Disela kekacauan dalam hati Reygan, karena terus memikirkan istrinya itu, kini otaknya, mulai berbaik hati karena panas, hingga benda itu mendorong kuat keinginannya, untuk segera mencari angin segar guna menyejukkannya.
Pasalnya setelah Reygan menginjakkan kaki di surganya Evershead city, isi di kepalanya seakan masih tertinggal di neraka’ kota kelahirannya, hingga pikirannya menjadi tak nyaman, walau di kondisi semewah ini.
Sejenak Reygan memperpanjang keterdiaman nya, sehingga berpikiran, ingin memulai kehidupan baru di Eversheadcity, tanpa adanya Ellena lagi, setelah dirinya menyudahi kegiatan itu,‘’David, kau bisa antar kan diriku ke pusat kota ini, aku ingin sedikit bersenang-senang’’, seru pinta Reygan sembari memutar tubuhnya.
Tanpa jeda waktu, David tersenyum,‘’sangat bisa sekali tuan muda,dan kini semua perintah anda, adalah kewajiban saya tuan, jadi sebaiknya, tuan muda tak perlu sungkan lagi terhadap saya’’,sahut ramah David.
Kemudian David memandu tuan nya’ menuju mobil, lalu setelahnya menjalankan kendaraan itu, hingga ke pusat keramaian Evershead city, atas perintah Reygan.
Sesaat setelah sampai di tempat yang di maksud, Reygan segera menuruni mobil sembari berkata,di sela kegiatannya,’’kau tunggu di sini sebentar’’,seru Reygan agar David, tetap di bangku kemudi.
Lalu Reygan berjalan memutar hingga berdiri di samping kemudi pelayannya,‘’David, sekarang kau boleh pulang, aku ingin menyendiri untuk beberapa jam saja’’,timpal Reygan dengan tersenyum.
Tak Butuh waktu lama setelah perkataan tuannya,‘’Tapi tuan mu.....’’,sahut terpotong David, sembari menyatukan kedua alisnya.
Reygan segera menyela,‘’sudah hentikan omongan mu, bukanya tadi kau sendiri yang bilang, jika perintahku adalah kewajiban untukmu’’, lalu membalikan badan, dan melangkahkan kaki perlahan, sembari melanjutkan perkataannya kembali,’’ kau beristirahatlah David, aku bisa memesan taxi untuk pulang nanti, dan satu lagi david!, kerjamu sangat bagus!’’, mengacungkan ibu jarinya dengan tak menghentikan kegiatan langkah kakinya, guna menjauh, sembari tersenyum memunggungi David.
Mendengar perkataannya tadi, yang kini telah di balik oleh tuan mudanya, hingga David terdiam, dan tak mampu membalas kata lagi. Dirinya sedikit merasakan risau di hatinya,’ jika aku menuruti perintah tuan muda, maka aku mengabaikan perintah penjagaan tuan besar, namun jika aku menuruti perintah tuan besar, maka aku mendapatkan masalah hari ini dikarenakan aku pelayan tuan muda’,gumam kebingungan David.
Akan tetapi tak lama berselang, sembari pandangan yang kini masih melihat pergerakan Reygan menjauh, tiba tiba seakan wahyu dari langit turun dan berbisik di telinganya,’’ benar juga, perintah atasan selalu benar’’, seru David.
Setelah mendapat wahyu itu,David menunggu hingga bayangan Reygan termakan lautan manusia di sana, lalu dengan senyuman, dirinya segera menginjak gas di mobil sport nya, guna pergi menjauh, serta dirinya berpikiran, mengarahkan laju kendaraannya nanti ke rumahnya, karena hendak menggunakan waktu yang tak banyak dan sangat jarang ini, untuk sekedar melepas rindu dengan keluarganya.
Diperjalanan David sembari mengemudikan kuda besinya,‘mungkin tuan muda, akan mencoba beberapa wanita disini, dan tak mengijinkan aku mengganggunya’,gumamnya dalam hati sembari tersenyum kecil.
Saat ini, sport car bersama David di dalamnya, telah sangat jauh dari lokasi keberadaan Reygan sekarang, kini dirinya sendiri, masih seperti diawal, berjalan tanpa tujuan masuki, berkeliling tanpa membeli apapun di keramaian ini.
Akan tetapi semakin dirinya berjalan, maka semakin kuat juga bayangan Ellena menempel di otaknya saat ini,’ada apa dengan otak ku ini, kenapa bayangan wanita itu selalu muncul di dalam sini’,gumam kesal Reygan di sela kegiatannya.
Kini Reygan menahan lajunya sejenak, sembari mengarahkan pandangan matanya ke sebuah bangku kayu, yang terlihat indah memutari pancuran besar icon tempat itu,’Kota ini memang sangat luar biasa, kelihatannya sejuk jika duduk di sana’ gumam Reygan.
Kemudian setelah gumamnya itu, kini mata dan langkahnya segera terfokus oleh keinginannya tadi, hingga kini dirinya berhasil menaruh pelepasannya di bangku kosong, pinggiran air mancur’ di tengah pusat kota itu.
Saat ini terlihat jelas, pria tampan mengenakan pakaian informal beralaskan kasut sederhana, tengah terduduk merenung seorang diri, di tengah lautan orang berlalu lalang di sekitarnya.
Penampilan dan raut wajah sendunya nampak sangat berbanding terbalik dari kondisi sekitar, jelas tampak sangat mencolok mata jika di pandang secara langsung, dimana lautan manusia disini mengenakan stelan busana fashionable mengikuti arus zaman dengan raut muka ceria terpancar dari setiap espresi masing-masing.
Reygan yang kini telah terduduk santai, sembari bersedakap dan menaikkan sebagian kaki nya ke lutut,’kota modern ini mungkin tak cocok untuk ku, disini sepertinya tempat para raja dan bukan prajurit sepertiku’,gumam Reygan sembari mengarahkan pandangannya ke kiri dan kanan guna mengamati sekitar.
Reygan bergumam seolah lupa jika dirinya keluarga adolf hitler, dan lautan orang kaya disini hanyalah sampah bila mengetahui dirinya sekarang.
Langit senja kini telah nampak di kota ini, hingga ratusan bahkan ribuan orang berada di tempat ini, guna bersantai ataupun menghabiskan uangnya untuk memenuhi kebutuhan primer nya.
Setelah beberapa puluh menit Reygan merasa nyaman terduduk di situ, kini dirinya tanpa sengaja mengaktifkan imaginasinya di sela pandangan kosongnya,hingga menerka sendiri, akan kegiatan yang di jalani Ellena saat ini di Brackhamtom.
Akan tetapi lamunan indah itu segera terhenti, ketika telapak tangan halus seseorang, telah menyapu keras di pipinya.
Plakkk!
Suara tamparan itu memalingkan pandangan ke arah pelakunya, dan terlihat jelas dua gadis cantik, tengah berada di depannya, menyuguhkan wajah marahnya, dengan segera Reygan berkata, ‘’apa salahku!’’.
‘’Aku merasa tak nyaman!, kau memandangiku begitu lama!’’ Seru olivia dengan sangat keras, sehingga memicu sejenak berhentinya beberapa pejalan di sekitar.
Reygan memegang bekas tamparan itu, sembari memandang pelakunya, dirinya yang memang tak mengerti akan maksud wanita itu segera berkata ramah,‘’maaf nona, bahkan aku tak mengerti sama sekali,maksud perkataan Anda barusan?, sedari tadi aku hanya duduk disini, dan tidak melakukan apapun' termasuk mengusik mu’’,sahut Reygan sembari menyatukan alis dan menaikkan kedua bahunya perlahan.
Olivia merasa tak terima, dengan alasan pria itu, yang menurutnya pria itu telah melecehkan dirinya, melalui matanya, karena pendapatnya, pria itu sedari tadi melihat tajam sembari berkhayal jorok, menggunakan lekuk tubuh indahnya. ‘’Dasar pria cabul sialan!, kau hanya mencoba membela dirimu bukan!?’’,seru Olivia dengan wajah memerah kesal, serta pandangan mendiskriminasi.
Olivia sendiri kini memang memakai setelan busana menggoda, dengan gaun putih ketat di atas lutut, yang terbelah di bagian punggungnya, hingga menonjolkan 70 persen aset bagian tubuhnya terexpose bebas.
Setelah perkataan Olivia barusan, Reygan sejenak terdiam sembari melirik ke arah busananya,’wanita bodoh, jika cara berpakaian mu seperti itu, lantas mengapa marah jika benar memang ada lelaki memandang mu, lalu berpikiran kotor seperti perkataan mu’,gumam Reygan,tersenyum miring.
Jennifer rekan Olivia itu, kini mendorong tubuh Reygan sekuat tenaganya, ketika melihat senyum miring terlontar dari wajahnya, namun dorongannya seakan tak berguna, justru tubuh langsing nya sendiri, yang sedikit terpental ke belakang setelah kegiatan nya.‘’Hey! Maksud apa kau tersenyum seperti itu!?.
Jennifer segera menimpali perkataannya sembari membenahi posisi berdirinya, karena terlempar tadi, ’’apa kau pendatang di sini!?, dari mana asalmu!?, dan setahuku, tak ada orang lusuh sepertimu di Evershead ini!’’,tanya sinis serta hinaan jennifer sembari memalingkan wajah dalam sedakapnya.
Hahahaha!, beberapa pejalan yang mendengar, segera tertawa lepas dan menatap Reygan dengan pandangan jijik,
‘’Apa dia imigran gelap, sedang mencari pekerjaan!’’.
‘’Bajingan, beraninya orang miskin, rendahan sepertimu berada di Evershead ini!’’.
‘’Pulanglah biaya hidup disini sangatlah mahal untukmu!’’.
Serangkaian perkataan kasar orang di sekitar itu tak mempan untuk seorang Reygan,pasalnya dirinya telah terbiasa dengan perkataan seperti itu sebelumnya, bahkan mungkin lebih parah lagi, terlebih kepedihan sesungguhnya di hatinya adalah, meninggalkan Brackhamtom city bersama kenangan manisnya dulu bersama Ellena.
Merasa tak penting melayani mereka, terlebih Reygan tak melakukan kesalahan apapun, kini dirinya hendak menyudahi, dan segera pergi, dengan menjauhkan pelepasannya dari kursi yang dia duduki.
Plakkk...!
Akan tetapi Olivia, berhasil menyapu pipi kanan Reygan untuk ke dua kalinya, sembari berkata,‘’Kau mau kemana bodoh!, tidak semudah itu bisa melarikan diri dariku’’, seru Olivia.
Tamparan itu kian memaksa Reygan, untuk segera menaruh kembali pelepasannya dua bangku nyamannya tadi,’’nona maaf, aku benar-benar tak mengerti akan maksud tuduhan mu ini?, jadi sebaiknya biarkan aku pergi’’,sahut penjelasan Reygan.
Sedari tadi setelah terlempar dirinya, Sejenak Jennifer terkagum, hingga perlahan mendalamkan pandangannya, ke wajah dan tubuh pria di depannya,’kenapa sikap pria ini begitu tenang sedari tadi, dan lagi jika terus memandangnya, pria ini sangatlah tampan, dan tipe yang tengah aku idam-idamkan’, gumam kekaguman Jennifer.
Namun lamunan Jennifer segera terhenti ketika rekannya berkata dengan nada tinggi, mengarah pria itu, ‘’sebaiknya kau meminta maaf dan mencium kaki kami, setelah itu kami akan membiarkanmu pergi!’’,seru keras Olivia sembari memelototkan mata sipitnya.
Mendapatkan tawaran itu, Reygan sudah tak memperdulikan harga dirinya lagi, hingga pikirannya kini menuntun perkataannya‘’Baiklah aku bersalah!, jadi aku akan melakukan permintaan kalian’’.sahut datar Reygan.
Kemudian Reygn segera melakukan keinginan wanita itu, lalu setelah itu berjalan menjauh, di iringi tawa serta umpatan kasar mereka semua.
Berbanding terbalik dengan semua orang termasuk rekannya, justru kini Jennifer sendiri, mengarahkan pandangan kesedihan, di mulai dari pria itu mencium kakinya dan di sela berlalunya kini, matanya kian berkaca seakan dirinya merasakan kepedihan Reygan saat ini.
‘’lekas pergi tinggalkan Evershead ini!’’, ‘’semoga aku tak melihatmu lagi!’’.
Hahahaha....hahahaha!, Teriakan sumbang, bersajak hinaan itu, kini mulai memancing banyak gelak tawa bermaksud tak enak, menyudutkan Reygan, mengiringi kepergiannya dari pusat kota.
Tempat ini adalah pusat kota Evershead, banyak pusat perbelanjaan super mewah dan kafe-kafe bernuansa outdoor high class di sepanjang jalan, tempat paling recommended untuk hang out, di segala usia.
Namun sangat di sayangkan, mungkin hanya kaum bersastra sosial menengah keatas, karena strata bawah’ biasanya cenderung akan tersingkir dan dikucilkan, terlebih suara-suara sumbang akan mengarah ke mereka, selama disini, pasalnya semua barang disini adalah barang brandeed dan mahal. juga di ketahui, jika warga Evershead sendiri, hampir 90 persen, berasal dari kalangan berada.
Hingga tergambar jelas, kini wajah Reygan di memori otak mereka saat ini dan mungkin selamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
la beneamata
mc letoy
2021-10-26
0
Friska
karakter si raygen kurang kuat
2021-10-16
2