Hari ini Tania bekerja di ruang bersalin benar benar menjauhi dokter Evan. Di ruang bersalin semua juga sudah tahu dokter Evan ramah pada semua bidannya, dan semua juga tahu dokter Evan menganggap Tania sebagai adiknya. Namun Tania tidak mau suaminya salah paham lagi dan Tania tidak mau ada pihak yang mengambil keuntungan dengan kedekatannya dengan dokter Evan.
Tert tert Tania lalu menerima panggilan dari suaminya.
"Hallo mas ?"
"Mas jemput ya, tunggu diluar gerbang"
"Iya mas, Nia keluar sekarang"
Tania mengambil tas selempangnya dari atas meja, memastikan tidak ada yang ketinggalan kemudian dia pamit dengan teman shif sore. Tania berjalan keluar ruangan berbarengan dengan Aisyah teman yang juga shif pagi.
"Aish, aku duluan ya mas Zy sudah jemput"
"Iya hati hati Nia" Aisyah teman Tania melambaikan tangannya, Tania masuk kedalam mobil yang sudah dibuka pintunya oleh suaminya.
"Mas, apa kita langsung periksa hamil ? " serobot Nia sesampainya didalm mobil.
"Tunggu sebentar ya, mas mau ke bengkel ganti oli mobil. Setelah itu kerumah ibu nanti kamu ganti baju disana, mas sudah bawa baju gantinya. Ibu mengundang kita makan siang disana"
"Oo iya lah" Tania mengangguk saja, dia juga sudah kangen dengan ibu mertuanya. Tania ingin memberitahu bahwa dia sekarang sudah hamil, Tania membayangkan ibu mertua nanti pasti sangat senang mendengar kabar bahagia itu.
Sampai di bengkel, Alzyan meminta karyawan bengkel menukar oli mobilnya, dan menservis mobilnya. Alzyan berdiri mengawasi karyawan bengkel itu bekerja. Sementara Tania duduk di kursi menunggu mobil selesai dikerjakan sambil memainkan ponsel pintarnya.
"Hei Tania, ngapain kesini? " seseorang mengejutkan Tania. Tania mendongakkan wajahnya melihat siapa orangnya, rasanya suaranya tak asing. Ternyata seorang laki laki jangkung dengan tato di lengannya.
"Eh, bang Alvin, Nia temani suami Nia kesini bang"
"Yang mana suami kamu Nia? " Tanya laki laki itu mengedarkan pandangannya.
"Itu, yang pake kemeja abu abu" Jawab Tania menunjuk kearah suaminya.
"Ah, ganteng mana sama abangmu ini? " Alvin memperhatikan klientnya yang berkemeja abu abu.
"Hh ya ganteng suamikulah" Tania mendengus.
"Ah kau ini Tania, mana ada laki laki yang lebih ganteng dari abangmu," sarkas Alvin dengan logat bataknya.
"Ehm maaf ada apa ini" Alzyan menyela dengan suara beratnya.
"Mas kenalkan ini bang Alvin" Tania dengan ragu mengenalkan Alvin pada suaminya, kemaren suaminya sempat cemburu berat setelah berkenalan dengan Arkhan. Tania takut suaminya akan cemburu lagi seperti kemaren. Alzyan dan Alvin bersalaman, dan saling menatap tajam.
"Hei kau jangan macam macam sama Tania ku ini ya, kau uruslah dia baik baik. Kalau tidak kau berhadapan dengan abangnya ini" Alvin menepuk dadanya.
Tania jadi terkesiap mendengar kata kata Alvin, Sementara Alzyan tersenyum sinis.
"Tania istriku, aku mencintainya. Justru aku yang perlu mengingatkanmu jangan macam macam sama Tania ku"
"Haha, baguslah. Suamimu ini takut aku macam macam padamu Tania, mana mungkin aku macam macam dengan Tania ku, ada ada saja"
Alzyan tak mengerti hubungan apa antara istrinya dan laki laki gila ini, yang jelas mereka sepertinya kenal dekat.
"Dia Tania ku, bukan Tania mu !" jawab Alzyan dengan nada menekan.
"Oke oke, Tania mu " Alvin akhirnya mengalah. Seseorang karyawan menghampirinya.
"Boss, ini laporan yang bos minta tadi"
"Cepat juga kau kerjanya, kau boleh pergi.. Oh ya aku titip Tania ya, " Setelah berbicara dengan Karyawannya Alvin langsung berbicara dengan Alzyan.
"Emang kau siapanya Tania Tuan, Tania ini istriku, kenapa kau yang menitipkannya padaku"
"Ha ha, kau tanyakan saja sama istrimu" Alvin mengibas tangannya lalu meninggalkan tempat itu.
"Mas sudahlah, bang Alvin memang begitu orangnya. Dia begitu karena dia sangat menyayangiku"
"Menyayangi mu, apa lebih besar dari sayangku padamu? " Mata Alzyan membesar, dia mengepal tangannya dan mengertakkan gerahamnya. Namun dia berusaha bersabar, bagaimanapun tempat ini ternyata milik laki laki gila itu.
Tania dan Alzyan duduk berdua di kursi tunggu menunggu mobil mereka selesai dikerjakan, mereka menunggu dengan diam. Untung tidak lama mereka menunggu. Setelah selesai Alzyan dan Tania kerumah ibu Diana.
"Ada hubungan apa kau dengan pemilik bengkel itu? "
"Kami hanya teman mas, dia sudah anggap aku adiknya"
"Anggap adik ?, tapi tetap saja kau bukan muhrimnya. Muhrimmu hanya Reza anak paman Danu, aku tidak suka kau dekat dekat laki laki bukan muhrimmu"
"Iya mas" Tania mengangguk, perkataan suaminya memang benar. Memang tak sepantasnya dia dekat dengan laki laki bukan muhrimnya. Tapi pertemuan tadi kan hanya kebetulan, Tania sudah 4 bulan tidak bertemu dengan bang Alvin, bahkan dia tidak tahu bang Alvin sudah pindah bengkelnya kesana, dan bengkel kecil dulu sudah jadi bengkel besar seperti itu.
Tania memang sudah dua tahun ini mengenal Alvin, berawal dari sepeda motornya yang rusak dan dibawanya ke bengkel milik Alvin. Alvin jatuh cinta pada Tania pada pandangan pertama, namun Tania sudah berpacaran dengan Arkhan. Alvin tentu saja kecewa saat Tania menolak cintanya namun dia berjanji akan menjaga Tania, dan menganggap Tania sebagai adiknya. Dia bahkan pernah menantang orang Tua Arkhan ketika tahu mereka tidak menyukai Tania. Alvin memang tak hadir dihari pernikahan Tania dan Alzyan, karena waktu itu dia pulang kekota asalnya medan.
"Ckk, mas nggak sangka gadis selugu kamu bisa kenal dekat dengan berandalan bertato seperti dia"
"Dia bukan berandal mas, jangan melihat penampilan luarnya"
"Oh kau membelanya Nia, jangan jangan kau tak selugu penampilanmu, Penampilanmu ini hanya kulit luarmu saja, benar kan ? " tuding Alzyan.
"Mas," lirih Tania pelan, dia malas untuk bertengkar. Dia sengaja tidak menanyakan perihal suaminya yang menyuapi Maysa semalam, hanya untuk menghindari pertengkaran. Tapi timbul masalah lain yang bikin mereka bertengkar.
"Apa?" Alzyan menjawab datar.
"Maafkan aku, tadi kan kami tidak sengaja ketemu. Bang Alvin memang menyukaiku, tapi aku sudah berpacaran dengan kak Arkhan, akhirnya bang Alvin mengalah. Dia tetap menyayangiku dengan menganggap aku adiknya. Dia tak suka siapapun menyakitiku" tutur Tania.
"Hhh, baiklah. Jangan ada yang kau tutupi dariku Tania. Aku ingin hanya aku laki laki dihatimu"
"Iya mas, untuk sekarang dan selamanya tentu saja hanya kamu dihatiku mas" Lirih Nia dengan jujurnya.
Bagaimana dengan dirimu mas, dihatimu masih ada maysa. Tapi aku akan sabar menunggu saat nanti dihatimu hanya ada aku mas.
Mereka sudah sampai didepan rumah mewah milik orang tua Alzyan, Ibu Diana telah menunggu didepan pintu utama. Diana tersenyum sumringah menyambut kedatangan anak menantunya. Tania memeluk ibu mertuanya itu dan mendapat ciuman di pipi kiri dan kanannya dari ibu mertua.
"Zy lihat istrimu sudah menggendut, kau beri makan apa Zy? "
"Zy suka Tania begini bu, Squshy ku jadi lebih padat dan montok" jawab Zy asal.
"Hah, Squishy? " Diana heran.
"Iya ma, ini Squishy Zy" Alzyan mencubit pipi gempil istrinya"
"Auh, sakit mas" bibir Nia mengerucut. Diana tersenyum melihat anak dan menantunya itu.
"Ayolah masuk, kita makan siang Ayah kalian sudah menunggu" ajak Diana. Merek bertiga pun masuk kedalam rumah.
Di meja makan telah terhidang masakan ala timur tengah, Alzyan menyukai makanan itu. Disaat sedang makan Tania merasa mual, dia tidak terbiasa dengan masakan ala timur tengah.
Huek, Tania menutup mulutnya berusaha menahan mualnya.
"Tania kau baik baik saja sayang? " Diana khawatir.
"Tidak apa apa bu, Nia hanya sedikit mual"
"Ehmm, Zy jangan jangan.. "
"Tania hamil bu" Zy memotong pembicaraan ibunya.
"Benarkah Zy, ibu akan jadi nenek. Ayah kita akan punya cucu yah" Mata Diana berbinar bahagia.
"Alhamdulillah, semoga menantu dan cucu kita diberi Allah kesehatan"
"Aamiin" jawab mereka bertiga berbarengan.
"Ayolah lanjutkan makannya, Tania jika kau tak suka masakan ini nanti ibu bisa masakin kamu apa yang kamu suka" Diana mengusap punggung menantunya itu.
"Iya bu" Tania mengangguk, sejujurnya dia memang kurang suka dengan makanan dihadapannya ini.
Setelah selesai makan, Diana beranjak kembali kedapur untuk memasak sop ayam seperti permintaan Tania. Tania juga kedapur dia ingin membantu ibu mertuanya memasak, mertuanya pun mengizinkannya membantu.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Bintun Arief
banyak amat yg suka kami Tan 😳😳👍🏽
2021-10-28
0
Lacrosse
yey semoga debaynya cepat lahir. Bibimu ini menantikannya
2021-10-04
1
Putri Handayani
semangaaattt
2021-09-27
1