Mengajar bagi Sania adalah sebuah hobi baginya saat saat yang menyenangkan ketika ia tengah berada dikelas bisa berinteraksi langsung dengan siswa.
Ada adrenalin sendiri,berupa tantangan sekreatif mungkin dalam mengajar,apalagi ia mengajari bahasa dan sastra Indonesia yang didalamnya sangat ia kuasai.
Dikelas ia merasa menguasai Dunia,merasa menjadi manusia yang mulia yang dibutuhkan ilmunya,bahkan tawa canda sering terjadi karena usia SMP sudah bisa diajak bercerita dan menjadi teman,meskipun ada juga sebagian yang bandel dan kurang menguasai dalam komunikasi dan pelajaran.
Bel berdenging...menandai waktunya pulang.
Sania menutup bukunya dan menutup pelajaran dengan kesimpulan dari yang ia bahas,
Ketua Murid menyiapkan seluruh siswa didepan kelas,dengan mengajak berdoa dalam hati.
Dengan Tertib mereka mengikuti bimbingan berdoa lalu berbaris menuju pulang sebelumnya cium tangan ke Sania sebagai Guru wali kelas mereka..di kelas 1 b.
Video Call dari Rama.
Dia sudah paham ketika kelas sudah sepi pasti Sania siap dihubungi.
"Ayo keluar keruangan yang..".ujarnya dengan nampak berkerut dahi
"Iya ke sana sekarang!" jawab Sania
Video call tutup
Dengan terburu buru Sania keluar kelas,menuju ruang operator dimana Sang kekasih berada.
Nampak Rama termenung,seperti tengah memikirkan sesuatu
"Kenapa yang...serasa ada yang beda di kamu".Sania segera duduk di kursi berhadapan dengan meja yang berjejer laptop 2.
"Tadi kepala sekolah menyuruh aku mengikuti studi operator sekolah.selama 3 bulan di jogjakarta".
Deg,hati Sania tiba tiba sedikit kaget
"Kapan?".
"Bulan depan sayang,berakhir beres kemungkinan akhir tahun,bukannya itu adalah persiapan nikah kita januari".
Sania terdiam sesaat
"Tidak apa apa yang.biar aku dan keluargaku yang urus".
"Bagaimana kalo kita undur saja jadi Pebruari?".tanya Rama kemudian
Sania termenung
Rasa rasanya menuju desember saja sudah terlalu lama,apalagi nunggu pebruari.
"Terserah kamu aja yang".Sania melemah
Rama menatap iba.
"Maafkan aku yang,operator ini akan mewakili kecamatan ".
"Tak apa,hanya 3 bulan bukan waktu yang cepat kamu di sana,kita jauh".Sania cemberut
"Jadi ceritanya kangeen".Goda Rama
"Iya ga apa,sore ini kita ngobrol lagi sama mamah bapa aku".
"Tentu saja,sebelum persiapan segala sesuatu".
Sania bangkit berdiri
"Mau kemana?"
"Aku lapar"
"Aku traktir kamu".Sania ikut bangkit sedikit menggandeng Sania tapi segera melepas lagi.
"Tiap hari traktir,ntar 3 bulan aku bayar sendiri".Lagi lagi Sania cemberut seraya melangkah keluar.
Rama membuntuti
Sania melangkah dengan lunglai,hatinya terasa hampa seketika tanpa kegembiraan seperti kemarin.
Berat hatinya untuk melepas Rama selama 3 bulan,seseorang yang selalu ada ditempat kerja,penyemangat hati nanti bakal tidak ada,walau sementara waktu rasanya entahlah seperti akan kehilangan selamanya.
Baru aja 3 bulan akan pergi tapi sesaknya dari hari ini,bagaimana jika berpisah selamanya,air mata rasanya ingin ia tumpahkan saat itu tapi ia malu,bagaimana didepan rekan kerja dan anak anak didik yang belum pulang,pasti menyangka dia bertengkar dengan Rama.
"Bu Sania...".seolah tak terdengar yang memanggil atau bahkan ia tak ingin menengok.
"Yang kamu mau kemana?"Rama yang menyusul menarik lengan Sania
"Kan mau ke kantin".Sania menjawab tanpa menoleh
"Itu jalan menuju gudang bukan ke kantin".
Sania terhenyak ia membuka matanya lebar lebar,benar juga ia berjalan menyusuri lorong menuju gudang.
"Kamu melamun".bisik Rama
Lalu ia menarik lengan Sania lagi untu berbelok menuju jalur lain.
Sania hanya tersenyum getir
Hai Raider...
Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...
Terimakasih♥♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments