Sebuah perdebatan sengit diantara sutradara dan asisten...
Manakala Sania diajukan menjadi pasangan Adi,tapi asisten sutradara memandangnya lain.dengan proses lama menjadi sebuah keputusan bahwa Sania bukan pemeran utama yang menjadi pasangan Adi yang di lakon kan menjadi peran utama,Sania cukup puas dengan peran pendukung utama,karena dia benar benar merasa beban untuk melaksanakannya diantara harus berakting dan persoalan keadaan yang tak baik.
Hari itu jam menunjukkan pukul 14.00,dengan masih berpakaian seragam Sania sedang berlatih dialog pembacaan naskah.
Cerita cinta dalam balutan bahasa sunda menjadikan Sania menjadi peran calon mertua Adi,anaknya adalah Febi yang menjadi peran utama bersama Adi.
Reading alias pembacaan nafkah berlangsung lama,mereka terkumpul di aula gedung padepokan yang beralaskan lantai putih,sebelumnya melakukan olah tubuh,olah vokal dan olah rasa..
Hal itu sudah biasa dilakukan setiap latihan akan dimulai,pengapalan Naskah berlangsung alot,Sutradara Gian benar benar teliti dalam cengkok nada setiap dialog.
Mungkin karena untuk lomba se Jawa Barat jadi lebih epik dalam naskah,judul cinta yang unik dan bikin teka teki apa yang terjadi
"CINTA KATUNGKUL KU PATI"
sebuah judul naskah drama sunda yang menjadi acuan Sania kini,pemeran 8 orang yang punya karakter berbeda dari setiap pemeran.
Setelah selesai Mereka masih meneruskan obrolan menyangkut tanggapan cerita.
Tiba tiba seseorang menghampiri,ternyata Rama yang ingin menjemputnya.
Ia menghampiri dan bersalaman dengan semua orang,lalu ikut duduk gabung dengan akrab dengan mereka.
"Mau pulang sekarang hayu".ucap Sania
Sedikit juru matanya melirik Adi yang nampak cuek tak memperlihatkan wajah yang sedih ataupun kecewa.
Ah mungkin hanya perasaannya saja jika Adi masih menyimpan harapan padanya,toh itu adalah rasa yang memang jangan ada.
"Kita ngobrol aja disini yang lain juga belum pulang".jawab Rama kemudian..lalu ia asyik ngobrol dengan Riki.
Sania mengangguk ia kemudian ngobrol juga dengan febi dan Nevi
"Tami kenapa ga bisa ikut kak....jadi aku yang main".tanya Febi
"Iya Tami kurang tau aku juga".jawab Sania
"Peran kita jadi pengen ketawa ya ...ternyata aku punya masa lalu dengan suamimu".Sambung Nevi.
"Haha..iya suamiku malah Mundi "...Sania cekikikan
"Benar benar tantangan ini...karena semua pemain kocak semua kecuali peran utama".jawab Feby
Sania berhenti tertawa,ia melihat Adi yang sangat kebetulan sedang melihat kearahnya juga,sepasang mata senja yang tertutup kacamata nampak melihatnya sayu,ada keletihan dan kehampaan dalam sorot matanya,entah hampa untuk apa itu,entah letih kenapa itu,Sania sulit menebak sementara dadanya masih berdebar lagi seperti dulu.
Lalu ia memalingkan mukanya dengan melihat Rama yang sangat kebetulan lagi melihat kearahnya,sedikit takut menyergap apa mungkin Rama tahu siapa Adi,karena ia belum pernah cerita apapun.
"Pulang yuk".Sania mengajak dengan tanpa suara
Rama mengangguk dan mengakhiri obrolannya dengan Riki.
Akhirnya mereka berpamitan duluan,tanpa menoleh lagi kebelakang hati Sania merasa tertinggal,Ingin rasanya kembali berdua berdua bercerita nyaman kembali dengan si mata senja.
Ia segera menarik napas panjang,menghembuskan perlahan,seolah ingin melepas beban dalam hatinya yang beberapa hari ini tertanam keresahan tiada hingga.
"Siapa laki laki yang berkacamata".tiba tiba tanya Rama kemudian.
Sania benar benar tersentak dibuatnya,ia terhenti dan menatap Rama.
"Ayo masuk dulu mobil".
Rama membuka pintu mobil dan mereka masuk lalu terdiam tanpa segera menghidupkan mesin.
"Aku melihat ada yang berbeda dari tatapannya".
"Iya itu Adi,laki laki yang pernah aku ceritakan".
"Jadi dia Adi,mantan kamu".
"Iya..maafkan aku".
Rama terdiam,ia kemudian mulai menyetir mobilnya.
"Kalo kamu keberatan aku bisa berhenti ikut latihan drama ini,biar aku ga ketemu lagi Adi".Sania memegang pundak Rama
"Tidak masalah kamu main drama,hanya ada dua syarat saja".
"Apa yang".
"Jangan diantar jemput dia,jangan ngobrol berdua..".
Tenggorokan Sania tercekat,mungkin Maksud Rama baik,Ia takut rasa itu kembali.
"Tentu saja aku akan turuti mau mu".jawab sania
"Bukan mau ku...tapi demi kebaikan hubungan kita".Jawab Rama
"Siap sayang....aku sayang kamu" .ujar Sania dengan menatap lekat Rama calon suami idamannya
"Aku juga sayang kamu".jawab Rama dengan sedikit mencubit pipi Sania.
Pukulan kecil mendarat di paha Rama,Rama meringis dan mereka tertawa bersama..
Lega Sania setelah ia aman terus bermain drama,setidaknya ia tak harus menyembunyikan sesuatu hal.dan tentang rasa itu ia akan habiskan dengan mudah.ia pasti bisa melupakan Adi dan menganggapnya teman.
Semoga...
Penasaran kelanjutannya.
Yuk baca lagi...
Hai Raider...
Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...
Terimakasih♥♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments