, mungkin dia akan mendapat laki laki yang lebih baik dariku". Zy menatap keatas menarik nafas dalam dan membuangnya, dia berusaha melupakan Maysa. Toh dulu Maysa pernah berkhianat darinya, namun dimaafkannya. Bukan tak mungkin Maysa dengan mudah melupakan dirinya bukan ?
Tania mengangguk angguk tanda setuju.
"Mungkin memang sudah takdir kita berjodoh dengan cara begini, aku akan belajar mencintaimu dan menerima kekuranganmu" Nia menoleh pada Zy.
"Aku juga, aku akan berusaha jadi suami yang baik dan membimbingmu. Aku juga akan menerima kekuranganmu. Nia, aku minta padamu jadilah istriku." Alzyan mengambil tangan Tania dan menggenggamnya. Matanya menatap mata Tania.
Tania terkejut, dan jantungnya berdegup kencang. Dia menunduk malu, wajahnya pun merona. Dia terdiam tak dapat berkata.
"Nia, aku melamarmu. Maukah kamu jadi istriku, jadi pendamping hidupku, jadi ibu dari anak anakku?"
Tania semakin terkejut, bagaimana bisa Alzyan mengatakan itu padanya. Ketemuan dan mengobrol juga baru satu kali ini. Sebelumnya hanya berpas pasan saja, saling melempar senyum saja jika kebetulan ketemu. Itupun jarang sekali.
Alzyan merogoh saku jaketnya, lalu mengambil sesuatu dari sana.
"Ini cincin lamarannya, kamu suka? "
Tania mengangguk dan tersenyum malu, wajahnya masih merona.
"Kamu terima lamaranku apa tidak ? "
"Iya, aku mau jadi istrimu" jawab Tania malu malu.
Alzyan lalu memakaikan cincin berlian itu di jari manis calon istrinya. Ternyata pas di jari Tania.
"Bukannya lamaran sudah ya, antara orang tuamu dan pamanku ?, waktu itu aku tak ada dirumah sedang kerja shif malam.
"Itu mereka, ini lamaran dariku. Memangnya kau tak suka? "
"Iya, aku suka" Tania tersenyum manis, membuat hati Alzyan menghangat melihatnya.
"Ya sudah, ini sudah sore. Aku antar pulang ya. Pernikahan kita 10 hari lagi. Jadilah pengantin yang cantik untukku" Alzyan mencubit kecil hidung Tania.
Tania menganguk dengan malu malu, membuat Zy gemas melihat calon istrinya itu.
***
Jumat 5 Maret, hari yang dinantikan telah tiba. Akad nikah Yusuf Alzyan Karim dan Tania Larasati berlangsung lancar dan resepsi pernikahan mereka dihadiri oleh banyak tamu undangan.
Para tamu memuji kecantikan dan ketampanan pasangan suami istri yang baru sah itu, semua mata memandang mereka berdua. Tapi tak sedikit juga mereka yang iri.
"Tak sepadan, bagaimana mungkin Bu Diana menjodohkan Zy dengan gadis itu" Komentar salah satu gadis.
"Istri Alzyan sangat cantik, wajar saja dia mau dijodohkan dengan gadis itu" ujar salah satu sahabat Alzyan.
"Pasangan yang serasi" salah satu dari istri teman teman mereka menimpali.
"Beruntung sekali Tania dinikahi oleh Alzyan " Ucap salah satu teman Tania.
"Sisakan satu untukku ya Allah, lelaki tampan dan kaya seperti kak Alzyan" Salah seorang anak gadis teman Ayah Alzyan menatap kagum pada Alzyan.
Zy melirik istrinya yang kelihatan sudah lelah, wajah Tania kelihatan pucat.
"Nia kalau lelah, istirahat saja"
"Tidak usah, aku hanya ingin minum saja"
"Aku panggilkan pelayan ya", Zy lalu melambaikan tangannya pada pelayan agar mendekat, lalu dia meminta pelayan itu membawa sebotol air mineral untuk istrinya. Tak lama pelayan itu datang membawa air mineral untuk Tania. Tania meminum setengah dari botol itu.
"Kau haus sekali ya ?"
"Iya, makasih ya minumnya.."Tersenyum malu.
Alzyan mengangguk dan tersenyum.
Tak terasa acara pun telah usai, tamu undangan telah pulang kerumah masing masing.
"Paman titip Tania ya, jaga dia baik baik" ucap Pak Danu adik kandung papa Tania, Wali yang menikahkan Tania.
"Baik paman, aku akan jaga Tania baik baik."
"Terimakasih Alzyan, Tania paman dan bibi pulang ya", pamit Danu.
Salma istri Danu memeluk Tania, dia sudah merawat Tania semenjak Tania berusia 6 Tahun. Dia menganggap Tania sebagai anak kandungnya.
"Mainlah kerumah bibi, Tania. Ajak suamimu".
"Iya bi, bila ada waktu aku dan suamiku akan kerumah bibi".
"Bibi tunggu kalian, bibi dan pamanmu pulang sekarang ya"
"iya bi" , Tania dan Alzyan berbarengan.
Setelah semua tamu pulang, Diana dan Akmal Karim menggoda anak dan Menantunya.
"Ayolah istirahat kekamar kalian, kau biarkanlah istrimu istirahat malam ini Zy"
"Iya bu" jawab Zy.
"Istrimu kelihatan lelah. Pijatlah kakinya, kakinya pasti pegal memakai heels seharian ini." ujar Akmal.
"Siap Ayah, kami keatas ya." Zy menggamit tangan istrinya menjauh dari ibu dan ayahnya.
"Hei tunggu, jangan kau buat istrimu bertambah lelah, " Diana setengah berteriak karena Zy telah menjauh darinya.
"Hei, jangan kau seret istrimu, sabar dulu anak muda" Akmal geleng geleng kepala melihat anaknya.
***
Seperti seharusnya malam pertama Zy tak menyia nyiakan malam itu, suasana kamar yang romantis telah dipersiapkannya sebaik mungkin. Zy hendak melakukan tugasnya sebagai suami pada malam itu.
"Aku takut"
"Jangan takut, aku akan melakukannya dengan lembut"
"Tapi aku belum siap.."
"Hhh, siap tak siap lah. Memangnya aku suami dalam novel yang sanggup menunggu berbulan bulan sampai istrinya siap? " gerutu Zy dalam hati, tapi dia berusaha menenangkan istrinya.
"Aku tak akan menyakitimu" Zy memeluk istrinya, mengusap usap pucuk kepalanya, lalu dia membacakan doa keatas pucuk kepala istrinya. Dan Zy benar benar memperlakukan Nia dengan lembut sehingga Nia melupakan ketakutannya berganti dengan kebahagiaan.
sensor 🙏
"Kau lelah ya, istirahatlah, besok kita akan pindah kerumahku"
"Rumahmu, kau tidak tinggal disini? "
"Tidak ini rumah orangtuaku, aku punya rumah sendiri. Rumah yang sederhana pemberian ayahku"
"Oo" Nia mengangguk angguk. Matanya mulai mengantuk.
"Wajahmu kelihatan pucat, tidurlah." Zy menyelimuti tubuh istrinya lalu dia berbaring disebelahnya. Mereka berdua lalu sama sama tertidur karena kelelahan dengan aktifitas dan rangkaian acara hari ini.
*****
Like dan komenmya. baca juga jangan sekedar di like yaaa. 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
yourOcean
Uluh uluh comell
2024-02-16
1
Nita L.
semangat Thor👍
2022-02-17
1
Cinta_manis
ninggal jejak
2021-12-14
0