Menandatanganinya

Mobil melaju memecah hirup pikuk jalanan yang sangat padat. Rangga mengantar Ersya

kembali ke rumahnya.

“Makasih ya udah ngantar gue!” ucap Ersya saat turun dari mobil.

“Lo di rumah sendiri?” tanya Rangga saat melihat rumah ersya masih gelap.

“Iya …, suami gue belum pulang mungkin, lo serius nggak mau mampir!”

“Nggak usah lah, lain kali aja kalau ada suami lo!”

Mobil Rangga pun segera melaju meninggalkan rumah Ersya. Setelah mobil Rangga

menghilang, Ersya menghela nafas beratnya, kembali ke mimpi buruk lagi …

***

Ersya hari ini berencana untuk ke rumah orang tuan Rizal, ia ingin tahu apakah memang

mertuanya sudah tahu tentang keputusan Rizal.

Ia sengaja libur untuk ke rumah mertuanya itu, mobilnya sudah siap di depan, ia

tinggal membawanya saja. Rumah orang tua Rizal berada di luar kota, butuh waktu

hampir dua jam untuk sampai di rumah mertuanya, sudah barang pasti jika Rizal tidak

menginap di rumah orang tuanya. Kata beberapa rekan kerja Rizal, Rizal menyewa

sebuah rumah untuk di tinggali nya.

Kedatangan Ersya masih di sambut hangat oleh keluarga Rizal, mungkin Rizal memang belum cerita tentang rencananya bercerai dengan Ersya.

“Bagaimana kabar kamu, Sya? Mana Rizal? Kenapa tidak ikut?” tanya mama nya Rizal. Ayah

Rizal sudah meninggal satu tahun yang lalu, mamanya mengelola mini market milik

keluarga sendiri.

“Mas Rizal nggak ke sini?” tanya Ersya, ia pikir jika Rizal sudah bercerita tentang

semua masalah keluarganya.

“Ma …, sebenernya mas Rizal ngasih Ersya ini!” ucap Ersya sambil menyerahkan surat

gugatan yang belum di tanda tangani oleh Ersya.

Mama Rizal segera mengambilnya dan membacanya, ia begitu terkejut mengetahui berkas apa

itu.

“Apa apaan ini? Kenapa kalian mau pisah? Apa masalahnya begitu serius?” tanya mamanya

Rizal.

“Ersya juga tidak tahu ma, awalnya semua baik-baik saja ma, hingga tiba-tiba mas Rizal

membahas soal anak ma …!”

“Maksudnya?”

“Mas Rizal tiba-tiba mempermasalahkan jika mungkin saya tidak bisa hamil ma!”

“Jangan khawatir Sya …, ibu yang akan bicara sama Rizal!”

“Tidak ada yang bisa di bicarakan lagi ma, keputusan Rizal sudah bulat untuk bercerai!

Ucap Rizal yang ternyata mengikuti Ersya sampai di rumah mamanya.

“mas Rizal!”

Ersya sudah berdiri dan berbalik menatap Rizal yang baru saja datang. Ia pun segera

menghampiri suaminya itu.

“Mas …!”

“Jangan berusaha mempengaruhi mama!” ucap Rizal lagi.

“Tapi mas …, Ersya hanya berusaha untuk mempertahankan rumah tangga kita mas!”

Mama Rizal pun segera menghampiri putranya itu,

“Rizal …, pernikahan kalian masih seumur jagung, masih banyak yang akan kalian lalui!

Jangan dikit-dikit cerai! Mama tidak pernah mengajarkan hal itu sama putra

mama!”

“Ma …, mau mama ngomong apapun, Rizal tetap dengan keputusan Rizal!”

Melihat betapa teguh nya keputusan suami, Ersya tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya bisa pasrah. Ia tidak mungkin terus mempertahankan apa yang memang sudah tidak

bisa di pertahankan lagi.

“Baiklah …, Ersya akan tanda tangan surat ini!” ucap Ersya, ia pun mengambil bolpoin

yang ada di tasnya dan berjalan menuju ke meja tempat di mana surat itu berada, ia membubuhkan tanda tangan di surat itu dan menyerahkan kembali pada Rizal.

“Ma …, Ersya pamit ya, jaga diri mama!” ucap Ersya sambil memeluk mamanya Rizal.

“Sya …, kamu nggak nginep dulu di rumah mama?” tanya mama Rizal yang enggan untuk

melepaskan Ersya. Baginya Ersya adalah menantu terbaiknya.

“Maaf ma ..!”

Ersya pun benar-benar meninggalkan rumah itu, ia berjalan cepat menuju ke mobilnya dan segera masuk ke dalam mobil. Di dalam Ersya segera mengusap air matanya yang tidak mampu ia bendung lagi, entah sudah berapa banyak air mata yang ia keluarkan untuk suaminya itu.

Ersya memilih untuk segera menjalankan mobilnya, ia harus segera kembali ke Jakarta

dan menerima kenyataan jika rumah tangganya memang sudah tidak bisa lagi di

pertahankan.

***

Ersya mencoba bersikap biasa-biasa saja menjalani hidup. Hari-harinya di lalui dengan

bekerja dan bekerja. Setelah keluar dari rumah sakit, Felic ternyata kembali

bekerja, itu menjadi hal yang bagus untuk Ersya karena ia bisa unya teman makan

siang lagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang, sudah waktunya untuk makan siang,

Ersya pun segera mencari sahabatnya itu. Ia juga berencana untuk cerita tentang

masalah keluarganya, mungkin memang sudah waktunya untuk Felic tahu.

Ersya

berdiri di belakang Felic saat Felic merapikan barang-barang peralatan

bersih-bersihnya. Felic yang berbalik begitu terkejut saat mendapati Ersya di

belakangnya hingga ia melompat satu langkah ke belakang.

“Ersya

…, lo ngagetin gua aja …!” ucap Felic sambil memegangi dadanya.

“Makan

siang bareng gue yuk!” ajak Ersya.

 “Nggak biasanya, ada apa?” felic sudah sangat

hafal dengan sahabatnya itu, jika seperti itu pasti sahabatnya itu ada maunya.

“Gue traktir deh!”

“kalau di traktir mau deh …!”

“Nah gitu dong!”

Akhirnya Ersya mengajak sahabatnya itu makan siang, mereka memilih sebuah restaurant cepat saji sebagai tempat makan siang.

“Pilih apa aja yang lo mau!” ucap Ersya lagi sambil menyerahkan buku daftar menu yang

di bawa oleh pelayan restaurant.

“Beneran nih …, nggak mimpi kan gue?” tanya Felic yang masih tidak percaya dengan

kebaikan sahabatnya itu.

“Mau gue pukul biar bangun dari mimpi! gimana mau?” tanya Ersya sambil mengangkat

tangannya yang hendak memukul sahabatnya itu.

“Nggak perlu!”

Akhirnya Felic memilih beberapa makanan membuat Ersya hanya bisa melongo melihat begitu

banyak makanan yang akan di makan oleh sahabatnya itu.

“Lo serius mau habisin semuanya?” tanya Ersya yang tidak percaya dnegan begitu

banyaknya pesanan makanan yang di pesan oleh sahabatnya itu.

“Nggak ikhlas nih ceritanya?” goda Felic.

“Baperan banget sih lo …, sudah sana cepetan makan. Setelah habis gue bakal cerita banyak sama lo!”

Akhirnya Felic begitu lahap memakan semua makanan yang telah ia pesan, Ersya hanya bisa

menggelengkan kepalanya tidak percaya.

“Sebenarnya lo udah nggak makan berapa hari sih? Apa suami lo ngajak olah raga terus setiap malam? Gila ya emang pengantin baru, semalam abis berapa ronde?” ucap Ersya

yang geleng kepala melihat ***** makan sahabatnya yang luar biasa itu.

“Huuussstttt …!” Felic segera membekap mulut sahabatnya itu, “Nggak di saring banget sih

mulutnya!”

“Abis lo makannya kayak orang kesetanan begitu!” keluh Ersya, badan sahabatnya itu

kecil tapi makannya super banyak.

“Gue beneran lapar Er!”

“Er?”

protes Ersya saat sahabatnya itu memanggilnya dengan Er, panggilan Er begitu

asing baginya.

“Nama lo Ersya kan, suka suka gue mau panggil lo, Er atau Sya!”

“Ihhhh …, jijai tau Fe, jangan panggil gue kayak gitu!”

Felic hanya tersenyum, ia kembali melanjutkan makannya. Sedangkan Ersya sudah

menghabiskan makanannya.

“Kata Lisa, lo udah ke rumah suami lo ya? Gimana rumah suami lo? Dia beneran kaya

ya?”

Mendengarkan pertanyaan Ersya, Felic jadi kehilangan ***** makannya, ia segera menghentikan makannya dan menutupnya dengan meminum jusnya.

“Iya Sya …!”

“Lemes banget jawabnya!”

“gue bingung Sya, harus seneng atau malah sedih!”

“Kenapa gitu?”

“Gue ngerasa nggak pantes aja bersanding dengan seorang Frans, dia punya segalanya

dan gue hanya office girl,

Melihat sahabatnya yang ternyata juga sedang dalam masalah pun membuat Ersya

mengurungkan kembali niatnya untuk bercerita tentang masalahnya sendiri, ia

memilih untuk mendengarkan curhatan dari Felic dari pada bercerita tentang masalahnya sendiri.

Bersambung

Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentar nya ya kasih Vote juga yang banyak ya

Follow Ig aku ya

tri.ani.5249

Happy Reading 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DAN BUAT JGN PNY PRASAAN SPRTI ITU, KLO FRANS SYG MA LO, LO JGN MINDER, SYUKURI DN NIKMATI, SERTA JDI ISTRI YG BAIK BUAT SUAMI, JGN BILG LO MSH CINTA MA RANGGA

2022-10-08

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

FOCUS KE DIVTA DN ERSYA THOR..

2022-10-08

0

Erlinda

Erlinda

ga jelas banget arah cerita nya mau kemana..ga fokus ke satu tokoh utama aja. bertele tele

2022-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 2
3 Ke rumah sakit
4 Ersya
5 Belanja
6 Reoni
7 Bengkel mahal
8 Mom untuk Iyya
9 Suami istri
10 Pernikahan Felic
11 Dua kehidupan yang berbeda
12 Dua masalah yang berbeda
13 Bidadari tanpa sayap
14 Gugatan cerai
15 Mencoba bahagia
16 Menjenguk Fe di rumah sakit
17 Menandatanganinya
18 Liburan
19 mom eca
20 Ketemu bidadari Iyya
21 Mom Iyya cendiyi
22 Mantan Istri
23 Mencoba tegar (Ersya)
24 Melepas dengan Ikhlas (Ersya)
25 Perasaan bersalah (Ersya)
26 Mengenal Wilson
27 Persidangan
28 Cukup aku saja
29 Undangan pertunangan
30 Menemui Rangga
31 Harus mau
32 Di rooftop
33 Mabuk
34 salah patner
35 Undangan yang sama
36 kenapa baru tahu
37 Dia datang
38 Calon istri
39 Hutang
40 Mom Eca datang
41 Keguguran
42 Kekesalan Div
43 Dia daddy nya?
44 Cari mati
45 memasak untuk Iyya
46 Hot Isu
47 Perdebatan di meja makan
48 Jangan macam-macam
49 Ersya yang malang
50 Baby sitter
51 Ke rumah Div
52 Rencana yang sempurna
53 Nyonya rumah ini
54 Makan malam
55 Tuan Div
56 Mulai posesif
57 Menjenguk Nadin
58 Serasa Asing
59 Demi Iyya
60 Gara-gara paparazi
61 Ya kita nikah!
62 Persiapan pernikahan 1
63 Persiapan pernikahan 2
64 Jaka rasa duda
65 Pernikahan 1
66 Pernikahan 2
67 Pernikahan 3
68 Malam Pertama 1
69 Malam pertama 2
70 Bahagia
71 Ponsel Baru
72 Demi Iyya
73 Jangan dekat-dekat
74 Memilih berdamai
75 Istri yang baik
76 Bertemu
77 Kehangatan
78 Kenyataannya
79 Jalan-jalan
80 Gosip sampah
81 Makan siang
82 Persidangan
83 Persiapan sekolah
84 Persiapan sekolah 2
85 Hari pertama sekolah
86 Pelelangan
87 Mata duwitan
88 Dia baik juga
89 Kena pasal
90 Bangun malam
91 Mengerjaiku
92 Mau adek
93 Sahabat terbaik
94 Rasanya beda
95 Mengadu
96 Satu kamar
97 Nggak akan khilaf
98 olahraga pagi
99 Aktif kembali
100 Daddy Div ( Bucin)
101 Daddy Div (tertahan)
102 Pengganggu
103 Serangga jahat
104 Kehilangan banyak hal
105 Ada apa? ( Felic)
106 Aku mengenalnya
107 Dia istri saya
108 Hukuman
109 Jamuan makan malam
110 Mengerjainya
111 Gara-gara baju ganti
112 Teror
113 Jangan masak
114 Jangan ambil mom Echa
115 Tidak bisa mengendalikan
116 Datang bulan
117 Pembalut
118 Mungkinkah cemburu?
119 Terjebak di dalam kamar
120 Dia terus menghubungi
121 Rubah Jantan
122 Berkunjung ke rumah Fe
123 Dia pria yang baik
124 Mengalih Perhatian
125 Romantis-romantisan
126 Liburan Ala Daddy Div
127 shopping ala mom Echa
128 Mom and Dad
129 Kepulangan keluarga kecil Div
130 Penasaran
131 Siapa wanita itu?
132 Tinggal di sini
133 Mertua penggangu
134 Sedikit tahu
135 Kamu tidak sendiri
136 Jangan bermain api
137 Hanya bagian dari masa lalu
138 Gara-gara ponsel
139 Dia cemburu
140 Dia istri saya!
141 Rencana mama mertua
142 Jangan macam-macam
143 Luka tak berdarah
144 Kepastian
145 Aku mencintaimu
146 Ribetnya mau ngomong!
147 Sepertinya aku pernah mengenalny
148 Kenyataan yang menyakitkan
149 Terimakasih dengan luka ini
150 Godaan uler keket
151 Rencana Ellen
152 Pedagang kaki lima
153 Rumah sakit dadakan
154 Tahan godaan
155 Menjemput Divia
156 Keras kepala
157 Dokter obgyn
158 Merelakan lebih baik
159 Kram perut
160 Kebahagiaan kecil
161 Cepat bangun
162 Aku hamil!
163 Di tempat yang tepat
164 Rencana baru nyonya Aruni
165 Pertemuan tak terduga
166 Perhatian Div
167 Aku jatuh cinta lagi
168 Lebih posesif
169 Bedanya ibu mertua
170 Rencana Ellen 1
171 Dia sudah besar
172 Ancaman Rizal
173 Pulang
174 Kejutan luar biasa
175 Rahasia Divia
176 Ternyata aku peduli
177 Aroma jeruk
178 Telur ceplok ala Daddy Div
179 Jadi lebih licik
180 Satu kosong
181 Rahasia Divia
182 POV Ersya 1
183 PoV Ersya 2
184 PoV Ersya 3
185 PoV Div 1
186 PoV Div 2
187 PoV Div 3
188 PoV Div 4
189 PoV Ersya 4
190 Terkuak sudah
191 Kedatangan Rendi
192 Luka yang besar
193 Menguatkan hati
194 Memilih pergi
195 Kembali baik
196 Melahirkan
197 Baby Atha ( End)
198 Season 2 (1. Masa dewasa Divia)
199 Season 2 (2. Prolog)
200 Season 2 (3. Teman baru)
201 Season 2 (4. Terjerembab)
202 Season 2 ( 5. Di putuskan)
203 Season 2 (6. mencarinya)
204 Season 2 (7. Cari dia)
205 Season 2 (8. Eomma)
206 Season 2 (9. Aku berubah pikiran)
207 Season 2 (10. Berhenti memanggilku seperti itu)
208 Season 2 (11. Jadi baby sitter)
209 Season 2 (12. Hari pertama)
210 Season 2 (13. Mie instan)
211 Season 2 (14. Ciuman tak sengaja)
212 Season 2 (15. Dee yang pintar)
213 Season 2 (16. Kamu terlalu polos)
214 Season 2 (17. Dia pria yang baik)
215 Season 2 (18. Nenek yang sakit)
216 Season 2 (19. Ciuman yang panas)
217 Season 2 (20. Perjanjian baru)
218 Season 2 (21. Kim mulai merasa aneh)
219 Season 2 (22. Kamu kesambet?)
220 Season 2 (23. Dia baik juga)
221 Season 2 (24. Datang bulan)
222 Season 2 (25. Kim yang perhatian)
223 Season 2 (26. Hari yang di tunggu)
224 Season 2 (27. Hadiah untuk Divia)
225 Season 2 ( 28. Vi, aku mencintaimu!)
226 Season 2 (29. Menghindar)
227 Season 2 (30. Me time)
228 Season 2 (31. mama Dee)
229 Season 2 (32. Yura)
230 Season 2 (33. Makan Malam)
231 Season 2 (34. Album Foto)
232 Season 2 (35. Dia lebih terluka)
233 Season 2 (36. Dia ramah kok!)
234 Season 2 (37. Apa yang istimewa?)
235 Season 2 (38. Ternyata sesulit itu)
236 Season 2 (39. Kepergian Dee)
237 Season 2 (40. Hadiah untuk Vi)
238 Season 2 (41. Dia rakus sekali)
239 Season 2 (42. Sakit perut)
240 Season 2 (43. Penyuka pisang juga)
241 Season 2 (44. Tidur sambil jalan)
242 Season 2 (45. Tiket untuk nenek)
243 Season 2 (46. Punya stok nyawa berapa?)
244 Season 2 (47. Sepasang kekasih)
245 Season 2 (48. Mencoba apartemen baru)
246 Season 2 (49. klien dari Indonesia)
247 Season 2 (50. Salah beralasan)
248 Season 2 (51. Ribet banget)
249 Season 2 (52. Aroma durian)
250 Season 2 (53. Terlambat datang bulan?)
251 Season 2 (54. Meninggalkanku lagi)
252 Season 2 (55. Morning kiss)
253 Season 2 (56. Akan merindukanmu)
254 Season 2 (57. Undangan makan malam)
255 Season 2 (58. Makan malam)
256 Season 2 (59. bertemu dengan Kim)
257 Season 2 (59. Kepulangan ayah Rendi)
258 Season 2 (60. Kim mencoba menghindar)
259 Season 2 (61. Kim sakit)
260 Season 2 (62. Nggak marah lagi)
261 Season 2 (63. Kencan Lee_Yura)
262 Season 2 (64. Praktek kerja)
263 Season 2 (65. Kejahilan Kim)
264 Season 2 (66. Pindah tempat)
265 Season 2 (67. Cemburunya Kim)
266 Season 2 (68. Pencemburu)
267 Season 2 (69. Butuh psikiater)
268 Season 2 (70. Sekretaris pribadi)
269 Season 2 (71. Gosip yang beredar)
270 Season 2 (72. Pertengkaran Vi)
271 Season 2 (73. Kedatangan Kim)
272 Season 2 (74. Sampai juga)
273 Season 2 (75. Rencana Gara)
274 Season 2 (76. Gara sengaja)
275 Season 2( 77. Lee yang dingin)
276 Season 2 (78. percapakan dua pria dewasa)
277 Season 2 (79. Tidak akan aku biarkan lepas)
278 Season 2 (80. Ada lagi?)
279 Season 2 (81. Dia tidak mengantar)
280 Season 2 (82. surprise di dalam surprise)
281 Season 2 (83. Hari pernikahan)
282 Season 2 (84. End)
283 Author menyapa
284 pengumuman
Episodes

Updated 284 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 2
3
Ke rumah sakit
4
Ersya
5
Belanja
6
Reoni
7
Bengkel mahal
8
Mom untuk Iyya
9
Suami istri
10
Pernikahan Felic
11
Dua kehidupan yang berbeda
12
Dua masalah yang berbeda
13
Bidadari tanpa sayap
14
Gugatan cerai
15
Mencoba bahagia
16
Menjenguk Fe di rumah sakit
17
Menandatanganinya
18
Liburan
19
mom eca
20
Ketemu bidadari Iyya
21
Mom Iyya cendiyi
22
Mantan Istri
23
Mencoba tegar (Ersya)
24
Melepas dengan Ikhlas (Ersya)
25
Perasaan bersalah (Ersya)
26
Mengenal Wilson
27
Persidangan
28
Cukup aku saja
29
Undangan pertunangan
30
Menemui Rangga
31
Harus mau
32
Di rooftop
33
Mabuk
34
salah patner
35
Undangan yang sama
36
kenapa baru tahu
37
Dia datang
38
Calon istri
39
Hutang
40
Mom Eca datang
41
Keguguran
42
Kekesalan Div
43
Dia daddy nya?
44
Cari mati
45
memasak untuk Iyya
46
Hot Isu
47
Perdebatan di meja makan
48
Jangan macam-macam
49
Ersya yang malang
50
Baby sitter
51
Ke rumah Div
52
Rencana yang sempurna
53
Nyonya rumah ini
54
Makan malam
55
Tuan Div
56
Mulai posesif
57
Menjenguk Nadin
58
Serasa Asing
59
Demi Iyya
60
Gara-gara paparazi
61
Ya kita nikah!
62
Persiapan pernikahan 1
63
Persiapan pernikahan 2
64
Jaka rasa duda
65
Pernikahan 1
66
Pernikahan 2
67
Pernikahan 3
68
Malam Pertama 1
69
Malam pertama 2
70
Bahagia
71
Ponsel Baru
72
Demi Iyya
73
Jangan dekat-dekat
74
Memilih berdamai
75
Istri yang baik
76
Bertemu
77
Kehangatan
78
Kenyataannya
79
Jalan-jalan
80
Gosip sampah
81
Makan siang
82
Persidangan
83
Persiapan sekolah
84
Persiapan sekolah 2
85
Hari pertama sekolah
86
Pelelangan
87
Mata duwitan
88
Dia baik juga
89
Kena pasal
90
Bangun malam
91
Mengerjaiku
92
Mau adek
93
Sahabat terbaik
94
Rasanya beda
95
Mengadu
96
Satu kamar
97
Nggak akan khilaf
98
olahraga pagi
99
Aktif kembali
100
Daddy Div ( Bucin)
101
Daddy Div (tertahan)
102
Pengganggu
103
Serangga jahat
104
Kehilangan banyak hal
105
Ada apa? ( Felic)
106
Aku mengenalnya
107
Dia istri saya
108
Hukuman
109
Jamuan makan malam
110
Mengerjainya
111
Gara-gara baju ganti
112
Teror
113
Jangan masak
114
Jangan ambil mom Echa
115
Tidak bisa mengendalikan
116
Datang bulan
117
Pembalut
118
Mungkinkah cemburu?
119
Terjebak di dalam kamar
120
Dia terus menghubungi
121
Rubah Jantan
122
Berkunjung ke rumah Fe
123
Dia pria yang baik
124
Mengalih Perhatian
125
Romantis-romantisan
126
Liburan Ala Daddy Div
127
shopping ala mom Echa
128
Mom and Dad
129
Kepulangan keluarga kecil Div
130
Penasaran
131
Siapa wanita itu?
132
Tinggal di sini
133
Mertua penggangu
134
Sedikit tahu
135
Kamu tidak sendiri
136
Jangan bermain api
137
Hanya bagian dari masa lalu
138
Gara-gara ponsel
139
Dia cemburu
140
Dia istri saya!
141
Rencana mama mertua
142
Jangan macam-macam
143
Luka tak berdarah
144
Kepastian
145
Aku mencintaimu
146
Ribetnya mau ngomong!
147
Sepertinya aku pernah mengenalny
148
Kenyataan yang menyakitkan
149
Terimakasih dengan luka ini
150
Godaan uler keket
151
Rencana Ellen
152
Pedagang kaki lima
153
Rumah sakit dadakan
154
Tahan godaan
155
Menjemput Divia
156
Keras kepala
157
Dokter obgyn
158
Merelakan lebih baik
159
Kram perut
160
Kebahagiaan kecil
161
Cepat bangun
162
Aku hamil!
163
Di tempat yang tepat
164
Rencana baru nyonya Aruni
165
Pertemuan tak terduga
166
Perhatian Div
167
Aku jatuh cinta lagi
168
Lebih posesif
169
Bedanya ibu mertua
170
Rencana Ellen 1
171
Dia sudah besar
172
Ancaman Rizal
173
Pulang
174
Kejutan luar biasa
175
Rahasia Divia
176
Ternyata aku peduli
177
Aroma jeruk
178
Telur ceplok ala Daddy Div
179
Jadi lebih licik
180
Satu kosong
181
Rahasia Divia
182
POV Ersya 1
183
PoV Ersya 2
184
PoV Ersya 3
185
PoV Div 1
186
PoV Div 2
187
PoV Div 3
188
PoV Div 4
189
PoV Ersya 4
190
Terkuak sudah
191
Kedatangan Rendi
192
Luka yang besar
193
Menguatkan hati
194
Memilih pergi
195
Kembali baik
196
Melahirkan
197
Baby Atha ( End)
198
Season 2 (1. Masa dewasa Divia)
199
Season 2 (2. Prolog)
200
Season 2 (3. Teman baru)
201
Season 2 (4. Terjerembab)
202
Season 2 ( 5. Di putuskan)
203
Season 2 (6. mencarinya)
204
Season 2 (7. Cari dia)
205
Season 2 (8. Eomma)
206
Season 2 (9. Aku berubah pikiran)
207
Season 2 (10. Berhenti memanggilku seperti itu)
208
Season 2 (11. Jadi baby sitter)
209
Season 2 (12. Hari pertama)
210
Season 2 (13. Mie instan)
211
Season 2 (14. Ciuman tak sengaja)
212
Season 2 (15. Dee yang pintar)
213
Season 2 (16. Kamu terlalu polos)
214
Season 2 (17. Dia pria yang baik)
215
Season 2 (18. Nenek yang sakit)
216
Season 2 (19. Ciuman yang panas)
217
Season 2 (20. Perjanjian baru)
218
Season 2 (21. Kim mulai merasa aneh)
219
Season 2 (22. Kamu kesambet?)
220
Season 2 (23. Dia baik juga)
221
Season 2 (24. Datang bulan)
222
Season 2 (25. Kim yang perhatian)
223
Season 2 (26. Hari yang di tunggu)
224
Season 2 (27. Hadiah untuk Divia)
225
Season 2 ( 28. Vi, aku mencintaimu!)
226
Season 2 (29. Menghindar)
227
Season 2 (30. Me time)
228
Season 2 (31. mama Dee)
229
Season 2 (32. Yura)
230
Season 2 (33. Makan Malam)
231
Season 2 (34. Album Foto)
232
Season 2 (35. Dia lebih terluka)
233
Season 2 (36. Dia ramah kok!)
234
Season 2 (37. Apa yang istimewa?)
235
Season 2 (38. Ternyata sesulit itu)
236
Season 2 (39. Kepergian Dee)
237
Season 2 (40. Hadiah untuk Vi)
238
Season 2 (41. Dia rakus sekali)
239
Season 2 (42. Sakit perut)
240
Season 2 (43. Penyuka pisang juga)
241
Season 2 (44. Tidur sambil jalan)
242
Season 2 (45. Tiket untuk nenek)
243
Season 2 (46. Punya stok nyawa berapa?)
244
Season 2 (47. Sepasang kekasih)
245
Season 2 (48. Mencoba apartemen baru)
246
Season 2 (49. klien dari Indonesia)
247
Season 2 (50. Salah beralasan)
248
Season 2 (51. Ribet banget)
249
Season 2 (52. Aroma durian)
250
Season 2 (53. Terlambat datang bulan?)
251
Season 2 (54. Meninggalkanku lagi)
252
Season 2 (55. Morning kiss)
253
Season 2 (56. Akan merindukanmu)
254
Season 2 (57. Undangan makan malam)
255
Season 2 (58. Makan malam)
256
Season 2 (59. bertemu dengan Kim)
257
Season 2 (59. Kepulangan ayah Rendi)
258
Season 2 (60. Kim mencoba menghindar)
259
Season 2 (61. Kim sakit)
260
Season 2 (62. Nggak marah lagi)
261
Season 2 (63. Kencan Lee_Yura)
262
Season 2 (64. Praktek kerja)
263
Season 2 (65. Kejahilan Kim)
264
Season 2 (66. Pindah tempat)
265
Season 2 (67. Cemburunya Kim)
266
Season 2 (68. Pencemburu)
267
Season 2 (69. Butuh psikiater)
268
Season 2 (70. Sekretaris pribadi)
269
Season 2 (71. Gosip yang beredar)
270
Season 2 (72. Pertengkaran Vi)
271
Season 2 (73. Kedatangan Kim)
272
Season 2 (74. Sampai juga)
273
Season 2 (75. Rencana Gara)
274
Season 2 (76. Gara sengaja)
275
Season 2( 77. Lee yang dingin)
276
Season 2 (78. percapakan dua pria dewasa)
277
Season 2 (79. Tidak akan aku biarkan lepas)
278
Season 2 (80. Ada lagi?)
279
Season 2 (81. Dia tidak mengantar)
280
Season 2 (82. surprise di dalam surprise)
281
Season 2 (83. Hari pernikahan)
282
Season 2 (84. End)
283
Author menyapa
284
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!