Kehidupan rumah tangga Rizal dan Ersya semakin hari semakin tidak sehat saja.
Saat Ersya punya banyak waktu gantian Rizal yang pergi keluar kota, bahkan Rizal bisa sampai tiga kali dalam satu bulan pergi ke luar kota, bahkan bukan hanya satu atau dua hari, bisa sampai satu minggu bahkan satu bulan penuh di luar kota.
"Mas ....., Ersya dapat undangan reoni! Mas Rizal bisa nggak pulang pas waktu Reoni buat menemin aku?" tanya Ersya di telpon sambil sibuk mengaduk kopinya.
"Maaf sayang ...., kayaknya nggak bisa deh, ini masalahnya klien penting, aku nggak bisa asal pulang-pergi gitu aja, aku punya tanggung jawab di sini!"
"Tapi kan mas Rizal juga punya tanggung jawab sama Ersya mas!"
"Ini mas juga kerja buat Ersya kan, besok mas transfer sepuluh juta ya buat kamu jalan!"
Ersya sangat kecewa, ia mematikan ponselnya begitu saja.
Hehhhhh .....
Ersya menghela nafas dalamnya, ia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran suaminya, semakin ke sini sikap suaminya semakin dingin saja.
"Apa-apa uang ...., memang uang bisa mengganti waktu yang terbuang!" gerutu Ersya sambil menikmati kopinya.
..."***"...
Pagi ini Ersya sudah berada di kantor, ia sudah duduk manis di mejanya sambil memegangi undangan itu. Ia ingin sekali datang dengan suaminya tapi ternyata suaminya malah mementingkan pekerjaan. Tapi dia juga tidak bisa egois, itu susah menjadi resiko dirinya karena jabatan yang di emban suaminya di kantor.
"Apa gue ngajak Fe aja kali ya ....? Tapi Fe selalu menolak kalau di ajak pergi ke reoni!" gumamnya.
"Ahhhh nggak pa pa lah di coba ...., lagian kalau Fe nggak ikut gue juga nggak bakalan ikut kan ....!"
Ersya pun segera bangun dari duduknya dan mencari sahabatnya itu.
Ia tahu di mana biasanya sahabatnya itu bersembunyi di jam-jam seperti ini.
“Dorrr…!” Ersya sengaja mengagetkan Felic dengan menepuk punggungnya dari belakang.
“huk huk huk ….!” hal itu membuat Felic tersedak makanannnya
Ersya pun segera menyerahkan sebotol minuman pada Felic dan ia segera mengambil minumannya dan meminumnya.
“Maaf …, maaf …, gue nggak sengaja!” ucap Ersya yang merasa bersalam melihat suaminya itu sampai menghabiskan hampir setengah botol minumannya.
“Ada apa sih Sya?” tanya Felic kesal karena tiba-tiba saja di kejutkan oleh Ersya.
Ersya pun ikut duduk di bawah di samping Felic.
"Ngapain lo ikut ke bawah ...., baju lo entar kotor loh ...!" cegah Felic.
"Nggak pa pa deh ....!" ucap Ersya dan tetap duduk di samping Felic.
"Ada apa sih Sya, serius banget?" tanya Felic. Ersya pun segera menatap sahabatnya itu dengan wajah yang penuh harap.
“Besok ikut Reoni ya ….!” ucap Ersya.
“Nggak ah Sya …, males!”
“Kenapa? Padahal gue pengen banget datang, suami gue lagi tugas di luar kota, gue nggak mungkin datang sendiri, temani gue ya …!"
"Nggak mau ya nggak mau, gue nggak mau jadi bulan-bulanan teman-teman gara-gara nggak nikah-nikah ....!" ucap Felic menolak.
"Ayo lah Fe ...., cuma lo harapan gue satu satunya, masak gue ngajak bang ilham sih ...!"
"Nggak mau Sya ...., gue udah mutusin nggak bakalan datang!"
"Gini deh gaunnya nanti gue yang beliin, gimana?" Ersya benar-benar memaksa Felic.
Sebenarnya Felic begitu malas untuk datang di acara reoni itu, tapi melihat Ersya memohon seperti itu membuatnya tidak tega. Apalagi Ersya adalah sahabat baiknya, dia
juga sangat berjasa dalam hidupnya.
“Baiklah …, gue akan ikut!”
“Yes …, makasih ya ….!" Ersya kegirangan sambil memeluk Felic.
"Tapi jangan lupa ya gaunnya!"
"Iya beres ....! Ya udah gue kerja dulu. Nanti sepulang kerja kita ke mall,
gue yang belanjain semua kebutuhan lo!” ucap Ersya dan Felic hanya bisa mengangguk.
..."****"...
Sore ini setelah pulang kerja, Ersya sudah menunggu Felic di depan gedung di samping mobilnya.
"Lama banget sih Fe!?" keluh Ersya saat Felic keluar dari gedung, Ersya sudah menunggunya di sana setengah jam dan sahabatnya itu baru saja nongol.
"Bukan gue yang kelamaan tapi lo yang terlalu semangat! Udah nggak sabar ya mau belanjain buat gue!" ucap Felic.
"Ye ...., gitu banget! Ya udah ayo keburu malam!"
Mereka pun segera masuk ke dalam mobil Ersya. Ersya memang sudah lihai menyetir mobil berbeda dengan Felic, sebenarnya Ersya sangat ingin mengajari Felic tapi Felic nya selalu menolak.
Akhirnya setelah lima belas menit mereka sampai juga di mall, Ersya pun segera mengajak Felic masuk ke toko yang menjual baju pesta.
"Gimana kalau ini Fe, ini kayaknya cocok banget buat lo?" tanya Ersya sambil memilih gaun berwarna merah muda selutut dengan lengan yang ada sedikit hiasan di sana.
Felic melihat harga di gaun itu, dengan nominal yang menurutnya cukup besar,
"Jangan ah Sya ...., ini terlalu mahal!"
"Jangan mikirin harga napa sih Fe, gue yang beliin, ini cuma satu juta!"
"Gila lo Sya, satu juta cuma, dengan uang satu juta kalau di pasar kita bisa beli satu rim baju!"
"Emang kertas apa satu rim!?" gerutu Ersya.
"Yang lain aja deh Sya!"
"Sudah yang ini lo cocok banget pasti pakek ini!" ucap Ersya memaksa dan meminta Felic untuk mencobanya, ia juga memilih untuk dirinya sendiri dengan warna yang senada hanya modelnya saja yang berbeda agar terlihat kompakan.
Selain membelikan gaun Ersya juga membelikan sepatu hak tinggi untuk Felic.
Setelah selesai memilih barang belanjaan, Ersya pun segera membawanya ke kasir dan melakukan pembayar. Sedangkan Felic ijin ke kamar mandi sebentar karena kebelet pipis.
Saat yang bersamaan seseorang menyenggol barang belanjaannya hingga jatuh berserakan di lantai.
"Eh mas ...., kalau jalan tuh hari-hari, pakek mata!" ucap Ersya kesal.
Tapi pria itu sama sekali tidak menurunkan egonya, ia tetap berdiri tegak dengan menatap Ersya yang marah-marah.
Ersya pun segera mengambil barang belanjaannya, tapi sepasang tangan kecil ikut membantu Ersya memasukkan barang-barang ke dalam tasnya.
"Makasih sayang!" ucap Ersya saat melihat gadis kecil nan cantik itu, usianya masih empat tahunan.
"Maafkan daddy Iyya ...!" ucap Gadis kecil itu.
"Iya sayang ..., nggak pa pa, lain kali bilang sama daddy nya agar belajar dari putri cantiknya ini!" ucap Ersya sambil mengusap pipi lembut gadis itu.
"Via ...., ayo daddy sudah terlambat!" ucap pria angkuh itu sambil menarik tangan mungil gadis itu dan berlalu meninggalkan Ersya.
"Sya ada apa?" tanya Felic yang baru saja kembali dari toilet.
"Nggak pa pa, hanya ada orang sombong aja tadi nggak sengaja nabrak gue hingga semua barang belanjaannya terjatuh!"
"Untung gue nggak liat, kalau liat udah gue patahin tuh kaki!"
"Ya udah lah Fe ...., kita makan dulu aja deh, gue yang traktir!"
"Ok sip ..., sering sering aja kayak gini!"
"Maunya lo ...!"
"Ya abis gimana lagi, gue laper banget!"
Mereka pun terus mengobrol sambil berjalan meninggalkan toko itu menuju ke sebuah food court yang tersedia di dalam gedung pusat perbelanjaan itu.
Bersambung
Jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentar nya ya kasih Vote juga yang banyak ya
Follow Ig aku ya
tri.ani.5249
Happy Reading 🥰🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Zayn Titi
1rim ???? emang kertas satu rim
1 lusin
1kodi baru benner
2022-08-17
0
Haryoso
menarik
2022-07-11
0
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Ooohhh ini baru awal pertemuan fellyc & frans itu yeaa...
2021-10-23
0