Tangisan Tania

Tania tertidur sampai sore hingga suara adzan ashar membangunkannya, perlahan dia beringsut bangun dan berjalan kekamar mandi untuk berwudhu.

Setelah menunaikan kewajibannya Tania duduk kembali di tempat tidur, dia sangat malas untuk beranjak dari sana. Terdengar suara pintu kamarnya diketuk, Tania lalu membuka pintu.

"Bibi ada apa? "

"Ini bibi sudah buatin rujaknya, tadi boss memberitahu nyonya ingin rujak buah pedas"

"Oh makasih bi" Tania mengambil piring berisi rujak dari tangan bi Harti.

"Bi, mas Zy kemana ya? "

"Boss keluar sekitar setengah jam yang lalu dia tidak bilang mau kemana"

"Oo, aku cicipi dulu ya bi. Bibi boleh keluar"

"Kalau begitu saya permisi nyonya"

Tania mengangguk dan tersenyum, bibi Harti kembali kedapur.

Tania mencicipi rujak buatan bi Harti, Tania menyukainya. Pas sekali bumbunya di lidah Tania. Sambil menonton televisi Tania mencocol buah ke bumbu rujak, tak terasa sudah habis sepiring buah.

***

Alzyan memenuhi undangan Tuan Gunawan ayahnya Maysa, Gunawan memintanya datang kerumahnya.

"Silahkah di minum kopinya. Maysa bilang kau senang kopi hitam"

"Benar Tuan"

"Kau merubah panggilanmu padaku, bukankah kemaren kau memanggilku papa"

"Kurasa sudah saatnya panggilanku kepada anda berubah Tuan"

"Oke, aku memintamu kesini karena putriku Maysa. Dia akhir akhir ini sering sakit sakitan, tubuhnya saja sudah sangat kurus. Dia memikirkanmu. Aku tak percaya kau tega meninggalkan dia Alzyan"

Alzyan menarik nafas dalam mendengar penuturan Tuan Gunawan, kenapa Tuan Gunawan sepertinya menyalahkan dirinya atas kondisi Maysa yang sering sakit sakitan.

"Memangnya apa penyakit Maysa Tuan? "

"Dokter mengatakan dia stress, dia tidak mau makan sehingga dia sering demam. Dan tubuhnya jadi kurus dan lemah"

"Oo, aku turut bersimpati Tuan, semoga Maysa bisa segera pulih"

"Kalau bersimpati jangan cuma kata kata, kau bisa melihat keadaannya. Dia pasti akan senang"

"Tapi Tuan aku tak mau membuatnya berharap"

"Ayolah Alzyan, aku sebagai papa Maysa memohon padamu"

"Baiklah Tuan" Alzyan merasa tak punya pilihan selain memenuhi keinginan Tuan Gunawan, menemui Maysa untuk sekali ini saja.

Alzyan lalu mengikuti langkah Tuan Gunawan kekamar Maysa. Dirumah mewah ini Tuan Gunawan hanya tinggal bersama Maysa putri tunggalnya, istrinya sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Tentu saja dirumah ini juga ada beberapa orang pembantu untuk mengurusi kebutuhan mereka. Maysa adalah putri tunggal yang sangat dimanjakan.

Gunawan membuka pintu kamar putrinya, lalu mempersilahkan Alzyan masuk.

"Maysa, lihatlah siapa ini yang datang menjengukmu"

Maysa berbaring ditutupi selimut sampai kedadanya. Ditangannya terpasang infus dengan cairan berwarna merah muda. Maysa menoleh.

"Kak Zy, kau menjengukku? , kak aku sangat merindukan kakak"

"Maysa, kau kenapa jadi kurus begini May? "Alzyan jadi prihatin dengan kondisi Maysa, dua minggu yang lalu ketika Maysa mengikutinya ke Riau Maysa belum sekurus ini.

"Kak, aku tak mau makan. Tak berselera"

"Jangan begitu May, kau harus sehat. Kakak ingin ku segera sehat"

"Benarkah kak? "

Alzyan mengangguk dan tersenyum, bagaimanapun gadis ini pernah jadi ratu dihatinya walaupun sekarang dia tak punya perasaan apa apa lagi kepada Maysa. Bukan karena dia sudah punya Tania, tapi semenjak Maysa menghianatinya setahun yang lalu cinta Alzyan pada Maysa memudar. Walaupun waktu dalam satu tahun itu Alzyan berusaha menerima Maysa seperti dulu lagi, tapi dihatinya terlanjur ada luka yang diakibatkan oleh Maysa. Alzyan memaafkan penghianatan Maysa tapi tak bisa mempercayainya lagi.

"Pa, aku mau makan disuap Kak Zy"

"Tapi May.. " Zy ingin menolak.

"Baiklah papa panggil bi Surti untuk mengantar makanan kekamarmu, kamu sudah tiga hari ini tak makan" Tuan Gunawan lalu melangkah keluar kamar. Alzyan hanya terdiam.

***

Tania merasakan perutnya perih, melilit dan mual, kepalanya juga terasa pusing.

Huek huek Tania tak kuat menahan mual dia berlari kekamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Huek Tania muntah lagi, dia kelelahan karena muntah yang banyak. Semua makanan yang dimakannya kini sudah dimuntahkannya. Setelah tak terasa mual lagi Tania perlahan lahan menyiram bekas muntahannya.

Lelah, namun agak mendingan daripada tadi. Tania menghubungi nomor ponsel suaminya, aktif tapi tidak diangkatnya.

"Kemana perginya mas Zy" tanya Tania dalam hati, Nia memutuskan berbaring saja, ia ingin kepalanya yang pusing ini dipijat oleh suaminya.

Adzan magrib pun sudah berkumandang, Tania bergegas menunaikan kewajibannya. Setelah solat Tania mencoba lagi menghubungi suaminya. Alhamdulillah diangkat.

"Assalamualaikum mas, kemana saja sih mas?"

"Ini dalam perjalanan pulang, udah ya Nia mas nyetir" Alzyan lelah pikirannya pun lelah.

"Iya mas, hati hati"

Sepuluh menit kemudian Alzyan sudah sampai dirumahnya, dia bergegas mengerjakan solat magrib. Kemudian dia menghampiri istrinya yang duduk disofa.

"Maafin mas ya, tadi ninggalin kamu tidur sendiri"

"Tidak apa apa mas, memangnya mas Zy ada urusan apa?"

"Kerumah teman, biasalah urusan bisnis" Alzyan berbohong. Daripada jujur tapi bikin istri ngamuk, mending bohong demi kebaikan pikir Alzyan.

Toh aku tak akan mengunjungi Maysa lagi setelah ini

"Mas, aku lapar makan yuk mas"

"Ayolah" mereka berdua pun berjalan menuruni tangga keruang makan. Dimeja makan telah tersedia menu kesukaan Alzyan. Dendeng balado, sayur bayam. dan tempe goreng.

Alzyan bersemangat melihat menu yang tersaji, dendeng balado adalah kesukaanya. Namun beda dengan Tania. Dia merengut melihat makanan yang tersaji dimeja makan. Namun dia tetap melayani suaminya, memasukkan nasi dan lauk kedalam piring untuk suaminya. Tania hanya mengambil sedikit nasi sayur bayam dan tempe goreng untuk dirinya.

Alzyan yang sudah kelaparan makan dengan lahapnya tidak memperhatikan sang istri yang tak berselera.

"Mas, suapin Nia mas? " Bukan ingin bermanja, tapi siapa tahu disuapin suami akan merubah moodnya.

"Nia memangnya kamu nggak bisa makan sendiri ?, mas lelah" jawab Zy tanpa menoleh, Mendengar jawaban suaminya Tania merengut lagi. Kemudian menyuapi sesendok nasi kedalam mulutnya.

Alzyan menoleh pada istrinya, dilihatnya Tania sepertinya enggan mengunyah makanan dalam mulutnya.

"Nia yang semangat makannya, katanya kamu hamil. Masa bu Bidan tidak ngerti tentang nutrisi ibu hamil. Ayolah semangat ya? " Alzyan memberi semangat pada istrinya.

Mendengar suport dari suami, Tania jadi tersenyum dia menyuapkan sesendok lagi kedalam mulutnya.

Tapi aku ingin kamu yang menyuapi aku mas

Tania akhirnya menghabiskan makanan dalam piringnya, walaupun tak disuapi suaminya. Setelah makan mereka kembali kekamar. Alzyan mengambil handuk untuk mandi, karena dia tadi belum sempat mandi.

Ponsel Alzyan berbunyi ada pesan masuk, Tania mengambil ponsel itu ingin melihat dari siapa.

Nanti mas Zy marah tidak ya aku membuka pesannya, tapi kurasa tidak ada rahasia. Namanya juga suami istri wajar kan aku membuka pesan di ponselnya

Tania lalu membuka pesan diponsel suaminya dan ternyata pesan dari Maysa.

"Makasih kak Zy sudah mengunjungiku, sering sering ya kak. Aku ingin cepat sembuh, suapi May makan seperti tadi lagi ya mas"

Degg, Tania hampir menjatuhkan ponsel suaminya. Karena takut ketahuan membuka pesan Tania menghapus pesan itu dengan begitu suaminya tidak tahu ada pesan masuk. Tania menaruh kembali ponsel itu. Air matanya lolos begitu saja dari sudut matanya.

Jadi kau masih berhubungan dengan Maysa mas, kau masih mencintainya. Lalu kenapa kau setuju menikahiku dan membuatku jatuh cinta. kamu tak mau menyuapiku karena lelah, ternyata kau lelah karena habis melayani pacarmu itu.

Tania mengusap air matanya yang tak bisa ditahannya, terdengar suaminya membuka pintu kamar mandi. Tania menghapus sisa air mata dengan selimut lalu dia berbaring membelakangi suaminya dengan selimut menutupi sekujur tubuhnya. Alzyan mengganti pakaiannya terheran melihat istrinya yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Kenapa Nia tubuhmu ditutupi selimut seluruhnya? "

"Silau mas, kan Nia tidak bisa tidur dengan lampu menyala". Tania beralasan saja padahal dia sebenarnya belum mengantuk.

"Nia kamu belum solat, solatlah dulu setelah itu tidur. Kamu boleh mematikan lampu"

"Iya mas" Tania cemberut lalu bangun dan melakukan kewajibannya solat isya.

Lagi hamil kok malas solat sih kamu Nia, belum solat sudah mau tidur.

Alzyan geleng geleng kepala melihat tingkah istrinya. Namun dia berjanji akan mendidik Tania dengan cara yang lembut.

*****

Terpopuler

Comments

White Rose

White Rose

padahal cuma minta disuapin ya, si ular keket aja disuapin

2021-10-31

0

Bintun Arief

Bintun Arief

ih kerasa sampe ulu hati thor. Karena aku pernah ngerasain gimana rasanya permintaan saat hamil di tolak😭

2021-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Tentang Zy dan Nia
3 Panggilan Baru
4 Pacaran
5 Cemburu
6 Maafkan aku
7 Pasangan Bucin
8 Namanya Kanaya Hafizah
9 Rencana Maysa
10 Tespeck
11 Suara Hati Alzyan
12 Kecemburuan Alzyan
13 Tangisan Tania
14 Berandalan bertato
15 Periksa Hamil
16 Anak Siapa
17 Titipan Tuan Gunawan
18 Usaha Tania
19 Teman Curhat Yang Salah
20 Berbaikan
21 Tamparan lagi
22 Kecelakaan Tragis
23 Melewatkan Nasi Briyani
24 Kesedihan Tania
25 Menemui Dokter Susan
26 Dibawah Rintik Hujan
27 Keputusan yang tepat ?
28 Jadi Tenaga Kontrak
29 Permintaan ibu
30 Ternyata Salah Paham
31 Berbohong demi kebaikan
32 Bertamu kerumah Adam
33 Tamu di Sore Hari
34 Sebenarnya masih menunggu Mas Zy
35 Demam
36 Aku merasakannya
37 Aku merasakannya 2
38 Pertemuan
39 Kembali Bersama
40 Tania bercerita
41 Pamit
42 Sudah sampai dirumah
43 Suara Hati Rendy
44 Bahagianya Tania
45 Digoda Wanita Jadi Jadian
46 Menginap Dirumah Ibu
47 Kanaya Minta Peluk
48 Makan siang bersama Rendy
49 Periksa Hamil
50 Maysa Menangis
51 Menjenguk Ayah
52 Demi Kanaya dan uminya
53 Aku Ingin Mbak Ayu Jadi Iparku
54 Bertemu Duo Mak Lampir
55 Sicantik Bidadari Surga
56 Bidadari di Keluarga Kami
57 Berita Gembira
58 Shoping Pakaian Bayi
59 Pengumuman
60 Tujuh Bulanan
61 Kemelut Hati Alzyan 1
62 Kemelut Hati Alzyan 2
63 Keputusan Alzyan
64 Kelebihan Nabila
65 Tania 1
66 Tania 2
67 Hanya Alzyan Dan Tania
68 Bertemu Aisyah
69 Sudah Mau Lahiran
70 Semakin sayang Istri
71 Kesayangan Kakek Abdullah
72 Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Menikah
2
Tentang Zy dan Nia
3
Panggilan Baru
4
Pacaran
5
Cemburu
6
Maafkan aku
7
Pasangan Bucin
8
Namanya Kanaya Hafizah
9
Rencana Maysa
10
Tespeck
11
Suara Hati Alzyan
12
Kecemburuan Alzyan
13
Tangisan Tania
14
Berandalan bertato
15
Periksa Hamil
16
Anak Siapa
17
Titipan Tuan Gunawan
18
Usaha Tania
19
Teman Curhat Yang Salah
20
Berbaikan
21
Tamparan lagi
22
Kecelakaan Tragis
23
Melewatkan Nasi Briyani
24
Kesedihan Tania
25
Menemui Dokter Susan
26
Dibawah Rintik Hujan
27
Keputusan yang tepat ?
28
Jadi Tenaga Kontrak
29
Permintaan ibu
30
Ternyata Salah Paham
31
Berbohong demi kebaikan
32
Bertamu kerumah Adam
33
Tamu di Sore Hari
34
Sebenarnya masih menunggu Mas Zy
35
Demam
36
Aku merasakannya
37
Aku merasakannya 2
38
Pertemuan
39
Kembali Bersama
40
Tania bercerita
41
Pamit
42
Sudah sampai dirumah
43
Suara Hati Rendy
44
Bahagianya Tania
45
Digoda Wanita Jadi Jadian
46
Menginap Dirumah Ibu
47
Kanaya Minta Peluk
48
Makan siang bersama Rendy
49
Periksa Hamil
50
Maysa Menangis
51
Menjenguk Ayah
52
Demi Kanaya dan uminya
53
Aku Ingin Mbak Ayu Jadi Iparku
54
Bertemu Duo Mak Lampir
55
Sicantik Bidadari Surga
56
Bidadari di Keluarga Kami
57
Berita Gembira
58
Shoping Pakaian Bayi
59
Pengumuman
60
Tujuh Bulanan
61
Kemelut Hati Alzyan 1
62
Kemelut Hati Alzyan 2
63
Keputusan Alzyan
64
Kelebihan Nabila
65
Tania 1
66
Tania 2
67
Hanya Alzyan Dan Tania
68
Bertemu Aisyah
69
Sudah Mau Lahiran
70
Semakin sayang Istri
71
Kesayangan Kakek Abdullah
72
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!