"Pagi, Pak," Ucap Kesya sambil mengetuk dan membuka pintu ruangan Kevin Sanjaya.
Kevin Sanjaya membalikkan tubuhnya dan diluar dugaan Kesya. Ia pikir Kevin Sanjaya adalah bapak bapak dengan rambut putih yang galak, ternyata jauh dari kesan itu. Ia masih muda, tampan, dan begitu Berkharismatik.
"Iya. Silahkan masuk." Suara berat itu serasa membuat ruangan bergetar, ditambah dengan wajah tanpa ekspresi.
Kesya berjalan mendekati Pak Kevin sang berada dibelakang meja kerjanya. Ruangan Kerjanya pun begitu besar, hampir seperti tempat kerjanya yang padahal itu disusun beberapa meja.
Ia duduk duduk di kursi yang berada didepan meja pak Kevin, sesaat setelah ia disuruh duduk. Tanpa Kesya sadar, aroma menyeruak wangi mulai masuk dalam hidungnya, bau yang tak pernah ia rasakan saat bersama Pak bos Ruben.
"Ada apa?"
"Saya dari kantor pengiklanan pak, mau menjelaskan soal iklan yang bapak minta."
"Boleh saya lihat."
Kesya mengulurkan dokument berisi beberapa bagian pembahasan tentang iklan yang diinginkan pak Kevin.
Pak Kevin menerimanya dan melihat sekilas lalu kembali menyerahkan kembali berkas itu pada Kesya, Kesya melihat dengan sedikit bingung, apa bekasnya salah.
"Saya tolak." Ucap Pak Kevin dengan wajah datarnya.
Kesya benar-benar tak percaya dengan yang dilihatnya, belum sampai semenit pak Kevin memeriksa berkas itu, lalu mengembalikannya dengan kabar buruk. Apa ini hasilnya lembur selama tiga hari dan menunggu selama tiga puluh menit.
"Tapi, Pak,"
"Saya tidak suka dengan pembahasan pada iklan yang kamu ajukan. Saya pikir itu terlalu kuno dengan menggunakan efek program. Kalau kamu bisa memperbaikinya mungkin saya bisa berubah pikiran."
Kesya berpikir sejenak, bagaimana ia cepat memperbaiki pekerjaannya, karena ia baginya menggunakan efek program jauh lebih baik, meskipun memakan waktu dalam pengeditan yang cukup lama.
"Bagaimana? Jika tidak diperbaiki, saya putus hubungan kerja ini."
"Baik Pak, saya akan perbaiki dan akan saya diskusikan secepatnya dengan tim."
"Saya tunggu kabar baiknya besok. Silahkan."
"Secepatnya saya akan datang kembali dengan perbaikan. Terima kasih, Pak. Permisi."
Kesya merapikan dokumennya, lalu memasukkannya kedalam tasnya kembali. Sejenak ia menatap wajah pak Kevin yang selalu datar sejak tadi, tanpa sedikitpun tersenyum. Pintar, pengusaha muda, tapi pelit senyum, mungkin itu yang ada didalam pikirannya.
Kesya berjalan keluar dari ruangan pak Kevin, dengan perasaan dongkol. pekerjaannya sia-sia, ia harus mengulang semuanya dari awal. Padahal ia pikir, ia sudah berusaha sebaik mungkin dan membicarakan dengan trio Kalong bahwa itu baik, bahkan berulang kali meminta saran pada pak Bos, dan ia mengatakan idenya baru dan bagus.
Diluar pintu, Kevano menunggu dengan tenang sambil terus bermain game digawainya, saat sadar Kesya keluar ia langsung memasukan gawai itu kedalam saku celananya.
"Gimana?"
"Apanya?"
"Kerjaannya, Pak Kevin nerima kan?"
"Enggak."
"Kok bisa enggak. Sini biar aku aja yang ngomong sama pak Kevin, masa dia nolak." Kevano berusaha mengambil tas yang dipegang Kesya, ia ingin membicaran semua itu dengan pak Kevin meskipun tidak tahu bagaiamana caranya.
Tapi sebelum benar-benar melakukannya, Kesya lebih dulu mencegah tangan Kevano dan menariknya berjalan keluar dari Perusahaan itu.
Setelah sampai luar, ia dan Kevano memasuki mobil, mengurut keningnya yang terasa nyeri sambil menyalakan AC dengan deras, supaya otaknya dingin dan tak panas lagi dengan ucapan menyakitkan dari Pak Kevin.
"Iklanku ditolak." Kata Kesya sambil menutup wajahnya sebagai tanda ia tengah sedih.
"Tadi aku mau ngomong malah gak boleh."
"Kata Pak Kevin iklan yang sudah ada diberkas itu terlalu memakan waktu, dia ingin menggantinya. Jika enggak, hubungan kerja akan dibatalkan. Kamu tau kan apa artinya?"
Kevano menggeleng.
"Itu artinya Putra Group diambang masalah."
Kesya menangis buaya, dan berteriak seakan ia benar-benar sedih.
"Yaudah, gimana kalau kita makan siang."
"Oke, mie ayam double pangsit."
"Cepat nya berubah. Mie gak baik. Kalau cuma semangkok."
"Baiklah, Double mie ayam double pangsit. Abaikan gendut, yang penting mood kembali."
Kevano menggeleng-menggeleng kepalanya, bingung melihat tingkah laku Kesya yang cepat sekali berubah, hanya karena mie ayam.
%%%
Mie ayam jalan Beruk Angis Simpang Kampus Swasta. Begitu tulisan yang tertera disana, Kevano menghentikan mobilnya tepat disamping warung itu. Kesya dan Kevano turun dan mobil.
Sesampainya didalam Kesya langsung memesan seperti yang diinginkannya tadi, Kevano melihat tingkah Kesya yang seperti kelaparan ikut memesan double porsi.
"Kamu sering makan disini?" Tanya Kevano sambil mengambil kursi untuk duduk.
"Pas kuliah dulu aku sering makan disini, dari dulu rasanya gak berubah, makin enak. pegawainya juga udah kenal aku."
"Oh pantesan kamu udah kayak akrab sama penjualnya."
"Kenapa? Kamu gak suka ya makan dipinggir jalan kayak gini." Tanya Kesya memastikan.
"Suka kok, aku yang gak suka makan ditengah jalan."
"Kenapa?"
"Ditabrak lah."
Kevano tertawa geli, sementara Kesya hanya bisa menggaruk pipinya. Jika lapar ia terlihat bodoh.
Tak berapa lama Mie ayam yang meraka pesan tadi datang. Aroma kuah dan dicampur dengan rempah-rempah, ditambah suwiran ayam,mie, dan sayur, tak lupa telur dengan bakso kecil, benar-benar menggoda.
Kesya mengambil Sumpit sementara Kevano mengambil Garpu. Dua tipe orang saat menikmati makanan yang disebut mie ayam.
Kesya begitu menikmati makanan, hingga ia sadar bahwa ia bisa gendut dengan makanan penuh dengan kalori itu. Sedangkan Kevano semakin dibuat jatuh cinta dengan cara Kesya yang kadang asyik dengan dunianya meski unik dan aneh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Ai Elis
mau dong mie ayam nya.😅
2021-01-04
0
Kimie Meonk
haduuuuuh... jdi laper ngebayangin mie ayamnya....
2020-08-31
1
Ma Rik
KOMPLENT. DIKIT. THOR. ". THOR. SAYANGKU , CINTAKU ,DLL ,. KO. MAKIN BANYAK. SIH. TYPO2. NYA ? BAHKAN. ADA. TYPONYA. SAMPAI. ENGGAK BISA. DIBACA. TULISANNYA. BAHASA. ELIEN. X. YA TULISANNYA. THOR ? SRY. YA. THOR. ATS. KOMPLAINANNYA.. SEMANGAT. LAGI. THOR NULISNYA. LANJUT..............
2019-12-23
1