Istri Kedua

Kara mematung melihat sosok wanita yang ia kenali sebagai teman satu sekolah. Wanita yang saat ini tengah menggendong seorang bayi lucu.

"Apa ini, El?" tanya Kara.

"Aku akan jelaskan," ucap Elno.

"Sepertinya aku salah masuk rumah. Lebih baik aku pergi saja."

Kara meraih dua kopernya dan hendak pergi lagi, tetapi Elno meraih lengannya, lalu membawa Kara dalam dekapannya.

"Maaf, Kara. Inilah keadaannya," ucap Elno.

Kara mendorong tubuh Elno. "Apa maksudmu?"

Kara berteriak dan membuat bayi dalam gendongan Sari terkejut dan menangis. Sari segera menenangkannya, lalu memanggil pengasuh dari bayi itu. Kara melihat bayi dibawa ke dalam kamar.

"Apa ini, El?" tanya Kara.

"Sari istriku dan bayi itu anakku," jawab Elno.

Kara membelalak, ia menutup mulutnya. Hatinya terasa ditusuk oleh ribuan anak panas. Sari dan Elno adalah sepasang suami istri. Mereka juga memiliki bayi dari pernikahan itu.

Kara menggeleng. "Tidak mungkin. Jangan membohongiku."

Elno menyentuh lengan Kara, tetapi langsung ditepis. Kara mundur beberapa langkah sampai punggungnya membentur dinding. Sontak Elno mendekat, tetapi Kara mencegah dengan mengangkat tangan.

"Sungguh tidak sesabar itukah kamu, El? Kenapa memberiku kejutan yang menyakitkan seperti ini?" Kara beralih pandang pada Sari. "Kamu temanku, Sar. Kamu juga tau Elno adalah suamiku."

"Bukan seperti itu, Kara. Ini di luar kendali kami," ucap Sari. "Elno harus bertanggung jawab atas perbuatannya."

"Apa maksudmu? Elno menodaimu begitu? Lalu, kamu hamil?" kata Kara.

"Kami tidak sengaja tidur bersama," ucap Sari.

"Lalu, kamu minta pertanggungjawaban Elno begitu? Apa pikiranmu sangat kolot? Elno sudah punya istri. Hanya tidur satu malam, kamu merusak kebahagianku!"

"Pikiranku memang kolot! Aku tidak terima kesucianku diambil begitu saja. Saat itu aku juga hamil," kata Sari.

"Aku ingat kamu ingin menjadi dokter. Apa pikiranmu itu tidak dipakai? Apa kamu lebih berharap menjadi istri kedua daripada membuang janin yang kamu kandung?"

"Kara!" bentak Elno. "Jaga mulutmu. Kamu pikir Sari wanita seperti apa? Aku menidurinya dan aku sepantasnya tanggung jawab."

"Jadi hanya karena ini. Hanya karena hasratmu tidak terpenuhi, maka kamu meniduri wanita lain. Selama sepuluh tahun, El. Aku bekerja keras di negeri orang untuk menaikkan taraf hidup kita. Aku kembali untuk hidup bahagia bersamamu, tapi nyatanya apa?" ucap Kara dengan nada tinggi.

"Aku tidak ingin hidup kaya, Kara. Aku menginginkan kamu. Pernah kamu memikirkan perasaanku? Beberapa kali aku memintamu pulang. Kamu bahkan tidak pernah mendengarku!" kata Elno tidak kalah kerasnya.

"Lalu, siapa yang menjadikanmu seperti ini?" tanya Kara. "Ini balasan kamu, El?"

"Aku sudah bilang, ini tidak seperti yang kamu pikirkan," sela Sari.

"Diam kamu!" bentak Kara.

"Masuk kamar, Sari," perintah Elno.

Sari memandang Kara lebih dulu, lalu ia berjalan cepat masuk kamar. Kara tebak itu adalah kamar tidur suaminya juga. Kara menitikkan air mata. Tidak sanggup membayangkan apa yang dilakukan keduanya selama ini. Bayangan Elno yang menyentuh wanita lain selain dirinya. Malam-malam hangat yang dilalui mereka berdua. Kara tahu betul betapa liarnya sang suami di atas ranjang. Rasanya sungguh sangat menyiksa.

Kara menghapus cepat air mata yang menetes. Ia beranjak dari tempatnya, tetapi Elno lagi-lagi menghalangi. Kara berusaha melepasnya. Namun, pegangan Elno sangat kuat.

"Aku jelaskan semua, Kara. Dengarkan dan duduklah," ucap Elno sembari menggiring Kara di kursi.

"Apalagi yang perlu dijelaskan. Kamu sudah menikah dan punya anak itu jelas, kan?"

"Waktu mendengar kamu akan lanjut kontrak kerja lagi, aku marah. Aku sering berkumpul bersama Tedy dan Ilmi di rumah mereka. Malam itu, Tedy mengundang Sari serta teman perempuan kami di kampus. Kami minum-minum dan besok paginya, aku satu ranjang bersama Sari. Aku tidak ingin membela diri, tetapi itu kenyataannya, Kara. Aku tidak sadar atas apa yang terjadi. Semua melihat kami tidur bersama," ungkap Elno.

"Lalu dia memintamu menikahinya?"

"Ini bukan negara luar sana, Kara. Sari bukan wanita seperti itu. Aku harus bertanggung jawab atas apa yang kuperbuat. Sari hamil dan aku menikahinya," ucap Elno.

"Pantas saja kamu jarang menghubungiku. Kamu memiliki pengganti."

"Kara, apa yang harus kulakukan? Jika kamu menyuruhku menceraikan Sari, bagaimana dengan anakku?" tanya Elno.

"Aku tidak tau," jawab Kara. "Siapa nama anakmu?"

"Dia perempuan. Usianya sebelas bulan dan aku memberinya nama seperti anak perempuan kita dulu. Finola."

Kara mengangguk. "Selamat untukmu."

"Maaf, Kara. Ini di luar kendaliku. Aku menerima setiap keputusanmu. Aku tidak ingin memaksa."

Kara tersenyum getir. Apa maksud ucapan Elno sebenarnya? Tidak ingin memaksa, apakah suaminya mengiakan jika Kara mengajukan perceraian? Di saat mengetahui Elno telah mendua, Kara bahkan belum sempat memikirkan itu.

"Kamu mencintai Sari?" tanya Kara.

"Aku tidak tau," jawab Elno. "Tapi kamu tau perasaanku, Kara. Aku mencintaimu."

"Kini cinta itu sudah terkhianati, El."

Kara tidak sanggup menahan air matanya. Suami yang ia cintai telah mendua. Ia bingung, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sungguh Kara ingin mengulang waktu. Ia ingin kembali di masa belum mengenal Elno.

Kara menatap jemari Elno. Satu cincin tersemat di jari manis suaminya. Cincin yang terpatri atas nama Sari karena selama menikah bersamanya tidak ada benda manis seperti itu. Kara bahkan menjual cincin pernikahannya demi bertahan hidup saat itu.

"Cincin ini bukan cincin pernikahanku bersama Sari," kata Elno, yang tahu pandangan Kara jatuh pada tangan kirinya. Elno melepas cincin itu. "Aku sengaja membuatnya secara khusus. Cincin yang terukir dengan namamu dan Sari."

"Iya, dia istrimu juga," ucap Kara, lalu bangkit dari duduknya.

"Kara, ini rumahmu. Ke mana kamu akan pergi?"

"Aku ingin sendiri, El. Rumah idamanku ini terasa sesak. Aku butuh udara," ucap Kara.

"Kara, aku minta maaf."

"Tidak perlu, El. Maaf tidak bisa mengembalikan semuanya," ucap Kara.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Selvin Nurmida Silalahi

Selvin Nurmida Silalahi

kurang ajar Elno

2023-05-12

0

💞DARRA💞💖

💞DARRA💞💖

enak bgtz jadi elno,harusnya nanti ada part dimana elno dan sari berurusan dgn hukum,krn tindakan perselingkuhan baik tidak sengaja atau sengaja bisa dipidanakan,kasih karma sehancur hancur nya kak

2023-02-26

0

beby

beby

kasiaannnnnn

2023-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kesalahan Fatal
2 Hidup Baru
3 Dapat Pekerjaan
4 Asam Manis Cinta
5 Kekalahan Elno
6 Mencoba
7 Tak Semanis Madu
8 Pinjaman
9 Perhatian Elno
10 Perjuangan Elno
11 Seorang Ibu dan Ayah
12 Ingin Kerja
13 Duka
14 Bantuan
15 Penolakan Elno
16 Luluhnya Elno
17 Berpisah
18 Perjuangan
19 Kejutan
20 Istri Kedua
21 Jatuh
22 Canggung
23 Meminta
24 Bisakah?
25 Tidak Mengalah
26 Iri
27 Bisakah Adil?
28 Meragu
29 Melunak
30 Rumah Mertua
31 Tamparan
32 Serbasalah
33 Posesif
34 Aku Cinta Dia
35 Pesona
36 Pengakuan
37 Melakukannya
38 Iri Lagi
39 Nafkah
40 Saran Delia
41 Pergi Ke Bandung
42 Menyusul
43 Hadapi
44 Perih
45 Paket Untuk Suami
46 Pilihan Sulit
47 Talak
48 Nasihat
49 Kerja Sama
50 Bertemu Kara
51 Menyerah
52 Resmi
53 Berakhir
54 Titik Terang
55 Menyelidiki
56 Mengenang
57 Tahu Segalanya
58 Sudah Terlambat
59 Ingin Cerai
60 Cinta itu Luka
61 Harus Merasakan
62 Semena-mena
63 Ungkapan Tedy
64 Bertemu Ilmi
65 Alasan Sebenarnya
66 Maaf Tiada Guna
67 Terusir
68 Dipecat
69 Perpisahan Ketiga
70 Pergi
71 Teringat
72 Kembali
73 Bertemu
74 Calon Istri
75 Daftar
76 Itu Kamu
77 Persiapan
78 Jalani Dulu
79 Ditolak
80 Bertemu Finola
81 Tidur Sore
82 Bangga
83 Terima
84 Meminta Restu
85 Setuju
86 Bertemu Masa Lalu
87 Setimpal
88 Tunangan
89 Ilmiah Saputro
90 Menjemput
91 Peringatan
92 Halal
93 Kisah Kara dan Elno
94 Liburan
95 Jacuzzi
96 Tanda
97 Semoga
98 Meriang
99 Titik Hitam
100 Bahagia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Kesalahan Fatal
2
Hidup Baru
3
Dapat Pekerjaan
4
Asam Manis Cinta
5
Kekalahan Elno
6
Mencoba
7
Tak Semanis Madu
8
Pinjaman
9
Perhatian Elno
10
Perjuangan Elno
11
Seorang Ibu dan Ayah
12
Ingin Kerja
13
Duka
14
Bantuan
15
Penolakan Elno
16
Luluhnya Elno
17
Berpisah
18
Perjuangan
19
Kejutan
20
Istri Kedua
21
Jatuh
22
Canggung
23
Meminta
24
Bisakah?
25
Tidak Mengalah
26
Iri
27
Bisakah Adil?
28
Meragu
29
Melunak
30
Rumah Mertua
31
Tamparan
32
Serbasalah
33
Posesif
34
Aku Cinta Dia
35
Pesona
36
Pengakuan
37
Melakukannya
38
Iri Lagi
39
Nafkah
40
Saran Delia
41
Pergi Ke Bandung
42
Menyusul
43
Hadapi
44
Perih
45
Paket Untuk Suami
46
Pilihan Sulit
47
Talak
48
Nasihat
49
Kerja Sama
50
Bertemu Kara
51
Menyerah
52
Resmi
53
Berakhir
54
Titik Terang
55
Menyelidiki
56
Mengenang
57
Tahu Segalanya
58
Sudah Terlambat
59
Ingin Cerai
60
Cinta itu Luka
61
Harus Merasakan
62
Semena-mena
63
Ungkapan Tedy
64
Bertemu Ilmi
65
Alasan Sebenarnya
66
Maaf Tiada Guna
67
Terusir
68
Dipecat
69
Perpisahan Ketiga
70
Pergi
71
Teringat
72
Kembali
73
Bertemu
74
Calon Istri
75
Daftar
76
Itu Kamu
77
Persiapan
78
Jalani Dulu
79
Ditolak
80
Bertemu Finola
81
Tidur Sore
82
Bangga
83
Terima
84
Meminta Restu
85
Setuju
86
Bertemu Masa Lalu
87
Setimpal
88
Tunangan
89
Ilmiah Saputro
90
Menjemput
91
Peringatan
92
Halal
93
Kisah Kara dan Elno
94
Liburan
95
Jacuzzi
96
Tanda
97
Semoga
98
Meriang
99
Titik Hitam
100
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!