Sania tak lagi sering chat Rama apalagi menelpon,ia ingin meluangkan hati untuk persiapan menerima kenyataan bilamana Rama telah berpaling hati seperti apa yang ia khawatirkan ia harus terima kenyataan karena hatinya benar benar percaya Rama memang sudah berubah.
Chat Rama banyak sekali yang tak ia balas,cukup dibaca kadang ia abaikan.
ia lebih fokus mengasuh Baby An ketika Kania berangkat mengurus ngurus surat perpindahan dengan Tito.
Mereka sudah bikin kesepakatan untuk menjauh dari tempat itu,menjauh dari perempuan yang telah berupaya menggoda suaminya.
Dan Tito menyesali perbuatannya,ia ingin memperbaiki semuanya dengan Kania,wanita yang telah menemani nya dalam suka dan duka.
Toleransi keluarga Kania sangat bisa diacungi jempol,mereka memerdekakan kania untuk memilih jalan kehidupannya yang lebih baik.
Hari ini Baby An dibawa bermain ke rumah uak bersama Bu Nelis dan Pa Rudi.mereka sengaja berkunjung untuk silaturahmi mumpung libur hari minggu.
Sania tidak ikut,hari ini ia berjanji akan bermain bersama Nevi dan Febi hari ini.
Chat grup teater berbunyi,tidak ada pemberitahuan apapun selain hanya chat guyonan anak anak.
Tiba tiba chat lagi berbunyi saat sania selesai berdandan..
"Bebi...kita ke cafe Adi yaa ..ketemu di sana sekarang"
"Ok sip".
Sania menanggapi biasa,tapi ia memang harus ke cafe Adi biar bisa menghibur diri...
Ia memakai kerudung hitam,blouse Lilac dan celana jeans kulot...
Nampak cantik hanya sedikit tirus mungkin terlalu kuat pemikiran soal Rama
Ia meraih tas ransel mini nya,memasukan handphone kedalam bersama charger persiapan habis baterai
Lalu ia keluar rumah dan tak lupa mengunci pintu menghangatkan motornya lalu melaju menuju tempat dituju.
***
Nevi dan febi sudah ada di meja lantai 2,sengaja kayanya mereka memilih di sana ruangannya sedikit luas dan berjauhan dengan yang lainnya.
Sania hendak menghampiri tapi nampak seorang cowok ternyata Adi mendahuluinya menemui mereka dan duduk bersama,Sania sedikit ragu untuk melangkah tapi tanpa disadari mereka sudah duluan melihatnya.
"Hai hai....sebelah sini".teriak Febi...
Sania akhirnya menghampiri mereka lalu duduk berdampingan dengan Nevi dan pas berhadapan dengan Adi.
"Aku kaget kalian datang tanpa pemberitahuan".ujar Adi dengan sedikit melirik Sania dengan mata berbinar
"Iyaa kebetulan aku santai hari ini,aku kangeen mereka".jawab nevi
"Aah owner nyaa cepet dong bikinin kita kopi olahan".celetuk Febi
"Aku bikinin dulu Latte ya biar sedikit menenangkan,kayanya ada yang galau hari ini".canda Adi kemudian
Semua mata tertuju pada Sania yang benar benar tanpa sepatah kata,matanya nampak sayu...
Tempat ini bawa dia semakin sedih,sisi lain dia bertemu dengan laki laki yang pernah meninggalkannya lalu teringat saat ini ia merasa hubungan diujung tanduk.
"Kenapa ini....kenapa.."Nevi memegang mencoleknya.
Sania hanya menelungkup di meja,tiba tiba ia menangis dengan menyembunyikan wajahnya diantara kedua tangannya.
Adi kembali duduk,ia hanya memberi isyarat ke arah pegawainya untuk membuatkan kopi 4 cup.dengan gerakan tangannya.
Semua hening keheranan,tangan Adi hendak mengusap kepala Sania yang berkerudung,hatinya seperti ingin merasakan apa yang Sania rasakan.tapi ia tak jadi melakukan dan membiarkan tangannya kembali menekan meja.
Setelah puas menangis Sania bangkit duduk,lalu ia mengambil tisu menyeka air matanya yang melimpah.
"Sudah puas nangisnya...kalo sudah sok curhat".ujar Nevi
"Aku....ingin menyusul Rama ke jogjakarta,ada yang ganjil sepertinya dia berubah makanya aku tidak kuat ingin menyelesaikan ini semua dengan bertemu".
ujarnya dengan terisak.
"Aku paham,mungkin karena dia sibuk".jawab Adi
"Tidak biasanya,sekarang hilang kontak,dia berjanji akan pulang tidak jadi tanpa pemberitahuan".
"Aku setuju teteh mending susul dia pastikan dia di sana bagaimana,tapi harus kejutan".ucap Febi
"Masalahnya kamu pernah berangkat ke sana ga kalo sendirian aku khawatir".sela Adi
"Aku temenin gimana".sela Nevi kemudian
"Kamu kan ngajar".jawab sania ragu
"bisa ijin kita 2 sampai 3 hari,aku kan pernah punya saudara di sana,sekalian kita nginep dirumahnya biar tidak bayar penginapan".
Sania menatap Adi meminta dukungan.
"Aku setuju...aku juga bisa ngantar sih cuman aku g bisa kuat kalo lihat kamu dengan Rama di sana".jawab Adi kemudian
"Haha baru keinget kalian tuh mantan yaa".sela Febi..
Sayup sayup terdengar cover felix musik cafe
*karamnya cinta ini
tenggelamkan duka yang terdalam
hampa hati terasa kau meninggalkanku meski ku tak rela..
salahkah aku hingga saat ini,
ku masih berharap tuk kembali
mungkin suatu saat nanti
kau temukan bahagia meski tak bersamaku
bila nanti kau tak kembali
kenang aku sepanjang hidupmu*..
Hening sejenak....
"Aku rasa hubunganku akan berakhir,makanya aku tidak mengontak dia sama sekali aku harus kuat melepas jika terjadi apa apa".
"Jangan salah pikir,dulu juga kamu selalu mikir aku salah hanya karena ego".
"...Ah kalian lelaki".ketus Sania cemberut
"Biarin atuh kalo putus sama Rama kan Adi siap nunggu".ujar Nevi
Sania tertawa terpaksa..bukan hal lucu kayanya demikian,ia tak ingin sama sekali melepas Rama kalo ada pilihan itu...
"Aku sudah tak ada dalam hatinya".jawab Adi
Sania menatap Adi yang sama tengah menatapnya,Adi sedikit berubah sekarang,lebih terbuka mengungkapkan apa adanya tidak sedingin dulu.Adi semakin dewasa kemesteriusan nya ia mulai hilangkan dan lebih transparan dalam berbicara apalagi soal Sania.
"Aku akuu..."Sania jadi kelu
"Besok kita sama sama ijin ke sekolah,selasa berangkat dari stasiun leles,sekarang pesan tiketnya online" ucap Nevi mengalihkan pembicaraan
"Asli kamu ga direpotkan".Sania termangu
"Aku ingin jalan jalan .....".
"Maafkan aku ya tidak bisa menemanimu".ujar Adi...
"Kamu mah ga usah,ntar Rama malah cemburu".
Adi terdiam....
Ia menarik napas dengan penuh beban.
Tak lama kemudian kopi Latte tersedia dimeja,bersama Dorokdok dalam kaleng transparan.
"Sebaiknya lupakan galau silahkan nikmati dari aku dan tidak berbayar".
"Makasih kak Adi".teriak febi
Sania tersenyum,kembali ia bertatapan dengan Adi..
Sidebar itu masih ada,paling tidak remaja pernah ngalamin bagaimana dahsyatnya cinta pertama....
Tapi Sania selalu menepisnya dan segera memberi bayangan masa depan bukan masa lalu dalam benaknya.
Cukup hanya Dia sendiri yang memendam debaran ini.
Hai Raider...
Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...
Terimakasih♥♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments