Jangan Pakai itu

"Tetap saja kamu juga sudah mengambil ciuman pertamaku. Jangan pernah berpikir kamu bisa lepas dari aku, Mel" ujar Rendi yang sudah berdiri di depan Amel sambil menatap tajam dia.

Amel tidak berani lagi mengeluarkan suaranya ketika Rendi menatapnya dari jarak dekat. Jantungnya saat ini berdetak kencang, wajahnya memanas, dan juga memerah.

Amel mengalihkan pandangannya ke samping karena takut kejadian tadi terulang lagi. Dia diam sambil berpikir dan mencerna setiap perkataan Rendi yang tadi.

Beberapa detik kemudian, bel kamar berbunyi. Rendi menoleh sebentar lalu berjalan membuka pintu. Saat membuka pintu, terlihat pagawai hotel membawa makanan yang dia pesan tadi. Rendi meminta mereka menyusun semua makanannya di atas meja, setelah itu mereka keluar.

Setelah kepergian pegawai hotel, Rendi berjalan ke meja yang terdapat banyak makanan dan sudah tersusun rapi kemudian duduk di sebrang Amel.

Rendi menatap sekilas pada Amel. "Makan dulu, kamu belum makan kan dari tadi? Aku nggak mau kamu pingsan kayak waktu itu."

"Iyaaa, Kak," jawab Amel pelan.

Amel mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya sambil berpikir. Banyak kejadian hari ini yang membuatnya terkejut. Dia tak menyadari kalau Rendi dari tadi terus menatapnya tanpa berkedip.

Lain Amel, lain juga Rendi. Dia menyunggingkan bibirnya saat mengingat kejadian tadi. Dia juga sebenarnya tidak menyangka kalau Amel akan terjatuh dan tidak sengaja mencium bibirnya.

Sebenarnya, ia menarik Amel hanya ingin bertanya, kenapa dia berada tepat di depan wajahnya. Tapi karena Rendi menariknya terlalu kuat sehingga tubuh Amel tidak seimbang dan terjatuh di atasnya.

Suasana agak canggung karena kejadian tadi. Rendi dan Amel masih sama-sama diam sambil menikmati makanan mereka. Saat Rendi akan meraih air minum, seketika tatapannya tertuju pada pakaian yang Amel kenakan.

Baju kaos polos Vneck berwarna abu-abu dan memakai hot pants non-stretch warna dark blue. Dia baru sadar kalau baju itu press di badan Amel, apalagi celananya sangat pendek dan memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Rendi menelan salivanya tanpa sadar. Saat ini posisi Amel sedang duduk, celananya otomatis terangkat ke atas sehingga lebih pendek lagi dibandingkan kalau dia berdiri, sehingga memperlihatkan paha putih Amel dan kaki jenjangnya. Dalam hatinya dia mengutuk adiknya yang memberikan pakaian itu.

Pikirannya jadi tidak fokus saat melihat penampilan Amel yang sangat seksi dan menarik. Biasanya jika melihat orang lain berpakaian seperti itu, Rendi tidak merasakan apa-apa karena Sofi dan Friska juga biasa mengenakan baju seperti itu, tapi saat melihat Amel yanh mengenakannya, terlihat berbeda di mata Rendi. Di kota besar juga itu adalah hal lumrah, banyak orang yang memakai celana pendek dan baju pres body.

Tapi ntah kenapa saat melihat Amel yang memakainya, dia sedikit terpancing, gairah sedikit naik. Dia tidak pernah seperti ini sebelu nya. Dia malah tidak suka dengan gadis yang berpakaian seperti itu.

Kemudian Rendi berkata, "Kenapa kamu pake pakaian seperti itu? Baju itu press banget di badan kamu, kerahnya juga terlalu rendah dan celana kamu juga pendek banget." Rendi menarap tidk suka pada Amel.

Amel menunduk melihat pakaian yang dia kenakan. Dia juga sebenarnya menyadari hal itu. "Cuma ini baju yang dikasih Sofi tadi. Mungkin karena badan aku lebih tinggi dari Sofi, jadi bajunya kekecilan dan celananya kependekan di Amel."

Rendi mengalihkan pandangannya dan mencoba mengusir pikiran liar yang ada di kepalanya. Dia berjalan ke lemari, mengambil sesuatu lalu berjalan ke arah Amel lagi.

"Berdiri!" ujar Rendi tegas.

Amel yang bingung bertanya, "Kenapa kak?"

"Aku bilang berdiri!" Rendi menatap Amel sedikit tidak sabar.

Melihat Amel yang diam saja, Rendi menarik Amel hingga berhadapan dengannya. Dia tidak bisa berlama-lama melihat Amel berpakain seperti itu.

"Pakai ini, ganti bajumu!" Rendi memberikan baju kaos putih kepada Amel.

"Tapi ini kan baju punya, Kakak." Amel tak mengambil baju itu.

"Apa kamu berniat menggoda aku dengan pakain seperti itu?" Rendi berjalan mendekat sambil menatap tajam Amel. Rendi terus berjalan mendekat ke arah Amel dan tanpa sadar Amel juga melanhkah mundur hingga tubuhnya membentuk tembok dan tersisa sedikit jarak di antra mereka.

Amel yang sudah tidak bisa kemana-mana lagi, akhirnya mengangkat kepalanya menarap Rendi sedang menunduk sambil menatapnya penuh arti.

"Ka-Kakak mau apa?" tanya Amel gugup.

"Menurut kamu?" Rendi masih terus menatap lekat mata Amel.

Amel menunduk menghindari tatapan Rendi dengan wajah memerah. "Kakak jangan macam-macam!"

"Aku sudah menahan diri dari tadi, Mel. Aku suruh kamu ganti, tapi kamu nggak mau."

"Tapi Itu baju kakak, masa Amel pake baju cowok," jelas Amel.

"Jadi kamu milih pake baju ini?" tanya Rendi.

Amel masih menunduk ke bawah. "Ini cuma buat sementara Kak, lagian sebentar lagi mau tidur."

"Aku ini laki-laki normal Mel, dengan kamu berpakaian seperti itu, sama aja kamu menggoda aku." Suara Rendi terdengar serak dan berat.

"Aku nggak bermaksud menggoda Kakak." Dia juga sebenarnya risih apalagi celananya sangat pendek, tapi nggak mungkin dia protes dengan Sofi karena itu bukan baju miliknya.

Rendi meraih tangan Amel kemudian memberikan bajunya. "Cepat ganti. Aku bisa aja hilang kendali dan menerkammu di sini kalau kau masih mengenakan pakaian itu." Selesai berbicara, Rendi berjalan meninggalkan Amel dan kembali ke tempat duduknya.

Amel yang melihat Rendi sudah duduk kembali, berjalan cepat ke kamar mandi dan menutupnya. Di dalam kamar mandi dia menghela napas panjang dan mencuci wajahnya untuk menghilangkan kegugupannya.

Dia seperti tidak bisa bernapas saat Rendi menatap dari terlalu dekat, apalagi hampir tidak ada jarak di antara mereka. Tidak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Rendi menoleh saat Amel keluar kamar mandi setelah berganti pakaian.

Terlihat baju yang dipakai Amel kebebasaran. Panjang hot pants hampir sama dengan baju itu, jadi kalau dilihat sekilas, seperti Amel tidak memakai celana karena tertutup oleh baju itu.

Tulang selangka Amel pun terlihat jelas dikarenakan bajunya longgar. Pakaian yang dikenakan sekarang malah terlihat lebih seksi dari yang tadi.

Rendi yang melihat penampilan Amel itu hanya bisa menghela napas. Itu seperti buah simalakama. Dia tidak bisa berkata-kata intik beberapa saat. Wajanya terlihat frustasi dan pasrah.

Amel kembali dudum di kursinya, tapi hanya diam.

"Ya udaah, lebih baik kamu makan sekarang," ucap Rendi sambil menatap Amel.

Amel hanya mengangguk dan mulai makan. Setelah selesai makan, mereka kembali terdiam.

"Ingeet! Jangan pernah kamu pakai baju seperti itu di depan laki-laki lain. Aku nggak suka." Rendi menatap Amel dengan wajah serius, "apalagi kalau aku nggak ada."

"Iyaa, Kak.." ujar Amel pasrah.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

hai....Thor...aku mampir nih...intip2 cerita novelmu....dari awal baca cukup menarik...emang aku nggak banyak koment...tp like tetap kulayangkan...ok...lanjut lagi deh baca...yg semangat Thor...

2021-10-05

0

Edah J

Edah J

Rendi sdh bucin posesif lg 😁😁😁

2021-10-01

0

Adreena

Adreena

hadew Rendi...bnyk aturan dech

2021-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Terlambat
2 Pindahan
3 Salah Paham
4 Terus Bertemu
5 Pertolongan Rendi
6 Pingsan
7 Khawatir
8 Visual
9 Istirahat
10 Kecewa
11 Penjelasan
12 Siapa Dia..??
13 Pacar
14 Sedang apa mereka..?
15 Egois
16 Cemburu
17 Tidur Dimana..??
18 Ciuman Pertama
19 Jangan Pakai itu
20 Jauhi Dia
21 Emosi
22 Terluka
23 Tidak mau diganggu..
24 Membersihkan tubuhnya.
25 Menahan diri
26 Bertingkah Aneh
27 Pulang
28 Sulit dijangkau
29 Tidak boleh
30 Hanya pura-pura
31 Menyukai seseorang
32 Menangis
33 Posesif
34 Lupa
35 Anak Mama
36 Persetujuan Raka
37 Tidak ada kabar
38 Menghindar
39 Tidak mengijinkan pulang
40 Temani aku tidur
41 Panggilan Dari Ellenia
42 Aku tidak marah
43 Tidak Mau Jadi Tameng
44 Apa kau sangat mencintainya?
45 Sebuah Pengakuan
46 Mengobati
47 Berjanji
48 Pacar tampan yang posesif
49 Pemeriksaan
50 Calon istriku
51 Merahasiakan
52 Memperingatkan
53 Wanita di hati Rendi
54 Amel cemburu
55 Waspada
56 Permintaan Rendi
57 Devan
58 Jodoh Gue
59 Putus
60 Ijin dari Rendi
61 Membujuk Raka
62 Pemberian Mama Raka
63 Hidup selamanya bersamaku
64 Cincin tunangan dan pernikahan
65 Kekecewaan Rendi
66 Mempertahankan
67 Permintaan Maaf
68 Perubahan Sikap
69 Rendi Frustasi melihat Amel
70 Ujian berat untuk Rendi
71 Kuliah di luar negri
72 Bersikap Acuh
73 Kehidupan yang sulit
74 Menggunakan Kartu Rendi
75 Ruang ICU
76 Penyesalan Amel
77 Rendi Pingsan
78 Ketakutan Rendi
79 Minta Maaf
80 Kekecewaan Devan
81 Hati yang tersakiti
82 Perdebatan Sofi dan Raka
83 Perasaan Cemas
84 Menagih Janji
85 Permintaan
86 Memilih
87 Maksud Kedatangan Bianca
88 Membuat Masalah
89 Saling Menyakiti
90 Hilang Kendali
91 Keinginan Untuk Tetap Hidup
92 Masa Lalu Rendi
93 Masa Lalu Rendi Part 2
94 Meminta Ijin
95 Permintaan Terakhir Rendi
96 Menunggu Amel
97 Menangis Dalam Diam
98 Penjagaan Ketat
99 Pertemuan Terakhir
100 Meminta Bantuan
101 Kepergian Rendi
102 Perpisahan
103 Perpisahan Yang Menyakitkan (End Session 1)
104 Kehidupan Baru (Sesion 2)
105 Pertemuan Pertama dengan CEO (Sesion 2)
106 Peringatan Kenan (Sesion 2)
107 Pesan Rendi (Sesion 2)
108 Keinginan Devan (Sesion 2)
109 Tamparan Siska (Sesion 2)
110 Kemarahan Kenan (Sesion 2)
111 Perasaan Amel (Sesion 2)
112 Sekertaris Baru (Sesion 2)
113 Pertemuan Tidak Terduga (Sesion 2)
114 Gelisah (Sesion 2)
115 Meminta Penjelasan (Sesion 2)
116 Mencari Tahu (Sesion 2)
117 Pengorbanan Rendi (Sesion 2)
118 Kebenaran Sesungguhnya (Sesion 2)
119 Sikap Aneh Rendi (Sesion 2)
120 Pertemuan Devan dan Rendi (Sesion 2)
121 Dikerjai Rendi (Sesion 2)
122 Informasi dari Kenan (Sesion 2)
123 Harus Memilih (Sesion 2)
124 Kecemburuan Rendi (Sesion 2)
125 Aturan Rendi (Sesion 2)
126 Bimbang (Sesion 2)
127 Pesta Tuan Marco (Sesion 2)
128 Frustasi (Sesion 2)
129 Perasaan Rendi (Sesion 2)
130 Perasaan Rendi Part 2 (Sesion 2)
131 Lepas Kendali (Sesion 2)
132 Permintaan (Sesion 2)
133 Sofi (Sesion 2)
134 Rumah Raka (Sesion 2)
135 Kekesalan Raka. (Sesion 2)
136 Melindungi (Sesion 2)
137 Rencana Rendi (Sesion 2)
138 Keinginan Amel (Sesion 2)
139 Memberikan pengertian (Sesion 2)
140 Rencana Pernikahan (Sesion 2)
141 Pencarian Amel (Sesion 2)
142 Merebut Amel Kembali (Sesion 2)
143 Syarat Dari Devan (Sesion 2)
144 Membawa Amel Pergi (Sesion 2)
145 Kemarahan Ibu Rendi (Sesion 2)
146 Kebenaran Yang Terungkap (Sesion 2)
147 Persiapan Pernikahan (Sesion 2)
148 Meminta Ijin Raka (Sesion 2)
149 Gaun Pengantin
150 Apartemen Rendi
151 Lamaran
152 Membujuk Rendi
153 Nasehat Ibu
154 Tidak Ada Kabar
155 Keiginan Friska
156 Perpisahan
157 Pernikahan
158 Ucapan Selamat
159 Kamar Pengantin
160 Kebahagiaan Amel dan Rendi
161 Pagi Yang Indah
162 Suami Tampanku
163 Rencana Bulan Madu
164 Aku mencintaimu
165 Mencintaimu Juga
166 Menjadi Milliku
167 Aku Akan Menjagamu
168 Hubungan Baru
169 Pengganggu
170 Merajuk
171 Jatuh Cinta
172 Sosok Rendi
173 Suami Idaman
174 Persiapan Bulan Madu
175 Vila Private
176 Bibit Unggul
177 Berakhir
178 Bulan Madu Part 1
179 Bulan Madu Part 2
180 Bulan Madu Part 3
181 Memberi Hukuman
182 Menolong Ellen
183 Dia adalah Istriku..
184 Pesan Devan
185 Berakhir Sudah
186 Tidur Lagi
187 Mengkhawatirkannya
188 Lagi dan Lagi
189 Rencana Devan.
190 Kisah Devan
191 Belajar Merelakan
192 Salah Tingkah
193 Menemuinya
194 Saling Melepaskan
195 Saling Melepaskan Part 2
196 Sangat Mencintaimu
197 Lembaran Baru
198 Tamu Tak Diundang
199 Perubahan Raka
200 Perasaan Yang Sesungguhnya
201 Calon Istri Raka
202 Kepanikan Raka
203 Ijin Dari Rendi
204 Menjaga dan Merawatnya
205 Hanya Asumsimu
206 Menggodanya
207 Mengerjai Sofi
208 Pembicaraan Rahasia
209 Bertemu Mantan
210 Bukti
211 Keputusan Sofi
212 Pertemuan Tidak sengaja
213 Belum Ditakdirkan
214 Jawaban Sofi
215 Calon Istri Raka
216 Permintaan Amel
217 Melepas Rindu
218 Mantan Raka
219 Kehamilan Amel
220 Jawaban Orang Tua Sofi
221 Tentang Melepaskan dan Merelakan
222 Kecemburuan Sofi
223 Gerakan di Perut Amel
224 Antara Devan dan Kenan
225 Menawarkan Bantuan
226 Pengantin Baru
227 Akhir Bahagia (END)
228 Devan dan Friska (Bonus Chapter )
Episodes

Updated 228 Episodes

1
Terlambat
2
Pindahan
3
Salah Paham
4
Terus Bertemu
5
Pertolongan Rendi
6
Pingsan
7
Khawatir
8
Visual
9
Istirahat
10
Kecewa
11
Penjelasan
12
Siapa Dia..??
13
Pacar
14
Sedang apa mereka..?
15
Egois
16
Cemburu
17
Tidur Dimana..??
18
Ciuman Pertama
19
Jangan Pakai itu
20
Jauhi Dia
21
Emosi
22
Terluka
23
Tidak mau diganggu..
24
Membersihkan tubuhnya.
25
Menahan diri
26
Bertingkah Aneh
27
Pulang
28
Sulit dijangkau
29
Tidak boleh
30
Hanya pura-pura
31
Menyukai seseorang
32
Menangis
33
Posesif
34
Lupa
35
Anak Mama
36
Persetujuan Raka
37
Tidak ada kabar
38
Menghindar
39
Tidak mengijinkan pulang
40
Temani aku tidur
41
Panggilan Dari Ellenia
42
Aku tidak marah
43
Tidak Mau Jadi Tameng
44
Apa kau sangat mencintainya?
45
Sebuah Pengakuan
46
Mengobati
47
Berjanji
48
Pacar tampan yang posesif
49
Pemeriksaan
50
Calon istriku
51
Merahasiakan
52
Memperingatkan
53
Wanita di hati Rendi
54
Amel cemburu
55
Waspada
56
Permintaan Rendi
57
Devan
58
Jodoh Gue
59
Putus
60
Ijin dari Rendi
61
Membujuk Raka
62
Pemberian Mama Raka
63
Hidup selamanya bersamaku
64
Cincin tunangan dan pernikahan
65
Kekecewaan Rendi
66
Mempertahankan
67
Permintaan Maaf
68
Perubahan Sikap
69
Rendi Frustasi melihat Amel
70
Ujian berat untuk Rendi
71
Kuliah di luar negri
72
Bersikap Acuh
73
Kehidupan yang sulit
74
Menggunakan Kartu Rendi
75
Ruang ICU
76
Penyesalan Amel
77
Rendi Pingsan
78
Ketakutan Rendi
79
Minta Maaf
80
Kekecewaan Devan
81
Hati yang tersakiti
82
Perdebatan Sofi dan Raka
83
Perasaan Cemas
84
Menagih Janji
85
Permintaan
86
Memilih
87
Maksud Kedatangan Bianca
88
Membuat Masalah
89
Saling Menyakiti
90
Hilang Kendali
91
Keinginan Untuk Tetap Hidup
92
Masa Lalu Rendi
93
Masa Lalu Rendi Part 2
94
Meminta Ijin
95
Permintaan Terakhir Rendi
96
Menunggu Amel
97
Menangis Dalam Diam
98
Penjagaan Ketat
99
Pertemuan Terakhir
100
Meminta Bantuan
101
Kepergian Rendi
102
Perpisahan
103
Perpisahan Yang Menyakitkan (End Session 1)
104
Kehidupan Baru (Sesion 2)
105
Pertemuan Pertama dengan CEO (Sesion 2)
106
Peringatan Kenan (Sesion 2)
107
Pesan Rendi (Sesion 2)
108
Keinginan Devan (Sesion 2)
109
Tamparan Siska (Sesion 2)
110
Kemarahan Kenan (Sesion 2)
111
Perasaan Amel (Sesion 2)
112
Sekertaris Baru (Sesion 2)
113
Pertemuan Tidak Terduga (Sesion 2)
114
Gelisah (Sesion 2)
115
Meminta Penjelasan (Sesion 2)
116
Mencari Tahu (Sesion 2)
117
Pengorbanan Rendi (Sesion 2)
118
Kebenaran Sesungguhnya (Sesion 2)
119
Sikap Aneh Rendi (Sesion 2)
120
Pertemuan Devan dan Rendi (Sesion 2)
121
Dikerjai Rendi (Sesion 2)
122
Informasi dari Kenan (Sesion 2)
123
Harus Memilih (Sesion 2)
124
Kecemburuan Rendi (Sesion 2)
125
Aturan Rendi (Sesion 2)
126
Bimbang (Sesion 2)
127
Pesta Tuan Marco (Sesion 2)
128
Frustasi (Sesion 2)
129
Perasaan Rendi (Sesion 2)
130
Perasaan Rendi Part 2 (Sesion 2)
131
Lepas Kendali (Sesion 2)
132
Permintaan (Sesion 2)
133
Sofi (Sesion 2)
134
Rumah Raka (Sesion 2)
135
Kekesalan Raka. (Sesion 2)
136
Melindungi (Sesion 2)
137
Rencana Rendi (Sesion 2)
138
Keinginan Amel (Sesion 2)
139
Memberikan pengertian (Sesion 2)
140
Rencana Pernikahan (Sesion 2)
141
Pencarian Amel (Sesion 2)
142
Merebut Amel Kembali (Sesion 2)
143
Syarat Dari Devan (Sesion 2)
144
Membawa Amel Pergi (Sesion 2)
145
Kemarahan Ibu Rendi (Sesion 2)
146
Kebenaran Yang Terungkap (Sesion 2)
147
Persiapan Pernikahan (Sesion 2)
148
Meminta Ijin Raka (Sesion 2)
149
Gaun Pengantin
150
Apartemen Rendi
151
Lamaran
152
Membujuk Rendi
153
Nasehat Ibu
154
Tidak Ada Kabar
155
Keiginan Friska
156
Perpisahan
157
Pernikahan
158
Ucapan Selamat
159
Kamar Pengantin
160
Kebahagiaan Amel dan Rendi
161
Pagi Yang Indah
162
Suami Tampanku
163
Rencana Bulan Madu
164
Aku mencintaimu
165
Mencintaimu Juga
166
Menjadi Milliku
167
Aku Akan Menjagamu
168
Hubungan Baru
169
Pengganggu
170
Merajuk
171
Jatuh Cinta
172
Sosok Rendi
173
Suami Idaman
174
Persiapan Bulan Madu
175
Vila Private
176
Bibit Unggul
177
Berakhir
178
Bulan Madu Part 1
179
Bulan Madu Part 2
180
Bulan Madu Part 3
181
Memberi Hukuman
182
Menolong Ellen
183
Dia adalah Istriku..
184
Pesan Devan
185
Berakhir Sudah
186
Tidur Lagi
187
Mengkhawatirkannya
188
Lagi dan Lagi
189
Rencana Devan.
190
Kisah Devan
191
Belajar Merelakan
192
Salah Tingkah
193
Menemuinya
194
Saling Melepaskan
195
Saling Melepaskan Part 2
196
Sangat Mencintaimu
197
Lembaran Baru
198
Tamu Tak Diundang
199
Perubahan Raka
200
Perasaan Yang Sesungguhnya
201
Calon Istri Raka
202
Kepanikan Raka
203
Ijin Dari Rendi
204
Menjaga dan Merawatnya
205
Hanya Asumsimu
206
Menggodanya
207
Mengerjai Sofi
208
Pembicaraan Rahasia
209
Bertemu Mantan
210
Bukti
211
Keputusan Sofi
212
Pertemuan Tidak sengaja
213
Belum Ditakdirkan
214
Jawaban Sofi
215
Calon Istri Raka
216
Permintaan Amel
217
Melepas Rindu
218
Mantan Raka
219
Kehamilan Amel
220
Jawaban Orang Tua Sofi
221
Tentang Melepaskan dan Merelakan
222
Kecemburuan Sofi
223
Gerakan di Perut Amel
224
Antara Devan dan Kenan
225
Menawarkan Bantuan
226
Pengantin Baru
227
Akhir Bahagia (END)
228
Devan dan Friska (Bonus Chapter )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!