#1 Tante dan Desain Minuman Gelas

Kesya menghembuskan nafas berat sambil menyesap maca pahit yang selalu menemani paginya. Kata orang, maca bisa menghilangkan racun dan toksin yang artinya baik untuk kesehatan dan kulit.

Bagus sekali bukan, diusianya yang sebentar lagi dipanggil tante, ia memang harus merawat kekencangan kulit, jika tidak mungkin tiga tahun lagi kulit dipinggir mata dan diatas senyum akan terlihat keriput.

Jauhkan semua itu dariku Tuhan. Batinnya. Ia belum ingin benar-benar tua seperti tetangga sebelahnya yang cerewetnya minta ampun. Yang selalu menatapnya aneh dan tak suka, seakan Kesya merebut suaminya.

Sesekali ia melirik jam yang melingkar ditangan kanannya, ia memastikan agar tak terlambat untuk datang kekantor. Kesya tidak mau ditegur Bos yang super galak, jika terlambat absen. Anehnya dia selalu punya cara untuk membuatnya merasa bersalah. Menyebalkan bukan.

Kesya terus menyesap minuman berwarna hijau pekat itu dengan tenang, sambil menikmati udara pagi dari jendela apartemen yang aku buka. Ia sengaja membeli apartemen ini bukannya rumah, Karena sebagai pekerja design aku butuh ketenangan untuk mengerjakan pekerjaanku yang membutuhkan pikiran tenang, bukan untuk yang lainnya. Meskipun sang Mama berpikir aneh saat ia memutuskan untuk mengambil apartement.

Macanya sudah habis, ia berjalan menaruhnya ditumpukan piring kotor, mengambil tas kerjanya, lalu menuju rak untuk mengambil sepatu pantofel dengan hak beberapa centi. Sebenarnya aku tidak suka menggunakannya, tapi ini peraturan aneh dari kantor.

Dikunci pintu apartemennya, lalu kembali berjalan dilorong, menyusurinya sebentar, menekan tombol lift, turun lantai dasar dan keluar kawasan apartement. Kemudian, menunggu Bus yang tak jauh dari sana.

Ia berasa seperti Sailor Moon, yang gesit. "Dengan kekuatan bulan." (Jangan ikuti gerakannya)

Bus biasa berhenti pukul tujuh pagi, berarti lima menit lagi, mungkin ia bisa selfie cantik dulu untuk mengabarkan pada penggemarnya bahwa Kesya si Ratu alam semesta masih hidup.

1

2

3

Cekrek!

Ada duapuluh lima foto dalam sekali cekrek dan banyak pose, semua cantik seperti biasa, saat nya upload disemua sosial media yang dimilikinya. Pengikutnya pun sudah banyak. 200 orang.

Cukup. Bus sudah datang, masukkan ponsel dalam tas mungilnya yang berisi semua urusan wanita. Melangkah santai memasuki bus. Bus pagi ini cukup sepi ia bisa duduk dengan tenang sekarang hingga nanti sampai Kantor tiga puluh menit lagi. Tapi, supir bus ini keluaran fast farious, kadang lima belas menit sampai.

Sembari menunggu sampai dikantor, ia ingin tidur sebentar, karena tadi malam ia sempat bergadang.

*Begadang jangan begadang

Kalau tiada artinya

Bergadang boleh saja

Kalau ada perlunya.*

"Maaf tante disini kosong?"

Hah? Kesya menajamkan telinganya, ia belum sempat memejamkan mata, sepertinya seseorang ada yang berbicara didekatnya tapi pastinya tidak denganya. Sama ia dipanggil, tante.

"Tante!"

"Eh bocah, kamu ngomong sama saya?"

"Disini kan cuma ada tante doang."

"Gak sopan, saya masih muda, enak aja panggil tante. Panggil, mbak."

"Eh iya, mbak tante." Ucap lelaki muda itu yang mengenakan baju hitam putih rapi. Tanpa peduli raut wajah Kesya, ia langsung duduk senyaman mungkin.

Kesya masih berpikir keras apa mukanya setua itu sampai ada yang memanggilnya tante, ia rasa tidak. Ia masih dua puluh tujuh tahun, cantik dan menggoda setidaknya itu yang dilihatnya dicermin.

Ia menoleh kearah lelaki disampingnya, muda dan tampan. Sepertinya usianya masih belasan, anak kuliah atau malah masih SMA. Berondong sekali.

Merasa dipandang lelaki itu menoleh, dan tersenyum memamerkan bibir putihnya yang ditumbuhi satu gingsul disebelah kiri. Setelah ia sadar Kesya membuang muka dan menutup mata.

%%%

"Yuyun!" Seru sang Boss dengan wajahnya yang terlihat bingung.

"Ih pak bos, nama saya Yunda kali. Bapak lagian kenapa pagi pagi udah teriak?" Kata Yunda dengan gayanya yang centil dan tak peduli bahwa yang diajaknya berbicara itu Bossnya.

"Dih ini anak. Nur mana kok belum datang. Saya butuh dia."

"Bapak suka ganti panggilan deh. Paling masih dijalan, ini belum jam absen juga, pak."

"Saya disini pak!" Teriak Kesya menghampiri sang Bos dengan wajah lelahnya. Ia sudah seperti pelari marathon yang menuju finis saat mengejar absen.

"Dari mana aja, Nur? Ikut saya ke ruangan."

"Siap, Pak" Kesya melebarkan tangannya, hormat sebagai tanda iya. Lalu mengekor dibelakang pak Boss. "Doakan gue, Yun."

Kesya mengendus sesuatu yang akan terjadi padanya, yang akan membuatnya berucap maaf pak-maaf pak berulang kali. Tapi, apa salahnya ia tidak datang terlambat.

Lelaki bertubuh tinggi besar dengan brewok tipis itu selalu saja mengganggu nya dengan banyak pekerjaan, lembur yang tak mengenal waktu hingga memajukan deadline seenaknya saja. Dan sepertinya itu akan terjadi padanya.

"Nur, mana desain yang saya minta minggu lalu?" Sang bos menagih sesuatu pada Kesya saat mereka sudah berada diruangan.

"Hah? Desain yang mana bos?" Tanya Kesya bodoh.

"Desain minuman gelas yang diminta untuk iklan, masa kamu lupa."

"Bukanya bos minta bulan depan, ya?"

"Masa saya bilang gitu. Yaudah dimajuin ya, besok harus selesai."

"Tapi, bos.."

"Huss, jangan bantah." Potong pak bos sambil menutup mulut Kesya dengan jari telunjuknya.

Kesya memasang wajah cengo'. Benar apa yang dikatakanya, si bos gembul itu suka memajukan deadline seenaknya. Alamat ia harus lembur lagi untuk mengerjakan desain itu yang segarispun belum dikerjakannya._

Terpopuler

Comments

NO NAME

NO NAME

.

2023-02-14

1

Ai Elis

Ai Elis

kayanya mulai seru.

2021-01-03

0

Bety Rohmah

Bety Rohmah

msh sempet nyanyi thor, Thebes 😁😍😍

2020-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3 #2 Si Tante Kesepian
4 #3 Tragedi Kecup Bibir
5 #4 Berondong Itu Lagi
6 #5 Berondong Itu Mulai Aneh
7 #6 Drama Berondong Telah Dimulai
8 #7 Awal Dari Drama Itu
9 #8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10 #9 Tentang Rencana Pernikahan?
11 #10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12 #11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13 #12 Semobil Bersama Berondong
14 #13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15 #14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16 #15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17 #16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18 #17 Kisah Siomay dan Batagor
19 #18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20 #19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21 #20 Ada Apa Dengan Bian?
22 #21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23 #22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24 #23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25 #24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26 #25 Demi Sebuah Cinta
27 #26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28 #27 Rahasia Dibalik Rahasia
29 #28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30 #29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31 #30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32 #31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33 #32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34 #33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35 #34 Sebuah Pernyataan
36 #35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37 #36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38 #37 Tragedi Malam Itu
39 #38 Tentang Sebuah Penyesalan
40 #39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41 #40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42 #41 My Berondong Husband (end S1)
43 #42 Setelah Pernikahan Mereka
44 #43 Tentang Kasus Bian
45 #44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46 #45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47 #46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48 #47 Weekend With Kesya and Kevano
49 #48 Kehamilan Kesya!
50 #49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51 #50 Karena ini Cinta
52 #51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53 #52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54 #53 Kevano Terlalu Overprotektif
55 #54 Dilema Yunda
56 #55 Yunda Masih Dilema
57 #56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58 #57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59 #58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60 #59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61 #60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62 #61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63 #62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64 #63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65 #64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66 #65 Adrian dan Yola (1)
67 #66 Adrian dan Yola (2)
68 #67 Adrian dan Yola (3)
69 #68 Adrian dan Yola (Final)
70 #69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71 #70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72 #71 Reno Mulai Khawatir (1)
73 #72 Reno Mulai Khawatir (2)
74 #73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75 #74 Lamaran Ruben
76 #75 Angga dan Cerita Cintanya
77 #76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78 #77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79 #78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80 #79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81 #80 Renata Yang Jatuh Cinta
82 #81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83 #82 Adrian Masih Mencintai Yola
84 #83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85 #84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86 #85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87 #86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88 #87 Ruben Menikah
89 #88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90 #89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91 #90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92 #91 Sekilas tentang cinta mereka
93 #92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94 #93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95 #94 Motor Baru Keylan
96 #95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97 #96 Bian dan Reno
98 #97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99 #98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100 #99 Perlombaan di Mulai
101 #99 Keylan di Rumah Sakit
102 #100 Keylan dan Raka
103 #101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104 #102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105 #103 Mengenang
106 #104 Bian Kembali Datang
107 #105 Persiapan Keylan Pulang
108 #106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109 #107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110 #108 Keylan Pulang
111 #109 Kisah Ganda 1
112 #110 Kisah Ganda 2
113 #111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114 #112 Keylan Gagal Move On
115 #113 Kencan Pertama Ganda
116 #114 Ganda, Yunda dan Kesya
117 #115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118 #116 Tragedi Makan Malam
119 #117 15 Tahun Lalu (Satu)
120 Pengumuman!
121 #118 15 Tahun Lalu (Dua)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
#Prolog
2
#1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3
#2 Si Tante Kesepian
4
#3 Tragedi Kecup Bibir
5
#4 Berondong Itu Lagi
6
#5 Berondong Itu Mulai Aneh
7
#6 Drama Berondong Telah Dimulai
8
#7 Awal Dari Drama Itu
9
#8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10
#9 Tentang Rencana Pernikahan?
11
#10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12
#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13
#12 Semobil Bersama Berondong
14
#13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15
#14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16
#15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17
#16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18
#17 Kisah Siomay dan Batagor
19
#18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20
#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21
#20 Ada Apa Dengan Bian?
22
#21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23
#22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24
#23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25
#24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26
#25 Demi Sebuah Cinta
27
#26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28
#27 Rahasia Dibalik Rahasia
29
#28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30
#29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31
#30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32
#31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33
#32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34
#33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35
#34 Sebuah Pernyataan
36
#35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37
#36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38
#37 Tragedi Malam Itu
39
#38 Tentang Sebuah Penyesalan
40
#39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41
#40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42
#41 My Berondong Husband (end S1)
43
#42 Setelah Pernikahan Mereka
44
#43 Tentang Kasus Bian
45
#44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46
#45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47
#46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48
#47 Weekend With Kesya and Kevano
49
#48 Kehamilan Kesya!
50
#49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51
#50 Karena ini Cinta
52
#51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53
#52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54
#53 Kevano Terlalu Overprotektif
55
#54 Dilema Yunda
56
#55 Yunda Masih Dilema
57
#56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58
#57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59
#58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60
#59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61
#60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62
#61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63
#62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64
#63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65
#64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66
#65 Adrian dan Yola (1)
67
#66 Adrian dan Yola (2)
68
#67 Adrian dan Yola (3)
69
#68 Adrian dan Yola (Final)
70
#69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71
#70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72
#71 Reno Mulai Khawatir (1)
73
#72 Reno Mulai Khawatir (2)
74
#73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75
#74 Lamaran Ruben
76
#75 Angga dan Cerita Cintanya
77
#76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78
#77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79
#78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80
#79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81
#80 Renata Yang Jatuh Cinta
82
#81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83
#82 Adrian Masih Mencintai Yola
84
#83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85
#84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86
#85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87
#86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88
#87 Ruben Menikah
89
#88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90
#89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91
#90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92
#91 Sekilas tentang cinta mereka
93
#92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94
#93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95
#94 Motor Baru Keylan
96
#95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97
#96 Bian dan Reno
98
#97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99
#98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100
#99 Perlombaan di Mulai
101
#99 Keylan di Rumah Sakit
102
#100 Keylan dan Raka
103
#101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104
#102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105
#103 Mengenang
106
#104 Bian Kembali Datang
107
#105 Persiapan Keylan Pulang
108
#106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109
#107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110
#108 Keylan Pulang
111
#109 Kisah Ganda 1
112
#110 Kisah Ganda 2
113
#111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114
#112 Keylan Gagal Move On
115
#113 Kencan Pertama Ganda
116
#114 Ganda, Yunda dan Kesya
117
#115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118
#116 Tragedi Makan Malam
119
#117 15 Tahun Lalu (Satu)
120
Pengumuman!
121
#118 15 Tahun Lalu (Dua)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!