TEPIAN CINTA

Hari waktu Rama berangkat Studi Operator tiba,Sania hanya melepas kekasihnya di halaman sekolah,Rama diantar Bapa kepala sekolah hingga tempat acara jogjakarta untuk menyesuaikan segala halnya.

Rama tak bawa mobil,ia naik mobil Kepsek,dengan 2 koper masuk bagasi nampak dia sedikit enggan pergi,sekali kali menatap calon istrinya seperti minta tolong untuk mencegahnya pergi.

"Jangan menangis,nanti juga balik lagi".Pak Momo Guru BP menepuk pundaknya.

Sania terhenyak,air mata yang mengenang dimatanya segera menghilang tiba tiba.

"Saya pasti kembalikan bu Sania".Gurau pak sekolah kemudian

Sania tersipu malu

Rama menemuinya dan berbisik

"Aku titip rumah di bibi.tapi kalo kamu butuh sana kunci ini simpan ya".dia menyerahkan kunci dengan gantungan OSIS sekolah.

Sania menerimanya dengan lemas,tanpa kata

"Aku pasti kembali ya..kamu jaga baik dan ga boleh bebas tanpa aku".

"Kamu di sana awas ketemu wanita lain".balas Sania

Entahlah kenapa hatinya kepikiran ke sana,dia tau calon suaminya baik tapi jangan salah dia seorang ASN berwajah ganteng siapa tau wanita banyak yang suka tiba tiba.

"Kamu kemana aja pikirannya".

"Hayu kita siap berangkat,saya menyetir ya kita nanti gantian".ujar kepala sekolah kemudian

"Baik pak!"

Rama mengangguk dan pamit ke Sania.melambaikan tangan lagi setelah masuk mobil...

Perlahan mobil melaju meninggalkan halaman sekolah,meninggalkan Sania yang hampa penuh sebab.

Pak Momo kembali ke ruangan dalam,sedang Sania segera pergi keluar melaju motornya.jam pelajaran saat itu kebetulan usai,ia ingin menenangkan diri dulu.

Motor melaju melewati jalanan Garut kota yang penuh pikuk tengah hari,matahari di atas kepala menyengat kulit.helm rasanya terasa berat sekali Sania pakai.

Tiba tiba ia melihat Cafe Layung Sari yang hendak ia lewati.ia pikir akan ke sana untuk sekedar minum kopi latte kesukaan..

Motor ia parkir kan didepan,sejajar dengan motor seseorang yang ia kenal.motor vespa Adi,motor jadul yang pernah menemaninya pulang dari bandung dulu.

Ia masuk dan mencatat pesanan lalu diberikannya ke pelayan.

Terdengar lagu Terry menyentuh hati

...Biarlah.......

Kini hidupku sendiri....

Biarlah sunyi tanpa kasih sayang

Biar....biarlah sunyi

Bisik hatiku pedih

Walaupun sedih....

Kucoba bernyanyi......

Walaupun hidupku tak seindah pelangi

Walaupun nadiku tak seindah lestari

Bi**ar biarlah sedih asalkan kau bahagia...

Belum selesai lagu,pesanan datang bersama seseorang yang memberikannya padanya

"Adi...".

"Tumben kesini,sendirian lagi...mana Rama?"

"Pergi ada studi operator sekolah Yogyakarta"Sania cemberut

Adi duduk dihadapannya

"Pantesan wajahnya bete".

Sania menunduk tapi ia segera melepas gundahnya dengan segera merubah keadaan hati dan mimik wajahnya.

"Kamu sibuk...".

"Nggak..lagi santai".

"Owners hebat ini mah,pelayannya banyak".

"Kebetulan aja".

Hening

"Aku dengar kamu akan nikah januari".tanya Adi kemudian

"Kepo ih....mau segera aku menikah ya".

Adi tertawa

"Bilang aja ingin segera,biar ga ada kenangan diantara kita".gerutu Sania

"Iya dong kan orang yang benar benar mencintai itu,harus bahagia jika orang yang dicintainya mendapat kebahagiaan".jawab Adi

Ia bangkit berjalan menuju tempat kasir,tak lama kemudian kembali dengan membawa kopi hitam pekat tanpa gula

"Aku takut kehilangan dia Di....takut sekali,karena dia ga pernah nyakitin aku dalam hal apapun,jauh ini rasanya sakit sekali aku rasakan".

Dengan reflek Sania mengutarakan isi hatinya,meskipun didepan laki laki yang pernah ia cintai.

"Pasti,tapi semoga saja kekhawatiran tidak pernah terjadi".

"Aku bisa melupakanmu karena dia,sekarang di jauh selama 3 bulan bayangin aku tanpa dia".

Tiba tiba air mata Sania menetes.

Adi menatap dalam wajah Sania,air mata itu pernah untuknya,pernah mengalir tanpa henti karena luka darinya,kini air mata itu untuk orang lain.

Sania menyeka air matanya yang tak berhenti mengalir,

Adi memberikan tissue,ia tetap dengan tatapan penuh arti.Sania hanya menatap sekilas,Ia juga tahu hatinya tetap berdebar dengan lelaki itu,pesonanya tetap beda tak pernah berubah hanya kini situasi dan kondisinya berbeda Ia tak lagi ingin menikmati itu,ia hanya ingin menikmati apa yang dirasanya dengan cinta dimasa depannya.

"Kamu jangan banyak nangis untuk dia,aku jadi menyesal dulu bahwa tangis itu pernah untukku".Tiba tiba Adi berkata demikian

"Mungkin sekarang ada wanita lain yang menangisi".jawab Sania

Ia meneguk kopi perlahan,lalu menyimpannya lagi dihadapannya dengan semula.

"Entahlah..aku tidak menemukannya,bahkan aku tidak ingin tahu hal itu".

"Jadi kamu ga mau melupakan aku".

"Mau,tapi nanti setelah dipastikan kamu bahagia dengan orang lain".

"Sekarang aku kan sudah bahagia".

"Sebelum janur kuning melengkung,aku kira kebahagiaanmu masih tanda tanya".

"Bisa aja Adi.....dasar".Sania tertawa perlahan.

Adi mengangguk angguk meyakinkan,tatapannya itu matahari sore yang tenggelam oleh waktu tetap bersinar mempesona..

*Aku dulu menjadi buah rindu

Menepi di senja,menikmati malam dengan pongah

Bahwa kau akan tetap satu satunya

Tapi semua berakhir setelah pagi datang

Matahari bersinar lebih mendamba

Sore hanya tinggal kenangan

Adi...

Maafkan*

Baca terus yaa...

Hai Raider...

Jangan lupa like,komentar,favorit nya ya...

Terimakasih♥♥

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!