Tespeck

Sudah sepuluh hari Alzyan ke Riau mengurus pekerjaan yang bertumpuk disana, Setiap hari Zy dan Nia saling memberi kabar. Mereka telponan setiap pagi dan malam hari.

Hari ini Nia merasa sangat lelah, padahal pasien di ruang bersalin tidak banyak. Nia duduk sendirian di meja makan, dia tidak berselera melihat makanan yang dimasak oleh bi Harti.

"Aku sudah telat menstruasi 3 hari, apa jangan jangan aku hamil ya?" Tanya Nia pada diri sendiri, dia lalu menyendok makanan kedalam mulutnya, hanya dimakannya tiga sendok. Setelah itu dia tak sanggup lagi menelan makanan itu. Terasa eneg.

"Aku harus tespek" Nia lalu bergegas kekamarnya, dia memang menyimpan tespek di dalam laci meja riasnya. Nia mengambilnya lalu masuk kedalam toilet. Setelah selesai Nia membawa tespeknya keluar kamar dan memperhatikan alat itu dengan seksama.

Nia berteriak kegirangan melihat hasil tespeknya, ternyata dia positif hamil. Tania sangat bersyukur dia berharap kehamilannya akan menambah kebahagiaan dalam pernikahannya. Mertuanya sangat menginginkan ia cepat hamil, dan suaminya juga menginginkan anak darinya.

"Alhamdulillah ya Allah, engkau berikan rizki yang amat besar padaku"

Nia meraih ponselnya hendak menghubungi suaminya, ingin memberitahukan berita bahagia ini. Namun tiba tiba Nia mengurungkan niatnya.

"Mas Zy pasti lagi sibuk siang siang begini, aku beritahu ketika mas Zy sudah pulang saja. Biar jadi kejutan" Nia tersenyum membayangkan suaminya yang pasti bersorak kegirangan dan akan memeluknya mendengar berita bahagia ini. Nia turun kedapur mencari bi Harti, untuk bercerita tentang hasil tespeknya.

"Bi harti" Tania menepuk pundak bi Harti yang sedang mencuci piring.

"Astagfirullah, ada apa nyonya muda. Ngagetin bibi saja"

"Hehe, maaf bi. Bi tahu tidak bi.." Tania tersenyum lebar karena bahagia.

"Tidak, mana bibi tahu kalau belum dikasih tahu. Ada apa sih, sepertinya nyonya muda sangat bahagia"

"Bibi, tadi Nia tespek. Hasilnya positif, Nia hamil bi" Tania melonjak kegirangan, bi Harti pun tak kalah girang dia melompat lompat.

"Eits nyonya jangan loncat gitu, kan lagi hamil muda. Alhamdulillah bibi ikut bahagia mendengarnya. Jaga baik baik anaknya boss Zy ini, dia pasti bahagia tahu nyonya sudah hamil"

"Belum Nia kasih tahu bi, biar jadi kejutan saja nanti ketika mas Zy pulang".

***

Hari ini Alzyan akan kembali ke Jakarta, sebenarnya pekerjaan masih sangat banyak. Tapi dia sudah sangat merindukan istri tercintanya. Pekerjaan bisa di serahkannya kepada Alif asisten kepercayaannya, Alif adalah kerabatnya di Riau. Dia sangat ulet dalam bekerja dan dapat dipercaya.

Setelah rumahnya di Pekanbaru selesai Alzyan berencana mengajak Nia tinggal di pekanbaru, mungkin 3 bulan lagi akan rampung. Alzyan harus bersabar selama 3 bulan ini harus menahan rindu pada istrinya di Jakarta ketika dia berada di Riau. 3 bulan lagi dia dan istrinya bisa tinggal sama sama di Pekanbaru. Dia bisa ke lokasi perkebunan diluar kota dengan menggunakan mobil saja, dan malam harinya bisa pulang kerumah. Nia pasti akan menunggunya pulang untuk makan malam. Alzyan tersenyum senyum sendiri memikirkan saat itu tiba, dimana dia lelah pulang dari pabrik dan perkebunan, istri cantiknya menunggunya dengan senyuman manis.

Alzyan diantar ke bandara oleh Dion sopirnya, Zy sudah tak sabar ingin menemui istrinya. ponselnya berbunyi beberapa kali tanda pesan WhatsApp masuk. Zy meraih hapenya dari saku lalu membuka pesan whatsApp yang masuk.

Mata Zy membulat sempurna, dadanya terasa panas melihat layar hapenya. Beberapa foto dikirim oleh nomor tak dikenal. Istrinya bersama dokter Evan tersenyum bahagia berjalan beriringan, dan ada foto dokter Evan memegang pipi istrinya, juga foto istrinya memegang tangan dokter Evan.

"Apa apaan ini Nia tak mempedulikan ucapanku, sudah ku bilang jangan dekat dekat sama dokter Evan"

Alzyan tahu orang yang mengirim foto ini tidak bermaksud baik, tapi salah Nia sendiri kenapa berteman terlalu dekat dengan dokter Evan sehingga mungkin menyebabkan orang risih melihat kedekatan mereka. Nanti bagaimana bila foto ini juga tersebar dan dilihat banyak orang.

"Tidak bisa jaga diri, kalau sudah begini kan orang orang yang iri memanfaatkan kesalahanmu Nia"

"Arghh" Alzyan mendesah kesal. Dia tak menyangka istrinya tidak peduli dengan kata katanya.

"Apa susahnya kau menuruti kata kataku Nia, apa Evan lebih penting dari suamimu? " Zy meninju tempat duduk disampingnya. Dion melirik Tuannya yang kelihatan kesal, tapi dia tak berani menanyakan apa penyebabnya.

***

Tania menunggu kedatangan suaminya diteras rumah, dia sudah tak sabar melepaskan rindu. Sebenarnya Tania ingin ikut pak Indro ke bandara tapi dia merasa lemas, akhirnya dia memutuskan menunggu dirumah saja.

"Hmm, kau malah tak menjemputku Tania" gumam Zy ketika mobilnya sudah sampai didepan rumahnya. Pak Indro lalu membuka pintu untuk bossnya. Tania berdiri dan memberi senyum termanisnya. Dia berlari menghambur memeluk suaminya.

Alzyan memeluk Tania, tapi tak seperti yang diharapkan Tania. Zy diam saja senyumnya seperti dipaksa.

"Ada apa dengan mas Zy, apa dia ngambek karena aku tak menjemputnya?" gumam Tania. Tania bergelayut ditangan suaminya, dia sangat rindu.

"Mas, maafin aku ya. Aku tak enak badan makanya tak menjemputmu"

"Ehmm, tidak apa apa Nia. Jika tak enak badan istirahatlah" Zy mengusap punggung istrinya. Mereka jalan berangkulan masuk kedalam kamar.

Alzyan membersihkan tubuhnya dikamar mandi, Tania menunggu suaminya selesai mandi diatas sofa sambil melihat ponselnya. Tak lama keluarlah Zy dengan handuk melilit di pinggangnya. Dia melirik istrinya, Nia jadi deg degan dilirik oleh laki laki tampan itu. Dia mengatur kata kata bagaimana caranya mengatakan bahwa dia sudah hamil.

"Aku harus menegurmu Nia, aku tak ingin istriku tidak menurut ucapanku" batin Zy dalam hati.

Setelah selesai berpakaian Zy menghampiri Nia dan duduk disebelahnya.

"Nia"

"Mas"

Zy Dan Nia berbarengan, kemudian mereka diam sesaat. Tania mengerti pasti ada yang ingin disampaikan suaminya, mungkin soal pekerjaannya pikir Tania.

"Mas duluan saja"

Alzyan mengambil ponselnya, lalu memperlihatkan foto foto kebersamaan Tania dengan dokter Evan.

"Apa maksud foto ini Nia? " suara Zy datar.

"Mas aku bisa jelaskan mas"

"Oke, aku beri kesempatan kamu menjelaskan"

"Mas, itu beberapa hari yang lalu saat kami jalan barengan menuju kamar bersalin. Kami mengobrol biasa saja, bercanda. Aku dan dokter Evan memang dari dulu berteman dekat mas"

"Iya, aku tahu kalian berteman dekat. Aku kan sudah memperingatimu agar tidak dekat dekat lagi dengannya, itu artinya aku cemburu Nia. Tapi kau tak menggubris ucapanku, kau lihat akibatnya seseorang mengambil kesempatan ini. Aku tak tahu siapa pengirim foto ini, yang jelas maksudnya tak baik"

"Maafkan aku mas, aku tak mengira akan seperti ini"

"Hmm, kali ini aku maafkan. Tapi hanya sekali ini, jika kau ulangi lagi. Aku akan menyuruh kak Rendy memecat dokter Evan. Kau mengerti ?"

"Iya aku mengerti mas" Nia mengangguk dan menunduk.

"Aku tak tahu bagaimana kedekatan kalian didalam ruangan, ini diluar ruangan saja dia berani menyentuhmu." Suara Zy tetap datar.

"Kami dekat hanya sebatas bercanda saja mas"

"Oke, aku percaya sama kamu Nia, katanya kau tak enak badan beristirahatlah, aku juga lelah sekali" Zy berdiri dan naik keatas tempat tidur, dia mengatur posisi untuk tidur. Tania pun menyusulnya.

Tania akhirnya tidak jadi memberitahukan kabar bahagia kepada suaminya, pada akhirnya mereka sama sama tertidur siang itu.

*****

Terpopuler

Comments

Bintun Arief

Bintun Arief

siapaaa lagi yg ngirim foto itu haduuuh🥴

2021-10-28

1

Neti Jalia

Neti Jalia

aku mampir lagi kk 🤗🙈

2021-10-15

1

Lacrosse

Lacrosse

alhamdulilah hamil 🤗

2021-10-03

1

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Tentang Zy dan Nia
3 Panggilan Baru
4 Pacaran
5 Cemburu
6 Maafkan aku
7 Pasangan Bucin
8 Namanya Kanaya Hafizah
9 Rencana Maysa
10 Tespeck
11 Suara Hati Alzyan
12 Kecemburuan Alzyan
13 Tangisan Tania
14 Berandalan bertato
15 Periksa Hamil
16 Anak Siapa
17 Titipan Tuan Gunawan
18 Usaha Tania
19 Teman Curhat Yang Salah
20 Berbaikan
21 Tamparan lagi
22 Kecelakaan Tragis
23 Melewatkan Nasi Briyani
24 Kesedihan Tania
25 Menemui Dokter Susan
26 Dibawah Rintik Hujan
27 Keputusan yang tepat ?
28 Jadi Tenaga Kontrak
29 Permintaan ibu
30 Ternyata Salah Paham
31 Berbohong demi kebaikan
32 Bertamu kerumah Adam
33 Tamu di Sore Hari
34 Sebenarnya masih menunggu Mas Zy
35 Demam
36 Aku merasakannya
37 Aku merasakannya 2
38 Pertemuan
39 Kembali Bersama
40 Tania bercerita
41 Pamit
42 Sudah sampai dirumah
43 Suara Hati Rendy
44 Bahagianya Tania
45 Digoda Wanita Jadi Jadian
46 Menginap Dirumah Ibu
47 Kanaya Minta Peluk
48 Makan siang bersama Rendy
49 Periksa Hamil
50 Maysa Menangis
51 Menjenguk Ayah
52 Demi Kanaya dan uminya
53 Aku Ingin Mbak Ayu Jadi Iparku
54 Bertemu Duo Mak Lampir
55 Sicantik Bidadari Surga
56 Bidadari di Keluarga Kami
57 Berita Gembira
58 Shoping Pakaian Bayi
59 Pengumuman
60 Tujuh Bulanan
61 Kemelut Hati Alzyan 1
62 Kemelut Hati Alzyan 2
63 Keputusan Alzyan
64 Kelebihan Nabila
65 Tania 1
66 Tania 2
67 Hanya Alzyan Dan Tania
68 Bertemu Aisyah
69 Sudah Mau Lahiran
70 Semakin sayang Istri
71 Kesayangan Kakek Abdullah
72 Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Menikah
2
Tentang Zy dan Nia
3
Panggilan Baru
4
Pacaran
5
Cemburu
6
Maafkan aku
7
Pasangan Bucin
8
Namanya Kanaya Hafizah
9
Rencana Maysa
10
Tespeck
11
Suara Hati Alzyan
12
Kecemburuan Alzyan
13
Tangisan Tania
14
Berandalan bertato
15
Periksa Hamil
16
Anak Siapa
17
Titipan Tuan Gunawan
18
Usaha Tania
19
Teman Curhat Yang Salah
20
Berbaikan
21
Tamparan lagi
22
Kecelakaan Tragis
23
Melewatkan Nasi Briyani
24
Kesedihan Tania
25
Menemui Dokter Susan
26
Dibawah Rintik Hujan
27
Keputusan yang tepat ?
28
Jadi Tenaga Kontrak
29
Permintaan ibu
30
Ternyata Salah Paham
31
Berbohong demi kebaikan
32
Bertamu kerumah Adam
33
Tamu di Sore Hari
34
Sebenarnya masih menunggu Mas Zy
35
Demam
36
Aku merasakannya
37
Aku merasakannya 2
38
Pertemuan
39
Kembali Bersama
40
Tania bercerita
41
Pamit
42
Sudah sampai dirumah
43
Suara Hati Rendy
44
Bahagianya Tania
45
Digoda Wanita Jadi Jadian
46
Menginap Dirumah Ibu
47
Kanaya Minta Peluk
48
Makan siang bersama Rendy
49
Periksa Hamil
50
Maysa Menangis
51
Menjenguk Ayah
52
Demi Kanaya dan uminya
53
Aku Ingin Mbak Ayu Jadi Iparku
54
Bertemu Duo Mak Lampir
55
Sicantik Bidadari Surga
56
Bidadari di Keluarga Kami
57
Berita Gembira
58
Shoping Pakaian Bayi
59
Pengumuman
60
Tujuh Bulanan
61
Kemelut Hati Alzyan 1
62
Kemelut Hati Alzyan 2
63
Keputusan Alzyan
64
Kelebihan Nabila
65
Tania 1
66
Tania 2
67
Hanya Alzyan Dan Tania
68
Bertemu Aisyah
69
Sudah Mau Lahiran
70
Semakin sayang Istri
71
Kesayangan Kakek Abdullah
72
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!