#3 Tragedi Kecup Bibir

"Gimana kerjaanmu?"

"Baik. Begitulah, bosku makin cerewet." Tanya Kesya sambil menyesap Honey Lemon tea.

"Cerewet gimana? Makin rese' ya."

"Iya. Masa ya deadline yang harusnya bulan depan, dia minta tadi. Kan aneh."

"Jangan ngambekan ah, nanti mukamu keriput lho."

Lelaki dengan suara berat yang tempo hari menelponnya, kini duduk dengan nyaman didepannya, tersenyum dengan manis dan memasang wajah tenang. Sesekali ia mengelus punggung tangannya.

"Ih masa sih, Ian?" Tanya panik Kesya, ia tak pernah tolerir dengan sesuatu yang berbau keriput. "Padahal aku sudah sering minum maca lho, biarpun pahit banget."

"Apaan sih, bercanda sayang. Kamu itu cantik, gak usah minum maca, aku juga tetap sayang sama kamu."

"Ge-er deh, gak semua yang aku lakukan itu buat kamu, aku juga pengen kelihatan cantik bukan cuma dimatamu."

"Iya deh." Lelaki itu langsung berubah raut, senyumnnya menjadi turun dan berganti wajah datar.

Biandra Arya Wijaya, lelaki yang sudah dari dua tahun ini bersama dengan Kesya, lelaki baik yang pernah menolongnya saat terjerat masalah soal iklan, sejak saat itu mereka berpacaran.

Bian tipikal lelaki yang ramah, sifatnya tenang dan berkharisma, apalagi bekerja sebagai seorang Pengacara. Ia sering memangkan persidangan karena kepintarannya dan urusan hukum. Tapi, karena kesibukannya itu lah ia dan Kesya jarang sekali bertemu, bahkan untuk makan malam seperti ini.

"Jangan cemberut, Bian."

"Gak cemberut ini." Bian nyengir. Memperlihatkan rentetan gigi putih merawatnya. "Gimana kabar om sama tante?"

"Baik, kemarin mereka nanyain kapan kamu mau kerumah sama orang tuamu."

"Eng... Begitu ya."

Kesya menangkap wajah yang sama ia membahas perihal itu pada Bian, meskipun mereka sudah berpacaran lama tapi Bian tidak pernah mau membicarakannya. Bahkan untuk berkenalan dengan orang tuanya saja, hanya beberapa kali Bian bertemu dengan mereka.

Saat percakapan mereka, tiba-tiba ponsel Bian berbunyi keras, bahkan cukup membuat suasana yang sempat hening pecah seketika.

"Hallo, iya,iya, baik. Saya segera kesana." Bian memutuskan percakapan itu. "Sayang, aku harus kembali kekantor, karena tiba tiba ada client yang kasusnya harus aku urus."

"Tapi, ini udah malam Bian. Masa kamu masih kerja aja, ngurus client lagi."

"Maaf banget sayang, ini mendadak soalnya."

Kesya mengangguk lemas.

"Kamu mau aku antar atau gimana?"

"Aku naik Bus saja."

Bian mencium kening Kesya, lalu meninggalkannya dimeja makan sendirian. Kesya sudah tahu bahkan merasakan resiko berpacaran dengan pengacara yang sibuk. Untuk meminta waktu bertemu sejam saja begitu susah.

Ia merapikan tasnya, lalu pergi dengan tenang dari restoran itu. Karena Bian sudah membayar makanan mereka. Sesampainya diluar ia menunggu dihalte bus, dan tak berapa lama bus pun datang.

Bus Malam itu terlihat ramai, bahkan ia hampir sulit menemukan kursi untuk dirinya duduk. Karena tak mungkin ia berdiri, bisa-bisa kakinya kekar, oh itu tidak bisa.

Mata nya mengamati sekeliling, ada satu di dekat jendela darurat paling belakang, Kesya berjalan perlahan kearah kursi itu, meskipun disebelahnya ada seorang remaja cowok yang duduk dengan santai.

"Disini kosong, kan dek?" Tanya Kesya ramah, remaja itu menoleh kearahnya.

"Iya kosong tante, silahkan duduk."

Lagi-lagi, setiap remaja yang berbicara denganya selalu menyebutnya dengan sebutan "tante", apa ia setua itu dimata mereka.

Kesya merebahkan bongkahan pantat seksinya senyaman mungkin, agar ia bisa beristirahat. Tapi, belum sampai lama ia duduk, remaja disebelahnya menjatuhkan sesuatu barang, Kesya melihatnya sebuah benda mirip kaset dengan cover gambar wanita vulgar yang cukup membuat alisnya terangkat keatas.

Sret.

"Eh tante, balikin kaset saya." Ujar remaja itu saat Kesya lebih dulu mengambil kasetnya yang terjatuh.

"Kamu masih bocah nyimpan kaset kayak ginian, mau buat apa?"

"Belajar, eh enggak tante. Itu bukan punya saya, itu punya teman. Balikin tante." Remaja itu merengek pada Kesya, tapi Kesya tak mau mengembalikannya, bahkan mengangkat nya ke udara.

"Belum waktunya kamu belajar beginian. Dasar."

Cetak. Tangan kanannya menjitak kepala remaja itu, hingga mengaduh.

"Tante, kalau gak balikin, saya cium nih."

"Cium aja."

Cup.

Kesya diam beberapa detik, remaja itu benar-benar menciumnya tepat dibibir. Membuatnya kaget dan bingung, lalu melemparkan kaset itu pada sang remaja, mengambil tas lalu, berteriak pada sang supir. "Kiri, Pir!"

Saat berhenti, ia buru-buru berlari dan turun. Ia memegangi bibirnya dengan pikirannya yang berkecamuk aneh. Ciumanku diambil bocah somplak, yang bahkan belum kukasih buat Bian. Batin Kesya.

Ia terus saja memegangi bibirnya, ia benar benar hingga tak sadar sudah berada jauh dari bus, dan entah berada dimana. Ia merasa seperti sudah melakukan hal yang aneh. Ada sebuah sengatan kecil saat bibir remaja tadi menyentuh bibirnya, ciuman pertamanya yang selama ini dijaganya, tiba tiba diambil Berondong yang bahkan tak ia kenal. Ia benar-benar tak habis pikir.

Apa ia ternoda? Ituu hanya ciuman tak terduga, memang ia mempersilahkan remaja itu menciumnya, tapi itu hanya sebuah ucapan yang begitu saja keluar dari mulutnya, refleksi.

Tenang Kesya. Ia menarik nafas perlahan lalu membuangnya, ia berusaha menganggap semua itu tidak pernah terjadi. Lalu berjalan dengan tenang menuju apartemennya yang jaraknya tidak begitu jauh lagi, karena ia terus berjalan tanpa peduli lelahnya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHHH RASAIIN LO DICIUM BRONDONG

2024-01-18

0

Shaila

Shaila

Masa sih, 2 thn pacaran sama Bian tapi belum pernah ciuman😯

2021-01-09

1

Ai Elis

Ai Elis

hahahaaa....lucu.

2021-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3 #2 Si Tante Kesepian
4 #3 Tragedi Kecup Bibir
5 #4 Berondong Itu Lagi
6 #5 Berondong Itu Mulai Aneh
7 #6 Drama Berondong Telah Dimulai
8 #7 Awal Dari Drama Itu
9 #8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10 #9 Tentang Rencana Pernikahan?
11 #10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12 #11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13 #12 Semobil Bersama Berondong
14 #13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15 #14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16 #15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17 #16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18 #17 Kisah Siomay dan Batagor
19 #18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20 #19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21 #20 Ada Apa Dengan Bian?
22 #21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23 #22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24 #23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25 #24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26 #25 Demi Sebuah Cinta
27 #26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28 #27 Rahasia Dibalik Rahasia
29 #28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30 #29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31 #30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32 #31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33 #32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34 #33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35 #34 Sebuah Pernyataan
36 #35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37 #36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38 #37 Tragedi Malam Itu
39 #38 Tentang Sebuah Penyesalan
40 #39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41 #40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42 #41 My Berondong Husband (end S1)
43 #42 Setelah Pernikahan Mereka
44 #43 Tentang Kasus Bian
45 #44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46 #45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47 #46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48 #47 Weekend With Kesya and Kevano
49 #48 Kehamilan Kesya!
50 #49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51 #50 Karena ini Cinta
52 #51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53 #52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54 #53 Kevano Terlalu Overprotektif
55 #54 Dilema Yunda
56 #55 Yunda Masih Dilema
57 #56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58 #57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59 #58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60 #59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61 #60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62 #61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63 #62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64 #63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65 #64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66 #65 Adrian dan Yola (1)
67 #66 Adrian dan Yola (2)
68 #67 Adrian dan Yola (3)
69 #68 Adrian dan Yola (Final)
70 #69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71 #70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72 #71 Reno Mulai Khawatir (1)
73 #72 Reno Mulai Khawatir (2)
74 #73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75 #74 Lamaran Ruben
76 #75 Angga dan Cerita Cintanya
77 #76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78 #77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79 #78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80 #79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81 #80 Renata Yang Jatuh Cinta
82 #81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83 #82 Adrian Masih Mencintai Yola
84 #83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85 #84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86 #85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87 #86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88 #87 Ruben Menikah
89 #88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90 #89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91 #90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92 #91 Sekilas tentang cinta mereka
93 #92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94 #93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95 #94 Motor Baru Keylan
96 #95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97 #96 Bian dan Reno
98 #97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99 #98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100 #99 Perlombaan di Mulai
101 #99 Keylan di Rumah Sakit
102 #100 Keylan dan Raka
103 #101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104 #102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105 #103 Mengenang
106 #104 Bian Kembali Datang
107 #105 Persiapan Keylan Pulang
108 #106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109 #107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110 #108 Keylan Pulang
111 #109 Kisah Ganda 1
112 #110 Kisah Ganda 2
113 #111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114 #112 Keylan Gagal Move On
115 #113 Kencan Pertama Ganda
116 #114 Ganda, Yunda dan Kesya
117 #115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118 #116 Tragedi Makan Malam
119 #117 15 Tahun Lalu (Satu)
120 Pengumuman!
121 #118 15 Tahun Lalu (Dua)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
#Prolog
2
#1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3
#2 Si Tante Kesepian
4
#3 Tragedi Kecup Bibir
5
#4 Berondong Itu Lagi
6
#5 Berondong Itu Mulai Aneh
7
#6 Drama Berondong Telah Dimulai
8
#7 Awal Dari Drama Itu
9
#8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10
#9 Tentang Rencana Pernikahan?
11
#10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12
#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13
#12 Semobil Bersama Berondong
14
#13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15
#14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16
#15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17
#16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18
#17 Kisah Siomay dan Batagor
19
#18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20
#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21
#20 Ada Apa Dengan Bian?
22
#21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23
#22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24
#23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25
#24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26
#25 Demi Sebuah Cinta
27
#26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28
#27 Rahasia Dibalik Rahasia
29
#28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30
#29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31
#30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32
#31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33
#32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34
#33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35
#34 Sebuah Pernyataan
36
#35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37
#36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38
#37 Tragedi Malam Itu
39
#38 Tentang Sebuah Penyesalan
40
#39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41
#40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42
#41 My Berondong Husband (end S1)
43
#42 Setelah Pernikahan Mereka
44
#43 Tentang Kasus Bian
45
#44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46
#45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47
#46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48
#47 Weekend With Kesya and Kevano
49
#48 Kehamilan Kesya!
50
#49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51
#50 Karena ini Cinta
52
#51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53
#52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54
#53 Kevano Terlalu Overprotektif
55
#54 Dilema Yunda
56
#55 Yunda Masih Dilema
57
#56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58
#57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59
#58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60
#59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61
#60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62
#61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63
#62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64
#63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65
#64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66
#65 Adrian dan Yola (1)
67
#66 Adrian dan Yola (2)
68
#67 Adrian dan Yola (3)
69
#68 Adrian dan Yola (Final)
70
#69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71
#70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72
#71 Reno Mulai Khawatir (1)
73
#72 Reno Mulai Khawatir (2)
74
#73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75
#74 Lamaran Ruben
76
#75 Angga dan Cerita Cintanya
77
#76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78
#77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79
#78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80
#79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81
#80 Renata Yang Jatuh Cinta
82
#81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83
#82 Adrian Masih Mencintai Yola
84
#83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85
#84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86
#85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87
#86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88
#87 Ruben Menikah
89
#88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90
#89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91
#90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92
#91 Sekilas tentang cinta mereka
93
#92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94
#93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95
#94 Motor Baru Keylan
96
#95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97
#96 Bian dan Reno
98
#97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99
#98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100
#99 Perlombaan di Mulai
101
#99 Keylan di Rumah Sakit
102
#100 Keylan dan Raka
103
#101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104
#102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105
#103 Mengenang
106
#104 Bian Kembali Datang
107
#105 Persiapan Keylan Pulang
108
#106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109
#107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110
#108 Keylan Pulang
111
#109 Kisah Ganda 1
112
#110 Kisah Ganda 2
113
#111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114
#112 Keylan Gagal Move On
115
#113 Kencan Pertama Ganda
116
#114 Ganda, Yunda dan Kesya
117
#115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118
#116 Tragedi Makan Malam
119
#117 15 Tahun Lalu (Satu)
120
Pengumuman!
121
#118 15 Tahun Lalu (Dua)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!