Ersya sudah dua hari tidak bertemu dengan sahabatnya itu, setiap kali ia ke tempatnya Felic kata bang Ilham Felic sudah pulang.
"Apa gue telpon aja ya!" gumam Ersya dengan tangan yang masih menggenggam ponselnya.
Ersya pun segera melakukan panggilan.
"Hallo Fe, lo di mana? gue kesepian nggak ada lo!"
"Gue males kerja, besok gue mau nika!"
"Jadi lo beneran nikah, sama siapa? Si Abi abi itu?"
"Ya nggak lah ..., sama dokter magang itu!"
"Waw cepet banget ...., nggak nyangka gue!"
"Ya sudah, besok ke sini ya, temenin gue!"
"Ya pasti lah ....!"
Sambungan telpon terputus. Ersya tersenyum senang setidaknya sahabatnya besok akan menikah, walaupun ia tahu jika pernikahannya tidak karena cinta.
"Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya pria bertubuh tegap dengan seragam biru khas cleaning servis.
"Ah bang ilham, ngagetin aja! Aku bisikin ya!" ucap Ersya sambil mendekatkan bibirnya ke daun telinga pria itu.
"Felic mau nikah!"
"Hahhh!?" teriak bang Ilham sambil menjauhkan telinganya dari Ersya.
"Husstttt bang, jangan keras-keras!" ucap Ersya sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya.
"Kamu serius?" tanya bang ilham.
"Iya bang, tapi karena bang ilham nggak di undang jadi biar Ersya aja yang ke sana!"
"Ya udah titip salam ya!"
...*****...
Ersya pagi ini sudah bersiap-siap, ia menggunakan gaun yang bagus untuk menghadiri pernikahan Felic, sebenarnya ia juga ingin mengajak suaminya tapi ternyata semua tidak sesuai keinginannya.
Ersya datang sendiri ke pernikahan Felic, Ersya yang baru datang tidak sabar ingin menemui sahabatnya itu.
"Ersya ...., kamu sudah datang!?"
"Iya bi ..., tapi Ersya langsung ke tempat Felic ya!"
"Ya sudah sana temani Fe!"
Setelah bertemu dengan ibu Felic di bawah, Ersya segera naik ke kamar Felic, ia sudah sangat hafal dengan seluk-beluk rumah itu.
“Fe …, lo keterlaluan ya, nikah nggak bilang-bilang sama gue!” protes Ersya. Felic yang terkejut dengan kedatangan Ersya segera menoleh ke arah sahabatnya itu.
“Kan sudah gue kasih tahu …!” ucap Felic tidak setuju dengan tuduhan Ersya.
“Tapi nggak gini dong, sekarang nikah lo baru ngasih tahunya kemarin!” keluh Ersya
tetap tidak terima.
“Emang nikahnya dadakan! Jadi nggak usah protes Sya!”
"Lo udah bisa move on sama Rangga?"
"Rangga sudah punya tunangan Sya!"
“Tapi siapa tahu itu bukan ceweknya!” Ersya masih dengan pendapatnya. Felic menghembuskan nafas beratnya.
“Lengket gitu kayak prangko, apanya kalau bukan ceweknya!” mood Felic jadi jelek mengingat betapa mesranya Rangga saat itu dengan teman ceweknya.
“Sudahlah kak Ersya, jangan goda kak Felic terus. Lagian kak kalau kakak lihat nanti calon suaminya kak Felic …., cuakep bageeeet, nggak ketulungan deh cakepnya, apalagi pas dia senyum …, senyumnya bener-bener memabukan!” ucap Lisa sambil membayangkan betapa tampannya dokter Frans.
“Beneran …, lo nggak bohong Lis?” Tanya Ersya penasaran.
“Buat apa kak, Lisa bohong! Nggak ada untungnya!”
Lisa dan Ersya jadi menggosipkan dokter Frans, Ersya begitu penasaran setelah mendapat gambaran ketampanan calon suami Felic. Ia jadi tidak sabar untuk segera melihatnya.
“Fe …., kata ayah kamu. Mempelai prianya sudah menunggu di masjid. Ayo cepetan turun!” teriak ibu Felic dari bawah. Semua yang ada di ruangan itu jadi terdiam.
“Baik bu!” felic pun segera berdiri, ia melihat pantulan dirinya di dalam cermin, begitu cantik. Gaun pengantin itu begitu pas di tubuhnya di tambah riasan di wajahnya, benar-benar merubah Felic menjadi seorang putri nan cantik jelita.
Ersya dan Lisa mengiringi langkah Felic di sisi kanan dan kirinya, mereka memegangi gaun Felic yang menjulang di lantai. Sedangkan keponakannya entah sudah siapa
lagi yang mengendongnya, si menggemaskan itu begitu menarik perhatian.
Mereka pun mengiringi langkah Felic menuju ke masjid, mereka menuju ke masjid dengan berjalan kaki karena rumah dengan masjid jaraknya tidak begitu jauh hanya sekitar 20 meter saja.
Terlihat dari kejauhan mempelai pria berdiri di depan masjid bersama ayah Dul.
"Ya ampun Fe ...., ngipi apa lo ...., bisa punya laki setampan itu, kalau itu mas mas Rizal juga lewat, selewat lewatnya ....!" ucap Ersya penuh kekaguman melihat sosok yang akan di nikahi sahabatnya itu.
"Husssshttt, aneh-aneh aja lo, suami sendiri di banding-bandingin!" ucap Felic.
Senyum calon suami Felic merekah saat Felic sudah berada di depannya.
Ya ampun ...., manisnya kalau senyum seperti itu ...., batin Ersya.
Pria yang akan menikahi sahabatnya itu pun berjalan menghampiri sahabatnya dan berdiri tepat di depannya. Ersya dan Lisa pun sedikit menjauh dari Felic.
Calon suami sahabatnya itu pun mengulurkan tangannya, meminta Felic untuk menyambutnya. Felic pun dengan ragu meraih tangan dokter Frans tapi senyumnya terus mengembang bersama langkah mereka, mereka berjalan beriringan memasuki masjid dengan tangan yang saling bertaut.
“Ya ampun …, aku di buat meleleh dengan senyumnya …..!” ucap Ersya mengagumi ketampanan dokter Frans.
“Kan tadi sudah aku bilang kak, nggak percaya sih …!”
“Ya ampuuun …, Felic simpan di mana sih cowok setampan itu ….!”
"Bagaimana? Sudah bisa di mulai?” Tanya penghulu.
“Belum pak penghulu, tolong tunggu sebentar …., sahabat-sahabat saya belum datang!” ucap calon suami Felic menahan agar tidak di laksanakan pernikahan dulu sebelum
sahabatnya datang.
“Baiklah …, kita tunggu sampai lima belas menit, kalau lima belas menit mereka tidak datang, terpaksa di tinggal ya!”
“Baik pak! Ya sudah biar saya tunggu di depan, siapa tahu mereka kesasar di jalan!”
“Iya….!”
Calon suami Felic pun permisi meninggalkan semua orang dan berdiri di depan masjid, ia
mondar-mandir menunggu kedua sahabatnya. Senyumnya kembali mengembang saat matanya melihat sebuah angkot yang berhenti di seberang jalan, ia ingat sekali
dengan angkot itu.
Setelah memarkirkan mobil angkotnya, dua pria turun bersamaan, di depan masjid itu. Ia tersenyum pada kedua sahabatnya itu.
“Lo beneran nikah atau mau drama sih?” Tanya salah satu sahabatnya.
“Ya nikah lah …, tapi ini ceritanya panjang, tapi ingat jangan ngomongin harta di sini ok …!" ucap calon suami Felic sambil menatap salah satu sahabatnya, tapi kemudian ia teringat pada sahabat satunya, ia menoleh kepada sahabat balok es nya ,
"Heh balok es …, ngerti kan yang gue maksud?”
“Iya!” jawabnya singkat. Dengan nada dinginya seperti biasa.
“Ayo masuk, kalian sudah di tunggu. Bersikap sewajarnya …!” calon suami Felic lagi-lagi memperingatkan sahabat-sahabat sultrannya itu.
“Iya ngerti …!”
“Astaga …, sekarang bukan cuma satu, tapi tiga cowok tampan. Sejak kapan malaikat-malaikat itu di bolehkan turun dari langit!” bisik Ersya pada Lisa saat melihat ketiga pria itu masuk dan duduk di depan pak penghulu, ia begitu mengagumi ketampanan tiga sahabat itu.
“Iya kak …., sunggu aku terpesona …., suamiku…, mana suamiku? Aku jadi
merindukanmu!”
Bersambung
Maaf kalau di sini banyak mengulang ya, sesuai judulnya karena pernikahan Felic jadi pyur semua tentang pernikahan Felic.
Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentar nya ya kasih Vote juga yang banyak ya
Follow Ig aku ya
tri.ani.5249
Happy Reading 🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Kireina
jadi ni critae pura2 jd orang biasa...divta n atunya suruh bawa angkot🤣🤣🤣
2022-03-29
1
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Walaupun ceritanya ngulang... Tpi ttep keren kok... Bkin senyum" sndri... 🙈 🙈 🙈
2021-12-28
0
mamah cantikk
tuhkan thor mknya namanya jgn d bikin mirip jd ketukerkan ersya sm tisya
2021-11-15
1