Khawatir

Rendi berlari dengan cepat saat melihat Amel akan jatuh, tapi Rendi kalah cepat, Amel sudah tergeletak di tanah tidak bergerak. Saat sampai di dekat Amel, Rendi langsung meraih tubuh Amel dan mengguncangnya beberapa kali mencoba membangunkannya.

Sebenernya tadi Rendi tidak sengaja melihat Amel berdiri di depan gerbang. Dia diminta oleh guru untuk memfotocopy tugas yang akan dibagikan kepada teman sekelasnya.

"Amelia... bangun... kenapa lo bisa pingsan? Ameeel... bangun Mel." Rendi menenepuk-nepuk wajah Amel dengan wajah panik. Amel berkeringat, wajahnya pucat dan dingin.

"Mel, jangan bikin gue khawatir. Bangun Mel!" lanjut Rendi lagi.

Melihat tidak ada respon, Rendi pun kemudian mengangkat tubuh Amel ala bridal style. Rendi sudah lupa dengan kertas yang diminta gurunya untuk difotocopy. Rendi berjalan dengan cepat menuju ruang UKS.

Rendi tidak menghiraukan orang di sekitarnya yang sedang menatap penuh tanya. Rendi akhirnya sampai di ruang UKS. Keadaan UKS sepi, hanya ada satu siswa yang bertugas berjaga disitu. Kebetulan, dokter yang berjaga belum datang.

"Amel kenapa?" tanya Wawan seraya berdiri menghampiri Rendi. Wawan adalah kelas 11 IPS 2, dia juga mengenal Amel.

"Pingsan." Rendi meletakkan tubuh Amel ke tempat tidur.

"Kok bisa pingsan?" tanya Wawan lagi.

"Nggak tau, gue nggak sengaja melihat dia jatuh di depan gerbang," jelas Rendi seraya duduk di samping tempat tidur Amel.

Wawan berjalan mendekati Amel lalu mengangkat tangannya ke wajah Amel. Melihat itu, Rendi menangkap tangan Wawan dan menatapnya dengan tajam. "Lo mau ngapain?"

"Mau perikasa Amel. Sekalian mau kasih minyak kayu putih," sahut Wawan seraya menggangkat satu tangannya lagi yang sudah memegang minyak kayu putih.

"Biar gue aja." Rendi bangun dan meletakkan tangan di dahi Amel, memegang lengannya, mengecek napas dan lehernya.

"Gimana?" tanya Wawan penasaran.

"Badannya agak dingin, minyak kayu putihnya mana?" Rendi menengadahkan tangannya pada Wawan.

Rendi membuka tutup minyak kayu putih itu dan mengoleskan di dekat pelipis sebelah kanan dan kiri lalu. Dia kemudian menuangkan sedikit ke jari telunjuknya lalu mendekatkan sebentar ke hidung Amel kemudian duduk lagi.

"Mel, kenapa lo belom bangun juga?" gumam Rendi pelan tanpa di dengar oleh Wawan.

"Kenapa bisa lo sampai pingsan?" gumam Rendi menatap wajah pucat Amel.

Rendi kemudian berdiri menghadap Wawan. "Lo jaga Amel bentar, gue nggak lama, nanti gue balik lagi," pinta Rendi.

"Okeee," jawab Wawan.

Rendi keluar dan berjalan menuju gerbang sekolah. Terlihatnya lembaran kertas itu masih tergeletak di sana. Rendi melangkah, mengambil kertas itu, mengibas-ngibaskannya lalu memegangnya di tangan kanan. Beruntung kertas itu tidak kotor.

Rendi pun pergi ke tempat fotocopy yang tak jauh dari situ. Setelah selesai, Rendi kembali ke sekolah dan berjalan ke ruang guru untuk menyerahkannya.

Rendi kemudian keluar dari ruang guru dan menuju ruang UKS. Rendi tiba-tiba berhenti di pintu saat melihat Raka duduk di samping tempat tidur Amel sambil mengelus kepalanya dengan lembut. Hanya ada Raka dan Amel di situ. Rendi berdiri mematung melihat pemandangan itu dengan wajah dingin dan menatap tajam ke arah Raka.

Raka yang menyadari kedatangan seseorang kemudian menoleh ke belakang. Dia melihat Rendi sedang berdiri di dekat pintu.

"Wawan ke mana?" tanya Rendi mengedarkan pandangannya.

"Uda masuk kelas, gue yang nyuruh tadi," jawab Raka, "Ren, kata Wawan, lo yang bawa Amel ke sini?" Raka menghadap ke arah Rendi.

"Iyaa." Rendi melangkahkan kaki masuk ke dalam dan berdiri tidak jauh dari Raka.

"Thanks ya uda nolongin Amel," ucap Raka tulus.

"Kenapa dia bisa sampai pingsan?" tanya Rendi dingin.

"Tadi habis lari marathon, Amel juga belum sarapan tadi pagi," jawab Raka.

Rendi tersenyum mengejek mendengar hal itu. "Kalau lo udah tahu dia belom sarapan, kenapa lo biarin dia ikut lari marathon?" tanya Rendi sinis, "Lo sengaja mau bikin dia celaka?"

"Gue juga nggak tahu kalau hari ini bakal lari marathon. Gue kira cuma olahraga biasa," jelas Raka merasa bersalah.

"Lo lihat Amel belom sadar juga." Rendi menatap wajah pucat Amel, "kalau gue jadi lo, gue akan paksa dia buat sarapan dulu. Lo harusnya lebih perhatian dan peduli sama dia."

"Lo kira gue nggak khawatir sama Amel? Gue juga nggak mau dia kayak gitu." Raka terlihat mulai mulai marah mendengar ucapan sinis Rendi.

Belum sempat Rendi bicara, ketiga sahabat Amel sudah berlari masuk ke dalam UKS. Mereka terlihat bingung melihat keduanya sedang bertatapan apalagi suasananya agak mencekam.

"Kaak," sapa mereka dengan sopan sambil tersenyum pada Rendi.

Rendi tak menjawab, dia hanya menggangguk.

"Amel kenapa?" tanya Lisa memecah keheningan.

"Pingsan," jawab Raka singkat menoleh ke Lisa.

Melihat semua teman Amel berkumpul, Rendi memutuskan untuk berjalan keluar dari ruang UKS dan diikuti tatapan semua sahabat Amel.

Olive yang heran lalu bertanya, "Kak Rendi ngapain disini?"

"Dia yang nolongin Amel tadi," jawab Raka acuh tak acuh.

"Oooh gitu," jawab Lisa sambil manggut-manggut.

"Kalian enggak lari bareng sama Amel?" tanya Raka.

"Tadinya bareng, tapi Amel nyuruh kita duluan," jawab Olive.

"Kenapa kalian nggak ngajak Amel buat sarapan dulu tadi?" tanya Raka.

"Udaah, tapi Amel enggak mau," ungkap Bela.

"Tumben, biasanya dia selalu ikut?" tanya Raka dengan wajah heran.

"Kayaknya takut ketemu kak Rendi deh," jawab Bela lagi.

"Emang kenapa?" tanya Raka heran.

"Kalau soal itu, mendingan langsung tanya Amel, takut salah ngomong," jawab Bela.

"Ya udah, kita ke kelas aja dulu, biar Amel istirahat. Nanti kita balik ke sini lagi," ajak Raka.

"Iyaaa," sahut mereka bersama.

"Kalian duluan aja ke kelas, gue mau ke ruang guru dulu. Mau lapor soal Amel," lanjut Raka lagi.

"Okee," sahut mereka serempak.

Tanpa mereka sadari, Rendi mendengar semua ucapan mereka. Rendi belum pergi, dia masih berdiri di depan ruang UKS di dekat pintu yang tidak tertutup.

Rendi yang mendengar suara langkah mulai mendekat, akhirnya melangkah masuk ke ruangan OSIS yang berada tepat di sebelah ruang UKS.

Melihat mereka semua sudah pergi, akhirnya Rendi keluar dan masuk kembali ke ruang UKS. Dia berjalan ke tempat tidur Amel lalu duduk menatapnya penuh arti. Rendi bertanya dalam hati kenapa Amel menghindarinya.

"Apa lo benci banget sama gue sampe lo nggak mau ketemu sama gue lagi?" gumam Rendi pelan, "Apa perlu gue ngejauhin lo?" tatap Rendi dengan tatapan rumit.

Tanpa sadar tangannya terangkat dan mengusap lembut pipi Amel, membenahi selimut lalu berjalan meninggalkan ruang itu menuju kelasnya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Cinta dalam diam😊😊😊
semangat author 💪💪💪💕💕💕💕💕

2021-10-01

1

Adila Nisa Ardani

Adila Nisa Ardani

makin seru ceritanya bagus Thor 💪😍

2021-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 Terlambat
2 Pindahan
3 Salah Paham
4 Terus Bertemu
5 Pertolongan Rendi
6 Pingsan
7 Khawatir
8 Visual
9 Istirahat
10 Kecewa
11 Penjelasan
12 Siapa Dia..??
13 Pacar
14 Sedang apa mereka..?
15 Egois
16 Cemburu
17 Tidur Dimana..??
18 Ciuman Pertama
19 Jangan Pakai itu
20 Jauhi Dia
21 Emosi
22 Terluka
23 Tidak mau diganggu..
24 Membersihkan tubuhnya.
25 Menahan diri
26 Bertingkah Aneh
27 Pulang
28 Sulit dijangkau
29 Tidak boleh
30 Hanya pura-pura
31 Menyukai seseorang
32 Menangis
33 Posesif
34 Lupa
35 Anak Mama
36 Persetujuan Raka
37 Tidak ada kabar
38 Menghindar
39 Tidak mengijinkan pulang
40 Temani aku tidur
41 Panggilan Dari Ellenia
42 Aku tidak marah
43 Tidak Mau Jadi Tameng
44 Apa kau sangat mencintainya?
45 Sebuah Pengakuan
46 Mengobati
47 Berjanji
48 Pacar tampan yang posesif
49 Pemeriksaan
50 Calon istriku
51 Merahasiakan
52 Memperingatkan
53 Wanita di hati Rendi
54 Amel cemburu
55 Waspada
56 Permintaan Rendi
57 Devan
58 Jodoh Gue
59 Putus
60 Ijin dari Rendi
61 Membujuk Raka
62 Pemberian Mama Raka
63 Hidup selamanya bersamaku
64 Cincin tunangan dan pernikahan
65 Kekecewaan Rendi
66 Mempertahankan
67 Permintaan Maaf
68 Perubahan Sikap
69 Rendi Frustasi melihat Amel
70 Ujian berat untuk Rendi
71 Kuliah di luar negri
72 Bersikap Acuh
73 Kehidupan yang sulit
74 Menggunakan Kartu Rendi
75 Ruang ICU
76 Penyesalan Amel
77 Rendi Pingsan
78 Ketakutan Rendi
79 Minta Maaf
80 Kekecewaan Devan
81 Hati yang tersakiti
82 Perdebatan Sofi dan Raka
83 Perasaan Cemas
84 Menagih Janji
85 Permintaan
86 Memilih
87 Maksud Kedatangan Bianca
88 Membuat Masalah
89 Saling Menyakiti
90 Hilang Kendali
91 Keinginan Untuk Tetap Hidup
92 Masa Lalu Rendi
93 Masa Lalu Rendi Part 2
94 Meminta Ijin
95 Permintaan Terakhir Rendi
96 Menunggu Amel
97 Menangis Dalam Diam
98 Penjagaan Ketat
99 Pertemuan Terakhir
100 Meminta Bantuan
101 Kepergian Rendi
102 Perpisahan
103 Perpisahan Yang Menyakitkan (End Session 1)
104 Kehidupan Baru (Sesion 2)
105 Pertemuan Pertama dengan CEO (Sesion 2)
106 Peringatan Kenan (Sesion 2)
107 Pesan Rendi (Sesion 2)
108 Keinginan Devan (Sesion 2)
109 Tamparan Siska (Sesion 2)
110 Kemarahan Kenan (Sesion 2)
111 Perasaan Amel (Sesion 2)
112 Sekertaris Baru (Sesion 2)
113 Pertemuan Tidak Terduga (Sesion 2)
114 Gelisah (Sesion 2)
115 Meminta Penjelasan (Sesion 2)
116 Mencari Tahu (Sesion 2)
117 Pengorbanan Rendi (Sesion 2)
118 Kebenaran Sesungguhnya (Sesion 2)
119 Sikap Aneh Rendi (Sesion 2)
120 Pertemuan Devan dan Rendi (Sesion 2)
121 Dikerjai Rendi (Sesion 2)
122 Informasi dari Kenan (Sesion 2)
123 Harus Memilih (Sesion 2)
124 Kecemburuan Rendi (Sesion 2)
125 Aturan Rendi (Sesion 2)
126 Bimbang (Sesion 2)
127 Pesta Tuan Marco (Sesion 2)
128 Frustasi (Sesion 2)
129 Perasaan Rendi (Sesion 2)
130 Perasaan Rendi Part 2 (Sesion 2)
131 Lepas Kendali (Sesion 2)
132 Permintaan (Sesion 2)
133 Sofi (Sesion 2)
134 Rumah Raka (Sesion 2)
135 Kekesalan Raka. (Sesion 2)
136 Melindungi (Sesion 2)
137 Rencana Rendi (Sesion 2)
138 Keinginan Amel (Sesion 2)
139 Memberikan pengertian (Sesion 2)
140 Rencana Pernikahan (Sesion 2)
141 Pencarian Amel (Sesion 2)
142 Merebut Amel Kembali (Sesion 2)
143 Syarat Dari Devan (Sesion 2)
144 Membawa Amel Pergi (Sesion 2)
145 Kemarahan Ibu Rendi (Sesion 2)
146 Kebenaran Yang Terungkap (Sesion 2)
147 Persiapan Pernikahan (Sesion 2)
148 Meminta Ijin Raka (Sesion 2)
149 Gaun Pengantin
150 Apartemen Rendi
151 Lamaran
152 Membujuk Rendi
153 Nasehat Ibu
154 Tidak Ada Kabar
155 Keiginan Friska
156 Perpisahan
157 Pernikahan
158 Ucapan Selamat
159 Kamar Pengantin
160 Kebahagiaan Amel dan Rendi
161 Pagi Yang Indah
162 Suami Tampanku
163 Rencana Bulan Madu
164 Aku mencintaimu
165 Mencintaimu Juga
166 Menjadi Milliku
167 Aku Akan Menjagamu
168 Hubungan Baru
169 Pengganggu
170 Merajuk
171 Jatuh Cinta
172 Sosok Rendi
173 Suami Idaman
174 Persiapan Bulan Madu
175 Vila Private
176 Bibit Unggul
177 Berakhir
178 Bulan Madu Part 1
179 Bulan Madu Part 2
180 Bulan Madu Part 3
181 Memberi Hukuman
182 Menolong Ellen
183 Dia adalah Istriku..
184 Pesan Devan
185 Berakhir Sudah
186 Tidur Lagi
187 Mengkhawatirkannya
188 Lagi dan Lagi
189 Rencana Devan.
190 Kisah Devan
191 Belajar Merelakan
192 Salah Tingkah
193 Menemuinya
194 Saling Melepaskan
195 Saling Melepaskan Part 2
196 Sangat Mencintaimu
197 Lembaran Baru
198 Tamu Tak Diundang
199 Perubahan Raka
200 Perasaan Yang Sesungguhnya
201 Calon Istri Raka
202 Kepanikan Raka
203 Ijin Dari Rendi
204 Menjaga dan Merawatnya
205 Hanya Asumsimu
206 Menggodanya
207 Mengerjai Sofi
208 Pembicaraan Rahasia
209 Bertemu Mantan
210 Bukti
211 Keputusan Sofi
212 Pertemuan Tidak sengaja
213 Belum Ditakdirkan
214 Jawaban Sofi
215 Calon Istri Raka
216 Permintaan Amel
217 Melepas Rindu
218 Mantan Raka
219 Kehamilan Amel
220 Jawaban Orang Tua Sofi
221 Tentang Melepaskan dan Merelakan
222 Kecemburuan Sofi
223 Gerakan di Perut Amel
224 Antara Devan dan Kenan
225 Menawarkan Bantuan
226 Pengantin Baru
227 Akhir Bahagia (END)
228 Devan dan Friska (Bonus Chapter )
Episodes

Updated 228 Episodes

1
Terlambat
2
Pindahan
3
Salah Paham
4
Terus Bertemu
5
Pertolongan Rendi
6
Pingsan
7
Khawatir
8
Visual
9
Istirahat
10
Kecewa
11
Penjelasan
12
Siapa Dia..??
13
Pacar
14
Sedang apa mereka..?
15
Egois
16
Cemburu
17
Tidur Dimana..??
18
Ciuman Pertama
19
Jangan Pakai itu
20
Jauhi Dia
21
Emosi
22
Terluka
23
Tidak mau diganggu..
24
Membersihkan tubuhnya.
25
Menahan diri
26
Bertingkah Aneh
27
Pulang
28
Sulit dijangkau
29
Tidak boleh
30
Hanya pura-pura
31
Menyukai seseorang
32
Menangis
33
Posesif
34
Lupa
35
Anak Mama
36
Persetujuan Raka
37
Tidak ada kabar
38
Menghindar
39
Tidak mengijinkan pulang
40
Temani aku tidur
41
Panggilan Dari Ellenia
42
Aku tidak marah
43
Tidak Mau Jadi Tameng
44
Apa kau sangat mencintainya?
45
Sebuah Pengakuan
46
Mengobati
47
Berjanji
48
Pacar tampan yang posesif
49
Pemeriksaan
50
Calon istriku
51
Merahasiakan
52
Memperingatkan
53
Wanita di hati Rendi
54
Amel cemburu
55
Waspada
56
Permintaan Rendi
57
Devan
58
Jodoh Gue
59
Putus
60
Ijin dari Rendi
61
Membujuk Raka
62
Pemberian Mama Raka
63
Hidup selamanya bersamaku
64
Cincin tunangan dan pernikahan
65
Kekecewaan Rendi
66
Mempertahankan
67
Permintaan Maaf
68
Perubahan Sikap
69
Rendi Frustasi melihat Amel
70
Ujian berat untuk Rendi
71
Kuliah di luar negri
72
Bersikap Acuh
73
Kehidupan yang sulit
74
Menggunakan Kartu Rendi
75
Ruang ICU
76
Penyesalan Amel
77
Rendi Pingsan
78
Ketakutan Rendi
79
Minta Maaf
80
Kekecewaan Devan
81
Hati yang tersakiti
82
Perdebatan Sofi dan Raka
83
Perasaan Cemas
84
Menagih Janji
85
Permintaan
86
Memilih
87
Maksud Kedatangan Bianca
88
Membuat Masalah
89
Saling Menyakiti
90
Hilang Kendali
91
Keinginan Untuk Tetap Hidup
92
Masa Lalu Rendi
93
Masa Lalu Rendi Part 2
94
Meminta Ijin
95
Permintaan Terakhir Rendi
96
Menunggu Amel
97
Menangis Dalam Diam
98
Penjagaan Ketat
99
Pertemuan Terakhir
100
Meminta Bantuan
101
Kepergian Rendi
102
Perpisahan
103
Perpisahan Yang Menyakitkan (End Session 1)
104
Kehidupan Baru (Sesion 2)
105
Pertemuan Pertama dengan CEO (Sesion 2)
106
Peringatan Kenan (Sesion 2)
107
Pesan Rendi (Sesion 2)
108
Keinginan Devan (Sesion 2)
109
Tamparan Siska (Sesion 2)
110
Kemarahan Kenan (Sesion 2)
111
Perasaan Amel (Sesion 2)
112
Sekertaris Baru (Sesion 2)
113
Pertemuan Tidak Terduga (Sesion 2)
114
Gelisah (Sesion 2)
115
Meminta Penjelasan (Sesion 2)
116
Mencari Tahu (Sesion 2)
117
Pengorbanan Rendi (Sesion 2)
118
Kebenaran Sesungguhnya (Sesion 2)
119
Sikap Aneh Rendi (Sesion 2)
120
Pertemuan Devan dan Rendi (Sesion 2)
121
Dikerjai Rendi (Sesion 2)
122
Informasi dari Kenan (Sesion 2)
123
Harus Memilih (Sesion 2)
124
Kecemburuan Rendi (Sesion 2)
125
Aturan Rendi (Sesion 2)
126
Bimbang (Sesion 2)
127
Pesta Tuan Marco (Sesion 2)
128
Frustasi (Sesion 2)
129
Perasaan Rendi (Sesion 2)
130
Perasaan Rendi Part 2 (Sesion 2)
131
Lepas Kendali (Sesion 2)
132
Permintaan (Sesion 2)
133
Sofi (Sesion 2)
134
Rumah Raka (Sesion 2)
135
Kekesalan Raka. (Sesion 2)
136
Melindungi (Sesion 2)
137
Rencana Rendi (Sesion 2)
138
Keinginan Amel (Sesion 2)
139
Memberikan pengertian (Sesion 2)
140
Rencana Pernikahan (Sesion 2)
141
Pencarian Amel (Sesion 2)
142
Merebut Amel Kembali (Sesion 2)
143
Syarat Dari Devan (Sesion 2)
144
Membawa Amel Pergi (Sesion 2)
145
Kemarahan Ibu Rendi (Sesion 2)
146
Kebenaran Yang Terungkap (Sesion 2)
147
Persiapan Pernikahan (Sesion 2)
148
Meminta Ijin Raka (Sesion 2)
149
Gaun Pengantin
150
Apartemen Rendi
151
Lamaran
152
Membujuk Rendi
153
Nasehat Ibu
154
Tidak Ada Kabar
155
Keiginan Friska
156
Perpisahan
157
Pernikahan
158
Ucapan Selamat
159
Kamar Pengantin
160
Kebahagiaan Amel dan Rendi
161
Pagi Yang Indah
162
Suami Tampanku
163
Rencana Bulan Madu
164
Aku mencintaimu
165
Mencintaimu Juga
166
Menjadi Milliku
167
Aku Akan Menjagamu
168
Hubungan Baru
169
Pengganggu
170
Merajuk
171
Jatuh Cinta
172
Sosok Rendi
173
Suami Idaman
174
Persiapan Bulan Madu
175
Vila Private
176
Bibit Unggul
177
Berakhir
178
Bulan Madu Part 1
179
Bulan Madu Part 2
180
Bulan Madu Part 3
181
Memberi Hukuman
182
Menolong Ellen
183
Dia adalah Istriku..
184
Pesan Devan
185
Berakhir Sudah
186
Tidur Lagi
187
Mengkhawatirkannya
188
Lagi dan Lagi
189
Rencana Devan.
190
Kisah Devan
191
Belajar Merelakan
192
Salah Tingkah
193
Menemuinya
194
Saling Melepaskan
195
Saling Melepaskan Part 2
196
Sangat Mencintaimu
197
Lembaran Baru
198
Tamu Tak Diundang
199
Perubahan Raka
200
Perasaan Yang Sesungguhnya
201
Calon Istri Raka
202
Kepanikan Raka
203
Ijin Dari Rendi
204
Menjaga dan Merawatnya
205
Hanya Asumsimu
206
Menggodanya
207
Mengerjai Sofi
208
Pembicaraan Rahasia
209
Bertemu Mantan
210
Bukti
211
Keputusan Sofi
212
Pertemuan Tidak sengaja
213
Belum Ditakdirkan
214
Jawaban Sofi
215
Calon Istri Raka
216
Permintaan Amel
217
Melepas Rindu
218
Mantan Raka
219
Kehamilan Amel
220
Jawaban Orang Tua Sofi
221
Tentang Melepaskan dan Merelakan
222
Kecemburuan Sofi
223
Gerakan di Perut Amel
224
Antara Devan dan Kenan
225
Menawarkan Bantuan
226
Pengantin Baru
227
Akhir Bahagia (END)
228
Devan dan Friska (Bonus Chapter )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!