Berbaikan

Alzyan sangat menyukai Shakshuka buatan Tania, sungguh sempurna mirip seperti Shakshuka buatan chef di restoran ayahnya.

"Kau belajar dari siapa memasak Shakshuka ? " Alzyan menoleh pada istrinya dan mengelap mulutnya dengan tisu.

"Selama mas di Riau aku belajar memasaknya bersama bi Harti, bi Harti yang bilang mas suka makan ShakShuka sebagai sarapan"

"Oo, terimakasih ya" Alzyan mengusap pucuk kepala istrinya. Tania hanya mengangguk kecil, dia masih gengsi untuk bilang masakannya pagi itu sebagai permintaan maafnya.

"O ya, Nia. Kamu libur hari ini kan?, aku ingin mengajakmu keluar"

"Keluar, kemana mas? "

"Ikut saja, mas rasa kita perlu bicara"

"Kenapa tak dirumah saja mas? "

"Diluar saja Nia, kita jarang keluar"

"Baik mas"

Alzyan ingin mengajak Tania berbicara tentang masalah mereka akhir akhir ini. Walaupun dia merasa sudah dibohongi Tania, namun Tania tetaplah istri yang sangat disayanginya.

***

Alzyan mengajak Tania ketempat mereka pertama kali berkenalan, dan ditempat itu Alzyan melamar Tania. Di bangku taman yang sama Alzyan dan Tania duduk bersebelahan. Pagi itu masih jam 09. 10. Disana banyak penjual mainan anak dan penjual makanan keliling. Hari ini banyak para orang tua mengajak anak anak balitanya jalan jalan di taman itu.

Angin berhembus membuat rambut Tania yang digerai jadi berantakan, dia berkali kali merapikan rambutnya.

C**oba kalau kau berhijab Tania, rambutmu tak akan kusut dan mengganggumu. Kau pasti akan kelihatan lebih cantik dan anggun.

Tania mencari karet rambut yang biasa ditaruhnya didalam tas kecilnya, lalu dia mengikat rambutnya itu. Karena tak disisir ikatan rambutnya kelihatan berantakan.

Tania, bahkan penampilanmu yang asal asalan saja dengan rambut berantakan membuatku terpesona. Kau sangat cantik, aku sudah tersihir oleh kecantikanmu. Ya Allah salahkah aku memilih menikahi wanita karena kecantikannya.

"Mas mau bicara apa ?" Tania membuka pembicaraan, setelah kebisuan beberapa saat diantara mereka.

"Mengenai malam tadi " ucapan Alzyan terhenti, karena masih memikirkan mau mulai bicara dari mana.

"Hmm terus ? "

"Mas benar benar tak melakukan apa apa sama Maysa. Entah mengapa dia yang terbangun bukan bi Harti saat mas memencet bel. Dia melihat mas dalam kondisi mabuk, kemeja yang mas pakai terkena muntah. Maysa membimbing mas kekamarnya, dan dia membersihkannya. Setelah itu mas langsung keluar menuju kamar kita, kemeja mas ketinggalan dikamar Maysa. Hanya itu percayalah pada mas"

Tania tersenyum mendengar penuturan suaminya, Sebenarnya dia juga sudah percaya pada suaminya sedari subuh tadi. Entah mengapa malam tadi dia tak bisa berpikir jernih.

"Nia juga sudah nggak marah lagi kok sama kamu mas, shakshuka tadi adalah permintaan maaf dariku. Entah mengapa malam tadi aku tak bisa berpikir jernih"

"Karena kamu cemburu" Alzyan mencubit hidung istrinya.

"Auwh mas, sakiit" Tania menepis tangan suaminya. Alzyan terkekeh melihat istrinya yang kesal. Wajahnya jadi semakin menggemaskan.

"Ehm mas ? "

"Iya? " Alzyan menatap istrinya dengan tatapan lembut.

"Apa kamu terbiasa mabuk ?"

"Tidak, karena aku tak terbiasa minum alkohol makanya aku mabuk. Maafkan aku"

"Tapi kenapa mas minum minuman itu malam tadi?" Tania mengernyitkan dahinya keheranan.

"Ada masalah yang sangat berat" Alzyan menghela nafasnya, dia memandang lurus kedepan kearah anak anak yang berlari lari.

"Nia, mas ingin kamu jujur. Siapa yang sudah menghamilimu? "

"Mas, apaan sih. Kok nanya itu lagi ?. Malas ah !" Nia mendesah kesal. Dia menyilang kedua tangannya didepan dadanya. Pikirnya sang suami telah merubah penilaian tentang dirinya.

"Nia, mas sudah bilang mas tetap mencintaimu apapun kondisimu. Jika kau tak mau mengaku karena takut cinta mas padamu memudar kau salah Tania. Mas hanya butuh kejujuranmu saja" Alzyan tetap berbicara dengan lembut seperti biasanya.

"Mas, aku juga sudah beberapa kali bilang anak dalam rahimku ini anakmu mas, aku tak butuh cintamu saja tapi kepercayaanmu juga mas.. !" Tania menunjuk dada suaminya dengan telunjuknya. Nada bicaranya agak mengeras, Tania memang lebih emosional dibanding Alzyan suaminya.

"Tapi bagaimana bisa, usia kehami..."

"Mas mas ha ha" Tania jadi tertawa terpingkal pingkal membuat Alzyan keheranan.

"Memang begitu mas, karena malam pertama kita aku dalam masa subur, makanya langsung jadi. Dan usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir"

"Mas tidak mengerti Tania" Alzyan memang tak mengerti apa itu masa subur, apa itu hari pertama haid terakhir.

Dion saja sudah 6 bulan menikah baru bisa hamil istrinya. Bagaimana mungkin aku bisa menghamilimu secepat itu.

Tania menepuk jidatnya, ada kesal ada pula lucu melihat suaminya sepolos itu. Jika saja dia bisa mendengar suara hati suaminya barusan dia pasti akan menertawai suaminya sampai jungkir balik.

"Mas kalau tak mengerti mari kita ke dokter kandungan saja, biar dokter yang menjelaskan"

"Hmm, baiklah" ucap Alzyan menyetujui, dia ingin memberi kesempatan pada Tania untuk membuktikan. Walaupun dia sudah yakin dengan dugaannya pada Tania.

"Mas? " Tania menoleh pada suaminya yang sepertinya kebingungan.

"Jika memang anakku ini bukan anakmu, apa yang akan kau lakukan padaku mas ?" Tania memberanikan dirinya menanyakan pertanyaan itu.

"Mas sayang kamu, kau tetap istriku. Dan anak itu akan mas kembalikan pada ayahnya. Kau keberatan? "

Hati Tania terkesiap mendengarnya, bagaimana bisa laki laki berstatus suaminya dan juga ayah kandung anak dalam rahimnya menganggap anaknya anak haram. Tania menjadi emosi.

"Oke, besok kita buktikan, dan mas juga bisa shearcing tentang ini di internet"

"Sama dokter saja, bisa bicara langsung tapi mas yang akan tentukan dokternya, karena dokter di rumah sakit Jaya Medica Center adalah temanmu semua."

Lagi lagi Tania terkesiap darahnya berdesir, sebegitu tak percayakah suaminya dengan dirinya. Sampai sampai menganggap dirinya akan bekerjasama dengan dokter untuk menipunya.

Ya Tuhan, laki laki macam apa suamiku ini. Begitu buruk penilaiannya padaku. Lagipula jika anakku ini memang bukan anakmu dan kau membuangnya. Lebih baik aku kehilangan dirimu dan memilih membesarkan anakku sendiri dari pada tetap menjadi istrimu. Cintaku padamu tak sebuta itu mas.

Aku tak bisa percaya begitu saja denganmu Nia, aku tak mau lagi mengulangi kesalahan terlalu percaya pada wanita. Maysa saja menghianatiku setelah mengenalku lebih dari sepuluh tahun dan menjadi pacarku setelah 3 tahun. Dan teman temanku banyak yang memanfaatkanku karena hartaku, bukan tak mungkim kau juga begitu Tania. Tapi setelah semuanya terbukti nanti mas akan tetap memaafkanmu Nia, mas akan membimbingmu jadi wanita baik baik. Itu sudah tugasku.

Beberapa saat dua suami istri ini tenggelam dalam suara hati masing masing, mereka menatap orang orang yang lalu lalang.

"Nia ayo kita cari makanan disekitar sini" Zy mengamit tangan istrinya.

Tania mencebikkan bibirnya, dia masih sangat kesal. Tania mendongak menatap suaminya yang sudah berdiri, Alzyan pun menatap Tania. Dia tahu Tania sangat kesal.

Cemberutpun dia tetap saja manis aku suka bibirnya itu. Astagfirullah, aku memang telah dibutakan cinta.

"Kalau tak mau biar mas saja yang belikan, kau tunggu disini ya" Alzyan pun berlalu mencari penjual makanan. Tak lama dia sudah sampai lagi didekat istrinya yang masih duduk menunggunya.

"Ini buatmu" Alzyan menyodorkan kantong kresek. Namun Tania menggeleng.

"Ayolah, mas suapin kamu ya" Alzyan menyodorkan bakso tusuk kemulut Tania.

Tania pun menangkap dengan mulutnya.

"Enak kan ?"

Tania mengangguk, Alzyan menyuapinya lagi.

Kau sangat baik dan perhatian mas, dan semua ini semakin membuatku mencintaimu. Tapi mengapa kau tak sepenuhnya mempercayaiku ?

*****

Terpopuler

Comments

Bintun Arief

Bintun Arief

kenapa harus besok sih ke dokternya, yang libur kan Nia bukan dokter spog. 🤨

2021-10-28

1

Putri Handayani

Putri Handayani

lanjut kakak

2021-10-04

0

qinan_velvet

qinan_velvet

lanjutkan .... tetap semangat

2021-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Menikah
2 Tentang Zy dan Nia
3 Panggilan Baru
4 Pacaran
5 Cemburu
6 Maafkan aku
7 Pasangan Bucin
8 Namanya Kanaya Hafizah
9 Rencana Maysa
10 Tespeck
11 Suara Hati Alzyan
12 Kecemburuan Alzyan
13 Tangisan Tania
14 Berandalan bertato
15 Periksa Hamil
16 Anak Siapa
17 Titipan Tuan Gunawan
18 Usaha Tania
19 Teman Curhat Yang Salah
20 Berbaikan
21 Tamparan lagi
22 Kecelakaan Tragis
23 Melewatkan Nasi Briyani
24 Kesedihan Tania
25 Menemui Dokter Susan
26 Dibawah Rintik Hujan
27 Keputusan yang tepat ?
28 Jadi Tenaga Kontrak
29 Permintaan ibu
30 Ternyata Salah Paham
31 Berbohong demi kebaikan
32 Bertamu kerumah Adam
33 Tamu di Sore Hari
34 Sebenarnya masih menunggu Mas Zy
35 Demam
36 Aku merasakannya
37 Aku merasakannya 2
38 Pertemuan
39 Kembali Bersama
40 Tania bercerita
41 Pamit
42 Sudah sampai dirumah
43 Suara Hati Rendy
44 Bahagianya Tania
45 Digoda Wanita Jadi Jadian
46 Menginap Dirumah Ibu
47 Kanaya Minta Peluk
48 Makan siang bersama Rendy
49 Periksa Hamil
50 Maysa Menangis
51 Menjenguk Ayah
52 Demi Kanaya dan uminya
53 Aku Ingin Mbak Ayu Jadi Iparku
54 Bertemu Duo Mak Lampir
55 Sicantik Bidadari Surga
56 Bidadari di Keluarga Kami
57 Berita Gembira
58 Shoping Pakaian Bayi
59 Pengumuman
60 Tujuh Bulanan
61 Kemelut Hati Alzyan 1
62 Kemelut Hati Alzyan 2
63 Keputusan Alzyan
64 Kelebihan Nabila
65 Tania 1
66 Tania 2
67 Hanya Alzyan Dan Tania
68 Bertemu Aisyah
69 Sudah Mau Lahiran
70 Semakin sayang Istri
71 Kesayangan Kakek Abdullah
72 Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Menikah
2
Tentang Zy dan Nia
3
Panggilan Baru
4
Pacaran
5
Cemburu
6
Maafkan aku
7
Pasangan Bucin
8
Namanya Kanaya Hafizah
9
Rencana Maysa
10
Tespeck
11
Suara Hati Alzyan
12
Kecemburuan Alzyan
13
Tangisan Tania
14
Berandalan bertato
15
Periksa Hamil
16
Anak Siapa
17
Titipan Tuan Gunawan
18
Usaha Tania
19
Teman Curhat Yang Salah
20
Berbaikan
21
Tamparan lagi
22
Kecelakaan Tragis
23
Melewatkan Nasi Briyani
24
Kesedihan Tania
25
Menemui Dokter Susan
26
Dibawah Rintik Hujan
27
Keputusan yang tepat ?
28
Jadi Tenaga Kontrak
29
Permintaan ibu
30
Ternyata Salah Paham
31
Berbohong demi kebaikan
32
Bertamu kerumah Adam
33
Tamu di Sore Hari
34
Sebenarnya masih menunggu Mas Zy
35
Demam
36
Aku merasakannya
37
Aku merasakannya 2
38
Pertemuan
39
Kembali Bersama
40
Tania bercerita
41
Pamit
42
Sudah sampai dirumah
43
Suara Hati Rendy
44
Bahagianya Tania
45
Digoda Wanita Jadi Jadian
46
Menginap Dirumah Ibu
47
Kanaya Minta Peluk
48
Makan siang bersama Rendy
49
Periksa Hamil
50
Maysa Menangis
51
Menjenguk Ayah
52
Demi Kanaya dan uminya
53
Aku Ingin Mbak Ayu Jadi Iparku
54
Bertemu Duo Mak Lampir
55
Sicantik Bidadari Surga
56
Bidadari di Keluarga Kami
57
Berita Gembira
58
Shoping Pakaian Bayi
59
Pengumuman
60
Tujuh Bulanan
61
Kemelut Hati Alzyan 1
62
Kemelut Hati Alzyan 2
63
Keputusan Alzyan
64
Kelebihan Nabila
65
Tania 1
66
Tania 2
67
Hanya Alzyan Dan Tania
68
Bertemu Aisyah
69
Sudah Mau Lahiran
70
Semakin sayang Istri
71
Kesayangan Kakek Abdullah
72
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!