Sore itu di Padepokan,Nampak beberapa orang tengah berkumpul dengan santai,Mereka bercerita pengalaman masing masing dengan kegiatan berbeda diluar komunitas,Sania ikutan nimbrung dengan Tami,Mundi,Riki,Tomok,dan anak anak komunitas yang baru lainnya.
"Benar benar anggun sekarang Bu Sania setelah jadi Ibu Guru".Sela Riki
Sania tergelak
"Anggun anak gunung kang Riki".jawabnya
"Uda lama.sekali kita tak berkumpul.seperti ini lagi ya..".
"Iya,semua sibuk dengan kerjaan masing masing".
"A Riki gimana nikahnya jadi?".sela Tami kemudian
Ekspresinya biasa aja seperti tidak pernah mengalami jadi mantan.
"Jomblo dulu mi,kecuali kamu mau nerima aku kembali".seloroh Riki
"Jangan mau Tami....dia pacarnya banyak setiap tikungan".sela Tomok
"Masa Yang ku buang ku pungut kembali".jawab Tami sekenanya
Riki tertawa
"Kegiatan sekarang apa Tomok dan Kang Riki".
"Kebetulan aku dan Tomok jadi bandar Kopi Garut".jawab Riki
"Wah Hebat....gimana itu pasarannya bagus".
"Sangat bagus Bu,digarut kan sekarang sudah bermunculan kafe kafe.tapi kebanyakan pesanan dari luar kota".
Sania mengangguk angguk
"Sukses terus Kang Riki dan Tomok".
"Aamiin".
Sedang asyik mereka bercerita tiba tiba seseorang mendatangi dengan membawa secangkir kopi.
"Kopi hitam kopi hitam ".serunya dibelakang Sania..
Tami nampak senyum senyum berpandangan dengan Tomok dan Riki.
"Sini dong ikutan".Seru Tomok
Laki laki itu jongkok menyimpan segelas kopi dihadapan Riki,Lalu Ia duduk di kursi panjang kayu menjejerkan Sania.
Sania menoleh ke arah laki laki disampingnya,Dua tatapan beradu pandang,bergetar rasanya hatinya mendadak lemah dingin.
Laki laki itu yang nampak tersentak kaget dengan pandangan pertama dari sekian lama.
Riki tersenyum..
"Semoga ini awal yang baik".ujarnya
Sania tak paham dengan ucapan Riki,Ia hanya memperlihatkan senyum kaku kepada laki laki itu.
Ia mengangguk selebihnya salah tingkah.
Sania benar benar kaget dengan pertemuan ini,2 tahun berlalu ia sudah tak mendengar lagi kabar laki laki itu,laki laki yang pernah menciptakan bahagia sesaat,selebihnya kesakitan yang banyak.hingga ia harus menciptakan lagi kehidupan baru yang bisa melupakan sosoknya.
dia adalah Adi......mm
Tanpa ada saling sapa,tatapan dibuat cepat berpaling selebihnya mereka berhadapan kepada teman temannya yang lain.
"Gimana kafe barumu Adi".
tanya Tomok kemudian
"Alhamdulillah rame...".jawabnya singkat
Adi juga kelihatan banget salah tingkah,ia hanya memainkan handphonenya tanpa dinyalakan.
Ragu sekali untuk menyapa Sania,Takut tidak menerima sapaannya tapi Dia sangat penasaran.
Sania sesekali melirik Adi,diapun punya rasa penasaran tersendiri,bagaimana dia sekarang,dengan siapa dia sekarang,jutaan tanya berkecamuk,rasanya ingin menyapa duluan tapi kekakuan lidah benar benar menjeratnya untuk diam.
Sedikit berbeda dari Adi sekarang,Dia tidak pakai baju hitam lagi Kaosnya kini berwarna biru muda,selebihnya dia pake kacamata.
mata senja semburat sore hari yang indah dulu kala kini tersembunyi oleh kacamata.
Akhirnya dengan penasaran yang menekan Sania mulai menyapa
"Apa kabar sekarang".tanyanya melemah hampir tak terdengar
Reflek Adi menoleh dan bergerak badan.
"Alhamdulillah Sania,bagaimana kamu".tanyanya semangat
"Baik....".
"Mengajar dimana?"
"Disekolah 1 Garut".
"Syukurlah..".
"Kamu"?"tanya Sania balik
"Wiraswasta aja....".
Terdiam sesaat,tanpa mereka sadari teman teman menghilang entah pada pergi kemana seperti sengaja meninggalkan agar mereka bisa bernostalgia.
"Mau main lagi ya".tanya Adi kemudian
Tatapannya mengena ulu hati Sania,tatapan itu seperti kembali mengajaknya menatap balik dengan sama.
"Iya,kangen juga akting ".jawab Sania
Terdiam lagi,mereka tengah mengumpulkan kalimat apa lagi yang dilontarkan...
Hanya rasa berkecamuk dalam angan mereka,jutaan tanya terkumpul berkumpul dibenak Sania namun tak terucap...
"Sudah punya anak berapa?"tiba tiba tercetus tanya demikian dari Adi padanya
Sania terhenyak setengah tertawa ia tergelak,tapi segera menutup mulutnya.
"Kok Tertawa...".Adi heran
"Menikah aja belum ".Jawab Sania
"Syukurlah".gumam Adi hampir terdengar
" Kalo kamu gimana dengan Merry punya anak berapa?"
Kesempatan keheranan lunas sudah dengan pancingan tanya demikian.
Adi nampak terdiam sesaat
"Mungkin sekarang Merry sudah melahirkan".
"Kenapa mungkin kan kamu bapaknya".
Adi menatap Sania tajam,sepertinya Ia ingin menjelaskan sesuatu.
"Ceritakan Di"..Sania seolah tahu apa yang Adi pikirkan
"4 bulan setelah perpisahan denganmu Merry ketahuan Hamil,dan mantannya yang datang ke ibunya ingin bertanggung jawab".
"Astagfirullah....yakin bukan dengan kamu".
"Yakin lah...aku mana mungkin nyentuh wanita yang tak kucintai".
"Jadi....".Sania seolah olah tercekat.
Ia kaget sekali atas pernyataan Adi demikian,lalu setelah itu Adi kemana
Baru saja ia akan mengucap tanya kembali Adi mengungkap lagi.
"Saat itu ada dua hal yang terjadi padaku senang dan sedih..senang karena aku lepas dari kekang ibuku,sedih karena aku kehilangan kamu".
"Kenapa kamu tidak mencari saat itu".lirih Sania sedih,tangannya mulai menyeka air mata yang mengalir.
"Aku ingin sekali menghampirimu,saat itu aku melihat kamu disebuah pameran sedang berdua dengan Rivaldi fotografer itu,aku pulang karena aku mendengar kamu ditembak cinta oleh dia dihadapan orang banyak".
Sania terhenyak,ingatannya kembali memutar pada waktu itu.
Ia memang menemui Rivaldi ke pameran itu karena ia hanya penasaran hingga dia ingat saat itu Rivaldi mengumumkan cintanya lewat mikrofon disaat banyak penonton.
"Aku tidak menerimanya,karena saat itu aku benar benar trauma dekat dengan siapapun".jawab Sania
"Seandainya aku tahu mungkin kita bisa memperbaiki semua,karena aku tahu kamu pasti masih mencintaiku saat itu".
Sania terdiam sesaat
"Dengan siapa sekarang".Tanya Adi lagi
"Aku sudah tunangan ".
Adi menatap sayu,tapi ia tidak kaget
"Kapan nikah undang aku ya?"
"Tentu saja..doain saja".
"Kamu dengan siapa sekarang?"Tanya Sania balik
"Tidak dengan siapa siapa...aku mencari Wanita yang mirip kamu,sayangnya seperti kamu dulu tapi belum dapat".
See.....dada Sania terasa ada angin masuk yang membuat bergetar dada,Hati tidak karuan gelisah mendadak.
"Aku doain semoga segera dapat".hanya itu yang ia katakan.
Adi tertunduk murung.
Sania melengos membuang isi hati yang tidak karuan sedari tadi.
Ia harus bisa tegas,menghapus rasa yang hilang itu agar jangan kembali lagi.luka jangan pernah tertoreh,hati jangan pernah tergoda.
Ia harus mengingat dirinya bahwa kehidupannya kini lebih bahagiaa dari sebelumnya sekalipun ada Adi.
Hening.......
Kamu adalah cerita fiksi,dari indah pelangi.yang katanya akan selalu hadir setelah turun hujan.
Dan kamu hanyalah jalan panjang,yang sengaja membiarkanku berlari,berlomba seorang diri,tanpa pernah ku juarai.
Kutipan seseorang.
Hai Raider...
Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...
Terimakasih♥♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments