#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan

Dak!

Duk!

"Aduh!"

Kesya menendang kaleng bekas minuman soda, dan sepertinya kaleng itu mengenai seseorang. Kesya berjalan mencari sumber suara.

Seorang lelaki tengah duduk sambil memegang keningnya, rasanya tidak sakit hanya sedikit nyeri dan kaget.

"Maaf-maaf saya gak sengaja." Ucap Kesya sambil berusaha menegang tubuh lelaki itu.

"Kalau lempar kaleng lihat-lihat dong... mbak." Lelaki itu mengucapkan kata dengan sedikit tergagap, saat melihat Kesya. "Kamu,"

"Pak Bian, maaf."Kesya mengangguk malu-malu.

Dia Bian, pengacara yang disewa Putra Group untuk menyelesaikan masalah yang dibuat Kesya, tentang pengilklanan ilegal.

"Kamu kenapa sih?"

"Saya stres pak. Saya takut." Ucap Kesya sambil menahan tangis buayanya.

"Takut kenapa? Sidang kita sebentar lagi."

"Gimana kalau saya masuk penjara?"

"Berarti kamu gak mempercayai saya. Saya pengacara kamu. Sudah ayo masuk." Bian menarik tangan Kesya berjalan menjauh dari bangku itu. Masuk kedalam ruangan sidang yang sebentar lagi akan dimulai.

Hari itu pertemuan pertama mereka, Bian sebagai seorang Pengacara yang profesional membantu menenangkan masalah Kesya dan mengembalikan kepercayaan orang-orang terhadap Putra Group.

Kesya pikir setelah masalah itu, Ia tak akan bertemu Bian lagi. Tapi, Bian menyimpan perasaan lain pada Kesya, dan dengan senang hati Kesya menerima perasaan itu.

Resmi berpacaran.

Kejadian itu sudah berlangsung dua tahun lalu, sekarang Bian menatap Kesya yang tengah mencoba baju pengantinnya. Warna putih cerah, begitu cantik dipakai Kesya.

Kesya benar-benar cantik, wajahnya mulus, tubuhnya menggemaskan, ditambah bibir yang mungil pas untuk dikecup. Bian mengusap wajahnya, pikiran kotornya menjelma lagi dikepalanya.

"Gimana, cantik gak?" Tanya Kesya memamerkan gaun yang ia kenakan.

"Cantik banget. Pas buat kamu. Aku sampai terpesona."

"Apaan sih, gombal aja. Sana kamu coba bajunya."

Bian meringis, sambil berjalan dan hilang tertutup pintu ganti. Didalam ia mencoba pakainya, jas putih dengan setelah celana putih, dipadu dasi hitam yang terlihat cocok padanya.

Setelah itu Bian keluar dan memperlihtakan pakaian yang ia kenakan pada Kesya.

"Pangeran itu ternyata gak perlu pakai kuda, kan?" Ucap Bian sambil menyinggung senyum sombong.

"Dih, Pangeran kodok maksudnya." Kesya tertawa, lalu berdiri sejajar dengan Bian.

"Kan kamu yang buat kodok ini berubah jadi pangeran lagi."

"Gombal."

Bian menggeleng pelan. Ia tak pernah suka jika disebut gombal, karena mengatakan sesuatu tentang cinta.

"Ini serius lho." Ucap Bian sambil mencubit pelan pipi Kesya.

"Jangan ih, mbaknya nanti iri." Kesya melirik mbak-mbak yang berada dipojok ruangan.

Bian menghentikan godaannya pada Kesya itu, saat melihat mbak yang mengatur baru itu malu-malu, tapi pengen.

Tinggal sebentar lagi mereka akan menikah, mereka sudah mempersiapkan semuanya, baik gedung dan juga WO.

%%%

"Kamu belum ambil cuti?" Tanya Bian pada Kesya.

Mereka telah selesai mencoba baju pengantin, menikmati makan siang bersama, karena hati itu Kesya sengaja izin pada Pak Bos karena ada urusan. Pak bos yang tak peduli urusan karyawannya, mengizinkan tapi memotong gajih.

"Belum lah, pernikahan kita masih dua bulan lagi. Kamu juga belum ambil cuti."

"Aku masih sibuk, sayang. Ada client penting yang minta bantuan aku."

"Emm."

Kesya tak menjawab ucapan Bian, hanya mendehem pelan. Ia tahu pasti ucapan itu yang akan dikatakan oleh Bian. Bian terlalu sibuk dengan kerjaannya meskipun hari pernikahan mereka semakin dekat.

Tapi, bagi Bian ia tak bisa meninggalkan pekerjaanya begitu saja, karena ada pekerjaan penting yang menunggunya. Apalagi akhir-akhir ini ada client yang rela membayar nya besar untuk memenangkan masalahnya.

Bian pikir, uang itu bisa dijadikan tambahan untuk pernikahan, meskipun uang mama dan calon mertuanya lebih dari cukup.

Saat Kesya dan Bian tengah menikmati makan siang, Kevano yang berada di kantor sibuk mondar-mandi tak jelas diruangan HRD. Yunda dan Ganda yang melihat hal itu, berjalan mendekati Kevano.

"Lu ngapain, Kev?" Tanya Ganda sambil mencolek lengan Kevano.

"Kesya kemana? Kok dari tadi gak kelihatan."

"Oh, Kesya lagi sama Bian pilih baju pengantin." Belum sempat melanjutkan omongannya, Yunda menginjak kaki Ganda yang membuatnya berteriak. "Aw! Kampret nih cewek. Sakit kaki gue."

"Gak usah dengerin omongan si Gendis." Yunda berusaha menutupi omongan Ganda.

"Di Boutique mana, Ndis?"

"Amanda Boutique."

"Oke, thanks." Ucap Kevano sambil berlalu pergi dari hadapan Yunda dan Ganda.

Kevano berjalan terburu menuju keluar kantor, lalu masuk kedalam mobil. Entah kenapa ia kepikiran soal Kesya, ia seperti tak ikhlas jika Kesya menikah dengan Bian.

Tapi, sesaat setelah sampai didalam mobil, ia mengurungkan diri untuk menyalakan mesin. Otaknya berpikir keras, dan hatinya berbicara panjang lebar.

Emang lu siapanya Kesya? Kalau udah sampai disana, lu mau ngapain? Pilihin baju kedua? Bego.

Kevano kembali membuka pintu mobil, berjalan keluar dan hendak masuk kedalam kantor, tapi ia urungkan, Karena ia melihat makanan disamping area kantor.

Ia berjalan mendekati seorang perempuan tua penjual gado-gado.

"Bu, gado-gadonya satu ya." Pesan Kevano, pada penjual itu.

"Lomboknya berapa mas?"

"Tujuh."

Penjual itu mengangguk. Kevano berjalan menuju bangku yang disediakan. Mungkin makan-makanan pedas bisa menghilangkan rasa cemburunya pada Kesya dan Bian. Karena Kesya juga pernah bilang, untuk mengembalikan mood harus makan.

Terpopuler

Comments

Ai Elis

Ai Elis

lanjut...makin seru nih.

2021-01-04

0

alfa

alfa

sampe rumah mencret

2020-08-28

0

oppa seo joon

oppa seo joon

wkwkkk....

2020-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3 #2 Si Tante Kesepian
4 #3 Tragedi Kecup Bibir
5 #4 Berondong Itu Lagi
6 #5 Berondong Itu Mulai Aneh
7 #6 Drama Berondong Telah Dimulai
8 #7 Awal Dari Drama Itu
9 #8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10 #9 Tentang Rencana Pernikahan?
11 #10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12 #11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13 #12 Semobil Bersama Berondong
14 #13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15 #14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16 #15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17 #16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18 #17 Kisah Siomay dan Batagor
19 #18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20 #19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21 #20 Ada Apa Dengan Bian?
22 #21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23 #22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24 #23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25 #24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26 #25 Demi Sebuah Cinta
27 #26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28 #27 Rahasia Dibalik Rahasia
29 #28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30 #29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31 #30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32 #31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33 #32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34 #33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35 #34 Sebuah Pernyataan
36 #35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37 #36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38 #37 Tragedi Malam Itu
39 #38 Tentang Sebuah Penyesalan
40 #39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41 #40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42 #41 My Berondong Husband (end S1)
43 #42 Setelah Pernikahan Mereka
44 #43 Tentang Kasus Bian
45 #44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46 #45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47 #46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48 #47 Weekend With Kesya and Kevano
49 #48 Kehamilan Kesya!
50 #49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51 #50 Karena ini Cinta
52 #51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53 #52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54 #53 Kevano Terlalu Overprotektif
55 #54 Dilema Yunda
56 #55 Yunda Masih Dilema
57 #56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58 #57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59 #58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60 #59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61 #60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62 #61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63 #62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64 #63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65 #64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66 #65 Adrian dan Yola (1)
67 #66 Adrian dan Yola (2)
68 #67 Adrian dan Yola (3)
69 #68 Adrian dan Yola (Final)
70 #69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71 #70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72 #71 Reno Mulai Khawatir (1)
73 #72 Reno Mulai Khawatir (2)
74 #73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75 #74 Lamaran Ruben
76 #75 Angga dan Cerita Cintanya
77 #76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78 #77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79 #78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80 #79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81 #80 Renata Yang Jatuh Cinta
82 #81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83 #82 Adrian Masih Mencintai Yola
84 #83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85 #84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86 #85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87 #86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88 #87 Ruben Menikah
89 #88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90 #89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91 #90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92 #91 Sekilas tentang cinta mereka
93 #92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94 #93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95 #94 Motor Baru Keylan
96 #95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97 #96 Bian dan Reno
98 #97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99 #98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100 #99 Perlombaan di Mulai
101 #99 Keylan di Rumah Sakit
102 #100 Keylan dan Raka
103 #101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104 #102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105 #103 Mengenang
106 #104 Bian Kembali Datang
107 #105 Persiapan Keylan Pulang
108 #106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109 #107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110 #108 Keylan Pulang
111 #109 Kisah Ganda 1
112 #110 Kisah Ganda 2
113 #111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114 #112 Keylan Gagal Move On
115 #113 Kencan Pertama Ganda
116 #114 Ganda, Yunda dan Kesya
117 #115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118 #116 Tragedi Makan Malam
119 #117 15 Tahun Lalu (Satu)
120 Pengumuman!
121 #118 15 Tahun Lalu (Dua)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
#Prolog
2
#1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3
#2 Si Tante Kesepian
4
#3 Tragedi Kecup Bibir
5
#4 Berondong Itu Lagi
6
#5 Berondong Itu Mulai Aneh
7
#6 Drama Berondong Telah Dimulai
8
#7 Awal Dari Drama Itu
9
#8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10
#9 Tentang Rencana Pernikahan?
11
#10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12
#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13
#12 Semobil Bersama Berondong
14
#13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15
#14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16
#15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17
#16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18
#17 Kisah Siomay dan Batagor
19
#18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20
#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21
#20 Ada Apa Dengan Bian?
22
#21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23
#22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24
#23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25
#24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26
#25 Demi Sebuah Cinta
27
#26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28
#27 Rahasia Dibalik Rahasia
29
#28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30
#29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31
#30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32
#31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33
#32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34
#33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35
#34 Sebuah Pernyataan
36
#35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37
#36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38
#37 Tragedi Malam Itu
39
#38 Tentang Sebuah Penyesalan
40
#39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41
#40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42
#41 My Berondong Husband (end S1)
43
#42 Setelah Pernikahan Mereka
44
#43 Tentang Kasus Bian
45
#44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46
#45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47
#46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48
#47 Weekend With Kesya and Kevano
49
#48 Kehamilan Kesya!
50
#49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51
#50 Karena ini Cinta
52
#51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53
#52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54
#53 Kevano Terlalu Overprotektif
55
#54 Dilema Yunda
56
#55 Yunda Masih Dilema
57
#56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58
#57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59
#58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60
#59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61
#60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62
#61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63
#62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64
#63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65
#64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66
#65 Adrian dan Yola (1)
67
#66 Adrian dan Yola (2)
68
#67 Adrian dan Yola (3)
69
#68 Adrian dan Yola (Final)
70
#69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71
#70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72
#71 Reno Mulai Khawatir (1)
73
#72 Reno Mulai Khawatir (2)
74
#73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75
#74 Lamaran Ruben
76
#75 Angga dan Cerita Cintanya
77
#76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78
#77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79
#78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80
#79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81
#80 Renata Yang Jatuh Cinta
82
#81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83
#82 Adrian Masih Mencintai Yola
84
#83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85
#84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86
#85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87
#86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88
#87 Ruben Menikah
89
#88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90
#89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91
#90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92
#91 Sekilas tentang cinta mereka
93
#92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94
#93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95
#94 Motor Baru Keylan
96
#95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97
#96 Bian dan Reno
98
#97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99
#98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100
#99 Perlombaan di Mulai
101
#99 Keylan di Rumah Sakit
102
#100 Keylan dan Raka
103
#101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104
#102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105
#103 Mengenang
106
#104 Bian Kembali Datang
107
#105 Persiapan Keylan Pulang
108
#106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109
#107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110
#108 Keylan Pulang
111
#109 Kisah Ganda 1
112
#110 Kisah Ganda 2
113
#111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114
#112 Keylan Gagal Move On
115
#113 Kencan Pertama Ganda
116
#114 Ganda, Yunda dan Kesya
117
#115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118
#116 Tragedi Makan Malam
119
#117 15 Tahun Lalu (Satu)
120
Pengumuman!
121
#118 15 Tahun Lalu (Dua)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!