...Mereka berdua yang masih dalam kondisi saling menatap kemudian lalu saling tunjuk satu dengan yang lain....
"Idiot," ungkap lelaki itu.
"Kepala wortel," balasnya kemudian masuk ke dalam swalayan.
...Lelaki itu kemudian mengabaikannya seolah-olah tidak melihatnya sama sekali, dan tetap menghadap ke luar jendela dalam posisi duduk meminum kopi....
"Pas banget, kau di sini juga. Kemarin baju ku di laundry habis 5 ₩."
"Gadis ini apa semiskin itu sekarang?" tanyanya dalam hati. Dia masih terdiam menghadap ke luar jendela.
"Hey, kau! mendengarku tidak?!
Gara-gara kamu baju kerja ku kotor, dan harus pakai baju lama."
Dia yang sedari tadi diam, dan mendengarkan ocehan dari Ji Youra, kemudian membalas..." Apa kau lupa jas ku kau bawa. Sudah kau cuci?"
"Kau...! Ugh!"
...Ji Youra, akhirnya geram dan pergi ke arah dalam swalayan untuk membeli barang yang ia cari. Setelah selesai, dia lalu kemudian pergi ke kasir untuk membayarnya, dan kembali menuju ke lelaki tersebut....
"Pakkkkk...." Ji Youra melempar tissu yang dia beli ke arah lelaki itu itu dengan kondisi masih di dalam plastik.
...Tangan kananya masih memegang pembalut kewanitaan dengan kantong gelap....
"Hey! Apa ini..." tanya lelaki tersebut.
"Pembalut kewanitaan." Jawabnya, seringai.
"Haa... dasar kau idiot," ujarnya melotot ke arah Ji Youra.
"Apa katamu?! Ucapkan lagi, kepala wortel." Balasnya yang kemudian dia mengomel ngomel kepadanya, " gara-gara kamu aku harus menggunakan baju lama saat bekerja, aku minta ganti rugi kamu tidak mau membayar, kamu tahu aku bekerja banting tulang untuk bayar kontrakan, dan lainya. Bukan untuk mencuci baju saja, ya...! Jas mu sudah aku cuci, kau bisa mengambilnya setelah ini asalkan kau mau mengganti rugi 5₩ ku. Kau pikir karena kamu orang kaya bisa seenaknya padaku. Itu tidak mungkin, aku bukan seorang yang dapat direndahkan karena miskin. Aku hanya ingin kau bertanggung jawab atas perbuatan mu, dan jangan pergi begitu saja. Kau juga jangan lupa, bahwa kau telah merusak payung ku, membalikan payung ku."
...Tanpa Ji Youra sadari saat mengomel, dia menjatuhkan pembalut kewanitaan yang berada dalam kantong ke lantai, kemudian menuju ke lelaki itu....
"Jasmu ada di tempat ku," sambungnya lagi kepada lelaki itu dengan mendekat.
...Keduanya kemudian saling bertatapan, Ji Youra menatapnya dengan mata tajam, dan lelaki itu menatapnya dengan penuh kasih....
"Hey...!!! ini punya kalian," seru ibu-ibu tua memungut pembalutnya.
"Waa..." Ji Youra, malu dan menutup mukanya.
...Lelaki itu kemudian tersenyum melihat tingkah lucunya, dan kemudian pergi untuk mengambil pembalut kewanitaan yang sedang dipegang oleh ibu tersebut....
''Nah, ini milik mu?" tanyanya.
"Iya, nek. Terimakasih..."
...Ji Youra, yang masih dalam kondisi menutup matanya, lelaki itu kemudian memasukan barang Ji Youra beserta uang 5 ₩, ke dalam kantongnya....
...Dia berkata..."buka mata mu, semua ada dalam kantong."...
...Setelah Ji Youra membuka mata, dia kemudian melihat isi kantongnya dan ternyata yang di katakan lelaki itu benar. Lelaki itu kemudian, keluar swalayan begitu saja setelah memberikan kedua barang itu termasuk uang 5 ₩ kepadanya....
...Ji Youra, yang melihatnya segera bergegas untuk mengejarnya hingga keluar swalayan....
"Heeiii...heii..!!"
"Apa lagi?"
"Terimaksih," ucap Ji Youra yang pipinya memerah.
"Ooh... kemana jas ku?"
"Ada di tempat ku. Apa perlu aku ambil, sekarang."
"Tidak perlu. Buat mu saja," balas lelaki itu senyum ringan kemudian membalikan badan, dan segera pergi karena telah di tunggu oleh para bodyguard nya.
"Eh, eeh..."
"Hsssh...! Apa?"
"Kau juga masih punya hutang maaf , padaku."
"Kau sungguh merepotkan! tadi kan aku sudah membantumu jadi kita impas sekarang," balasnya.
"Tidak! tadi aku sudah mengucapkan terimakasih padamu, dan kamu belum mengucapkan maaf padaku. Kau lupa bahwa kau juga telah merusak payung ku, tidak hanya mengotori bajuku. Oke, Kalau bajuku 5 ₩ selesai, tapi tidak dengan maaf."
"Huh! rumit."
"Katakan, maaf."
"Merepotkan."
"Maaf... Ma-af."
...Lelaki itu mengabaikannya, dan kemudian membalikkan badannya untuk segera pergi karena dia tidak punya waktu lagi untuk meladeni Ji Youra....
Ji Youra, yang melihat bodyguard lelaki tersebut kemudian mengejeknya dengan kalimat, "wah... jadi kau anak orang kaya beneran sampai dikawal segini banyak orang. Kenapa aku seperti melihat anak kecil yang takut keluar rumah, banci."
"Apa ?!"
Para bodyguard lelaki tersebut terkejut karena, dia adalah satu-satunya wanita yang berani mengatainya, dan juga satu-satunya orang yang berani kepada bos besar mereka.
"Mati, mati, mati, mati!" ucap lirih dengan bersamaan para bodyguard yang memakai baju hitam-hitam dengan tubuh besar, dan menatap tajam kearah Ji Youra.
"A...apa, apaan ini?!" tanya Ji Youra.
"Haaish, stop!!"
...Semuanya langsung terdiam....
...Dengan cepat lelaki itu menarik tangan Ji Youra, dan menyeretnya masuk kedalam mobil mewahnya yang bermerk...
...Chrysler 300 Limousine....
Di dalam mobil mewah, badanya yang mungil itu terdiam lalu berteriak, "aaargggh...!" tepat di telinga kanan lelaki itu.
"Berisik!" ucapnya memegang telinga, lalu berkata, "duduk diam dan aku antar kau pulang."
"Turun kan aku dasar cabul!" berontaknya.
"Diam! kau lihat ini sudah larut malam."
Ji Youra, terdiam karena bentakan dari lelaki itu.
"Dimana rumah mu?"
"Lurus."
"Jalan terus." Ucapnya pada sopir pribadinya.
"Baik, bos."
...Mobil mewah itu berhenti di depan gang kecil yang padat akan penduduk....
" Apa benar di sini rumah mu?"
"Ya."
"Kau yakin??"
Ji Youra, hanya menatap tajam padanya.
"Ku antar."
"Tak perlu."
"Ku antar."
"Tak per-lu!!!"
"Lupa ya, jika jas ku masih di tempat mu?!"
"Cck.." Ji Youra, menoleh dengan sinis.
...Setelah sampai di dalam Inggrid terkejut karena, tidak seperti biasa tiba-tiba Youra membawa seorang lelaki gagah, tinggi, dan tampan ke dalam rumah. Kemudian, Inggrid tiba-tiba mulai memarahi Youra, tepat di depan lelaki itu....
...Namun lelaki itu menjelaskan satu hal yang terjadi bahwa, dia ke rumah hanya untuk mengambil jas nya kembali yang sempat dia pinjamkan kepada Ji Youra, karena kehujanan di jalan tanpa payung....
"Ini silahkan nak, di minum kopinya."
"Terimaksih..."
...Laki- laki tersebut, seketika langsung akrab kepada Inggrid, dan mereka berbincang-bincang banyak di ruang tamu termasuk tentang Ji Youra....
...Begitu mudahnya laki-laki untuk mengambil hati seorang wanita termasuk wanita tua itu....
...Dan secangkir kopi malam itu ikut menghangatkan suasana di dalam rumah yang kecil dan sempit....
...9.30 P.M...
...Sebelumnya. Di kegelapan malam, balik gang terdapat seseorang yang melihat mereka dari kejauhan, Ji Youra yang membawa masuk pria di jam yang terbilang cukup larut sebelum mereka masuk ke dalam rumah....
''Hey, kau... apa sudah melakukan tugas mu dengan benar?"
"Sudah...aku juga sudah mendapat semua info terbaru tentangnya," suara lelaki di bawah sinar rembulan.
"Oke. 3 hari lagi aku berkunjung. Adakan rapat di reksi segera."
"Ya."
...Malam itu Inggrid, berbicara tentang perusahaan suaminya yang kabarnya akan bekerjasama dengan tempatnya Youra bekerja....
"Huh!! Ibu serius?"
"Iya, tapi mereka ada kesulitan karena membutuhkan tanda tangan ahli waris nya langsung yaitu, kamu. Makanya tadi mereka kemari dan memaksa ibu untuk meniru tanda tangan mu."
"Jangan lakukan!"
"Sudah pasti, Youra. Aku menolaknya! tapi...?"
"Tapi, apa...?"
"Ibu tadi di dorong olehnya, dan doronganya begitu keras hingga punggung ku lebam."
"Coba lihat!"
"Tidak usah, tadi sudah dibantu sama tetangga untuk membereskanya."
"Sini... aku ingin lihat." Paksa Youra.
...Setelah dia berhasil memaksa tubuh ibunya untuk memperlihatkan luka lebam akhirnya Ji Youra sangat marah, tapi dia berusaha memendam dalam diamnya, dan memastikan akan membalas perbuatan mereka....
"Aku bantu olehkan salep ke lebamnya," ucap Youra.
"Ya."
"Sssh..."
"Sakit, bu?" tanya Youra.
"Tidak, hanya sedikit perih tidak perlu khawatir. Ibu hanya berpura-pura saja, hehehe...." jawabnya tersenyum lembut."
"Terimakasih, ibu ku. Telah membantu putri mu."
"Sama-sama, Youra..."
"Ini bu, jangan lupa habiskan kopi yang tadi. Setelah itu biar ku cuci semua."
"Eh, Youra. Siapa nama pemuda tadi?
"Entah."
"Loh, kok bisa? Mengapa kau bisa membawanya pulang tapi tidak saling kenal."
"Tadi ibu sudah mendengar penjelasan darinya, kan?"
"Tapi,"
"Habiskan kopinya," tegas Youra.
...Setelah itu Ji Youra, menuju ke dapur untuk mencuci semua gelas, dan piring sisa malam ini....
.
.
.
Hay....
para pembaca jangan lupa untuk terus pantengin "MERAH JAMBU DI BENUA ASIA" karena masih banyak cerita romance dan lucu nya. Semangaat....
Happy Reading...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments