DI TEMPAT KERJA

Garut tetap dengan dinginnya menusuk tulang,pagi jam 09.00 harusnya hangat mentari tapi membuat kaki dan tangan Sania beku tak terkendali,sepatu pantofel hak tingginya tidak bisa menghangat kakinya,selagi ngajar berkali kali ia buka kaos kaki menggosok dengan kayu putih agar hangat tak kaku.

Tapi setelah ia memulai pelajaran dan berkegiatan dengan siswa siswi kelas 1 a pagi itu sedikit rasa dingin menghilang,mungkin bolak balik menerangkan pelajaran,tubuhnya begitu hidup saat merefleksikan pelajaran dengan memberi komunikasi penuh semangat dengan siswa siswinya.

Tak terasa 2 jam sudah berlalu,saatnya anak anak istirahat,pembelajaran kreatifitas karya menulis berhenti karena bel istirahat berbunyi.

Anak anak berhamburan keluar ruangan tanpa menunggu intrusi darinya,hanya senyum simpulnya yang terkumpul,teringat dia pun dulu pernah mengalami masa masa sekolah,jam istirahat dan pulang adalah sesuatu hal yang sangat ditunggu tunggu.

WhatsApp berdering

video call dari Rama muncul dengan photo profil berdua.

"Klik ".Sania menekan tombol jawab

"Hello sayang ".siapa nya dengan senyum ramah luar biasa,pakaian Kaki seperti yang ia pakai menambah efek kegantengannya makin membawa aura gagah.

"Iya Pa Rama..".balas sapa nya

seraya merapihkan kerudung vol warna gold nya yang sedikit kaku.

"Uda cantik aah...".puji kekasihnya

"Yee Guru kan harus rapi,makan siang yuk".

"Iya mau ngajak..kita makan diluar aja".

"Dimana?"

"Masakan padang yuk!"

"Hayuu ditraktir Pa Guru yaa..".

"Tiap hari juga demikian..".Rama tertawa

"Haha....Ya udah aku sebentar beresin buku dulu lalu menuju ruangan mu".

"Siap Bu Guru".

Video call mati.

Sania nampak beres beres dimeja,buku buku yang dijadikan alat pembelajaran ia rapihkan.sebelum pergi ia melihat cincin yang melingkar dijari manisnya.

Sungguh luar biasa kenyataan ini,mungkin sudah menjadi Qadar ia bisa mengajar di sekolah Negri favorit dan bertemu dengan laki laki yang memberi kenyamanan luar biasa.yang bisa memberi rasa lupa akan kesakitan yang ia rasakan dulu.

Aah cerita lalu membuatnya sering merasa sakit di ulu hati,bukan penyesalan hanya getir yang ia dapat.

Lamunan buyar saat ia ingat Rama menunggunya,lalu ia mengambil buku dan tas lalu keluar ruangan kelas 1a.diluar berlalu lalang siswa dengan berbagai aktivitas.

Ada yang ngobrol,ada yang lari lari tidak karuan ada yang bermain basket,sekedar sendirian sambil joged joged Tik tok yang lagi viral.

masa masa puber mereka yang pertama.

"Bu Sania nanti setelah istirahat dikelas berapa?"

Seseorang menyapanya dibelakang

Sania menoleh,

"Ee..bu Susi!" Sania menyapa kembali.

Perempuan yang berkerudung hitam itu adalah Guru B.Inggris,dia mungkin seumuran dengan Sania

sudah jadi ASN seperti Rama dia orang Banten yang ditugaskan di Garut.

Cantik nampak anggun dan berpenampilan super skincare,Glowing.

"Setelah istirahat kebetulan tidak ada jam mata pelajaran Bu".

"Oh iya saya mau minta antar beli kado buat suami,mungkin Bu Sania lebih tau diGarut toko yang kumplit dimana".ujarnya seraya menjejerkan.

"Boleh bu tapi saya ijin Pak Rama dulu yaa".

"Tentu saja,kalau mengijinkan itu juga".

"Baik bu kalau ada ijin kita berangkat setelah Dzuhur disekolah".

"Baiklah..bu Terima Kasih maaf direpotkan".

"Jangan begitu kita kan sahabatan".

Susi memegang lengan Sania dengan senyum tanda terima kasih

"Saya menemui Pa Rama dulu bu,".ujar Sania kemudian

Saat itu ia terhenti di ruangan tempat Rama.

"Iya bu silahkan......saya ke ruangan dulu".jawab Susi

Sania mengangguk lalu ia berpaling menghadap pintu.

Mengetuk perlahan.nampak jelas di pintu bertulis

"Ruang Operator".

Seseorang membukakan pintu,Ia tersenyum hangat

"Aku lapar banget yang...hayu sekarang makan".

"Siap...hayu".Sania tersenyum ia membuntuti Rama yang berjalan duluan terburu buru.

"Aku kelamaan yaa tadi Bu Susi ngobrol minta antar nyari kado buat suaminya".

"Boleh sayang..hari ini aku pulang sore ada kerjaan data sekolah".

"Iya yang".

Rama memperlambat jalan,kemudian ia menjejerkan Sania.

"Jaga diri yaa...tanpa aku".

Ucapan itu bagai penyejuk di hati Sania,Rama sangat care dan tak pernah melarang ini itu,hanya saja jika ia tak bisa mengantar Sania harus bisa mandiri sendiri.

Hai Raider...

Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...

Terimakasih♥♥

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!