#4 Berondong Itu Lagi

Suara ketukan pintu diapatement Kesya membuyarkan ketenangan, jadwal hari minggunya bersama Chika (nama kucingnya) akan terganggu. Tapi, sebelum itu ia was-was dan berpikir yang macam-macam. Ia takut jika yang berada diluar sana penagih kartu kreditnya, karena ia sudah nunggu beberapa lama.

Ia diamkan sebentar untuk tidak menjawab, matikan semua suara dan hening seketika, ia berpikir mungkin penagih itu akan berpikir bahwa rumahnya kosong. Tapi, tidak. Ketukan malah semakin kencang, mau tidak mau ia membukaan pintu. Supaya tidak menganggu penghuni lainnya.

Itu apartemen apa rusun.

Kesya mengambil tongkat baseball yang sengaja disimpannya untuk berjaga-jaga jika penagih itu memaksa, mungkin membuat penagih itu pingsan tidak akan membuatnya masuk penjaga, jika masuk pun ia akan meminta bantuan pada Bian, karena ia pacar pengacara sukses.

Krek.

Sut.

Kesya membuka pintu dan langsung saja mengangkat pemukul itu untuk mengayunkan nya pada si penagih. Tapi, ia mengurungkan nya saat ia melihat sang mengetuk.

Seorang bocah Laki Laki berdiri dengan santai sambil menyandarkan sebelah kiri tangannya pada sisi pintu. Bocah yang familiar diingatanya dan bibirnya.

"Kamu."

"Hallo, tante."

Kesya hampir saja menutup pintu rumaahnya, tapi bocah itu mencegah dengan kakinya. "Eh sebentar tante."

"Kamu mau ngapain lagi. Jangan macam-macam deh, saya bisa lapor polisi." Kesya terus mendorong pintu itu agar tertutup, tapi tenaga nya tetap saja kalah dari bocah itu.

"Jangan main lapor-lapor tante, saya mau bicara."

"Bicara apa? Cepatan, saya sibuk."

"Makanya buka."

Kesya mengendorkan dorongannya, lalu dengan perlahan membuka lebar-lebar pintu. "Apa?"

"Ini." Bocah itu mengacuhkan sebuah dompet merah dengan motif sederhana, ditambah merk mahal diujungnya. Dompet Kesya.

"Inikan dompet saya. Kamu maling ya,"

"Enggak. Itu jatuh pas tante buru-buru keluar bus, alamatnya saya dapat dari sana."

Mendengar itu, Kesya bergegas mengambilnnya, lalu memeriksa isinya. Semua kartu aman, uang sisa gajihan bulan lalu juga masih ada, tidak ada yang kurang sedikitpun. Tapi, ia tak ingat kalau ia menjatuhkan, bahkan membuka tas saja tidak. Apa bocah itu, sengaja agar bisa bertemu lagi dengannya. Mungkin itu yang ada dalam pikiranya.

"Terima kasih." Ucap Kesya datar.

"Sama-sama. Saya gak dipersilahkan masuk nih?"

"Mau ngapain?"

"Ya siapa tau, tante mau kenalan sama Berondong setampan saya, keren dan juga baik hati."

"Enggak tertarik, makasih. Lagian saya bukan tante girang yang suka Berondong. Sudah sana pergi.

Lagi-lagi Kesya hampir mendorong pintu itu, tapi si bocah terus saja mencegah. "Sebagai ucapan terima kasih saja bagaimana. Coba kalau bukan saya yang nemuin, belum tentu dompet itu balik."

"Yaudah masuk."

Dengan Kesya mempersilahkan bocah itu masuk meskipun dengan terpaksa. Setelah sampai didalam, bocah itu terlihat seperti orang norak yang tidak pernah masuk apartement, pegang-pegang seenaknya, dan melihat sekeliling.

"Nama saya Kevano, panggil saja Vano. Umur delapan belas tahun, kuliah semester satu."

"Sekalian aja moto, cita-cita dan visi misi."

"Tante lucu deh, dikira saya mau nyalon DPR."

Enggak peduli. Kesya membalikkan tubuhnya, lalu berjalan ke arah dapur hendak membuatkan minuman bocah yang bernama Kevano, belum sempat ia menawari, Kevano lebih dulu berucap.

"Air putih saja, lebih sehat."

"Air bekas cucian piring mau," ucap Kesya sambil mengambil botol air mineral dari dalam kulkasnya.

"Kalau tante mau jadi tersangka pembunuhan, gak papa sih."

Kesya selalu jengkel setiap Kevano itu berbicara, gayanya yang kepe-dean dan super menyebalkan. Tapi, entah kenapa sejak kejadian tadi malam ia tak pernah bisa melupakan sedikitpun, bahkan sempat ia bermimpi mengulangi lagi, meskipun bukan dengan Bian.

"Katanya kamu kuliah, kenapa sekarang enggak?"

"Kenapa tante gak kerja?"

"Weekend, aku juga butuh istirahat."

"Itu Tante tau kalau ini weekend." Kevano menyesap minumannya. Matanya terus mengamati apartement Kesya yang minimalis, tapi terasa nyaman. Kamar, dapur dan ruang tamu ditata dengan interior yang pas. Banyak foto dan pernak-pernik lain, sepertinya orang yang menata itu tahu banyak tentang fashion ataupun desain. "Suami tante mana?"

"Belum nikah. Lagian jangan panggil tante kenapa, Mbak atau kakak kan bisa."

"Iya kak tante."

Terserah lah. Kesya berjalan hendak duduk disofa yang sama dengan Kevano, dan entah kenapa tiba-tiba saja ia hampir terjatuh, dengan refleks Kevano melemparkan gelasnya ke lantai dan menangkap tubuh Kesya.

Berat. Kevano memegang tubuh perempuan yang terus dipanggilnya tante, sejenak keduanya saling pandang, mereka bertatapan beberapa detik penuh arti, sampai Kesya berdiri dan Kevano melepaskannya.

"Berat banget badan tante, diet. Itu lemak dibagian perut kerasa banget."

"Dasar bocah kurang ajar, malah cari kesempatan dalam kesempitan."

"Gak sempit tante, kesempatan lebar."

"Udahlah, sana kamu pulang saya mau istirahat. Lagian bodoh banget sih pakai lempar gelas segala." Ucap Kesya sambil terus mendorong tubuh Kevano menuju untuk keluar dari rumahnya.

"Ta.. Tapi tante, saya belum selesai minumnya."

"Gak ada. Gelasnya udah pecah."

Brak!

Dengan kencang Kesya menutup pintu rumahnya, lalu menguncinya. Nafasnya bergerak tak beraturan, ia masih menyandarkan tubuhnya dibelakang pintu. Perasaan apa lagi itu, ia merasa sedikit gugup setelah bertatapan dengan Kevano, sesuatu yang selama ini belum pernah ia rasakan pada lelaki manapun termasuk Bian.

Tidak. Ia hanya gugup karena hampir jatuh tadi. Lagi pula Kevano hanya bocah berondong aneh.

Terpopuler

Comments

Umi Kalimah

Umi Kalimah

suamiku juga brondong

2022-03-05

1

Ai Elis

Ai Elis

hahahaaaa....😅😅😅😅

2021-01-03

0

weny

weny

cinta pd pandangan pertama... serr serr gubrak

2020-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3 #2 Si Tante Kesepian
4 #3 Tragedi Kecup Bibir
5 #4 Berondong Itu Lagi
6 #5 Berondong Itu Mulai Aneh
7 #6 Drama Berondong Telah Dimulai
8 #7 Awal Dari Drama Itu
9 #8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10 #9 Tentang Rencana Pernikahan?
11 #10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12 #11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13 #12 Semobil Bersama Berondong
14 #13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15 #14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16 #15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17 #16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18 #17 Kisah Siomay dan Batagor
19 #18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20 #19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21 #20 Ada Apa Dengan Bian?
22 #21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23 #22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24 #23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25 #24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26 #25 Demi Sebuah Cinta
27 #26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28 #27 Rahasia Dibalik Rahasia
29 #28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30 #29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31 #30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32 #31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33 #32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34 #33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35 #34 Sebuah Pernyataan
36 #35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37 #36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38 #37 Tragedi Malam Itu
39 #38 Tentang Sebuah Penyesalan
40 #39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41 #40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42 #41 My Berondong Husband (end S1)
43 #42 Setelah Pernikahan Mereka
44 #43 Tentang Kasus Bian
45 #44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46 #45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47 #46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48 #47 Weekend With Kesya and Kevano
49 #48 Kehamilan Kesya!
50 #49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51 #50 Karena ini Cinta
52 #51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53 #52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54 #53 Kevano Terlalu Overprotektif
55 #54 Dilema Yunda
56 #55 Yunda Masih Dilema
57 #56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58 #57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59 #58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60 #59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61 #60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62 #61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63 #62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64 #63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65 #64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66 #65 Adrian dan Yola (1)
67 #66 Adrian dan Yola (2)
68 #67 Adrian dan Yola (3)
69 #68 Adrian dan Yola (Final)
70 #69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71 #70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72 #71 Reno Mulai Khawatir (1)
73 #72 Reno Mulai Khawatir (2)
74 #73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75 #74 Lamaran Ruben
76 #75 Angga dan Cerita Cintanya
77 #76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78 #77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79 #78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80 #79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81 #80 Renata Yang Jatuh Cinta
82 #81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83 #82 Adrian Masih Mencintai Yola
84 #83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85 #84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86 #85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87 #86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88 #87 Ruben Menikah
89 #88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90 #89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91 #90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92 #91 Sekilas tentang cinta mereka
93 #92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94 #93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95 #94 Motor Baru Keylan
96 #95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97 #96 Bian dan Reno
98 #97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99 #98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100 #99 Perlombaan di Mulai
101 #99 Keylan di Rumah Sakit
102 #100 Keylan dan Raka
103 #101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104 #102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105 #103 Mengenang
106 #104 Bian Kembali Datang
107 #105 Persiapan Keylan Pulang
108 #106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109 #107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110 #108 Keylan Pulang
111 #109 Kisah Ganda 1
112 #110 Kisah Ganda 2
113 #111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114 #112 Keylan Gagal Move On
115 #113 Kencan Pertama Ganda
116 #114 Ganda, Yunda dan Kesya
117 #115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118 #116 Tragedi Makan Malam
119 #117 15 Tahun Lalu (Satu)
120 Pengumuman!
121 #118 15 Tahun Lalu (Dua)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
#Prolog
2
#1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3
#2 Si Tante Kesepian
4
#3 Tragedi Kecup Bibir
5
#4 Berondong Itu Lagi
6
#5 Berondong Itu Mulai Aneh
7
#6 Drama Berondong Telah Dimulai
8
#7 Awal Dari Drama Itu
9
#8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10
#9 Tentang Rencana Pernikahan?
11
#10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12
#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13
#12 Semobil Bersama Berondong
14
#13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15
#14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16
#15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17
#16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18
#17 Kisah Siomay dan Batagor
19
#18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20
#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21
#20 Ada Apa Dengan Bian?
22
#21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23
#22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24
#23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25
#24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26
#25 Demi Sebuah Cinta
27
#26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28
#27 Rahasia Dibalik Rahasia
29
#28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30
#29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31
#30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32
#31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33
#32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34
#33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35
#34 Sebuah Pernyataan
36
#35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37
#36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38
#37 Tragedi Malam Itu
39
#38 Tentang Sebuah Penyesalan
40
#39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41
#40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42
#41 My Berondong Husband (end S1)
43
#42 Setelah Pernikahan Mereka
44
#43 Tentang Kasus Bian
45
#44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46
#45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47
#46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48
#47 Weekend With Kesya and Kevano
49
#48 Kehamilan Kesya!
50
#49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51
#50 Karena ini Cinta
52
#51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53
#52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54
#53 Kevano Terlalu Overprotektif
55
#54 Dilema Yunda
56
#55 Yunda Masih Dilema
57
#56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58
#57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59
#58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60
#59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61
#60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62
#61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63
#62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64
#63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65
#64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66
#65 Adrian dan Yola (1)
67
#66 Adrian dan Yola (2)
68
#67 Adrian dan Yola (3)
69
#68 Adrian dan Yola (Final)
70
#69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71
#70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72
#71 Reno Mulai Khawatir (1)
73
#72 Reno Mulai Khawatir (2)
74
#73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75
#74 Lamaran Ruben
76
#75 Angga dan Cerita Cintanya
77
#76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78
#77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79
#78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80
#79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81
#80 Renata Yang Jatuh Cinta
82
#81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83
#82 Adrian Masih Mencintai Yola
84
#83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85
#84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86
#85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87
#86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88
#87 Ruben Menikah
89
#88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90
#89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91
#90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92
#91 Sekilas tentang cinta mereka
93
#92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94
#93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95
#94 Motor Baru Keylan
96
#95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97
#96 Bian dan Reno
98
#97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99
#98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100
#99 Perlombaan di Mulai
101
#99 Keylan di Rumah Sakit
102
#100 Keylan dan Raka
103
#101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104
#102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105
#103 Mengenang
106
#104 Bian Kembali Datang
107
#105 Persiapan Keylan Pulang
108
#106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109
#107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110
#108 Keylan Pulang
111
#109 Kisah Ganda 1
112
#110 Kisah Ganda 2
113
#111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114
#112 Keylan Gagal Move On
115
#113 Kencan Pertama Ganda
116
#114 Ganda, Yunda dan Kesya
117
#115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118
#116 Tragedi Makan Malam
119
#117 15 Tahun Lalu (Satu)
120
Pengumuman!
121
#118 15 Tahun Lalu (Dua)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!