HARI PERTAMA TANPA RAMA

Hari pertama tanpa Rama seperti Sania hidup sendiri di belantara,terbiasa mengandalkan,terbiasa video call siang siang,makan siang di kantin,pulang bareng,bercanda walau jarang sekali malam mingguan tetap saja selalu ada saat ia butuh.

Kini siang siang tanpa kabar,tanpa chat...hanya malam tadi menelpon memberi tahu bahwa ia sampai dengan selamat,hari ini Bapa kepala sekolah tengah diperjalanan untuk kembali,tanpa Rama.

Bel pulang berdenging lagi.

Video Call sepi,tanpa terlihat online.Rasa rindu menyelinap di dada,benar benar kehampaan melanda Jiwa Sania.tapi ia harus tegar itu hanya Rindu bukan apa apa,

"Bu Sania!"

Sania menoleh lemah saat ia tengah keluar kelas berjalan penuh lunglai.

Susi menghampiri

"Apa kabarnya,katanya jadi aktris terbaik nih".ia menjejerkan langkah Sania.

Mereka bersalaman hingga cium pipi kanan dan kiri.

"Bu Susi sudah selesai Pelatihan Profesional Guru nya ya...lama sekali tidak jumpa".

"Iya bu Alhamdulillah,lumayan lulus cuman nilainya yaa gitulah minim habis sisa cape".

"Tidak apa apa buu,yang penting tidak lagi mengulangi ya".

"Senang kapan aku kaya Ibu,PNS dapat tunjangan uda bisa bikin rumah sendiri".

"Tenang kan ibu masih muda,punya Pak Rama lagi sudah sukses,duluan dapat tunjangannya".

Sania tersenyum

"Mau pulang langsung bu?"tanya Susi

"Iya kali bu kemana lagi sekarang bingung".

"Kita jalan jalan aja dulu makan makan atau kemana gitu".

"Kurang berselera saya bu,rasanya ingin tidur meluk guling aja".jawab Sania semakin melemah

"Kasihan sabar ya,ini tuntutan Profesi".Susi mengusap lengan Sania

"Baru saja semalam bu,masih panjang ini gimana aku".

"Biasa bu awal awal kan begitu,nanti juga terbiasa kaya saya juga LDR an".jawab Susi menenangkan.

Sania terdiam

"Aku duluan ya bu,aku mau langsung pulang aja".

"Tapi besok besok aku temenin jalan jalan ya biar ga mumet".

"Siap bu nanti malam ijin dulu Pak Rama".

"Siap bu hati hati ya...".

Sania berhenti dan pamit ia menuju jalan pintu keluar,sedang Susi menuju ruang kantor sejenak di sana bersama yang lain yang masih tersisa.

Gontai ia menuju parkiran motor,tiba tiba hapenya berdering.

Ia merogoh tas dan dilihat Rama video call.

Dengan senang hati ia segera mengangkatnya untuk melihat wajah sang kekasih.

"Hello sayang".Sapa dari sebrang

"Tumben ga sibuk".tanya Sania

"Istirahat tiba yang...aku kangeen".

"Sama...aku benar benar merasa sendirian".Sania menangis

"Aku memikirkan kamu saat workshop tadi,aku membayangkan kamu ngasi kejutan nyusul kesini ".

"Ada ada aja aku kalo uda jadi ibu rumah tangga pasti ikut deh ga mau jauh jauh".

"Iya..padahal kita nikah dulu ya"

Sania tergelak...

Video Call pelipur rindu,sedikitnya ia terobati tanpa lagi hampa.

"Aku mau sholat dulu,lalu masuk lagi sesi kedua".

"Iya yang".

"Nanti sebelum bobo aku telpon ya"

"Oke"

Video call ditutup.

Sania segera memasukannya kembali ke tas,dengan rasa bahagia ia melajukan motornya dengan santai.

Berasa di charger,rasa rindu yang terobati dengan wajahnya yang sama tengah merindukannya,Dia di sana dipastikan baik baik saja,tidak ada ketakutan apapun yang ia rasakan kini,Rama tidak berubah dia hanya sibuk saja,Rasa cinta,ucapan,sapaan dan menggodanya asih dengan rasa yang sama seperti kemarin kemarin.

*Rama...

Kamu biduk penakluk

Aku rindu

Ingin segera menepikan gundah ini

Seperti kemarin kemarin lagi*.

Hai Raider...

Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...

Terimakasih♥♥

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!