MYSTERIOUS HUSBAND
Pyarrrr........!!!!
Suara piring pecah, terdengar nyaring di malam ini, ketika dengan sengaja Esseley brooks’ ibu mertua Reygan, dengan sengaja menyepak piring berisi makanan, yang hendak dirinya makan.
Reygan sendiri adalah menantu penurut dan pengertian, dirinya selalu terbangun lebih awal dari mertua dan juga istrinya, untuk melakukan semua kegiatan yang seharusnya bukanlah tugas utama dirinya’ sebagai suami di rumah ini.
Di mulai dari, membersihkan seluruh sudut rumah, mencuci,menjemur lalu menyetrika semua pakaian istri dan mertuanya, bahkan memasak, dan juga berbelanja kebutuhan dapur.
Disela semua kegiatan itu , dirinya juga bekerja paruh waktu di toko, yang tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya, walaupun hanya sekedar menjadi’ tenaga buruh pengangkat junjung barang, dengan upah rendah, dan jam kerja acak, sesuai kebutuhan majikannya.
Dengan pandangan mata, membulat sempurna Esseley berkata,‘’berani sekali kamu kembali ke rumah ini!? dan juga mengambil makanan di meja ini, kau bahkan tak layak menempati bangku ini, ‘’,seru keras Esseley.
Di mata Esseley ’nama Reygan, hanyalah sebatas’ menantu pecundang, yang menurutnya, rutinitas kesehariannya itu, tidaklah berguna sama sekali, bahkan dirinya menganggap menantunya itu, sekelas pembantu rendahan di kompleks tempat tinggalnya.
Melihat dan merasakan kejadian itu, Reygan hanya bisa berpasrah diri, mengunci mulutnya rapat-rapat dan juga menundukkan kepalanya. Menanggapi sikap menyebalkan dari mertuanya.
Reygan sadar betul, akan mertuanya, jika satu tahun belakangan ini Esseley tidak pernah menyukai dirinya, bahkan mungkin sedari awal pernikahannya bersama’ Ellena, putrinya.
Seakan tak perduli , dengan perasaan menantunya,yang hanya tertunduk, Esseley segera menimpali lagi perkataannya,‘’kamu seperti binatang pengerat pembuat susah keluarga ini!".
"dan jika bukan karena kamu menikahi Ellena, nasib putriku tidak akan seperti ini!".
"mungkin hidupnya akan bahagia, jika saja Ellena menikahi suami kaya raya, dari keluarga terpandang, dan tidak seperti kamu yang miskin dan bodoh!".
"ini semua karena Ellena menikahi pria bodoh berpenghasilan 10 dolar perhari, sehingga dirinya harus bekerja keras banting tulang dan pulang selarut ini’’, sembari mendengus kesal dan memalingkan wajahnya.
Serangkaian perkataan sadis Esseley seolah tak berjeda menghujani gendang telinga Reygan di malam itu.
Ellena segera menyela kemarahan ibunya karena rasa kasihan nya kepada suaminya, yang hampir setiap hari, seperti tak ada usainya untuk memaki dan menghina Reygan,‘’Bu sudahlah lah, ini sudah malam, malu jika sampai terdengar orang, dan bukanya ibu akan ke acara reuni sahabat kuliah ibu,ayo segera aku antar’’, sahut Ellena lalu memandang Reygan suaminya, dengan tatapan sedih.
Dibenak Ellena sendiri, dirinya bahkan menginginkan perceraian, agar Reygan tak harus mendapatkan perlakuan seperti ini lagi dari ibunya, namun mengingat sekilas perjalanan cintanya, bahkan sampai menikah kini, hingga dirinya tak mampu untuk mengutarakan, meminta atau menyinggung perihal itu kepada Reygan, dan memilih untuk bersabar serta menerima apa adanya.
Kasih sayang Reygan yang tulus itu tak pernah pudar, terhadap istrinya, Bahkan dirinya tak pernah bersikap kasar ataupun sekedar meninggikan nadanya di depan Ellena' seumur hidupnya.
‘’Baik ayolah antar ibu, segera pergi, mata ibu bisa sakit jika terus memandangi sampah menjijikan seperti suami mu ini’’,sahut Esseley.
Kemudian Esseley dan Ellena Berjalan menuju halaman depan rumahnya, namun di sana dirinya menghentikan langkahnya sejenak, lalu Esseley mencoba memprofokasi hubungan pernikahan putrinya kembali, dengan berkata,’’Ellena apakah kamu tidak mau menceraikan suamimu yang menyedihkan itu!?’’,teriak keras Esseley, bermaksud agar Reygan mendengarkan perkataan itu.
Ellena yang mengerti maksud perkataan itu,‘’bu sudahlah?, ibu akan terlambat jika terus membahas ini’’sahut pelan Ellena.
‘’ Ibu tidak perduli, agar si bodoh di dalam sana dengar, jika satu tahun lebih!, ibu sudah cukup bersabar, tinggal satu atap dengan makhluk menyebalkan seperti suamimu’’,seru Esseley.
Ellena yang merasa kasihan akan suaminya, mencoba memegang tangan Esseley, berharap untuk segera bergegas pergi.
Akan tetapi Esseley menepis tangang itu, lalu memalingkan muka mengarah ke dalam rumah dan memekik keras, ‘’ Bahkan coba kamu bayangkan!, keluarga pun dia tak punya!, dia hanyalah seorang tuna wisma malang tanpa bantuan kita Ellena!’’,teriak Esseley seraya mentalak pinggangnya.
Ellena hanya terdiam mendengarkan perkataan ibunya, yang sebenarnya tak diarahkan untuknya, lalu dengan segera dirinya bergegas menuju mobilnya, terduduk di belakang kemudi ’Rey maafkan ibuku’,gumam Ellena seraya menitihkan beberapa tetes air dari matanya.
Sesaat setelah beberapa lontaran makian yang di tujukan untuk Reygan, dan sudah merasa puas, Esseley segera mengikuti langkah kaki putrinya tadi menuju mobil, hingga terduduk di bangku penumpang.
‘’Ellena sebaiknya segeralah menceraikan suamimu, kau masih muda dan cantik, mana mungkin ada lelaki kaya tak melirik dirimu’’,seru Esseley.
‘’Bu sudahlah, kita bahas masalah ini nanti lagi, aku bahkan belum beristirahat seharian ini’’,sahut pelan Ellena lalu menancap gas di mobilnya.
Setelah kepergian mobil itu, Reygan yang sedari tadi mendengar cacian dari ibu mertuanya, yang begitu menyayat perih hatinya, kini sejenak dirinya merenungi semua perkataan itu , hingga tak terasa air dari matanya, yang tak pernah dirinya tunjukkan ke siapapun keluar begitu deras.
’Memang tak akan pantas Ellena untukku, baiknya jika memang mulut Ellena sendiri meminta untuk bercerai, maka aku akan bersedia, serta menerimanya dengan dada yang lapang ’,gumam Reygan seraya membersihkan makanan yang berserakan di bawahnya.
Setelah kegiatan itu Reygan berjalan pelan menuju kamar tamu, dimana dirinya terbiasa selama 6 bulan ini mengistirahatkan tubuhnya di sana, tidur terpisah dari istrinya, karena perintah dari Esseley ibu mertuanya.
Kemudian di kamar sendiri, Reygan menyahut sebuah kardus kotak dari bawah ranjangnya, lalu membuka dan mengambil benda di dalamnya.
Terlihat kini dimata Reygan, sebuah buku album dari kenangan semasa kebahagiannya bersama Ellena dulu.
Perlahan dirinya membuka lembar demi lembar, halaman, hingga tak terasa kini mulai terbentuk aliran sungai baru di pipinya.
Air matanya kian deras mengalir ketika dirinya menghentikan pandangannya di potret gambar dirinya bersama Ellena,tengah terduduk ceria di kursi pelaminan, sembari tersenyum mesra mengarah kamera.’’Ellena apa kau ingat masa lalu ini’’,seru lirih Reygan, disela kesedihannya, lalu perlahan memeluk buku usang itu.
Beberapa jam berlalu, Saat ini Reygan telah tertidur di tengah kesedihannya, sembari menahan rasa lapar, karena hanya makanan itu saja, sisa hari ini, yang telah dirinya taruh di tempat sampah, karena tak mungkin lagi dirinya memakan hidangan bercampur pecahan kaca ulah Ibu mertuanya tadi.
Di lain tepat, di tengah kepedihan hati Reygan.
Terlihat beberapa pria asing’ bertubuh kekar, mengenakan setelan jas, berwarna hitam pekat’ serasi dengan kacamata dan perlengkapan Earpiece nya.
Alat komunikasi rahasia itu, terpasang rapi di salah satu telinga mereka, tengah mengkonfirmasi perintah dari tuannya.
Semua pria itu, memecah keheningan malam dengan raungan gahar ‘suara mesin mobil sport, yang mereka kendarai mengelilingi Brackhamtom city.
‘’Tuan kami sudah di jantung Brackhamtom city’’.
‘’Bagus, jangan kembali jika kau gagal’’.
‘’Baik tuan Burton’’.
Sekilas komunikasi, pembicaraan pria pria misterius itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Nony Aeny
msh nyimak
2021-11-09
0
Christine
hm, knpa outline awal selalu sedih
2021-10-30
1
bowrick 96
Ok lanjut masih terpantau 👍
2021-10-20
2