Sania tengah berada dalam kereta bersama Nevi,mereka berdua naik kereta ekonomi agar tidak kejauhan naik dari bandung..
Perjalanan yang sedikit wah bagi Sania,ia pertama kalinya naik kereta api,apalagi ini perjalanan ke daerah istimewa kerajaan jawa.
Nevi terlihat tertidur pulas dengan mendengar musik headset di telinganya,Sania tetap terjaga menikmati keindahan perjalanan ini.
Ia tak nyangka dengan hal ini kekuatan cinta memberanikan dia menyusul,meski rasa cemas kedua orangtuanya tapi mereka tenang setelah tau ada yang menemani.
Sebelum berangkat Sania mencari informasi ke kepala sekolah dimana letak acara kedinasan Rama,katanya di hotel Malioboro dekat pusat kota.
Melamun jauh ia tanpa terasa perjalanan terus terlewat dengan cepat,hingga tak terasa ia pun ikutan tertidur pulas menyusul Nevi yang sedikit mendengkur.
***
Stasiun Tugu
Sania dan Nevi berjalan dengan ransel mereka masing masing.lalu menaiki taksi menuju daerah malioboro.
Setelah sampai mereka turun..
lalu memasuki sebuah rumah sederhana dengan nuansa jawa kuno,layak film film jaman kemerdekaan.
Rumah tertutup rapat,tak ada orang samasekali.diketuk ketuk beberapa kali tidak ada sahutan.
"Aku ga punya nomer kontaknya sudah lama".
"Mungkin sedang keluar".jawab Sania
"Gimana mau tunggu aja".
"Jangan ah kita nginep di hotel aja,biar gampang nemuin Rama ....sudahlah aku sudah mempersiapkan semuanya kok".
"baiklah kalo gitu,kita naik taksi lagi ya".
Sania mengangguk,ia sedikit plong memang canggung harus nginep di saudara Nevi yang tak dikenali,lagian ia ingin memantau langsung Rama bagaimana.
Mereka tidak langsung mencari hotel,mereka mencari tempat makan di sekitar hotel malioboro,
"Kita mau makan dimana".
"Yang rumah makannya aja tuh yang deket hotel".
Sania mengikuti Nevi,ia segera memasuki rumah makan,mereka langsung memesan menu yang tersedia,yang menurut Sania penuh bumbu tak berselera.
Tapi permintaan perut tidak bisa ditolak,ia makan dengan lahap juga walau hatinya tak karuan ingin bertemu sang kekasih.
Setelah makan mereka menghampiri hotel Grand inna Malioboro benar adanya disini kedinasan menginap termasuk Rama.
"Kita nginep disini aja gimana"
"Mahal lo jeng 500 Reban semalam".tangkas Nevi
"Biarin semalam mah yang penting aku ketemu Rama".
"Aku ngasih saran Sania...mendingan uangnya pake belanja buat oleh oleh daripada nginep..kita mending nginep di Losmen murah juga asal rapih bersih. cuman 100 Reban.".
Sania tertegun
"Ya udah asal dekat sini".
"Ada...ayo aku tau".
Mereka akhirnya menemukan Losmen pilihan dengan suasana sederhana tapi didalam dan nyaman..
Perlengkapan WiFi,tv kulkas juga ada jadi mereka tak bisa memungkiri rasa nyaman..dan bisa rebahan
"Kita belum selesai ayo aku pengen nemuin Rama".Sania tak sabar
"Sholat dulu sebentar lagi ashar...".
"Mandi dulu biar aku cantik".Sania bangkit dan mengambil handuk di tas lalu memasuki kamar mandi.
Nevi tersenyum senyum..
Tiba tiba handphone Sania berdering nampak Rama menelpon tapi Nevi tak berani mengangkat karena Sania menggunakan keran hingga berisik pasti diteriaki tak akan terdengar.
Ia biarkan hingga berdering beberapa kali hingga Sania keluar.
"Tuh Rama nelpon".
Sania mengangkat hanya keburu mati,lalu ia menelpon balik
"Kenapa tidak mengangkat,aku sedang istirahat".
"Tumben menelpon"
"Aku mau bilang seminggu lagi aku pulang".
"Mm...iya ".
"Datar banget ".
"Kamu lagi dimana sekarang?"tanya Sania
"Di hotel sedang istirahat".
"Hotel grand bukan,no berapa kamarnya".
"Kok tau....kamu disini".
"Rencana mauu tapi g tau kapan mungkin 2 harian lagi".sania berbohong
"Yakin ....udahlah jangan aku kan pulang".
"Biarin we gimana aku aja".
Hening sejenak.
"Aku sedang dilobi hotel,mendinginkan otak".
"Ok..aku mau pulang dulu ya".
"iya "
Call phone putus.
"Kalo video call gimana".Nevi berujar
"Haa..iya aku tolak aja,hayu dia lagi dilobi katanya".
"Ok...aku ke air sholat dulu".
*****
Hotel megah lantai granit bukan sembarang,lalu lalang berdasi ke sana kemari,
Sania menuju lobi.nampak Rama tengah mengobrol dengan seseorang dari kejauhan.dengan sedikit terburu dengan rasa rindu ia segera berjalan cepat,sedikit meninggalkan nevi yang memperhatikan dengan berjalan santai.
Semakin dekat Sania mengurungkan langkahnya karena nampak terlihat Rama tengah memegang tangan perempuan dihadapannya dengan erat,semakin dekat semakin nampak pandangan Sania berharap kabur tapi malah semakin jelas.
Wanita berkerudung putih tengah berduaan dengan kekasihnya.
Dadanya berdegup kencang,rasanya ia ingin mengacak tempat itu tapi ia menahan perasaan ia ingin membuat Rama kaget.
"Sore pak Rama".sapa nya berdiri dihadapan mereka
Rama melihat suara yang tak asing baginya,reflek ia melepas genggaman tangannya dari perempuan dihadapannya yang sama sama menoleh.
Sania menatap tajam ke arah wanita itu,ia berkerudung cantik nampak menor dengan lipstik merah menyala.sedikit dewasa nampaknya dari umurnya.
"Sayang...kapan datang".ia berdiri
Tiba tiba mengacuhkan perempuan itu yang termangu aneh.
"Jadi ini perubahan,lupa janji,lupa kebiasaan,lupa pulang anggap sibuk".
Sania tak bisa menahan emosinya,ia menangis dihadapan Rama
"Ayo..ayo kita ngobrol diluar aja sayang".
Nevi menghampiri
"Maaf kalo mau ngobrol hayu di Losmen kita saja...".
Rama mengangguk..ia membimbing tangan Sania yang sedikit menolak tapi menuruti...
Wanita itu hanya tertegun,sepertinya ia nampak kecewa juga diabaikan Rama begitu saja.
Hai Raider...
Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...
Terimakasih♥♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments