#10 Sehari Tanpa Berondong Itu

Seorang anak kecil menangis disamping sepedanya yang ambruk, sementara lutut kanannya megeluarkan darah segar, pertanda ia baru saja terjatuh.

"Kenapa?" Tanya gadis muda dengan seragam sekolahnya, mungkin usianya sekitar enam belas tahunan. Ia berjongkok untuk menyetarakan tubuhnya dengan anak kecil itu.

"Ini kakinya berdarah."

"Yaudah sini kakak obatin." Gadis itu menarik tangan anak kecil tadi untuk menuju kearah bangku yang tak jauh dari mereka.

Dibersihkan darah yang sejak tadi masih keluar dari luka itu dengan tissue, lalu menambahkan obat perekat untuk menghentikan pendarahan. Setelah selesai gadis itu meniupnya dan melap lembut.

"Sudah selesai." Ucap gadis itu.

Sementara anak laki laki itu sejak tadi hanya bisa diam dan terus menatap, antara bingung atau kagum.

"Kak ayo menikah." Kata Anak kecil itu kemudian, sementara sang gadis hanya bisa mengerutkan keningnya aneh.

"Enggak bisa."

"Kenapa? Katanya cowok sama cewek boleh menikah."

"Tapi kamu kan masih kecil dan kakak masih sekolah."

"Yaudah, pokoknya nanti kalau aku sudah besar kita menikah!" Teriak anak kecil itu sambil membawa sepedanya berlari menjauh dari gadis itu.

Gadis itu hanya bisa diam sambil memikirkan hal aneh, mana mungkin ia mau menikah dengan bocah, lebih baik menikah dengan om-om kaya yang bisa memberinya uang terus shopping.

%%%

Kesya melihat keluar jendela sambil menyandarkan kepala dan dagu nya dikaca bus. Sejak tadi pagi pikiran ya tidak begitu baik, bukan karena masalah kantor, tapi mengingat ucapan tante Mira.

Ia berpikir apa pilihannya ini benar, menikahi seorang Pengacara yang bahkan memberinya kabar saja jarang meskipun sudah berpacaran lama.

Jika tidak, kapan ia akan menikah, usianya sudah hampir memasuki kepala, dimana usia seorang wanita sudah begitu matang. Apalagi ia seorang wanita karier yang sukses.

Mengingat hal tak jelas itu ia menggelengkan kepala nya pela agar semuanya bisa berjalan sesuai yang diinginkan. Lagi pula ia hanya tinggal diam, karena orang tuanya dan Tante Mira yang akan mengurus pernikahan.

Dialihkannya pandangan kedalam bus, hari ini begitu sepi, hanya ada beberapa penumpang, dan udara pagi ini juga terasa enak. Seharusnya ia lebih menikmatinya, daripada berpikir hal yang macam-macam.

Tak berapa lama bus itu berhenti dihalte dekat kantor, Kesya merapikan bajunya, mengambil tasnya lalu berjalan keluar. Dilangkahnya kakinya perlahan, menarik nafas lalu tersenyum.

Ia memasuki kantor dengan tenang, ia berharap begitu, kecuali jika tak bertemu dengan bocah menyebalkan yang selalu menganggu hidupnya akhir ini. Yang tiba-tiba muncul, tiba-tiba sok akrab, dan siapa tahu tiba-tiba menghilang. Itu yang ia harapkan.

Saat sampai didalam kantor, jam ditangan kananya menjalankan jarum pada angka 07.56, berarti masih ada dua puluh menit lagi untuk ia benar-benar terlambat absen. Seakan ia menjadi karyawan yang rajin.

"Kes, mana laporan produk kemarin." Tanya Ganda, saat Kesya baru saja merebahkan kedua belah pantat seksinya diatas kursi kerjanya.

"Sebentar." Kesya membuka tasnya lalu mengeluarkan map berwarna gold. "Ini laporan kemarin, sudah aku copy sekaligus, bagi sama Yuyun."

"Laporan untuk pak Bos?"

"Sudah juga."

Kesya tersenyum pada Ganda, yang membuat Ganda malah berpikir aneh.

"Lu kenapa sih? Kesurupan lu," Selidik Ganda, sambil pengecek dahi Kesya.

"Alhamdulillah sehat wal afiat."

"Cerita-cerita, gue lagi butuh bahan Ghibahan nih." Ganda mengambil kursinya, menaruhnya didepan Kesya, lalu duduk dengan nyaman.

"Kamu ya, kalau cari bahan Ghibah aja cepat."

"Pasti dong. Mulut gue bisa kram kalau sehari gak ghibah, tanpa mengghibah itu kayak makan nasi tapi gak ada nasinya."

Belum sempat keduanya berbicara Yunda yang mendengar kata Ghibah itu bergabung.

"Ghibah aja gak ngajak-ngajak kalian." Yunda mendekati lalu duduk dimeja.

"Aku, Aku." Ucap Kesya mendramatisir. "Mau nikah sama Bian."

"Apa? Serius lu Kes, wah bakal ada pesta nih."

"Gak ada pesta buat lu, Ndis. Eh kok bisa langsung mau nikah, gak tunangan dulu, Kes."

"Lama, yah orang tua Bian sama orang tuaku sudah berharap banget sih kami menikah."

"Bagus deh, gue sama Gendis selalu mendukung lu kok."

"Betul sekali. Kalau lu sama Bian nikah kan, gue bisa sama Kekev ter-unch." Ujar Ganda sambil mengelus bibir bawahnya. Yang membuat anggota trio kalong lainnya bergidik geli.

Ghibahan ria itu terus berlanjut, semakin seru meski jam sudah menunjukkan pukul sembilan. Dan berhenti saat pak Bos Ruben datang menemui Kesya.

"Nur, laporan yang saya minta sudah dikerjakan?"

"Sudah pak,"

"Baik. Bawa ke ruang saya, saya perlu tau isinya."

"Baik pak Bos."

Kesya mengekor di belakang pak Bos, entah sudah berapa kali dalam seminggu ia harus berurusan dengan pak Bos yang begitu menakutkan. Wajah chubby membuat siapapun pasti bergidik. Tapi mengapa ia mempunya adik seperti Kevano yang berbeda jauh, benar kata Ganda. Seperti langit dan kerak bumi paling kerak.

"Bagaimana kira-kira produk itu, cocok dengan perusahaan kita?" Tanya pak Bos, saat Kesya sudah berada didalam.

"Cocok pak Bos. Apalagi kita juga membutuhkan produk-produk dari Perusahaan Kevin Sanjaya, supaya pengiklanan kita berjalan."

"Tapi, Tuan Kevin itu orangnya sangat perfeksionis, dia gak mau ada kesalahan sedikit pun didalam iklan produknya."

"Saya bisa mengusahakan nya yang terbaik pak, nanti saya bicarakan dengan Ganda dan Yunda."

"Bagus kalau begitu. Tuan Kevin meminta selesainya Minggu Depan, dan saya mau sebelum kamu membuat, datang terlebih dahulu kekantornya, tanyakan dia maunya seperti apa."

"Baik pak Bos."

"Ajak sekalian Kevano kalau kamu mau kesana." Mendengar nama Kevano, Kesya meneguk salivanya. Ia hanya bisa mengangguk. "Tapi, hari ini dia tidak masuk kantor, mungkin senin."

Kesya tersenyum terpaksa lalu mengangguk lagi. Dunianya akan benar-benar hancur karena bocah itu.

Terpopuler

Comments

Ai Elis

Ai Elis

oowh.....

2021-01-04

1

weny

weny

o kevano dah jatuh cinta ma kesya sejak kecil bahkan ngajak nikah

2020-12-10

0

Rozi Seeker

Rozi Seeker

Imajinasiku gx keluar tor...
Pusing Bacanya

2019-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3 #2 Si Tante Kesepian
4 #3 Tragedi Kecup Bibir
5 #4 Berondong Itu Lagi
6 #5 Berondong Itu Mulai Aneh
7 #6 Drama Berondong Telah Dimulai
8 #7 Awal Dari Drama Itu
9 #8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10 #9 Tentang Rencana Pernikahan?
11 #10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12 #11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13 #12 Semobil Bersama Berondong
14 #13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15 #14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16 #15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17 #16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18 #17 Kisah Siomay dan Batagor
19 #18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20 #19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21 #20 Ada Apa Dengan Bian?
22 #21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23 #22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24 #23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25 #24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26 #25 Demi Sebuah Cinta
27 #26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28 #27 Rahasia Dibalik Rahasia
29 #28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30 #29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31 #30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32 #31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33 #32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34 #33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35 #34 Sebuah Pernyataan
36 #35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37 #36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38 #37 Tragedi Malam Itu
39 #38 Tentang Sebuah Penyesalan
40 #39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41 #40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42 #41 My Berondong Husband (end S1)
43 #42 Setelah Pernikahan Mereka
44 #43 Tentang Kasus Bian
45 #44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46 #45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47 #46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48 #47 Weekend With Kesya and Kevano
49 #48 Kehamilan Kesya!
50 #49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51 #50 Karena ini Cinta
52 #51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53 #52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54 #53 Kevano Terlalu Overprotektif
55 #54 Dilema Yunda
56 #55 Yunda Masih Dilema
57 #56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58 #57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59 #58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60 #59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61 #60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62 #61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63 #62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64 #63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65 #64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66 #65 Adrian dan Yola (1)
67 #66 Adrian dan Yola (2)
68 #67 Adrian dan Yola (3)
69 #68 Adrian dan Yola (Final)
70 #69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71 #70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72 #71 Reno Mulai Khawatir (1)
73 #72 Reno Mulai Khawatir (2)
74 #73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75 #74 Lamaran Ruben
76 #75 Angga dan Cerita Cintanya
77 #76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78 #77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79 #78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80 #79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81 #80 Renata Yang Jatuh Cinta
82 #81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83 #82 Adrian Masih Mencintai Yola
84 #83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85 #84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86 #85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87 #86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88 #87 Ruben Menikah
89 #88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90 #89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91 #90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92 #91 Sekilas tentang cinta mereka
93 #92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94 #93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95 #94 Motor Baru Keylan
96 #95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97 #96 Bian dan Reno
98 #97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99 #98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100 #99 Perlombaan di Mulai
101 #99 Keylan di Rumah Sakit
102 #100 Keylan dan Raka
103 #101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104 #102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105 #103 Mengenang
106 #104 Bian Kembali Datang
107 #105 Persiapan Keylan Pulang
108 #106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109 #107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110 #108 Keylan Pulang
111 #109 Kisah Ganda 1
112 #110 Kisah Ganda 2
113 #111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114 #112 Keylan Gagal Move On
115 #113 Kencan Pertama Ganda
116 #114 Ganda, Yunda dan Kesya
117 #115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118 #116 Tragedi Makan Malam
119 #117 15 Tahun Lalu (Satu)
120 Pengumuman!
121 #118 15 Tahun Lalu (Dua)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
#Prolog
2
#1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3
#2 Si Tante Kesepian
4
#3 Tragedi Kecup Bibir
5
#4 Berondong Itu Lagi
6
#5 Berondong Itu Mulai Aneh
7
#6 Drama Berondong Telah Dimulai
8
#7 Awal Dari Drama Itu
9
#8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10
#9 Tentang Rencana Pernikahan?
11
#10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12
#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13
#12 Semobil Bersama Berondong
14
#13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15
#14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16
#15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17
#16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18
#17 Kisah Siomay dan Batagor
19
#18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20
#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21
#20 Ada Apa Dengan Bian?
22
#21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23
#22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24
#23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25
#24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26
#25 Demi Sebuah Cinta
27
#26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28
#27 Rahasia Dibalik Rahasia
29
#28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30
#29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31
#30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32
#31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33
#32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34
#33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35
#34 Sebuah Pernyataan
36
#35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37
#36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38
#37 Tragedi Malam Itu
39
#38 Tentang Sebuah Penyesalan
40
#39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41
#40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42
#41 My Berondong Husband (end S1)
43
#42 Setelah Pernikahan Mereka
44
#43 Tentang Kasus Bian
45
#44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46
#45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47
#46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48
#47 Weekend With Kesya and Kevano
49
#48 Kehamilan Kesya!
50
#49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51
#50 Karena ini Cinta
52
#51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53
#52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54
#53 Kevano Terlalu Overprotektif
55
#54 Dilema Yunda
56
#55 Yunda Masih Dilema
57
#56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58
#57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59
#58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60
#59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61
#60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62
#61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63
#62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64
#63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65
#64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66
#65 Adrian dan Yola (1)
67
#66 Adrian dan Yola (2)
68
#67 Adrian dan Yola (3)
69
#68 Adrian dan Yola (Final)
70
#69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71
#70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72
#71 Reno Mulai Khawatir (1)
73
#72 Reno Mulai Khawatir (2)
74
#73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75
#74 Lamaran Ruben
76
#75 Angga dan Cerita Cintanya
77
#76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78
#77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79
#78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80
#79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81
#80 Renata Yang Jatuh Cinta
82
#81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83
#82 Adrian Masih Mencintai Yola
84
#83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85
#84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86
#85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87
#86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88
#87 Ruben Menikah
89
#88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90
#89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91
#90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92
#91 Sekilas tentang cinta mereka
93
#92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94
#93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95
#94 Motor Baru Keylan
96
#95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97
#96 Bian dan Reno
98
#97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99
#98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100
#99 Perlombaan di Mulai
101
#99 Keylan di Rumah Sakit
102
#100 Keylan dan Raka
103
#101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104
#102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105
#103 Mengenang
106
#104 Bian Kembali Datang
107
#105 Persiapan Keylan Pulang
108
#106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109
#107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110
#108 Keylan Pulang
111
#109 Kisah Ganda 1
112
#110 Kisah Ganda 2
113
#111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114
#112 Keylan Gagal Move On
115
#113 Kencan Pertama Ganda
116
#114 Ganda, Yunda dan Kesya
117
#115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118
#116 Tragedi Makan Malam
119
#117 15 Tahun Lalu (Satu)
120
Pengumuman!
121
#118 15 Tahun Lalu (Dua)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!