Reygan dengan langkah semangat, karena teringat akan suatu hal tentang Ellena, kini dirinya tengah berjalan menyusuri keramaian kota menuju rumahnya.
Tak lupa di sela perjalanan nya, Reygan menyempatkan diri,berhenti sejenak, guna membeli beberapa balon kecil pembentuk ungkapan kata, dan sebuah cake krim putih, dua tingkatan berbentuk bulat sempurna, berukuran sedang, dengan dekor sederhana lengkap dengan pita dan lilin angka di atasnya.
Beberapa puluh menit setelahnya, kini Reygan segera mengeluarkan diri dari toko itu, dan segera melanjutkan langkah kakinya kembali, dengan perasaan bahagian tersimpan di dalam hati kecilnya.’Ellena kamu pasti terkejut, maafkan aku jika tahun lalu, aku tak bisa merayakan hari spesial ini’, gumam Reygan di sela perjalanan.
Sesampai Reygan di rumah, dirinya segera berjalan menaiki tangga menuju kamar utama, sembari menyimpan senyum dan menerka espresi keterkejutan Ellena seperti apa nantinya setelah melihat ini.
Ceklek! ngik!
Suara pintu perlahan membuka ulah Reygan.
Reygan bermaksud akan memberi kejutan, namun keadaan berbalik saat itu juga. Saat ini justru dirinya sendiri yang terkejut hebat, mendapati Ellena berkata mesra di phonsel nya’ dengan seseorang,di sela mematung nya, terlebih terdengar hendak melakukan pertemuan di malam ini.
Reygan dengan segera membuka lebar pintu kamar itu,‘’sayang, siapa yang akan kau temui malam nanti?, lihat Ellena, dan kau ingat hari apa ini?’’,tanya lirih Reygan dengan senyum, seraya mengangkat bingkisan plastik putih di tangannya.
Ellena segera mematikan panggilan di gadget nya, lalu berbalik arah, dan sejenak mengarahkan pandangan ke arah Reygan.
Disela pandangannya, terselip sedikit memandang hina ke arah suaminya, terlebih ketika sejenak melirik bingkisan di tangan Reygan, yang di arahkan untuknya.
Kemudian otak harta Ellena mulai mengukur strata sosial Reygan, yang tak akan pernah sebanding dengan Darold, seorang pria kaya, yang kini tengah mengagumi sosok dirinya, ’’ bukan urusanmu Reygan, aku ada urusan penting malam ini, dan sebaiknya kau jangan ganggu aku, untuk hari ini saja, aku mohon pergilah sekarang’’, lalu melenggang pergi menuju bathroom di dalam kamarnya.
Ellena tidak perduli mengenai pembahasan hari, yang di tanya suaminya tadi, sebenarnya dirinya paham betul, maksud arah pertanyaan itu.
Reygan sebenarnya akan memberikan penjelasan mengenai indentitasnya di sela acara spesial nanti, serta bermaksud baik, hendak membantu, semua kesulitan keuangan, yang kini tengah di derita keluarga istrinya.
Reygan paham betul, permasalahan pelik, yang tengah di hadapi perusahaan addison, karena perkataan Esseley di hari-hari lampau, berulang kali menyinggung dirinya mengenai itu semua.
Reygan menyela langkah Ellena,‘’ tunggu Ellena!, aku bisa membantu masalah keuangan keluargamu!’’, menggenggam , kartu hitam vvip di saku celananya.
Ellena menahan lajunya, lalu menoleh, sembari sedikit menaikkan alisnya,’’apa!,apa kau bilang!?, aku tidak tuli bukan!?’’.
Ellena sedikit menghela nafas panjang , lalu membalik tubuhnya guna menimpali perkataannya kembali,’’Reygan apa kau tahu, nilai uang dua juta dolar!?, bahkan dua ratus ribu dolar pun, aku yakin dirimu, tak pernah memiliki dalam seumur hidupmu!, apa kamu sudah mulai gila saat ini?’’,sahut Ellena, lalu segera membalik tubuhnya, dan melanjutkan langkahnya.
Belum sempat Reygan menjelaskan maksud dari perkataannya, untuk memberi tahu Ellena, tentang kejadian siang tadi, kini tiba-tiba saja terlintas kecurigaan besar di hati kecilnya, mengenai sikap dingin Ellena kepadanya malam ini.
Setelah itu Reygan berjalan terhuyung meninggalkan kamar itu, berjalan pelan menuruni tangga, menuju dapur guna menyimpan bawaannya, namun sesampainya di sana, dirinya terkejut untuk kali ke dua.
Ketika Reygan membuka tudung saji di atas meja makan, terlihat oleh kedua mata nya kini, hidangan yang dengan susah payah dirinya buat, bahkan tak terjamah sama sekali oleh tangan, serta tetap utuh memenuhi tempatnya’ hingga dingin.’’Ellena sebenarnya kemana saja dirimu seharian ini?, bahkan kau tak memberi penjelasan kepadaku mengenai kepergian mu semalam, dan langsung saja mengusirku seperti ini’’, tanya Lirih Reygan, sembari menggelengkan pelan kepalanya berulang kali.
Beberapa jam berlalu, setelah Reygan membilas seluruh tubuh kekarnya di kamar mandi tamu, dan juga telah mengisi kebutuhan sumber tenaga hariannya, kini Reygan bergegas mengarahkan kakinya,berjalan menuju kamar utama lagi, guna menanyakan kepergiannya malam kemarin.
Ceklek!
Ketika membuka pintu kamar itu kembali, kejutan ke 3 tak kalah hebat, seakan memukul kencang matanya kini. Reygan sesaat berdiam diri tanpa suara, sembari mengarahkan pandangan lurus ke depan di sela tangan masih menempel di gagang pintu itu.
Terlihat, Ellena yang sudah mengenakan gaun hitam ketat, tengah berlenggak-lenggok dengan sangat feminim, sembari mengarahkan tubuh, ke arah muka cermin di meja riasnya. Disela kegiatannya, sesekali dirinya, membenahi bahkan menghimpit sengaja secara pelan, ke dua benda bulat kenyalnya itu, seakan agar terlihat menonjol serta menyembul sebagian’ di pandangan orang.
Rambut cokelat high light Ellena terurai lembut jatuh di bahunya, berpadu dengan polesan make up tipis kini telah meriasi wajah cantiknya, hingga menampilkan kesan sangat anggun serta menawan pada dirinya semakin terexpose.
Reygan segera berjalan mendekat ke arah wanita di depannya,‘’Ellena sayang, aku boleh menemanimu pergi’’,tanya Reygan.
Tanpa memalingkan wajah ke arah Reygan, seolah tak perduli,di sela kegiatannya, Ellena berkata‘’tidak usah!, kamu berjaga di rumah saja Reygan, lagi pula, ini acara keluarga Addison, oh aku lupa, ibu juga ada di sana sekarang, kemungkinan juga, beliau menginap beberapa hari di tempat nenek’’, lalu menyahut tas dan mengambil sesuatu dari dalamnya, lalu melanjutkan perkataannya,
’’Rey, ini uang untukmu jika kau ingin membeli sesuatu untuk kau makan, soalnya malam ini atau mungkin beberapa hari kedepan, aku hendak menemani ibu di sana, dan setelah kepergian ku nanti, tolong tutup kemudian kunci saja pintu serta gerbang di depan,’’ lalu Ellena melempar 50 dolar ke arah ranjang di sela mengarahkan punggung ke arah lawan bicara, sembari membelai lembut rambutnya sendiri.
Sejenak Reygan terdiam, karena mendengar penjelasan itu, terlebih melihat gesture aneh istrinya malam ini, lalu berkata,‘’Lekas pergilah Ellena, keluarga addison telah menunggumu bukan?, dan jangan terlalu baik dengan ku, simpan saja uangmu’’, lalu berbalik dan menjauh.
Beberapa menit berlalu, di sela perjalanan Reygan, mulai banyak timbul kecurigaan hebat di benaknya, kini dirinya tengah melangkahkan kaki menjauh dari pintu rumahnya,’Ellena kenapa dirimu berubah begitu dingin seperti ini, sikap mu hari ini seperti tak aku kenal sebelumnya?, apa mungkin Esseley telah menemukan sosok pria yang di sukai Ellena’,sederat gumam Reygan.
Sembari mengacak rambut di kepalanya‘’Ah tidak mungkin, Ellena bukan wanita sepeti itu’’,perkataan Reygan guna menenangkan hatinya.
Kemudian pikiran Reygan saat ini, berhasil menuntun tubuhnya, untuk mengikuti kepergian istrinya nanti, serta akan menunda berita mengenai identitas baru nya di siang tadi.
Ellena sendiri, yang mengabaikan berlalunya Reygan tadi, kini terlihat mulai, mengoperasikan layar di gadget, di sela kegiatannya, beberapa menit setelah itu dirinya segera mengemasi keperluan nya, lalu berjalan sedikit tergesa menuju mobil BMW nya.
kemudian tanpa ingin mengetahui keberadaan atau pun, hanya sekedar berpamitan kepada suaminya, dirinya segera saja memacu dengan cepat kendaraannya, ke arah hotel yang di maksud dalam pesan chatnya tadi.
Reygan yang tidak bodoh, memang sedari tadi, dirinya telah terduduk manis, di dalam mobil taxi pesanannya,‘’segera ikuti mobil itu!’’, menunjuk ke arah mobil Ellena yang terlebih dulu berjalan di depan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
bowrick 96
lnjuuuuuuuuuuut 👍
2021-10-20
2
Tjetjep Sulaswara
ceraikan..istri pelacur
2021-10-13
6
mr. Lucifer
ppp
2021-09-24
2