Kejadian sore itu telah berlalu, dan Reygan sendiri, membiarkan sikap tercela mereka. Sebenarnya jika semua mulut kotor itu tahu’ identitas pria yang tengah mereka hina tadi, mereka akan mengharapkan maaf darinya, meski harus memakan kotorannya sendiri.
06.00, Pagi harinya cerah di Evershead.
Terlihat David, tengah mengayuh kaki kekarnya’agak sedikit tergesa menuju kamar tuannya.
Tok..tok..tokk
‘’Permisi Tuan muda’’.
Disela itu, Reygan sendiri, karena kebiasaan nya dulu di kota kesedihannya, kini dirinya tengah sedikit berolahraga ringan,guna menjaga otot kekarnya.
Setelah mendengar ketukan dan suara David yang sangat dirinya kenal,’’ ya, tunggu sebentar David’’, perlahan Reygan menyudahi kegiatannya, lalu berjalan mendekat guna membuka pintu kamar,‘’Ya.. David ada apa?, hingga sepagi ini kau mengganggu kegiatanku?’’.
David sedikit menundukan kepalanya setelah perkataan Reygan,‘’Tuan muda, maafkan atas kejadian tidak, menyenangkan ini, namun ini perinta dari tuan besar, yang kini tengah menunggu kehadiran anda’ di meja makan’’,sahut David.
Reygan sebenarnya, tak menyukai sarapan pagi, namun karena pinta kakeknya,‘’Baiklah, namun tunggu sebentar, aku akan mengenakan pakaianku terlebih dulu’’.
Kemudian , terlihat kini David berjalan di depan guna memandu tempat, yang masih teramat asing di pandangan Reygan, berjalan santai, hingga menuju meja makan.
Sesampainya mereka disana, terlihat mata senja mengarah ke Reygan sembari memberikan senyuman kebahagiaan,‘’Reygan cucuku, mari silahkan duduklah’’, seru sapa Palmer.
Kemudian setelah sapaan Palmer, terlihat beberapa pelayan cantik berkaki jenjang, mulai menggiring lembut Reygan ke arah meja utama, lalu berbagi tugas melayani dirinya.
Tiga wanita cantik itu, melayani Reygan, dengan sangat ramah, hingga senyum menawan selalu terpasang di sela kegiatannya, dari menggeser kursi untuk duduk, menuangkan air minum sampai mengenakan celemek makannya.
Disela kegiatan pelayanannya tadi, Reygan terdiam sejenak, sembari mengikuti arahan ke tiga wanita itu, hingga merasakan kehidupannya seolah berbalik arah, dari awalnya hanya seorang pelayan rendahan, dan kini menjadi tuan muda terhormat, namun di balik itu semua, dirinya menolak serta tak menyukai segala tindakan berlebihan kepadanya.
‘’tuan muda, mungkin ada yang bisa saya bantu lagi?’’, tanya lembut salah satu pelayan.
Wajah cantik itu kini mengarah kepadanya, bertanya ramah disertai gesture tubuh seakan menggoda, namun Reygan sama sekali tak tertarik dengan mereka semua,’’sudah sudah, terimaksih, ini bahkan terlalu berlebihan untukku, mungkin lain kali aku bisa melakukan kegiatan ini sendiri, tanpa merepotkan kalian lagi’’, sahut ramah Reygan, lalu segera mengalihkan pandangan ke Palmer karena tawanya.
’’Hahahaha!, dasar kau ini Rey, memang benar pikiranku, watakmu tak jauh berbeda dengan Nixon’ ayahmu’’, tawa canda Palmer.
Reygan menyatukan kedua alisnya,’’maksud kakek?’’.
Palmer menyudahi kebahagiaannya,‘’sudah sudah, lain kali kita bahas, sekarang mari nikmati hidangan itu’’, lalu melanjutkan kegiatannya.
Beberapa menit berselang, kini reygan mulai memecah keheningan kembali,‘’maafkan aku kakek, karena sepulang dari pusat Evershead’ sore itu, aku sedikit merasakan lelah, lalu tertidur hingga pagi’’.
Menghentikan sejenak kegiatannya, lalu mengarahkan pandangan heran ke arah Reygan,‘’hahaha..!, tidak masalah Reygan, bahkan kau harus mengubah pola hidupmu mulai sekarang, jika dirimu tahu’ Evershead adalah milik keluarga kita’’,seru penjelasan Palmer, sembari mengacungkan cawan, guna menunggu di tuangkan wine dari pelayannya.
Pikiran palmer sendiri, beliau mengira, cucunya’ Reygan sudah melupakan masa kelam di kota kelahirannya, serta menerka, jika sore itu, cucunya tengah bersenang-senang dengan beberapa gadis cantik di kota kekuasaannya.
Akan tetapi, kejadian sebenarnya berbanding terbalik dari pikiran Palmer adolf, yang sengaja Reygan tutupi dengan senyumannya.
Setelah meneguk wine, Palmer segera menimpali ucapannya kembali,‘’Reygan!, setelah selesai sarapan ini, segera jenguk mobil milikmu, kakek juga sudah memberi tahu pemilik showroom sebelumnya, dia mungkin kini tengah menunggumu disana, dan bawa David beserta bawahannya untuk mengantar serta mengawalmu’’.
Reygan tak enak hati, jika menolak tindakan berlebihan itu, yang terus saja Palmer berikan untuk dirinya, dan terlebih, kini Kakeknya menambah level perhatiannya, hingga memanjakan kehidupannya dengan membeli mobil super car.
Sebenarnya Reygan tak begitu memerlukan nya, namun dirinya tak bisa menolak niat baik kakeknya,‘’baik kakek’’,seru singkat Reygan, di sela kegiatannya.
Sesaat setelah menyelesaikan breakfast nya, Benar saja’ Reygan diantar David dan beberapa pria seram menuju showroom Adenville super car, yang tempatnya sendiri, terletak tak jauh dari kejadian penghinaan Reygan’ sore itu.
Kemudian sesampai Reygan di lokasi tujuan, terlihat satu lusin pria kekar berwajah garang dengan pistol di selipan jas, serta David lewis pelayan pribadinya, kini tengah mengawal jalannya secara khusus, hingga memasuki tempat itu.
Kedatanga Reygan selaku keluarga Adolf di tempat ini, segera saja mengundang kehebohan, hingga ratusan mata mengarahkan tatapan kagum padanya, termasuk juga para pegawai di showroom, lalu dengan cepat salah satu diantara pegawai, berlari kecil menuju ruangan Directur,guna memberi tahu kehadiran tamu istimewa itu.
Sesaat setelah mendengar info itu, jika tuan muda Adolf telah datang , kini Jennifer segera menjauhkan pelepasannya dari bangku nyamannya,lalu berlari kecil ‘mengikuti langkah arahan pegawainya, guna menyambut kedatangan tamu itu.
Kemudian sesampainya Jennifer di loby kantor, langkahnya segera terhenti, sembari memaksakan mata sipitnya, untuk melebar, ketika pandangannya, mengarah ke seseorang pria’ yang tak asing menurutnya itu, kini tengah membantu berdiri beberapa orang yang terlihat’ telah menyelesaikan penghinaan diri.
Setelah kepergian beberapa orang tadi, kini Jennifer mulai melangkahkan kaki, berjalan perlahan, guna mendekat ke arah pria itu. ’pria tampan sore itu apa benar dirinya, namun mengapa penampilannya kini jauh berbeda,apa mungkin pandangan mataku ini salah,’gumam Jennifer di sela perjalanannya.
Sebenarnya, sedari perjumpaan kemarin sore, disela terjaga, hendak tidur malamnya, Jennifer selalu teringat akan wajah pria itu, terlebih bentuk tubuh dan juga sikap datar yang menurutnya menjadi daya tarik tersendiri.
Reygan segera memalingkan wajah ke arah samping kananya, ketika menyadari ‘seseorang tengah berjalan pelan mendekat,’’selamat pagi nona’’,sapa Reygan sembari tersenyum.
Deg deg deg
Denyut Jantung Jennifer kini semakin terasa getarannya, ketika pria itu memalingkan penuh wajahnya, hingga kini pria itu, tengah mengarahkan tubuh indahnya, berdiri tepat di depannya.
Kali ini’ Jennifer membenarkan pikirannya barusan, mengenai pria di sore itu adalah pria di depannya ini, dan dirinya sangat yakin, ketika melihat senyumannya.
Jennifer mengubah gesture, serta memaksakan wajah ketakutannya menjadi, seramah mungkin sembari berharap cemas, agar pria itu tak mengenali wajahnya lagi,’’se...selamat pagi tu...tuan’’,sahut Jennifer.
Getaran ketakutan di dadanya, tak bisa tertutupi, hingga perkataannya menjadi tak setabil.
Dengan menyondongkan sedikit badannya agak lama, guna mengulur waktu kesiapan’membenahi opini kecurigaan pria di depannya, di ikuti pegawai di belakangnya.
‘’Tuan muda adolf, pekenalkan nama saya jeniffer alger, selaku Directur sekaligus owner di tempat ini, saya mewakili para pegawai turut merasa terhormat, karena dapat bertemu langsung dengan anda di showroom kecil kami ’’,seru sapa Jennifer, lalu tersenyum manis di sela ketakutannya.
Reygan sejenak terdiam, guna memandangi wajah wanita di depannya itu sembari menyatukan kedua alisnya,‘’tunggu nona Jennifer, apa kita pernah bertemu sebelumnya?’’, sahut tanya Reygan.
Setelah Jennifer mendengar serta melihat espresi wajah pria didepannya itu, kini dirinya sontak saja’ tak mampu lagi menutupi rasa ketakutannya.‘’Begini, jadi, mungkin belum pernah tuan’’.
Sebenarnya di sela Reygan memperhatikan sejenak wajah nya tadi, dirinya telah meyakini, jika wanita di depannya ini, adalah wanita cantik yang sombong di sore kemarin, terlebih perkataan yang nampak rancu itu seakan menguatkan keyakinannya itu.
Tersenyum manis,‘’ok nona!, mungkin kita tak pernah bertemu sebelumnya, dan perkenalkan namaku Reygan adolf, berasal dari Brackhamtom city, dan aku pendatang di Evershead ini’’,seru penjelasan Reygan sembari mengarahkan tangan, guna berjabatan.
Jennifer sejenak terdiam di sela keterkejutannya, pasalnya perkataan pria itu, kini seakan menjawab pertanyaannya di waktu itu. Ingatan Jennifer memutar sejenak kebelakang, lalu tersadar kembali.
Kemudian setelah ketersadaran Jennifer, kini dirinya segera menekuk lututnya guna bersujud di hadapan pria itu,‘’Tuan muda maafkan aku, aku bodoh di waktu itu, tolong ampuni nyawaku, aku mohon!’’, permohonan Jennifer di sela tangisannya.
Reygan memundurkan kakinya kebelakang, seolah tak mau merendahkan seseorang,ketika bibir tipis Jennifer hendak mencium alas kakinya, ‘’ hey!, hentikan nona!, bangunlah cepat!, aku disini untuk mengambil mobilku, dan bukan mengambil nyawamu ’’,seru Reygan sembari membatu berdiri wanita di depannya.
Jennifer terbangun pelan di hadapan Reygan,‘’ tapi tuan muda, kesalahanku begitu besar’’,sahut Jenifer disela kesedihannya.
Tanpa jeda waktu dari sahutan wanita itu,terlebih Reygan tipe orang yang tak ingin memperpanjang masalah sepele,‘’sudahlah! itu hanya kesalah pahaman, aku tak pernah mengganggap masalah seperti itu secara serius, tolong segera antarkan saya saja’’,seru Reygan sembari melempar senyum, bermaksud menenangkan..
Mendengar perkataan tulus pria didepannya, perasaan ketakutan di hati Jeniffer berangsur menghilang, lalu perlahan menyeka berulang kali air dari matanya, yang hingga kini tetap meninggalkan bekas sembabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Kamil SerigalaMalam Madura
kok mcnya lembek kek krupuk kena angin thor
2021-09-25
3
Putra Klawing
joss pokoke..gak bertele tele😍👍👍👍👍👍
2021-09-07
2
Aron Zebua
semangat
2021-08-25
3