Kemudian beberapa kali ia di pertemukan dengan gadis ceroboh dan cerewet secara tidak sengaja.
Kadang ia melihat bayangan Ara pada gadis itu, mungkin karena ia adalah adik perempuan Ara.
"Kenapa lagi dengan kakimu, memang kakimu itu selalu bermasalah ya?" tanya Divta.
Ini untuk ketiga kalinya mereka bertemu gara-gara kaki gadis itu yang cidera, namanya Nadin. Nadinda Aulia Putri.
Pertama kakinya yang di patok ular, kemudian kakinya yang keseleyo dan yang terakhir ini karena kakinya tersiram kopi panas.
Awalnya Divta tidak tahu jika Nadin adalah adik Ara, ia mengira Nadin bukan gadis baik-baik karena setiap kali bertemu dengannya selalu dengan laki-laki yang berbeda mulai dari dengan Jerry, Rendi, Dio dan terakhir dengan ayah Roy. Awalnya Divta mengira jika ayah Roy adalah simpanan om-om Nadin.
"Kenapa dia selalu bersama dengan laki-laki yang berbeda, parah tuh cewek, sekarang malah bermesrahan sama om om!" gumam Divta dari dalam mobil saat melihat Nadin berada di pinggir jalan malam-malam bersama ayah Roy yang Divta kira om om hidung belang.
Kemudian ia tahu jika itu adalah Nadin adik Ara saat acara satu bulanan kelahiran Sagara dan Sanaya.
Di hari itu juga Divta memutuskan untuk mengutarakan perasaannya pada Nadin, tapi sayangnya di saat yang bersamaan Rendi membawa pergi Nadin.
Semua pemikiran buruk tentang Nadin seketika menghilang, Divta menjadi semakin teropsesi untuk mendekati Nadin walaupun ia tahu saingannya Rendi, orang yang di sukai Nadin.
Hari berlalu, hingga suatu hari ayah Roy menemukan saudara kandungnya yang ternyata sudah meninggal dan Ayah Roy mendapat wasiat untuk menikahi istri saudaranya itu.
Namanya bu Dewi, bu Dewi memiliki seorang putri bernama Davina. Ia tidak tahu jika di waktu yang akan datang gadis itulah yang akan memberinya kehidupan baru, membuatnya mengerti arti di butuhkan.
Davina ternyata menaruh hati terhadap Rendi, membuat Davina sering menyakiti Nadin.
Divta juga berkali-kali secara terang-terangan mengatakannya pada Nadin, memberi perhatian lebih hal itu membuat Davina semakin membenci Nadin yang di dekati banyak pria keren, tapi ternyata Nadin tidak pernah menanggapinya dengan serius.
Divta tahu jika Nadin tidak menyukainya, ia lebih menyukai pria dingin itu. Entah apa istimewanya Rendi di banding dirinya, di lihat dari apapun dia lebih segalanya dari Rendi.
Tapi memang cinta tidak bisa di paksakan, jika hati sudah memilih lalu siapa yang akan di salahkan. Nadin memilin menikah dengan Rendi.
Hal itu membuat Davina semakin membenci Nadin, ia bahkan berani menyakiti Nadin, hal itu membuat Divta begitu membenci gadis itu, walaupun ia tidak bisa memiliki Nadin tapi ia juga tidak ingin Nadin di sakiti oleh siapapun.
Menurut Divta, Davina adalah sosok gadis yang begitu culas dan menyedihkan.
Divta dan Davina mengalami hal yang sama, mereka tidak rela, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Hingga suatu ketika Nadin dan Davina bertengkar hebat hingga Davina berencana untuk mencelakai Nadin, Divta mengetahui hal itu,
Kebencian Divta semakin besar pada Davina, hingga membuat Divta memikirkan rencana jahat untuk membalas kelakuan jahat Davina pada Nadin.
Saat Nadin dan Rendi pergi bulan madu ke korea bersama Agra dan keluarganya, Divta mengajak Davina untuk pergi ke puncak.
Karena sikap perhatian yang di tunjukkan oleh Divta beberapa hari terakhir membuat Davina tertarik pada Divta ia tidak tahu jika Divta punya rencana lain. Davina begitu senang saat Divta mengajaknya ke puncak, ia tidak tahu jika ada maksud jahat di balik semua itu.
"Mau ikut dengan ku ke villa, kita ke puncak?" tanya Divta.
"Kita?"
"Iya. ...., bagaimana? Aku akan minta ijin langsung sama ayah kamu!"
"Mau ...!"
Hingga akhirnya mereka benar-benar pergi ke puncak, Divta merencanakan pesta di Villa bersama teman-temannya, Divta juga meminta Davina untuk memakai gaun yang bagus, ia memperlakukan Davina seperti tuan putri.
Divta memberi obat perangsang pada minuman Davina hingga Davina begitu kepansan, Divta segera membawa Davina ke kamarnya.
Rencana awal, ia ingin Davina menjadi makanan empuk bagi teman-teman nya, tapi saat Davina terus bergelayut di tubuhnya tiba-tiba ia berubah pikiran.
Ia menghabiskan malam itu bersama Davina di kamar, hal itu sudah menjadi hal yang lumrah baginya, di luar negri itu sudah menjadi kebiasaannya sehari-hari.
Jika di lihat dari penampilan Davina dan pergaulannya, pasti Davina sudah berpengalaman melakukan hubungan itu.
Tapi ternyata dugaan Divta salah, dia adalah yang pertama, Davina masih perawan membuat Divta merasa begitu bersalah.
"Pak Divta ...., aku harus bagaimana? Bagaimana kalau aku hamil?" Davina begitu takut.
"Jangan khawatir, aku pasti tanggung jawab, jangan khawatir ya!"
Ia pun berjanji pada Davina untuk tanggung jawab. Mereka pun akhirnya melakukannya hingga berulang-ulang selama satu minggu di villa, Davina percaya dengan kata-kata Divta.
Setelah pulang dari puncak, Davina berharap Divta akan segera melamarnya, tapi ternyata nasib berkata lain.
Ada masalah di cabang perusahaan Finity Group yang ada di luar negri, Agra tidak tahu harus meminta siapa untuk menanganinya.
Akhirnya Divta pun memutuskan untuk menanganinya, ia pikir hanya akan satu atau dua bulan saja di luar negri.
Ia menjanjikan pada Davina jika setelah kembali dari luar negri mereka akan menikah.
Sesampai di perusahaan cabang yang ada di luar negri ternyata masalah ya lebih serius dari yang ia duga, butuh berbulan-bulan untuk menanganinya.
Ia tidak tahu jika banyak kekacauan yang ia timbulkan karena kepergiannya ke luar negri.
Ia tidak tahu jika Davina hamil dan ia juga tidak tahu karena janji Rendi untuk menyembunyikan Davina yang sedang hamil dan memiliki masalah dengan kesehatannya membuat hubungan Rendi dan Nadin menjadi renggang dan Nadin memutuskan untuk menghilang.
Setelah satu tahun di luar negri, akhirnya Rendi tiba-tiba datang menghampirinya dan mengajaknya untuk pulang.
Sesampai di Indonesia, ia mendapat seorang gadis kecil yang mulai belajar merangkak dan Rendi mengatakan jika itu adalah putrinya Divia.
Dan yang paling membuatnya menyesal adalah, kepergian ibu dari malaikat kecilnya itu. Davina meninggal setelah melahirkan putri nya karena komplikasi selama mengandung.
Akhirnya Divta pun memutuskan untuk menjadi single daddy untuk putri kecilnya.
"Dad ...!" ucapan pertama dari bibir mungil gadis kecil itu.
"Oh my god ...., kamu memanggilku ...., iya sayang ...., ini daddy ...!"
Divta begitu senang saat kata yang keluar dari bibir kecil itu adalah memanggilnya.
Tapi ternyata kebahagian itu di barengi dengan kepahitan juga. Ia begitu sedih saat mengetahui jika putri kecilnya itu mengalami kelainan.
Jantung putri kecilnya mengalami kebocoran, setiap saat putri kecilnya harus mengkonsumsi obat -obatannya, setiap satu bulan sekali harus pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan Divia.
Divta tidak mau sembarangan memperkerjakan orang untuk merawat putri kecilnya itu, sering kali ia juga membawa putri ya itu ke kantor.
Bersambung
Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentar nya ya kasih Vote juga yang banyak ya
Follow Ig aku ya
tri.ani.5249
Happy reading 🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Mariana Frutty
✔️
2022-08-06
0
alien
kasian davina
2022-07-20
0
꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂
dan kehidupan baru akan di mulai ya bang
2021-11-06
0