Minggu yang ceria,udara dingin terhindar dengan panasnya terik mentari jam sembilan pagi,
Sania tengah asyik ngobrol dengan Rama di gelanggang olah Raga Kerkop,yang terletak ditengah tengah garut kota.
Gelanggang ini sudah menjadi tempat para atlit berlatih,berlomba,dan menjadi tempat belanja masyarakat umun juga
Karena disekitaran kerkop dihari minggu itu campur aduk antara orang yang berniat olah raga dan berniat belanja menjadi pemandangan menyesakkan..
Sania pagi itu selesai berlari bersama sang kekasih,hanya 2 putaran ia kuat,sedangkan Rama lebih dari 10 putaran,setelahnya mereka melepas lelah bersama menikmati sarapan pagi nasi kuning.
"Yang gimana celananya cukup" .
"Uda yakin apapun yang kamu belikan cukup dan pas buat aku ".
Rama mengacungkan jempolnya seraya lahap makan
"Masa sih....".
"Yakin...hanya udah lah jangan kebanyakan beli ini itu,kamu kan masih tenaga honorer mending buat jajan sendiri aja".
"Ya atuh ga apa apa kali kali aku perhatian sama kamu...jangan kamu aja yang sering beliin aku ini itu".tangkas Sania
"Mumpung belum nikah,uang aku pegang jadi aku bisa beliin kamu sesuatu,kalo uda nikah kamu yg pegang jadi aku susah beliin sesuatu buat kamu".ujar Rama...seraya tertawa hangat.
Sania ngakak...pola pikir Rama sudah jauh ke depan,ia paham benar makna makna pernikahan nanti.benar benar calon suami idaman.
"akrilik".dering whatsapp.terdengar seraya getaran di tas selempang Sania.
Ia merogoh Handphonenya,seseorang menelpon di WhatsApp tanpa photo
"Ini siapa ya.....".Sania memperlihatkan hpnya ke Rama
"Angkat aja siapa tau penting".ujar Rama seperti penasaran juga.
Sania mengangguk lalu ia mengusap perlahan hpnya
"Hello....assalamualaikum".
"Wassalam,Halo ini Sania Kan?".
"Iya betul,ini siapa ya?".
"Saya Gian".
Sania kaget bercampur senang,sepertinya ia tahu apa yang akan dikatakan Gian,penantian lumayan lama.
"Oh Pa Gian...pa kabar pa..tumben menelpon saya lagi".
"Iya nih butuhnya aja,butuh pemeran utama,kira kira bisa nyempetin ga".
"Tentang apa Pak".Sania pura pura tak mengerti
"Pementasan lomba se jawa barat,jadi aku perlu pemain senior semua biar sukses ga susah melatih".
"Aku ijin dulu yaa..".
"Ooh uda nikah ya..kok ga ngundang".
"Belum baru tunangan".
"Ok ok....aku tunggu secepatnya yaa..".
"Ok pak siap".
Pep....telpon WhatsApp mati.
"Siapa?"tanya Rama yang sedari tadi memperhatikan
"Jadi Gini,Pak Gian butuh pemain senior buat lomba se jabar,ngajak aku lagi".
"kapan itu".
"Kemungkinan secepatnya biasanya butuh latihan 1 bulan atau 2 bulan..."
"Kamu mau?"
"Aku mau tapi pastinya ijin kamu dulu dong".
"Boleh boleh....asal ga ganggu kerjaan kamu,ga ganggu kerjaan aku,aku kayanya ga bisa selalu anterin kamu".ujar Rama kemudian
"Beneran kan..iya tapi sekali kali kamu juga harus tau kegiatan aku di sana biar ga jadi fitnah,banyakan temen kaya saudara semua".ucap Sania.
"Tentu kalo luang waktu,hanya saja jangan marah marah kalo suatu hari aku sibuk kamu minta antar,kamu kan tau kerjaan ops selalu rapat melulu".
"Iya ...iya....pokonya makasih atas semuanya".Sania menggenggam tangan Rama dengan senyum bahagia
"Sama sama sayang".
Rama melotot,mata yang penuh pancaran ketulusan hati.
"Aku mencintaimu....".lirihnya hiruk pikuk Kerkop
"Aku juga".
Mereka kemudian berdiri dan berjalan diantara lalu lalang orang,kebahagiaan selalu menyelimuti Sania kala bersama laki laki itu,pujian,pengertian dan cinta kasih sudah merasa diri menjadi ratu dalam kehidupan ini..
*Terimakasih langit ku...
biru mu menepati janji menyilaukan yang indah
mewarnai hari tanpa beban
aku tanpamu bukan apapun
Rama*.....
Hai Raider...
Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...
Terimakasih♥♥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments