Pagi pagi sekali, tanpa sepengetahuan Ellena sebelum nya, Terlihat David sendirian, tengah bertengger di depan pintu gerbang rumah, guna menjemput Reygan atas permintaan nya semalam.
Kemudian beberapa menit setelah Reygan menemui pelayan nya, dirinya segera kembali ke dalam rumah, guna mengemasi seluruh barang miliknya, yang sebelumnya dirinya telah siapkan’ sesaat setelah kepulangan nya dari, silver hotel malam tadi.
Disela itu, Reygan menyempatkan diri nya, berjalan menuju dapur sembari menenteng secarik kertas putih, guna memasak sepiring hidangan sederhana untuk Ellena, lalu setelahnya meletakkan rapi bersebelahan kedua benda itu.
Saat ini tepat sebelum keterbangunan istrinya, Reygan telah terduduk manis di dalam sebuah ruangan mobil mewah, dengan David ‘seorang pelayan yang kini tengah menunggu perintah tuannya, guna mengemudikan laju kendaraan itu.
Akan tetapi, di sela hendak berjalan kendaraan yang di tumpangi nya ini, Reygan sempat merasa ragu dan sedih di hatinya, namun tak butuh waktu lama setelah itu, dirinya segera membulatkan tekatnya, lalu berkeputusan, hendak membuang semua kenangan indah nya’ bersama Ellena, dengan mengganti kartu nomor , serta me-restart gadget miliknya, hingga mengembalikan ke setelan awal.
‘Maafkan aku, namun semua ini adalah pilihan terbaik, untuk kau dan aku. Selamat tinggal Ellena’, gumam Reygan, sembari mengarahkan pandangan sedih ke arah jendela kamar utama.
Beberapa menit setelah matanya terpuaskan, sembari tak mengalihkan pandangannya,’’jalan David’’,seru Reygan.
‘’Baik tuan muda’’,sahut Davit, yang langsung saja melajukan mobil itu.
Dan kini tak ada lagi kenangan, atau pun memori bergambar tentang Ellena ‘di benda tipis miliknya, namun hanya di sana ‘tidak di otak Reygan.
Di perjalanan itu, Reygan menyiapkan hatinya, guna bertemu kakek, yang belum pernah’ dirinya jumpai sebelumnya, namun bukan saja itu, bahkan sosok beliau, sangatlah asing di memori otak serta pandangan mata Reygan saat ini.
Sebelum itu, Reygan menyahut lalu mengoperasikan layar di gadgetnya, kemudian memindahkan sejumlah nominal fantastis mata uang dolar’ melalui m-banking nya, hingga mengirim ke sederet abjad bertujuan no rekening istrinya.’ Ini aku lakukan untuk sekedar membantu dirimu Ellena, dan aku berharap, agar dirimu tak harus menjual tubuhmu seperti itu lagi’, gumam Reygan di sela kegiatannya.
Kemudian setelah di lokasi bandara keberangkatan.
Terlihat satu pria seram mengenakan setelan jas rapi, berjalan mendekat ke arah Reygan, kemudian menyapa ramah dirinya, sembari menyondongkan sedikit tubuhnya,‘’tuan muda adolf, mari silahkan , jet pribadi anda telah siap’’, lalu mengarahkan tangan guna memandu Reygan dan David.
‘’oke!, terimakasih’’,sahut Reygan, lalu berjalan’ mengikuti arahan pria di depannya tadi.
Beberapa menit setelah itu , kini Reygan tengah melakukan perjalanan lintas udaranya, ditemani David di dalm jet pribadi keluarga adolf, jarak tempuh itu membutuhkan waktu kurang lebih’ dua jam guna sampai ke Evershead city dari lokasi semula.
Disela perjalanan udara itu, sempat beberapa pikiran penasaran mengenai sosok kakeknya, kini mulai bergeliat di pikiran Reygan, hingga dirinya sedikit mengalihkan pandangannya ke arah David, yang di pandangan matanya, pelayan itu tengah terduduk bersiaga, di sebelah bangkunya di tengai sebuah jalan,’’David apa yana kau tahu mengenai kakek ku?’’.
Karena suara pertanyaan itu, segera saja David mengarahkan mata ke sumber suara,’’Tuan muda maafkan saya, yang saya ketahui kakek anda bernama Palmer adolf hitler, beliau adalah seseorang paling berdominan, namun untuk lebih jelasnya, ada bisa langsung tanyakan kepada pelayan beliau, yaitu Burton banner, anda akan segera bertemu dia, setelah jet ini landing di aula bandara Evershead tuan’’,sahut penjelasan David.
Mendengar jawaban itu, Reygan segera memalingkan wajahnya, sembari menenangkan hatinya, dan berpikiran akan langsung menanyakan semua itu nanti, kepada orang yang di katakan David barusan.
Mentari yang kini mulai nampak sedikit terlihat jelas di Brackhamtom city.
Terdengar suara nyaring gadget milik Ellena berbunyi nyaring, sehingga mengganggu kegiatan tidurnya di pagi hari ini.
Ellena sendiri perlahan mulai meraba meja di samping ranjangnya, lalu menyahut benda bising itu, kemudian mengarahkan layar utuk dirinya lihat, dan kini terlihat jelas di mata panda nya, seseorang yang sangat dirinya kenal, tengah melakukan panggilan berulang kali menyerang phonsel nya.
‘nenek, kenapa sepagi ini menghubungiku, apa dirinya tidak ada kegiatan lain selain menggangguku hari ini’,gumam kesal Ellena.
‘’Hallo, ada apa nenek’’,sapa tanya Ellena.
‘’Kau wanita bodoh!!!! cepat segera ke perusahan setelah ini!, karena semua saudaramu akan mengutuk mu di sana!’’,sahut addison.
Sontak saja Ellena terkejut hebat di buatnya, karena dengan nada setinggi itu neneknya berucap, pikir dalam keterdiaman nya sejenak.
Tuuutttttt...
Nyonya Addison segera mematikan panggilannya setelah luapan emosinya terhadap Ellena tadi.
Di sela itu, otaknya memutar guna menerka sebab kemarahan neneknya,’apa mungkin Darold dalang di balik semua ini’,gumam Ellena sembari menyatukan kedua alisnya.
Sebenarnya, di dalam hati Ellena sendiri sangat mencintai Reygan, namun karena perekonomian keluarga addison yang tengah buruk beberapa tahun belakangan ini, memaksa keras Ellena, untuk melakukan tindakan bodohnya di hotel semalam, hingga tanpa dirinya sadari kini tengah melukai parah, hati kecil suaminya.
Semua itu Ellena lakukan guna menyokong tumpuan tiang yang akan hancur, di bisnis keluarganya kini. Sebenarnya bukan hanya itu masalahnya, bahkan mereka mempunya setumpuk hutang besar di bank, yang dengan sengaja mereka tutup rapat, agar menjaga nama harum addison tetap tercium di kota ini.
Belum habis lamunan Ellena, memikirkan nasibnya akan perlakuan keluarganya nanti, jika benar penyebabnya memang Darold, kini dirinya segera tersadar ketika secara mendadak, layar di phonselnya, yang kini masih dirinya pandangi di sela kegiatannya, menyala dan berbunyi.
Terlihat di pandangan matanya, sepintas info pemberitahuan m-banking terlihat jelas di benda tipis itu, lalu dengan cepat dirinya, mengusap layar guna mengoperasikannya, guna membuka dan menge check.
Akan tetapi sejenak, mata Ellena terbelalak hebat dengan mulut sedikit terbuka lebar, ketika sejumlah uang bernominal fantastis masuk ke rekening nya di pagi ini, sembari menyeka berulang kali mata sipitnya guna memastikan kejadian ini,’’ uang sebanyak ini dari mana?, apa mungkin Tuhan mengetahui masalahku, lalu dia membantuku. Ah namun mana mungkin Tuhan sebaik ini kepadaku’’, sederet pertanyaan rancu Ellena.
Kini rasa penasaran di hati Ellena, segera mendorongnya untuk mencari tahu siapa nama pengirim nya, beberapa menit mengoperasikan benda tipis itu, kini terlihat kecil nama adolf hitler, tertera jelas di balik nominal uang , 5 juta dolar, di dalam rekeningnya saat ini.
Setelah itu Ellena menengadahkan kepala, guna sejenak memaksa otaknya untuk berpikir hebat,‘’Adolf hitler!, apa itu suamiku?. Ah, namun tidak..., tidak mungkin, bagaimana bisa, Reygan mempunyai 5 juta dolar, lagi pula, mungkin suamiku tengah tertidur di pagi ini’’, sederet perkataan Elena di sela kegiatannya.
Kemudian rasa penasaran Ellena kembali muncul, hingga membawa langkah kakinya, berjalan menuruni tangga’ menuju kamar Reygan, guna menanyakan pendapat mengenai uang beserta nama menyerupai nya.
Tok tok tok, Ceklek!
‘’Sayang, aku mohon jangan marah lagi terhadapku, aku tahu...’’
Akan tetapi, setelah Ellena membuka pintu kamar itu, perkataannya sontak saja terhenti, ketika pandangan matanya mengarah ke sebuah buku usang di atas ranjang rapi’ tempat tidur Reygan.
Ellena berjalan pelan mendekat, lalu menyahut buku usang yang tak asing baginya, kemudian perlahan menaruh pelepasannya, hingga terduduk di ranjang, sembari mengarahkan pandangan sedih ke arah benda tebal itu.
Setelah itu, membuka perlahan’ lembaran demi lebar, halaman di buku usang itu. Dan kini, di sela kegiatan Ellena beberapa menit itu, mata indahnya perlahan meneteskan air kesedihan kembali,‘’Rey, bahkan aku tak ingat semua kenangan ini, dan kamu masih menyimpan rapi semua moments itu di buku ini, maafkan aku sayang’’. Sedikit mengejang di tubuhnya, menambah tangis kesedihannya.
Kemudian tak butuh waktu lama, Ellena segera menyudahi kegiatannya, dengan berjalan tertatih menuju pintu kamar,sembari membawa buku usang itu, guna mencari keberadaan suaminya di sekitar rumah ini,’’sayang, sayang di mana kamu!,’’perkataan di sela pencariannya.
Akan tetapi, semua kegiatan Ellena tak membuahkan hasil, bahkan nihil di semua pencariannya, dan hanya secarik kertas serta sepiring chiken fried rice terhidang di meja makan, ketika tujuan langkah kakinya menuju ruangan dapur.
Sebenarnya Ellena berpikiran, Reygan mungkin tengah keluar guna bekerja paruh waktu di pagi ini, dan dirinya berkeinginan memasakkan sebuah hidangan spesial untuk suaminya guna menebus kesalahannya, dan hendak mengantarkan ke tempat kerjanya setelah itu, namun semua keinginan nya, segera sirna, ketika Ellena membuka dan membaca secarik kertas di depan matanya.
‘Ellena, aku membuat sarapan untukmu, mungkin sudah dingin ketika kamu memakannya nanti’.
‘Mulai sekarang dan seterusnya, aku tak akan mengganggu kehidupanmu lagi, dan mungkin dirimu, bisa menuruti nasihat semua saudaramu, termasuk ibumu untuk menceraikan ku’.
‘Selamat tinggal Ellena, semoga keberuntungan ada pada dirimu setelah kepergian ku kini’.
Isi secarik kertas itu menjadikan air mata Ellena yang sempat berhenti sejenak, kini mulai berjatuhan kembali , bahkan lebih hebat. Tangis penyesalan dirinya semakin mendalam di hatinya, saat ini semua itu baru terasa, sesaat setelah kepergian suaminya di pagi hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nony Aeny
cakep,,,👍👍
2021-11-09
0
bowrick 96
lanjut 👍
2021-10-20
2
Tjetjep Sulaswara
like it
2021-10-13
2