CERITA KANIA

Sania dengan gontai berjalan memasuki rumahnya,nampak Kania tengah menyandar lunglai dengan mata sembab di kursi,Baby An tengah tertidur pulas disampingnya.

Dengan terburu buru Sania menghampiri.

"Kok datang tiba tiba kak".

Kania tak menjawab ia malah memeluk adiknya itu dengan tangisan yang pecah seketika.

Sania hanya diam keheranan,ia membiarkan kakaknya melepas tangisnya agar cepat tenang.

"Kak Tito tidak ikut".

Sania melepas pelukan,ia menyeka air matanya dengan tissue,matanya semakin sembab dan nampak pucat.

"Kakak sengaja pulang hanya berdua".

"Kak Tito kemana"

"Aku tinggalin bersama selingkuhannya".

Sania terhenyak seketika,mulutnya menganga,rasa rasanya ucapan kakaknya itu sesuatu hal yang belum pernah terbayangkan sampai kapanpun.

"Jangan bercanda kakak".

"Aku tak bercanda,selama aku melahirkan mereka sudah dekat satu sama lain,perempuan itu janda anak 2.suaminya anak buah Tito tetanggaan kita,mereka cerai karena perselingkuhan suaminya juga".

"Astagfirullah".gumam Sania tak terasa air matanya menetes perlahan,hatinya berkecamuk perasaan sedih melihat kakaknya sekaligus ingat hubungan dirinya yang dalam keadaan rumit".

"Aku melihat dia video call dengan wanita yang berasa aku kenal,pas malamnya aku intip dia keluar rumah menemui wanita itu,sakit hatiku aku pergoki tapi aku tak ingin marah dan mengumbar aib mereka,Tito sepertinya menyesali saat aku memutuskan pulang,dia memohon mohon ampun,tapi...yaa aku ikhlaskan mereka bersama asal jangan aku lihat lagi".

Kania kembali mengalirkan air matanya.

"Kak....harusnya dilaporin biar pekerjaan tito dipecat".

"Aku ga tega Nia....ada baby An butuh masa depan".

"Mending kali buat si baby...gimana kalo buat wanita itu...".

"Biarkan lah....aku sudah tak sanggup untuk apa apa lagi".

Hening sesaat

"Mama bapa sudah tau belum?"

"Mama dan Bapa sudah tahu mereka sekarang ke rumah orang tua Tito untuk membahas ini".

"Syukurlah atuh mereka sigap".

"Rama apa kabar?"tanya Kania balik

Sania tercekat,kekesalan kembali muncul

"Tadi aku janjian sama dia mau pulang barang sebentar tapi ga datang datang".

"Kan dari jogja jauh mungkin ada halangan".

"Tidak ada telpon sama sekali".

"Kamu susul aja ke sana".

Sania terkejut,ia baru kepikiran ke.arah sana.

"Tapi jangan bilang bilang ke Rama kamu kasih surprise aja.dan cari tau kesibukannya,".

"Iya kak ide yang baik".

"Jangan kaya kakak,selamatkan hubunganmu....sekalipun kamu ada apa2 kamu belum menikah dan belum punya anak bisa menghindari kemungkinan kesakitan lebih dalam".

"Iya kak...aku juga memikirkan demikian".

"Aku pun selama bertahun tahun pacaran Tito belum pernah selingkuh tapi setelah menikah dia tergoda".

"Aku benar benar ga nyangka kak".

"Apalagi aku sakitnya berasa banget".

"Aku pikir hubungan kalian bisa diperbaiki kak apalagi Tito sudah minta maaf ".

"Entahlah...aku sakit sekali mengenangnya,aku takut bersama malah menjadi luka yang tak pernah kering".

"Aku paham..aku juga harus cari tau Rama takutnya dia di sana menemukan yang lain".

"Iya jadi pelajaran jangan terlalu percaya akan laki laki kita mesti lebih hati hati jangan mau dibodohi".

Hening

Sania menatap baby An yang tengah tertidur,kalo sudah menikah sudah punya anak semakin besar tanggung jawab,jika tak dibarengi komitmen pernikahan hanya kerapuhan yang terjadi pada sebuah hubungan.

*Angin tak menyangka petir menyambar

pohon tak sadar dirinya tumbang

Hujan memberi kesaksian bahwa rasa sakit menjadi luka yang jauh lebih perih daripada basah

aku sama sama luka

takut dan selalu mengingatnya*

Hai Raider...

Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...

Terimakasih♥♥

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!