#2 Si Tante Kesepian

Kesya merentangkan kedua tangannya ke udara sambil menguap tanda lelah yang sengaja ditahan. Deadline yang tak rasional harus ia kerjakan dalam waktu singkat, dan sampai pukul sebelas malam ia belum meninggalkan kantor, padahal lampu-lampu sudah mati, ia hanya sempat berpesan pada Mang Didin si satpam untuk tidak mematikan lampu ruangan kerja dan lorong.

Beberapa gelas bekas Americano Coffe berhambur diatas meja kerjanya, untuk menemaninya kerja lembur. Sendirian. Padahal Ia sudah meminta Yuyun dan Ganda untuk membantunya, setidaknya sampai pukul delapan, tapi dua makhluk bertualang rawan itu malah berlagak sibuk dengan diri mereka sendiri.

Otot-otot tangan, kaki dan punggungnya terus berkontraksi, sarafnya ikut membeku karena AC yang terpasang pada angka delapan belas, dingin sekali malam ini di Ibukota, mungkin esok akan kabut. Kesya menarik blezernya dari laci yang masih terlipat rapi, lalu membungkusnya lagi dengan jaket mantel yang berada dipunggung kursi kerjanya.

"Gila!"

Prang!

Duk!

Ia berteriak, dan tak sengaja tangannya menyenggol botol minuman beling yang langsung jatuh kelantai dengan jarak tujuh puluh centimeter, untung saja tidak pecah. Jika terjadi, Mang Didin akan datang dengan wajah seriusnya dan menganggap itu pencurian.

Jarum jam terus bergerak, hampir menyentuh angka dua belas malam. Kesya men-shutdown laptopnya, menutupnya, lalu memasukannya kedalam tas kerja, ia akan menyambungnya nanti diapatement.

Sesaat ia mendengus perlahan, karena teringat bahwa semalam itu tidak akan ada bus yang menjemputnya, mungkin hanya taksi itupun jarang.

Dilangkahkan nya kaki keluar ruang kerja, menyusuri lorong kantor, setelah sebelumnya mematikan lampu. Sesampainya diluar, Mang Didin menyapa dengan ramah.

"Bu Kesya pulang sendiri?"

"Iya mang, sama siapa lagi. Mana malam begini pasti gak ada Bus."

"Tapi masih ada taksi, Bu."

"Iya mang. Yaudah saya pulang dulu, selamat malam."

Si Mamang mengangguk, Kesya berjalan keluar pagar mendekat kearah jalan raya, meskipun ia tidak yakin, akan ada taksi lewat.

Sesekali dibukanya ponsel yang sempat ia masukan dalam kantong blezer, ia mengulas senyum tipis, bukan bahagia tapi sesuatu yang tengah ia simpan yang membuatnya selalu bertanya dalam hati. "Apa ia benar sayang padaku?."

Saat ia berpikir begitu, taksi berhenti didepanya, mengklakson dengan nyaring dan membuat sedikit kaget.

Didalam taksi ia masih sempatnya berpikir, saat tubuhnya lelah pikirannya terus melayang. Ia mengingat teguran orangnya dulu untuk kuliah desain dan yang akhirnya mendapat pekerjaan sebagai seorang ahli desain di sebuah kantor yang lebih dar lima tahun ini.

Tahun kedua ia bekerja, ia mendapatkan proyek pembuatan iklan yang ternyata ilegal. Ia hampir terjerat masalah, jika tidak dibantu seorang Pengacara muda yang baik hati. Sejak hari itu mereka lebih dekat dari seorang teman.

Ponselnya berbunyi, sebuah chat online dengan ID yang lagi-lagi membuatnya tersenyum, kali ini senyumannya benar-benar manis, pesan yang ditunggunya sejak sore tadi.

"Kita kemana, Bu?" Tanya sang supir membuyarkan lamunan Kesya.

"Kejalan Turi, Apartement Griya Manis, Pak." jawab Kesya, lalu kembali mengarahkan pandangannya menatap ponsel, padahal ia belum membalas chat itu.

"Malam-malam begini kok baru pulang, Bu?"

"Lembur, Pak. Biasalah Bos ngedealinenya minta diburu."

"Kasihan si Ibu. Hati-hati lho malam seperti ini rawan kejahatan, apalagi Ibu perempuan."

"Saya sudah biasa, Pak. Bismillah saja, minta perlindungan yang diatas."

Sang supir mengangguk-angguk, tanda paham.

"Ibu sudah menikah?" Tanya supir lagi, sambil melirik Kesya dari balik kaca yang terpasang diatas kemudi.

"Belum, Pak. Masih pengen sendiri."

"Coba kalau ibu menikah, pasti gak lembur seperti ini."

Menikah?

Tiba-tiba kata itu mengudara dipikirkannya, padahal sudah sejak umurnya dua puluh lima tahun. Sang mamah bahkan berulang kali juga memaksanya menikah, meninggalkan pekerjaanya sebagai perempuan karier, tapi ia tak pernah mau.

Jika ingin menikahpun dengan siapa? Ia itu tak pernah serius saat membahas soal pernikahan, selalu mengalihkan pembicaraan kearah lain.

Pernah satu kali, sang mamah mengenalkannya pada seorang lelaki, malah lelaki itu dibuat malu oleh Kesya, sejak saat itu mamah tak pernah mau mengurusi kapan ia akan menikah lagi.

"Sampai, Bu."

"Terima kasih, Pak." Kesya membayar sesuatu yang tertera diargo, keluar dari taksi dan berjalan masuk kedalam apartement.

%%%

Baru saja ia membaringkan tubuhnya, setelah mandi dan membersihkan diri, ponselnya berbunyi, sebuah panggilan masuk.

"Hallo sayang, sudah pulang? Maaf aku gak bisa jemput ya." Ujar suara berat dari ujung telephone sana. Suara dari seseorang yang sudah dikenalnya cukup lama, yang selalu menemani dirinya, meskipun ia tak pernah apa yang ada di pikiran lelaki itu.

Kesya menghembuskan nafas sambil terdiam sesaat, ia berniat tak bersuara dan akan memutuskan percakapan itu. Tapi lelaki dengan suara berat itu berucap lagi. "Sayang, kok diam. Kamu marah, ya?"

"Enggak papa kok, tadi aku pakai taksi. Aku tau kamu juga sibuk, Ya sudah aku mau tidur, kamu juga. Besok aku kerja lagi."

"Besok kita dinner ya, ditempat biasa."

"Iya."

Tut.

Kesya memutuskan sambungan itu, lalu melempar ponselnya kesisi ranjang, sambil ia menggeser tubuhnya menemui bantal. Uratnya mengejang, beberapa keram sampai ia malas menggerakan badan sintalnya. Ia ingin tidur dengan tenang malam ini, ia akan tertidur hanya enam jam itupun jika ia benar- benar bisa nyenyak.

Ia tak berniat mengulang pekerjaannya kembali, mungkin besok bisa dikejar._

Terpopuler

Comments

LALALALA : AUTHOR BL

LALALALA : AUTHOR BL

Jadi kangen doi 😥 Saking jarangnya hubungin sekali dateng chatnya sumringah banget

2019-12-07

3

Hernizar Erni

Hernizar Erni

bukan sesuatu argo thor...sesusai argo yg benar......semangat thor

2019-12-03

2

Chartiana Aldizer Chailon

Chartiana Aldizer Chailon

Sayang, paragraf nya panjang amat kaya kreta api 🤭🤭🤭 , boleh engg naek

2019-08-12

2

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3 #2 Si Tante Kesepian
4 #3 Tragedi Kecup Bibir
5 #4 Berondong Itu Lagi
6 #5 Berondong Itu Mulai Aneh
7 #6 Drama Berondong Telah Dimulai
8 #7 Awal Dari Drama Itu
9 #8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10 #9 Tentang Rencana Pernikahan?
11 #10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12 #11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13 #12 Semobil Bersama Berondong
14 #13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15 #14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16 #15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17 #16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18 #17 Kisah Siomay dan Batagor
19 #18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20 #19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21 #20 Ada Apa Dengan Bian?
22 #21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23 #22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24 #23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25 #24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26 #25 Demi Sebuah Cinta
27 #26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28 #27 Rahasia Dibalik Rahasia
29 #28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30 #29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31 #30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32 #31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33 #32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34 #33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35 #34 Sebuah Pernyataan
36 #35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37 #36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38 #37 Tragedi Malam Itu
39 #38 Tentang Sebuah Penyesalan
40 #39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41 #40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42 #41 My Berondong Husband (end S1)
43 #42 Setelah Pernikahan Mereka
44 #43 Tentang Kasus Bian
45 #44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46 #45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47 #46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48 #47 Weekend With Kesya and Kevano
49 #48 Kehamilan Kesya!
50 #49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51 #50 Karena ini Cinta
52 #51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53 #52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54 #53 Kevano Terlalu Overprotektif
55 #54 Dilema Yunda
56 #55 Yunda Masih Dilema
57 #56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58 #57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59 #58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60 #59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61 #60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62 #61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63 #62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64 #63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65 #64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66 #65 Adrian dan Yola (1)
67 #66 Adrian dan Yola (2)
68 #67 Adrian dan Yola (3)
69 #68 Adrian dan Yola (Final)
70 #69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71 #70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72 #71 Reno Mulai Khawatir (1)
73 #72 Reno Mulai Khawatir (2)
74 #73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75 #74 Lamaran Ruben
76 #75 Angga dan Cerita Cintanya
77 #76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78 #77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79 #78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80 #79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81 #80 Renata Yang Jatuh Cinta
82 #81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83 #82 Adrian Masih Mencintai Yola
84 #83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85 #84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86 #85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87 #86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88 #87 Ruben Menikah
89 #88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90 #89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91 #90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92 #91 Sekilas tentang cinta mereka
93 #92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94 #93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95 #94 Motor Baru Keylan
96 #95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97 #96 Bian dan Reno
98 #97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99 #98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100 #99 Perlombaan di Mulai
101 #99 Keylan di Rumah Sakit
102 #100 Keylan dan Raka
103 #101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104 #102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105 #103 Mengenang
106 #104 Bian Kembali Datang
107 #105 Persiapan Keylan Pulang
108 #106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109 #107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110 #108 Keylan Pulang
111 #109 Kisah Ganda 1
112 #110 Kisah Ganda 2
113 #111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114 #112 Keylan Gagal Move On
115 #113 Kencan Pertama Ganda
116 #114 Ganda, Yunda dan Kesya
117 #115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118 #116 Tragedi Makan Malam
119 #117 15 Tahun Lalu (Satu)
120 Pengumuman!
121 #118 15 Tahun Lalu (Dua)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
#Prolog
2
#1 Tante dan Desain Minuman Gelas
3
#2 Si Tante Kesepian
4
#3 Tragedi Kecup Bibir
5
#4 Berondong Itu Lagi
6
#5 Berondong Itu Mulai Aneh
7
#6 Drama Berondong Telah Dimulai
8
#7 Awal Dari Drama Itu
9
#8 Teguran Dari Pak Bos Ruben
10
#9 Tentang Rencana Pernikahan?
11
#10 Sehari Tanpa Berondong Itu
12
#11 Not Happy Weekend dan Tiga Permintaan Lampu Ajaib
13
#12 Semobil Bersama Berondong
14
#13 Ada Bos yang Lebih Galak Dari Bos Ruben
15
#14 Kevano, Kesya dan Lelaki yang Keluar dari Rumah Renata
16
#15 Menunggu Persetujuan Dari Pemilik AldeBaran Group
17
#16 Tentang Patah Hati Seorang Kevano?
18
#17 Kisah Siomay dan Batagor
19
#18 Kevano dan Kisah Bandelnya
20
#19 Sepenggal Cerita Tentang Arti Pertemuan
21
#20 Ada Apa Dengan Bian?
22
#21 Ada Sebuah Rencana Jahat.
23
#22 Dosen Baru Membuat Kevano Terkejut!
24
#23 Ada Cemburu dan Rasa Tak Terima
25
#24 Sebuah Alasan Untuk Rasa Cemburu
26
#25 Demi Sebuah Cinta
27
#26 Kesya dan Sebuah Dilema.
28
#27 Rahasia Dibalik Rahasia
29
#28 Jangan Menganggu Hubungan Kami!
30
#29 Ada Sebuah Masalah Karena Sesuatu Hal
31
#30 Happy Weekend Trio Kalong (1)
32
#31 Happy Weekend Trio Kalong (2)
33
#32 Happy Weekend Trio Kalong (end)
34
#33 Kesya dan Kegelisahan Renata
35
#34 Sebuah Pernyataan
36
#35 Satu Bulan Menjelang Pernikahan
37
#36 Kevano Belum Jera, Kesya Ambil Cuti Menikah, Sementara Bian Dengan Sidangnya
38
#37 Tragedi Malam Itu
39
#38 Tentang Sebuah Penyesalan
40
#39 Dua Minggu Setelah Tragedi Itu
41
#40 Bian Tertangkap, Kevano Meminta Restu
42
#41 My Berondong Husband (end S1)
43
#42 Setelah Pernikahan Mereka
44
#43 Tentang Kasus Bian
45
#44 Tentang Kehamilan Kesya dan Perempuan di Pinggir Jalan
46
#45 Bian, Adrian, dan Laki-laki Bernama Angga
47
#46 Untuk Pertama Kalinya Setelah Pernikahan Selama Empat Bulan
48
#47 Weekend With Kesya and Kevano
49
#48 Kehamilan Kesya!
50
#49 Ketika Keraguan Mengalahkan Segalanya
51
#50 Karena ini Cinta
52
#51 Cerita Tentang Cinta dan Cinta Lagi
53
#52 Setidaknya Itulah Yang Terjadi
54
#53 Kevano Terlalu Overprotektif
55
#54 Dilema Yunda
56
#55 Yunda Masih Dilema
57
#56 Kesya, Kevano, Kevin dan Stefani
58
#57 Bian dengan Masalahnya, Serta Kevano yang Bingung
59
#58 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (1)
60
#59 Ruben Jatuh Cinta 1 (Americano Coffe)
61
#60 Ruben Jatuh Cinta 2 (Kencan Pertamanya)
62
#61 Ruben Jatuh Cinta 3 (Shiha dan Sang Mama)
63
#62 Ruben Jatuh Cinta 4 (Kegalauan yang Hakiki)
64
#63 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (1)
65
#64 Masa Lalu Bian Tentang Gadis Di Perusahaan Laki-laki itu (2)
66
#65 Adrian dan Yola (1)
67
#66 Adrian dan Yola (2)
68
#67 Adrian dan Yola (3)
69
#68 Adrian dan Yola (Final)
70
#69 Nyonya Mira dan Pekerjaannya (2)
71
#70 Enam Bulan Kehamilan Kesya
72
#71 Reno Mulai Khawatir (1)
73
#72 Reno Mulai Khawatir (2)
74
#73 Tujuh Bulan Kehamilan Kesya
75
#74 Lamaran Ruben
76
#75 Angga dan Cerita Cintanya
77
#76 Bian Mengetahui Titik Terang (1)
78
#77 Kisah Cinta Kevin dan Stefani
79
#78 Yunda Mengetahui Tentang Dokter Abrar
80
#79 Bian Mengetahui Titik Terang (2)
81
#80 Renata Yang Jatuh Cinta
82
#81 Kesya Menjenguk Bian di Penjara
83
#82 Adrian Masih Mencintai Yola
84
#83 Dokter Abrar Yang Overprtektif
85
#84 Perempuan Lain Untuk Adrian
86
#85 Kehamilan Kesya Memasuki Bulan Delapan dan Ia pun Cuti
87
#86 Masalah Ganda Tentang Keluarganya
88
#87 Ruben Menikah
89
#88 Reno Meminta Maaf Pada Bian
90
#89 Laki-Laki Itu Tak Terima
91
#90 Kesya Melahirkan Semua Bahagia
92
#91 Sekilas tentang cinta mereka
93
#92 Tujuh Belas Tahun Kemudian
94
#93 Bian dan Keluarga Kecil Kevano
95
#94 Motor Baru Keylan
96
#95 Trio Kalong Reuni dan Tentang Keylan
97
#96 Bian dan Reno
98
#97 Tentang Gadis Bernama Aresti
99
#98 Keylan dan Laki-laki yang menyukai Aresti
100
#99 Perlombaan di Mulai
101
#99 Keylan di Rumah Sakit
102
#100 Keylan dan Raka
103
#101 Adrian dan Putri Kecilnya I
104
#102 Adrian dan Putri Kecilnya 2
105
#103 Mengenang
106
#104 Bian Kembali Datang
107
#105 Persiapan Keylan Pulang
108
#106 Laras dan Masa Lalunya Tentang Bian
109
#107 Malam Terakhir di Rumah Sakit
110
#108 Keylan Pulang
111
#109 Kisah Ganda 1
112
#110 Kisah Ganda 2
113
#111 Keylan Masuk Sekolah Lagi
114
#112 Keylan Gagal Move On
115
#113 Kencan Pertama Ganda
116
#114 Ganda, Yunda dan Kesya
117
#115 Masalah Yunda dan Lamaran Ganda
118
#116 Tragedi Makan Malam
119
#117 15 Tahun Lalu (Satu)
120
Pengumuman!
121
#118 15 Tahun Lalu (Dua)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!