Mencoba bahagia

Hari-hari Ersya ia lalui dengan penuh kebohongan saat bersama orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia bersikap seakan-akan tidak terjadi apapun dengan hidupnya, ia tetap tersenyum walaupun hatinya menangis.

Saat ia sendiri dan kembali ke rumah ia akan menangis, ia menyukai kesendiriannya.

Sebelum ke rumah ia selalu menuju ke gedung tinggi yang tidak jauh dari tempatnya bekerja, ia meminta ijin pada satpam untuk naik ke atap gedung, ia akan menghabiskan sebagian malamnya hanya untuk berteriak sepuasnya di sana dan akan pulang menjelang pagi.

Malam hari adalah waktu yang paling menakutkan baginya, ia bahkan tidak bisa tidur nyenyak setiap malam berharap suaminya akan datang dan memeluknya, mengatakan kalau dia sangat mencintainya.

Hari-hari itu Ersya lalu dengan sangat berat, apa lagi pagi ini ia mendapat surat dari pengadilan agama. Gugatan cerainya sudah datang.

Ersya meletakkan begitu saja berkas itu di atas meja, ia tidak bermaksud untuk membaca atau menandatangani berkas itu.

Ia memilih meninggalkan rumah menuju ke kantor, meninggalkan semua kesedihannya.

Ersya lupa kalau beberapa hari ini Felic sahabatnya tidak masuk karena di rawat di rumah sakit.

"Ahhh sepi kan jadinya nggak ada Felic!" gumamnya.

Ersya hampir kembali ke tempatnya tapi segera menghentikan langkahnya saat melihat bang ilham.

"Ya ...., nyariin Felic ya?" tanya Bang ilham dan Ersya pun mengangguk lemas.

"Fe sakit dia di rumah sakit!" ucap bang ilham lagi.

"Sudah tahu bang!" jawab Ersya lemah, ia rasanya tidak sanggup menahannya sendiri, ia rencananya ingin menceritakan masalahnya pada Felic, tapi seperti bukan sekarang waktunya.

"Sudah tahu kok nyariin!" gumam bang ilham. "Gimana jadi jengukin Felic?" tanya bang ilham kemudian.

"Iya bang, siang ini!"

"Ya udah nanti anak-anak mau nitip sekalian sama kamu ya!"

"Iya ....!" ucap Ersya lemas, ia berjalan lunglai menuju ke tempatnya lagi.

"Kenapa sih tuh anak, kayaknya sedang ada masalah!" gumam bang ilham.

Siang ini setelah jam makan siang Ersya sudah berkemas, ia akan segera berangkat.

"Jangan lupa ini titipannya ya!" ucap bang ilham dengan membawa bingkisan untuk Felic.

"Iya bang ...., aku berangkat ya!"

Ersya pun segera keluar dari dalam gedung, tapi di depan gedung ia melihat mobil Rangga terparkir.

Ersya pun memutuskan untuk menghampiri mobil itu dan ia melihat Rangga tertidur di dalam mobilnya.

Ersya pun segera mengetuk pintu itu, ia tahu jika hampir setiap hari di jam makan siang, Rangga selalu datang.

Ersya kembali mengetuk kaca mobil itu dan mengintip ke dalam mobil. Rangga  yang terbangun segera membuka kaca mobil.

“Sya…!” pekik Rangga,

“Lo Ga? Gue kira orang mati di mobil, ngapain di sini?” tanya Ersya.

“Gue nungguin Felic, apa Felic nya sudah pulang?”

“Sampek lebaran monyet juga lo nggak bakal nemuin Felic di sini!”

“Kenapa?”

“Felic di rawat di rumah sakit!”

“Di rumah sakit? Dia kenapa?”

“Mana gue tahu, nih gue baru mau nengokin!”

“Gue ikut ya! Gue anterin!”

“Kebetulan banget lo nawarin, suami gue nggak jadi jemput karena ada meeting dadakan!” ucap Ersya beralasan. Dia memang sedang malas bawa mobil sendiri sekalian di ada temannya.

"Masuklah ...!" Rangga membukakan pintu mobil untuk Ersya.

Setelah memastikan Ersya sudah masuk dengan barang-barang yang di bawanya, Rangga pun segera menjalankan mobilnya meninggalkan gedung itu. Sudah jam tiga sore, jalanan sudah mulai macet.

Setelah berkutat dengan kemacetan akhirnya mereka sampai juga di rumah sakit FrAd Medika, Rangga memarkirkan terlebih dulu mobilnya sedangkan Ersya langsung bertanya pada resepsionis.

“Maaf sus, ruang perawatan atas nama Felicia Daryl di mana ya?”

“Tunggu sebentar ya mbak!” suster itu tampak mengecek data, matanya terfokus pada satu nama istimewa, suster itu malah menatap Ersya bingung.

“Sebentar ya mbak, saya tanyakan dulu pada dokter Frans apa nona Felic bisa di kunjungi!”

“Aku tahu itu suaminya, jadi suami Felic juga bekerja di sini ya?” tanya Ersya dengan sumringah, setidaknya dia yakin sekarang jika suami sahabatnya itu benar-benar dokter karena suster itu juga mengenal yang namanya dokter Frans di

rumah sakit sebesar ini.

Suster itu tidak menjawab, ia hanya tersenyum dengan ramah. “Silahkan duduk dulu mbak!”

“Begini saja terimakasih sus!” Rangga yang sudah kembali pun menghampiri Ersya.

"Gimana?"

"Suruh nunggu dulu, duduk saja!" ucap Ersya dan Rangga bukannya duduk malah sibuk mengamati gedung rumah sakit

yang terkesan megah itu, tapi di sekelilingnya terlihat bagaimana para karyawannya memperlakukan semua pasien dan pengunjung dengan sangat ramah, mulai dari tukang parkir pun mereka menyambut tamunya dengan sangat ramah.

Kebetulan di saat bersamaan dengan kedatangan mereka, seseorang dengan pakaian lusuhnya sedang membopong putrinya yang sedang sakit, baru saja memasuki gerbang rumah sakit pak satpam sudah membatu bapak itu masuk dan memanggilkan suster lengkap

dengan tempat tidur rumah sakitnya, mereka menangani anak itu dengan begitu

cepat tanpa memilih siapa yang datang.

“Apa memang setiap hari seperti itu pelayanan di rumah sakit ini?’ tanya Rangga terpesona.

“Iya mas, semua karyawan di wajibkan mematuhi undang-undang sebagai pelayanan masyarakat mengedepankan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadi!”

Rangga hanya mengangguk mendengarkan penjelasan suster yang satunya selama menunggu suster yang tadi menelpon dokter Frans. Tak berapa lama suster itu kembali

dengan wajah sumringah.

“Mbak, mas …, kalian di ijinkan masuk! Mari saya antar!”

“Terimakasih, tapi cukup tunjukkan saja di mana tempatnya!”

“Di ruang perawatan VVIP ekslusif nomor 1 lantai 8! Anda bisa langsung lurus di

sana ada pintu lift!”

“Terimakasih atas informasinya!”

Ersya dan Rangga pun segera menuju ke pintu lift yang di tunjuk oleh suster tadi.

Rangga segera menekan angka delapan dan pintu langsung terbuka. Ersya kembali

heran karena lift itu sepi sedangkan lift yang satunya berjejal.

“Kenapa mereka tidak naik lift ini saja?” tanya Ersya pada Rangga saat mereka sudah

memasuki lift.

“Kamu lihat saja, ini tombolnya cuma angka satu dan delapan, jadi lift ini tidak menuju ke ruangan lainnya!”

“Jadi maksud lo, ini lift khusus gitu?”

“Ya…, mungkin saja. Di daftar tadi aku lihat di lantai delapan hanya ada beberapa ruangan, salah satunya ruang dokter …!”

“Dokter siapa?”

“Dokter Frans!”

“Jadi menurut lo, dokter Frans suami Felic punya ruang praktek khusus?’ tanya Ersya

berbinar.

“Bisa jadi!" Rangga menanggapinya dengan wajah dingin, tampak sekali ada rasa cemburu di sana.

“Waaah…, luar biasa. Pantes saja mas kawinnya lima ratus juta! Apa jangan-jangan dokter Frans itu orang yang super duper kaya?”

"Lima ratus juta?" Rangga tertarik dengan ucapan Ersya. Dari mana uang lima ratus juta ...? Jika dia punya uang sebanyak itu kenapa pakek motor bukan mobil?

"Iya ....., Felic beruntung sekali deh pokoknya, dapat mas kawin lima ratus juta, belum lagi nanti pasti bakan di kasih rumah mewah tuh!"

Kali ini Rangga tidak mau lagi menanggapi ocehan ersya yang selalu memuji suami Felic, dia masih belum terima jika Felic menjadi istri dari orang lain.

Pintu lift pun terbuka, mata Ersya langsung di manjakan dengan interior gedung  yang luar biasa indahnya, bukan seperti rumah

sakit tapi lebih mirip dengan hotel bintang lima.

“Ayo sya!” ajak Rangga yang sudah lebih dulu keluar dari lift sedangkan Ersya masih

tercengang di tempatnya. Ia menarik tangan Ersya.

“Iya!”

Ersya mengabadikan moment itu dengan berfoto selvi. Hingga puluhan foto berhasil ia

ambil.

“Mana ya Ga ruangannya Felic?”

“Sepertinya di ujung itu, kita tanya perawat!”

Rangga pun mempercepat langkahnya tidak lagi mempedulikan Ersya yang masih asik dengan imajinasinya sendiri.

“Apa benar itu ruangan Felic?”

“Iya, apa anda temannya nona Felic?”

“Iya.…, kami temannya!”

“Baiklah silahkan masuk!” perawat itu membukakan pintu itu. Rangga dan Ersya segera masuk, mereka di buat tercengang karena ternyata ada istana di dalam rumah

sakit.

“Fe …!” setelah menemukan keberadaan Felic, Ersya langsung berlari mendekati sahabatnya itu dan memeluknya.

"Aku merindukanmu Fe .....!" ucao Ersya.

Felic yang sedang memainkan ponselnya terkejut ketika melihat

kedatangan Ersya dan yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah kedatangan

Rangga di sana bersama ersya.

“Rangga!” gumam Felic, ia segera meletakkan ponselnya begitu saja.

Bersambung

Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentarnya ya kasih Vote juga yang banyak ya

Follow Ig aku ya

tri.ani.5249

Happy Reading 🥰😘😘❤️

Terpopuler

Comments

Erlinda

Erlinda

kok ceritanya kemana mana ya .sebenar nya tokoh utama disini siapa.sih Thor..?..

2022-03-29

1

Novika Riyanti

Novika Riyanti

😨😨😨

2022-03-09

0

Indrijati Saptarita

Indrijati Saptarita

cerita nya koq diulang dari crita dokter tampan itu suamiku.... harusnya ga usah crita detail lagi donk.... crita bagian divta aja...

2021-10-16

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog 2
3 Ke rumah sakit
4 Ersya
5 Belanja
6 Reoni
7 Bengkel mahal
8 Mom untuk Iyya
9 Suami istri
10 Pernikahan Felic
11 Dua kehidupan yang berbeda
12 Dua masalah yang berbeda
13 Bidadari tanpa sayap
14 Gugatan cerai
15 Mencoba bahagia
16 Menjenguk Fe di rumah sakit
17 Menandatanganinya
18 Liburan
19 mom eca
20 Ketemu bidadari Iyya
21 Mom Iyya cendiyi
22 Mantan Istri
23 Mencoba tegar (Ersya)
24 Melepas dengan Ikhlas (Ersya)
25 Perasaan bersalah (Ersya)
26 Mengenal Wilson
27 Persidangan
28 Cukup aku saja
29 Undangan pertunangan
30 Menemui Rangga
31 Harus mau
32 Di rooftop
33 Mabuk
34 salah patner
35 Undangan yang sama
36 kenapa baru tahu
37 Dia datang
38 Calon istri
39 Hutang
40 Mom Eca datang
41 Keguguran
42 Kekesalan Div
43 Dia daddy nya?
44 Cari mati
45 memasak untuk Iyya
46 Hot Isu
47 Perdebatan di meja makan
48 Jangan macam-macam
49 Ersya yang malang
50 Baby sitter
51 Ke rumah Div
52 Rencana yang sempurna
53 Nyonya rumah ini
54 Makan malam
55 Tuan Div
56 Mulai posesif
57 Menjenguk Nadin
58 Serasa Asing
59 Demi Iyya
60 Gara-gara paparazi
61 Ya kita nikah!
62 Persiapan pernikahan 1
63 Persiapan pernikahan 2
64 Jaka rasa duda
65 Pernikahan 1
66 Pernikahan 2
67 Pernikahan 3
68 Malam Pertama 1
69 Malam pertama 2
70 Bahagia
71 Ponsel Baru
72 Demi Iyya
73 Jangan dekat-dekat
74 Memilih berdamai
75 Istri yang baik
76 Bertemu
77 Kehangatan
78 Kenyataannya
79 Jalan-jalan
80 Gosip sampah
81 Makan siang
82 Persidangan
83 Persiapan sekolah
84 Persiapan sekolah 2
85 Hari pertama sekolah
86 Pelelangan
87 Mata duwitan
88 Dia baik juga
89 Kena pasal
90 Bangun malam
91 Mengerjaiku
92 Mau adek
93 Sahabat terbaik
94 Rasanya beda
95 Mengadu
96 Satu kamar
97 Nggak akan khilaf
98 olahraga pagi
99 Aktif kembali
100 Daddy Div ( Bucin)
101 Daddy Div (tertahan)
102 Pengganggu
103 Serangga jahat
104 Kehilangan banyak hal
105 Ada apa? ( Felic)
106 Aku mengenalnya
107 Dia istri saya
108 Hukuman
109 Jamuan makan malam
110 Mengerjainya
111 Gara-gara baju ganti
112 Teror
113 Jangan masak
114 Jangan ambil mom Echa
115 Tidak bisa mengendalikan
116 Datang bulan
117 Pembalut
118 Mungkinkah cemburu?
119 Terjebak di dalam kamar
120 Dia terus menghubungi
121 Rubah Jantan
122 Berkunjung ke rumah Fe
123 Dia pria yang baik
124 Mengalih Perhatian
125 Romantis-romantisan
126 Liburan Ala Daddy Div
127 shopping ala mom Echa
128 Mom and Dad
129 Kepulangan keluarga kecil Div
130 Penasaran
131 Siapa wanita itu?
132 Tinggal di sini
133 Mertua penggangu
134 Sedikit tahu
135 Kamu tidak sendiri
136 Jangan bermain api
137 Hanya bagian dari masa lalu
138 Gara-gara ponsel
139 Dia cemburu
140 Dia istri saya!
141 Rencana mama mertua
142 Jangan macam-macam
143 Luka tak berdarah
144 Kepastian
145 Aku mencintaimu
146 Ribetnya mau ngomong!
147 Sepertinya aku pernah mengenalny
148 Kenyataan yang menyakitkan
149 Terimakasih dengan luka ini
150 Godaan uler keket
151 Rencana Ellen
152 Pedagang kaki lima
153 Rumah sakit dadakan
154 Tahan godaan
155 Menjemput Divia
156 Keras kepala
157 Dokter obgyn
158 Merelakan lebih baik
159 Kram perut
160 Kebahagiaan kecil
161 Cepat bangun
162 Aku hamil!
163 Di tempat yang tepat
164 Rencana baru nyonya Aruni
165 Pertemuan tak terduga
166 Perhatian Div
167 Aku jatuh cinta lagi
168 Lebih posesif
169 Bedanya ibu mertua
170 Rencana Ellen 1
171 Dia sudah besar
172 Ancaman Rizal
173 Pulang
174 Kejutan luar biasa
175 Rahasia Divia
176 Ternyata aku peduli
177 Aroma jeruk
178 Telur ceplok ala Daddy Div
179 Jadi lebih licik
180 Satu kosong
181 Rahasia Divia
182 POV Ersya 1
183 PoV Ersya 2
184 PoV Ersya 3
185 PoV Div 1
186 PoV Div 2
187 PoV Div 3
188 PoV Div 4
189 PoV Ersya 4
190 Terkuak sudah
191 Kedatangan Rendi
192 Luka yang besar
193 Menguatkan hati
194 Memilih pergi
195 Kembali baik
196 Melahirkan
197 Baby Atha ( End)
198 Season 2 (1. Masa dewasa Divia)
199 Season 2 (2. Prolog)
200 Season 2 (3. Teman baru)
201 Season 2 (4. Terjerembab)
202 Season 2 ( 5. Di putuskan)
203 Season 2 (6. mencarinya)
204 Season 2 (7. Cari dia)
205 Season 2 (8. Eomma)
206 Season 2 (9. Aku berubah pikiran)
207 Season 2 (10. Berhenti memanggilku seperti itu)
208 Season 2 (11. Jadi baby sitter)
209 Season 2 (12. Hari pertama)
210 Season 2 (13. Mie instan)
211 Season 2 (14. Ciuman tak sengaja)
212 Season 2 (15. Dee yang pintar)
213 Season 2 (16. Kamu terlalu polos)
214 Season 2 (17. Dia pria yang baik)
215 Season 2 (18. Nenek yang sakit)
216 Season 2 (19. Ciuman yang panas)
217 Season 2 (20. Perjanjian baru)
218 Season 2 (21. Kim mulai merasa aneh)
219 Season 2 (22. Kamu kesambet?)
220 Season 2 (23. Dia baik juga)
221 Season 2 (24. Datang bulan)
222 Season 2 (25. Kim yang perhatian)
223 Season 2 (26. Hari yang di tunggu)
224 Season 2 (27. Hadiah untuk Divia)
225 Season 2 ( 28. Vi, aku mencintaimu!)
226 Season 2 (29. Menghindar)
227 Season 2 (30. Me time)
228 Season 2 (31. mama Dee)
229 Season 2 (32. Yura)
230 Season 2 (33. Makan Malam)
231 Season 2 (34. Album Foto)
232 Season 2 (35. Dia lebih terluka)
233 Season 2 (36. Dia ramah kok!)
234 Season 2 (37. Apa yang istimewa?)
235 Season 2 (38. Ternyata sesulit itu)
236 Season 2 (39. Kepergian Dee)
237 Season 2 (40. Hadiah untuk Vi)
238 Season 2 (41. Dia rakus sekali)
239 Season 2 (42. Sakit perut)
240 Season 2 (43. Penyuka pisang juga)
241 Season 2 (44. Tidur sambil jalan)
242 Season 2 (45. Tiket untuk nenek)
243 Season 2 (46. Punya stok nyawa berapa?)
244 Season 2 (47. Sepasang kekasih)
245 Season 2 (48. Mencoba apartemen baru)
246 Season 2 (49. klien dari Indonesia)
247 Season 2 (50. Salah beralasan)
248 Season 2 (51. Ribet banget)
249 Season 2 (52. Aroma durian)
250 Season 2 (53. Terlambat datang bulan?)
251 Season 2 (54. Meninggalkanku lagi)
252 Season 2 (55. Morning kiss)
253 Season 2 (56. Akan merindukanmu)
254 Season 2 (57. Undangan makan malam)
255 Season 2 (58. Makan malam)
256 Season 2 (59. bertemu dengan Kim)
257 Season 2 (59. Kepulangan ayah Rendi)
258 Season 2 (60. Kim mencoba menghindar)
259 Season 2 (61. Kim sakit)
260 Season 2 (62. Nggak marah lagi)
261 Season 2 (63. Kencan Lee_Yura)
262 Season 2 (64. Praktek kerja)
263 Season 2 (65. Kejahilan Kim)
264 Season 2 (66. Pindah tempat)
265 Season 2 (67. Cemburunya Kim)
266 Season 2 (68. Pencemburu)
267 Season 2 (69. Butuh psikiater)
268 Season 2 (70. Sekretaris pribadi)
269 Season 2 (71. Gosip yang beredar)
270 Season 2 (72. Pertengkaran Vi)
271 Season 2 (73. Kedatangan Kim)
272 Season 2 (74. Sampai juga)
273 Season 2 (75. Rencana Gara)
274 Season 2 (76. Gara sengaja)
275 Season 2( 77. Lee yang dingin)
276 Season 2 (78. percapakan dua pria dewasa)
277 Season 2 (79. Tidak akan aku biarkan lepas)
278 Season 2 (80. Ada lagi?)
279 Season 2 (81. Dia tidak mengantar)
280 Season 2 (82. surprise di dalam surprise)
281 Season 2 (83. Hari pernikahan)
282 Season 2 (84. End)
283 Author menyapa
284 pengumuman
Episodes

Updated 284 Episodes

1
Prolog
2
Prolog 2
3
Ke rumah sakit
4
Ersya
5
Belanja
6
Reoni
7
Bengkel mahal
8
Mom untuk Iyya
9
Suami istri
10
Pernikahan Felic
11
Dua kehidupan yang berbeda
12
Dua masalah yang berbeda
13
Bidadari tanpa sayap
14
Gugatan cerai
15
Mencoba bahagia
16
Menjenguk Fe di rumah sakit
17
Menandatanganinya
18
Liburan
19
mom eca
20
Ketemu bidadari Iyya
21
Mom Iyya cendiyi
22
Mantan Istri
23
Mencoba tegar (Ersya)
24
Melepas dengan Ikhlas (Ersya)
25
Perasaan bersalah (Ersya)
26
Mengenal Wilson
27
Persidangan
28
Cukup aku saja
29
Undangan pertunangan
30
Menemui Rangga
31
Harus mau
32
Di rooftop
33
Mabuk
34
salah patner
35
Undangan yang sama
36
kenapa baru tahu
37
Dia datang
38
Calon istri
39
Hutang
40
Mom Eca datang
41
Keguguran
42
Kekesalan Div
43
Dia daddy nya?
44
Cari mati
45
memasak untuk Iyya
46
Hot Isu
47
Perdebatan di meja makan
48
Jangan macam-macam
49
Ersya yang malang
50
Baby sitter
51
Ke rumah Div
52
Rencana yang sempurna
53
Nyonya rumah ini
54
Makan malam
55
Tuan Div
56
Mulai posesif
57
Menjenguk Nadin
58
Serasa Asing
59
Demi Iyya
60
Gara-gara paparazi
61
Ya kita nikah!
62
Persiapan pernikahan 1
63
Persiapan pernikahan 2
64
Jaka rasa duda
65
Pernikahan 1
66
Pernikahan 2
67
Pernikahan 3
68
Malam Pertama 1
69
Malam pertama 2
70
Bahagia
71
Ponsel Baru
72
Demi Iyya
73
Jangan dekat-dekat
74
Memilih berdamai
75
Istri yang baik
76
Bertemu
77
Kehangatan
78
Kenyataannya
79
Jalan-jalan
80
Gosip sampah
81
Makan siang
82
Persidangan
83
Persiapan sekolah
84
Persiapan sekolah 2
85
Hari pertama sekolah
86
Pelelangan
87
Mata duwitan
88
Dia baik juga
89
Kena pasal
90
Bangun malam
91
Mengerjaiku
92
Mau adek
93
Sahabat terbaik
94
Rasanya beda
95
Mengadu
96
Satu kamar
97
Nggak akan khilaf
98
olahraga pagi
99
Aktif kembali
100
Daddy Div ( Bucin)
101
Daddy Div (tertahan)
102
Pengganggu
103
Serangga jahat
104
Kehilangan banyak hal
105
Ada apa? ( Felic)
106
Aku mengenalnya
107
Dia istri saya
108
Hukuman
109
Jamuan makan malam
110
Mengerjainya
111
Gara-gara baju ganti
112
Teror
113
Jangan masak
114
Jangan ambil mom Echa
115
Tidak bisa mengendalikan
116
Datang bulan
117
Pembalut
118
Mungkinkah cemburu?
119
Terjebak di dalam kamar
120
Dia terus menghubungi
121
Rubah Jantan
122
Berkunjung ke rumah Fe
123
Dia pria yang baik
124
Mengalih Perhatian
125
Romantis-romantisan
126
Liburan Ala Daddy Div
127
shopping ala mom Echa
128
Mom and Dad
129
Kepulangan keluarga kecil Div
130
Penasaran
131
Siapa wanita itu?
132
Tinggal di sini
133
Mertua penggangu
134
Sedikit tahu
135
Kamu tidak sendiri
136
Jangan bermain api
137
Hanya bagian dari masa lalu
138
Gara-gara ponsel
139
Dia cemburu
140
Dia istri saya!
141
Rencana mama mertua
142
Jangan macam-macam
143
Luka tak berdarah
144
Kepastian
145
Aku mencintaimu
146
Ribetnya mau ngomong!
147
Sepertinya aku pernah mengenalny
148
Kenyataan yang menyakitkan
149
Terimakasih dengan luka ini
150
Godaan uler keket
151
Rencana Ellen
152
Pedagang kaki lima
153
Rumah sakit dadakan
154
Tahan godaan
155
Menjemput Divia
156
Keras kepala
157
Dokter obgyn
158
Merelakan lebih baik
159
Kram perut
160
Kebahagiaan kecil
161
Cepat bangun
162
Aku hamil!
163
Di tempat yang tepat
164
Rencana baru nyonya Aruni
165
Pertemuan tak terduga
166
Perhatian Div
167
Aku jatuh cinta lagi
168
Lebih posesif
169
Bedanya ibu mertua
170
Rencana Ellen 1
171
Dia sudah besar
172
Ancaman Rizal
173
Pulang
174
Kejutan luar biasa
175
Rahasia Divia
176
Ternyata aku peduli
177
Aroma jeruk
178
Telur ceplok ala Daddy Div
179
Jadi lebih licik
180
Satu kosong
181
Rahasia Divia
182
POV Ersya 1
183
PoV Ersya 2
184
PoV Ersya 3
185
PoV Div 1
186
PoV Div 2
187
PoV Div 3
188
PoV Div 4
189
PoV Ersya 4
190
Terkuak sudah
191
Kedatangan Rendi
192
Luka yang besar
193
Menguatkan hati
194
Memilih pergi
195
Kembali baik
196
Melahirkan
197
Baby Atha ( End)
198
Season 2 (1. Masa dewasa Divia)
199
Season 2 (2. Prolog)
200
Season 2 (3. Teman baru)
201
Season 2 (4. Terjerembab)
202
Season 2 ( 5. Di putuskan)
203
Season 2 (6. mencarinya)
204
Season 2 (7. Cari dia)
205
Season 2 (8. Eomma)
206
Season 2 (9. Aku berubah pikiran)
207
Season 2 (10. Berhenti memanggilku seperti itu)
208
Season 2 (11. Jadi baby sitter)
209
Season 2 (12. Hari pertama)
210
Season 2 (13. Mie instan)
211
Season 2 (14. Ciuman tak sengaja)
212
Season 2 (15. Dee yang pintar)
213
Season 2 (16. Kamu terlalu polos)
214
Season 2 (17. Dia pria yang baik)
215
Season 2 (18. Nenek yang sakit)
216
Season 2 (19. Ciuman yang panas)
217
Season 2 (20. Perjanjian baru)
218
Season 2 (21. Kim mulai merasa aneh)
219
Season 2 (22. Kamu kesambet?)
220
Season 2 (23. Dia baik juga)
221
Season 2 (24. Datang bulan)
222
Season 2 (25. Kim yang perhatian)
223
Season 2 (26. Hari yang di tunggu)
224
Season 2 (27. Hadiah untuk Divia)
225
Season 2 ( 28. Vi, aku mencintaimu!)
226
Season 2 (29. Menghindar)
227
Season 2 (30. Me time)
228
Season 2 (31. mama Dee)
229
Season 2 (32. Yura)
230
Season 2 (33. Makan Malam)
231
Season 2 (34. Album Foto)
232
Season 2 (35. Dia lebih terluka)
233
Season 2 (36. Dia ramah kok!)
234
Season 2 (37. Apa yang istimewa?)
235
Season 2 (38. Ternyata sesulit itu)
236
Season 2 (39. Kepergian Dee)
237
Season 2 (40. Hadiah untuk Vi)
238
Season 2 (41. Dia rakus sekali)
239
Season 2 (42. Sakit perut)
240
Season 2 (43. Penyuka pisang juga)
241
Season 2 (44. Tidur sambil jalan)
242
Season 2 (45. Tiket untuk nenek)
243
Season 2 (46. Punya stok nyawa berapa?)
244
Season 2 (47. Sepasang kekasih)
245
Season 2 (48. Mencoba apartemen baru)
246
Season 2 (49. klien dari Indonesia)
247
Season 2 (50. Salah beralasan)
248
Season 2 (51. Ribet banget)
249
Season 2 (52. Aroma durian)
250
Season 2 (53. Terlambat datang bulan?)
251
Season 2 (54. Meninggalkanku lagi)
252
Season 2 (55. Morning kiss)
253
Season 2 (56. Akan merindukanmu)
254
Season 2 (57. Undangan makan malam)
255
Season 2 (58. Makan malam)
256
Season 2 (59. bertemu dengan Kim)
257
Season 2 (59. Kepulangan ayah Rendi)
258
Season 2 (60. Kim mencoba menghindar)
259
Season 2 (61. Kim sakit)
260
Season 2 (62. Nggak marah lagi)
261
Season 2 (63. Kencan Lee_Yura)
262
Season 2 (64. Praktek kerja)
263
Season 2 (65. Kejahilan Kim)
264
Season 2 (66. Pindah tempat)
265
Season 2 (67. Cemburunya Kim)
266
Season 2 (68. Pencemburu)
267
Season 2 (69. Butuh psikiater)
268
Season 2 (70. Sekretaris pribadi)
269
Season 2 (71. Gosip yang beredar)
270
Season 2 (72. Pertengkaran Vi)
271
Season 2 (73. Kedatangan Kim)
272
Season 2 (74. Sampai juga)
273
Season 2 (75. Rencana Gara)
274
Season 2 (76. Gara sengaja)
275
Season 2( 77. Lee yang dingin)
276
Season 2 (78. percapakan dua pria dewasa)
277
Season 2 (79. Tidak akan aku biarkan lepas)
278
Season 2 (80. Ada lagi?)
279
Season 2 (81. Dia tidak mengantar)
280
Season 2 (82. surprise di dalam surprise)
281
Season 2 (83. Hari pernikahan)
282
Season 2 (84. End)
283
Author menyapa
284
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!