#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib

Kesya merentangkan kedua tayangannya ke udara, dengan perasaan bahagia. Akhirnya ia bisa bangun siang tanpa memikirkan soal pekerjaan, bahkan Chika yang tidur disampingnya sampai ikut-ikutan bangun siang, ia masih tertidur pulas.

Jam menunjukkan pukul delapan pagi, saat ia mulai menarik selimutnya dengan perlahan karena takut menganggu Chika si kucing persia yang dibelinya dengan mahal, lalu ia pun berjalan keluar kamar hendak pergi kedapur, ia juga butuh tenaga untuk bermakas-malasan hari ini.

Wajah nya masih berantakan, rambut nya masih acak-acakan, dan dia hanya menggunakan celana piyama dengan baju atasan tanpa lengan, ditambah sendal lucu berbentuk tikus. Serius itu bukan kelinci.

Tapi, belum sampai didapur, dari kejauhan ia mendengar suara ribut dari sana, spontan saja ia mulai menajamkan telinga. Sepertinya ada orang lain di rumahnya, atau maling.

Kesya mengambil pemukul baseball nya, berjalan mengendap-endap dengan perlahan. Betul saja, lampu didapurnya sudah menyala dibarengi lampu kulkas. Ia berpikir sejenak, itu maling atau tikus.

Saat pintu kulkas tertutup, seseorang muncul dari sana dengan mulut yang penuh makanan dan sebotol jus ditangannya.

"Kamu,"

"Iywa, sawya." Ucap Kevano sambil mengunyah makanan.

"Eh bocah ngapain kamu kesini, masuk rumah orang sembarangan, dan makan seenaknya lagi, lagian kamu masuk dari Mana?."

"Lewat pintu, orang gak dikunci kok. Lagian enggak sembarangan, tadi saya ketuk enggak di jawab ya saya masuk. Tapi, tante masih tidur."

"Terus, ngapain kamu kesini. Ini Weekend, aku gak kekantor."

Kevano meneruskan makannya dengan santai, seakan itu di rumahnya.

"Mau ngajak tante jogging."

"Jogging? Lari-lari itu capek. Aku mau istirahat. Sana pulang."

"Enggak bisa, tante harus jogging biar kurus."

"Aku enggak segendut itu."

"Tapi, jogging itu baik tante. Kalau dibiarkan bisa banyak lemaknya, tante mau?"

Mendengarkan ucapan Kevano, membuat Kesya tiba-tiba berpikir dan membayangkan tubuhnya penuh tumpukan lemak, dengan perut selulit, lengan bergelambir, ditambah bibi chubby yang mirip pak Ruben.

"Oke, kita Jogging. Disekitar jalan Turi saja. Kamu tunggu, aku mau Siap-siap."

Kevano mengangguk sambil mengacungkan Jempol nya.

Sembari menunggu Kesya bersiap-bersiap, Kevano menikmati makanan dan minuman yang diambilnya tadi tanpa permisi.

%%%

"Woy!"

Brught!

"Aww!"

Kevano berteriak saat Kesya memukulnya dengan botol minuman, sementara Kesya kesal karena melihat Kevano malah tertidur saat menunggunya.

"Lama banget sih, cuma mandi sama ganti baju aja." Rungut Kevano, sambil menggaruk pipinya sebagai tanda baru saja bangun tidur.

"Betulah perempuan. Ayo jadi gak?"

"Ye, dia yang ditunggu dia yang nanya."

Kesya tak peduli, lalu berjalan mengambil sepatu kets nya yang masih tersimpan dengan rapi didalam kotak yang berada diatas rak sepatu.

Saat melihat sepatu dengan warna mencolok itu Kevano, menahan tawanya dengan tangan tapi malah mengeluarkan suara.

"Itu sepatu apa warna cat, terang banget." Sambung Kevano.

"Itu warna darahmu kalau sepatu ini kena jidat."

"Dih sadis."

Kesya mengindahkan ucapan Kevano lalu mendorongnya agar cepat-cepat keluar dan bergegas jogging, semakin siang maka udara akan semakin panas.

Ia lalu mengunci pintu apartemennya, berjalan beriringan dengan Kevano, menekan pintu lift, sedikit berjalan melewati lobby dan sampai ditempat parkir.

Saat berada diparkir, Kevano mengambil motor yang membuat Kesya hanya bisa berkacak pinggang.

"Katanya jogging, ngapain bawa motor?"

"Yang jogging tante, bukan Kevano. Kalau Kevano udah sehat, berotot." Ucap Kevano sambil memperlihatkan otot semu ditangan kanannya.

"Enggak ada, kita Jogging bareng." Kesya mengambil kontak motor mIlik Kevano lalu menyimpannya didalam saku celana.

"Eh kok gitu tan,"

"Kamu gak boleh curang, kamu yang ajak aku, berarti kamu juga ikut lagi."

"Iya deh."

Kevano terpaksa menaruh motor nya kembali kedalam area parkir, lalu menyusul Kesya yang sudah berada diluar pagar.

"Terus?" Tanya Kevano memastikan apa yang harus dilakukan.

"Kita lomba lari sampai simpang jalan kecipir, yang kalah ikuti perintah yang menang. Setuju?"

"Bagaimana kalau tiga permintaan?"

"Oke, tiga permintaan jin lampu."

Keduanya bersiap ditempat yang sama, dengan jarak yang sedikit berjauhan, bertatapan layaknya rival yang sesungguhnya.

3

2

1/2

1

Kevano berlari lebih dulu dengan kecepatan maksimalnya, sementara Kesya masih berada dibelakang dengan gerakan pelan. Simpang kecipir itu ada sekitar tujuh ratus meter didepan, dengan jalanan weekend yang lengang.

Saat sudah berada hampir empat ratus meter, Kevano terus menarik dan mengatur nafasnya yang terasa mulai sesak didada, tanpa ia sadari Kesya sudah berapa disampingnya, tersenyum dengan manis sambi menjulurkan lidah. Dan meninggalkan Kevano dibelakang.

Ia berlari dengan kencang, seakan ia benar-benar ingin menang dan mendapatkan tiga permintaan itu. Mungkin jika dapat, ia menginginkan Kevano pergi dari hidupnya, Yang Kedua pergi dari hidupnya, yang ketiga pun tetap sama.

Tiga meter,

Dua meter

Satu meter.

Finis!

Kesya menyentuh tiang jalan dengan semangat. Akhir nya ia benar-benar memenangkan perlombaan itu dan tertawa puas.

"Tante curang." Ucap Kevano dengan nafas yang tak beraturan, lalu menjatuhkan diri ditrotoar.

"Gak ada curang, aku sudah menang."

"Kok bisa tante lagi secepat itu sih?"

"Bisa dong, aku pernah ikut atletik PON dulu pas kuliah. Pengaturan larimu salah, seharusnya gak seperti itu."

"Iya deh. Yaudah mau apa?"

"Eng..." Kesya menimbang permintaanya. "Gendong saya sampai keapartement."

"Apa?! Yang lain deh, tante itu berat banyak dosa."

"Hus, sembarangan. Cepat gendong saya," Kesya menarik tubuh Kevano agar berdiri, lalu ia melompat kepungggung Kevano.

Kevano merasakan tubuh Kesya yang begitu berat, rasanya bukan seperti perempuan dengan berat lima puluh kilo, tapi lebih dari itu. Tapi, ini sudah konsekuensi nya atas kekalahanya.

Terpopuler

Comments

gang jasad

gang jasad

kuyy

2022-07-23

0

gang jasad

gang jasad

kuy

2022-07-22

0

gang jasad

gang jasad

up

2022-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3 #2 Si Tante Kesepian
4 #3 Tragedi Kecup Bibir
5 #4 Berondong Itu Lagi
6 #5 Berondong Itu Mulai Aneh
7 #6 Drama Berondong Telah Dimulai
8 #7 Awal Dari Drama Itu
9 #8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10 #9 Tentang Rencana Pernikahan?
11 #10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12 #11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13 #12 Semobil Bersama Berondong
14 #13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15 #14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16 #15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17 #16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18 #17 Kisah Siomay dan Batagor
19 #18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20 #19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21 #20 Ada Apa Dengan Bian?
22 #21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23 #22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24 #23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25 #24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26 #25 Demi Sebuah Cinta
27 #26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28 #27 Rahasia Dibalik Rahasia
29 #28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30 #29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31 #30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32 #31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33 #32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34 #33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35 #34 Sebuah Pernyataan
36 #35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37 #36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38 #37 Tragedi Malam Itu
39 #38 Tentang Sebuah Penyesalan
40 #39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41 #40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42 #41 My Berondong Husband (end S1)
43 #42 Setelah Pernikahan Mereka
44 #43 Tentang Kasus Bian
45 #44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46 #45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47 #46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48 #47 Weekend With Kesya and Kevano
49 #48 Kehamilan Kesya!
50 #49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51 #50 Karena ini Cinta
52 #51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53 #52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54 #53 Kevano Terlalu Overprotektif
55 #54 Dilema Yunda
56 #55 Yunda Masih Dilema
57 #56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58 #57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59 #58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60 #59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61 #60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62 #61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63 #62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64 #63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65 #64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66 #65 Adrian dan Yola (1)
67 #66 Adrian dan Yola (2)
68 #67 Adrian dan Yola (3)
69 #68 Adrian dan Yola (Final)
70 #69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71 #70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72 #71 Reno Mulai Khawatir (1)
73 #72 Reno Mulai Khawatir (2)
74 #73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75 #74 Lamaran Ruben
76 #75 Angga dan Cerita Cintanya
77 #76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78 #77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79 #78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80 #79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81 #80 Renata Yang Jatuh Cinta
82 #81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83 #82 Adrian Masih Mencintai Yola
84 #83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85 #84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86 #85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87 #86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88 #87 Ruben Menikah
89 #88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90 #89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91 #90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92 #91 Sekilas tentang cinta mereka
93 #92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94 #93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95 #94 Motor Baru Keylan
96 #95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97 #96 Bian dan Reno
98 #97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99 #98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100 #99 Perlombaan di Mulai
101 #99 Keylan di Rumah Sakit
102 #100 Keylan dan Raka
103 #101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104 #102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105 #103 Mengenang
106 #104 Bian Kembali Datang
107 #105 Persiapan Keylan Pulang
108 #106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109 #107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110 #108 Keylan Pulang
111 #109 Kisah Ganda 1
112 #110 Kisah Ganda 2
113 #111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114 #112 Keylan Gagal Move On
115 #113 Kencan Pertama Ganda
116 #114 Ganda, Yunda dan Kesya
117 #115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118 #116 Tragedi Makan Malam
119 #117 15 Tahun Lalu (Satu)
120 Pengumuman!
121 #118 15 Tahun Lalu (Dua)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
#Prolog
2
#1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3
#2 Si Tante Kesepian
4
#3 Tragedi Kecup Bibir
5
#4 Berondong Itu Lagi
6
#5 Berondong Itu Mulai Aneh
7
#6 Drama Berondong Telah Dimulai
8
#7 Awal Dari Drama Itu
9
#8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10
#9 Tentang Rencana Pernikahan?
11
#10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12
#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13
#12 Semobil Bersama Berondong
14
#13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15
#14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16
#15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17
#16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18
#17 Kisah Siomay dan Batagor
19
#18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20
#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21
#20 Ada Apa Dengan Bian?
22
#21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23
#22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24
#23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25
#24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26
#25 Demi Sebuah Cinta
27
#26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28
#27 Rahasia Dibalik Rahasia
29
#28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30
#29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31
#30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32
#31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33
#32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34
#33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35
#34 Sebuah Pernyataan
36
#35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37
#36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38
#37 Tragedi Malam Itu
39
#38 Tentang Sebuah Penyesalan
40
#39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41
#40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42
#41 My Berondong Husband (end S1)
43
#42 Setelah Pernikahan Mereka
44
#43 Tentang Kasus Bian
45
#44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46
#45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47
#46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48
#47 Weekend With Kesya and Kevano
49
#48 Kehamilan Kesya!
50
#49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51
#50 Karena ini Cinta
52
#51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53
#52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54
#53 Kevano Terlalu Overprotektif
55
#54 Dilema Yunda
56
#55 Yunda Masih Dilema
57
#56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58
#57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59
#58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60
#59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61
#60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62
#61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63
#62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64
#63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65
#64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66
#65 Adrian dan Yola (1)
67
#66 Adrian dan Yola (2)
68
#67 Adrian dan Yola (3)
69
#68 Adrian dan Yola (Final)
70
#69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71
#70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72
#71 Reno Mulai Khawatir (1)
73
#72 Reno Mulai Khawatir (2)
74
#73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75
#74 Lamaran Ruben
76
#75 Angga dan Cerita Cintanya
77
#76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78
#77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79
#78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80
#79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81
#80 Renata Yang Jatuh Cinta
82
#81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83
#82 Adrian Masih Mencintai Yola
84
#83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85
#84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86
#85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87
#86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88
#87 Ruben Menikah
89
#88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90
#89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91
#90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92
#91 Sekilas tentang cinta mereka
93
#92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94
#93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95
#94 Motor Baru Keylan
96
#95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97
#96 Bian dan Reno
98
#97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99
#98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100
#99 Perlombaan di Mulai
101
#99 Keylan di Rumah Sakit
102
#100 Keylan dan Raka
103
#101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104
#102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105
#103 Mengenang
106
#104 Bian Kembali Datang
107
#105 Persiapan Keylan Pulang
108
#106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109
#107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110
#108 Keylan Pulang
111
#109 Kisah Ganda 1
112
#110 Kisah Ganda 2
113
#111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114
#112 Keylan Gagal Move On
115
#113 Kencan Pertama Ganda
116
#114 Ganda, Yunda dan Kesya
117
#115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118
#116 Tragedi Makan Malam
119
#117 15 Tahun Lalu (Satu)
120
Pengumuman!
121
#118 15 Tahun Lalu (Dua)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!