Latih Tanding (2)

Bintani. Praja yang dikenal memiliki kasta tinggi. Sedangkan Mujiworo, semua orang sudah tahu kesohoran praja satu itu lantaran latar belakang ayah adalah pemuka sebuah sekte ternama. Mereka bertemu di ambang tangga area, saling menatap selama berbenah seragam pelindung, kemudian memasuki arena tarung. Aba-aba wasit dibuka, duel pun dimulai, keduanya seketika berburu kemenangan. Satu peraturan yang sama, menjatuhkan lawan sampai keluar garis merah yang ditentukan.

Brukkk!!!

Mujiworo terbanting hanya dalam beberapa jurus, bukan hanya keluar batas garis merah, tetapi hampir membentur kisi-kisi pagar besi. Tepuk tangan mengiringi kemenangan Bintani. Selebihnya, kebanyakan penonton kecewa karena duel tidak berlangsung lama.

”65 poin untuk Bintani dan 35 poin untuk Mujiworo!!!” seru Ketua Ranjo menyebutkan skor dari kedua praja itu.

Mujiworo membanting jirah pelindung, kesal akibat kekalahannya dalam kesempatan itu menunjukkan kemampuan pada semua orang. Sebaliknya, Bintani melempar senyum bangga ke berbagai penjuru penonton, namun sayang, banyak yang membalas dengan seruan serentak.

”Huuuh ...!!!” pertanda kurang senang menanggapi aksinya yang dipandang berlebihan.

"Jadi dia orangnya. Bintani selalu unggul," pikir Tamma. Menyaksikan dari posisinya.

”Giliran ke-tiga. Cabang pedang."

"Kali ini akan terpilih silang antara satu murid tingkat Praja Bumi dan dua Praja Muda!” seru Ketua Ranjo.

Semua praja berdebar-debar. Apalagi mendengar cabang duel kali ini tidak seperti biasanya, yaitu satu Praja Bumi melawan dua Praja Muda.

”Satu murid Praja Bumi yang terpilih adalah ...,” beberapa saat Ketua Ranjo mengacak ratusan lontar dalam gentong besar. Lalu diucapkan lantang satu nama paling terkenal.

”Bintani!"

"Bintani lagi? Dia terpilih dua kali?" begitu bisik-bisik orang-orang, redam dalam sorak dan tepuk tangan panjang dari penonton mengelu-elukan seorang praja terbaik dari tingkat Praja Bumi. Kalangan guru dan pelatih pun melempar senyum bangga padanya. Ketua Ranjo tidak ketinggalan melambai padanya sebagai dukungan.

”Raphali akan menghadapi dua Praja Muda, yaitu ...,” kalimat Ketua Ranjo berlanjut. Acakan lontar dalam gentong yang berbeda. Untuk sesaat, suasana hening memaku semua murid praja menunggu satu nama yang diundi.

”Raphali dan Tamma!” lanjut Ketua Ranjo disambut semua murid terperangah ke arah dua murid berdampingan di tribun bawah.

Tamma terkesiap setelah mendengar namanya dipanggil, tidak begitu berbeda dengan ekspresi Raphali yang berada tidak jauh dari posisinya. Ia sejak tadi mematung dan terdiam, sesekali melihat ke arah Tamma tanpa kata apapun. Dan Tamma juga membalas tatapan bisu.

Rasa penuh tidak yakin, dua murid itu keluar tribun dan menuju anjungan. Perlahan namun pasti, serentak tepuk tangan mengiringi langkah mereka menuju area paling mendebarkan.

Mendekati anjungan, pelatih memberikan jirah pelindung yang sama di tambah helm besi serta sepasang pedang seng untuk masing-masing dari murid itu. Lalu mereka memasuki pintu pagar besi, dan Bintani sudah siap berada di sana lebih dulu.

Tamma membalas tatapan praja senior itu, sesekali berpindah pada Raphali acuh tak acuh padanya.

”Duel dimulai!” seru Ketua Ranjo memberi aba-aba.

Sejenak saling memberi salam hormat dari ketiga murid itu mengawali duel.

Raphali mengambil posisi berseberangan dari Tamma. Selanjutnya masih dalam kuda-kuda, Bintani berada di antara Tamma dan Raphali. Serangan pertama dari pedang Raphali mampu dielakkan Bintani dengan mudah. Lebih dari itu, secepat bagaimanapun Raphali melancarkan jurus-jurus andalannya, namun Bintani maish cukup terllau tangguh untuk ditaklukkan. Sementara dua murid berbeda tingkat itu beradu jurus, Tamma terabaikan. Ia hanya memasang kuda-kuda tanpa penyerangan sedikitpun. Ada kikuk dirasakannya, harus mengambil serangan dari arah mana, tampaknya area duel itu telah dikuasai dua orang saja.

Tang!

Pedang seng Raphali terlempar dan nyaris melayang ke arah Tamma, tercengang ia ke arah pasangan duelnya melawan Bintani, praja itu tersudut sampai mendekati garis merah.

”Serang dia, jangan diam saja!” teriak Raphali dari posisi genting.

Tamma mendadak bingung. Bukan karena tidak ada kemampuan menyerang dengan beberapa jurus yang pernah dipelajari, melainkan tidak pernah bertarung sebelumnya. Apalagi di hadapan ribuan penonton dan harus dinilai oleh para juri.

”Serang dia!” seru Raphali sekali lagi sebelum terdorong ke belakang setelah Bintani menghujamnya dengan satu pukulan jitu. Padahal ia juga memakai jirah pelindung, tetapi rasa sakit pukulan Bintani mampu menembus hingga ke perut.

Brukk!!!

Raphali terbentur palang, kurang sejengkal saja menyentuh garis pembatas. Bintani yang belum sedikitpun terluka, menarik krahnya. Ketika ia akan meninjunya sekali lagi, sebuah gagang pedang persis mematuk lehernya. Tentu saja, pedang itu berasal dari Tamma yang mematung beberapa langkah di belakang.

Bintani menoleh padanya. Karena agak pusing akibat lemparan gagang pedang anak itu, langkahnya sempat gontai.

”Puh!” Bintani membuang ludah karena kesal sambil memegangi tulang leher belakang yang memar Dia berbalik arah pada Tamma dan berniat menyerang balik dan langsung menubruknya keras. Aksi baku hantam bergilir antara Bintani dan Tamma.

Satu hingga dua kali pukulan tanpa perlawanan menghujam Tamma.

Dug!!!

Satu tendangan Raphali dari jarak jauh meluncur, menghantam Bintani sampai terguling ke lantai marmer yang bening. Ada setetes darah menetes dari hidung. Bukan tanpa pengorbanan karena Raphali juga terjatuh setelah melayangkan satu tendangannya. Namun cepat-cepat ia bangkit kembali untuk menghadapi lawan mereka.

Suasana di area latih tanding sejenak tegang. Semua penonton tidak bisa memperkirakan akhir duel itu.

”Heaaaaa ...!!!” Bintani tidak tahan menunda duel lebih lama lagi. Tubuhnya yang kekar dan keluar otot-ototnya, sekuat tenaga dan gesit sekali meluncur, menubruk sekaligus mengangkat tubuh Raphali yang berusia 4 tahun lebih muda, sambil setengah berlari menuju tepian anjungan dan tidak cukup sulit melempar tubuhnya.

Pang ...! Brug ...!!!

Raphali terpelanting keluar arena tarung, terjerembab ke tanah kering disusul erangan kesakitan. Semua penonton yang menyaksikan itu tak mampu mengeluarkan suara. Tidak berapa lama kemudian, dua pelatih membawa Raphali dari sana. Sementara duel masih belum usai. Di arena anjungan, tinggal Bintani dan Tamma.

”Heeeeeaa ...!!!” Bintani memekik, lalu mengarahkan serangan tangan membabi buta dan bertubi-tubi. Lebih dari satu kali pukulan masuk ke tubuh dan wajah Tamma.

Terakhir, Tamma lagi-lagi ambruk. Spontan, terdengar lenguhan para penonton saat melihat aksi payahnya. Ia melihat ke sekeliling, betapa benyak dari mereka menggeleng-gelengkan kepala tanda kecewa sambil serempak menyerukan satu kata yang sama namun berulang-ulang.

”Menyerah ... menyerah ... menyerah ...!” mengangkat kepalan tangan.

Tanpa ampun, Bintani menyerang sekali lagi dengan cara yang sama. Dan kali ini Tamma menghadapinya dengan jurus yang sepintas lalu dilakukan Raphali.

Krak!!!

”Aaaagh!!!” Tamma menjerit. Satu tinju mendarat di muka namun lebih dulu dihalau dengan sikutnya. Tetapi fatal, lengan Bintani yang berlapis baja meretakkan persendian persendian lengan Tamma.

"Aaaaargg!!!"

Tamma mengerang sakit, sebelah tangan kanannya seketika mati rasa. Sorak riuh serempak penonton menggemakan kata ’menyerah’ untuk Bintani.

* * *

Terpopuler

Comments

Ribut BY

Ribut BY

apakah kelima saudara itu mereka..
lucu sekali mereka bertengkar😂😂

2022-08-05

3

Ribut BY

Ribut BY

ladalahh

2022-08-05

3

anggita

anggita

Lorr En,,

2022-07-30

3

lihat semua
Episodes
1 1. Bocah Neraka (1)
2 2. Bocah Neraka (2)
3 3. Tiga Manusia
4 4. Jejak Pembantaian
5 5. Tertangkap
6 6. Budak 1000 Keping Emas (1)
7 7. Budak 1000 Keping Emas (2)
8 8. Budak 1000 Keping Emas (3)
9 9. Budak 1000 Keping Emas (4)
10 10. Balairung Perak
11 11. Terdakwa Penyusup
12 Pendengkur Ulung
13 13. Rakit Senjata
14 14. Tingkatan Kelas
15 15. Berpacu Kuda
16 16. Tim Kancil Marah
17 Syair Waktu
18 Ksatria dan Raja
19 Latih Tanding (1)
20 Latih Tanding (2)
21 Latih Tanding (3)
22 Remuk Tulang
23 Murid Pengobatan (1)
24 Murid Pengobatan (2)
25 Kelas Tabib
26 Balada Murid Nakal
27 Senjata Makan Puan
28 Sejatinya Dia Lelaki
29 Penyusup
30 Eksekusi Mati
31 Istana Kelam
32 Pembantai Bayaran
33 Pusaka Bertuah
34 Praja Istimewa
35 Istana Praja Sayap Kanan
36 Jurus Pedang
37 Kitab Rahasia (1)
38 Kitab Rahasia (2)
39 Tim Kancil (1)
40 Tim Kancil (2)
41 Tim Kancil (3)
42 Tim Kancil (4)
43 Terpidana (1)
44 Terpidana (2)
45 Terpidana (3)
46 Terpidana (4)
47 Terpidana (5)
48 Pengasingan (1)
49 Pengasingan (2)
50 Pengasingan (3)
51 Makhluk Tua Misterius
52 Tuan Anjing Hitam (1)
53 Tuan Anjing Hitam (2)
54 Tuan Anjing Hitam (3)
55 Perjamuan Para Putri
56 Menyelinap Ke Ruang Pusaka
57 Mencari Pusaka
58 Cermin Dua Muka
59 Lolongan Serigala
60 Serigala Jadi-jadian
61 Lembah Gundil (1)
62 Lembah Gundil (2)
63 Lembah Gundil (3)
64 Lembah Gundil (4)
65 Lembah Gundil (5)
66 Lembah Gundil (6)
67 Akal Bulus (1)
68 Akal Bulus (2)
69 Sang Jawara
70 Teror Ramalan
71 Rencana Putri
72 Pertolongan Putri
73 Panahan (1)
74 Panahan (2)
75 Panahan (3)
76 Rintang Alam (1)
77 Rintang Alam (2)
78 Rintang Alam (3)
79 Duel Praja (1)
80 Duel Praja (2)
81 Duel Praja (3)
82 Jurus Pedang Angin
83 Terperosok
84 Balas Dendam
85 Senja Gerhana
86 Aku Menemukanmu
87 Marga Yang Ditemukan
88 Kitab Misterius Menguak Rahasia
89 Di Bawah Gemuruh Halilintar
90 Teror Manusia Berjubah Hitam (1)
91 Teror Manusia Berjubah Hitam (2)
92 Sungai Antah Berantah
93 Seseorang Terhanyut
94 Tusuk Konde
95 Tiga Praja (1)
96 Tiga Praja (2)
97 Tiga Praja (3)
98 Sarang Penyihir (1)
99 Sarang Penyihir (2)
100 Sarang Penyihir (3)
101 Makhluk Tak Lazim
102 Jurang Air Terjun
103 Terdampar ke Hilir Sungai
104 Pengakuan
105 Menghalau Musuh
106 Bukan Sepenuhnya Manusia
107 Jalur Air Bah
108 Kembali dari Kematian
109 Penyihir Putih
110 Serangan Penyihir
111 Bala Bantuan
112 Pasukan Rahasia (1)
113 Pasukan Rahasia (2)
114 Sihir Pembangkit Tanah
115 Lembah Hantu
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 Kilas Jawata
152 Marga Yang ditemukan
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Bocah Neraka (1)
2
2. Bocah Neraka (2)
3
3. Tiga Manusia
4
4. Jejak Pembantaian
5
5. Tertangkap
6
6. Budak 1000 Keping Emas (1)
7
7. Budak 1000 Keping Emas (2)
8
8. Budak 1000 Keping Emas (3)
9
9. Budak 1000 Keping Emas (4)
10
10. Balairung Perak
11
11. Terdakwa Penyusup
12
Pendengkur Ulung
13
13. Rakit Senjata
14
14. Tingkatan Kelas
15
15. Berpacu Kuda
16
16. Tim Kancil Marah
17
Syair Waktu
18
Ksatria dan Raja
19
Latih Tanding (1)
20
Latih Tanding (2)
21
Latih Tanding (3)
22
Remuk Tulang
23
Murid Pengobatan (1)
24
Murid Pengobatan (2)
25
Kelas Tabib
26
Balada Murid Nakal
27
Senjata Makan Puan
28
Sejatinya Dia Lelaki
29
Penyusup
30
Eksekusi Mati
31
Istana Kelam
32
Pembantai Bayaran
33
Pusaka Bertuah
34
Praja Istimewa
35
Istana Praja Sayap Kanan
36
Jurus Pedang
37
Kitab Rahasia (1)
38
Kitab Rahasia (2)
39
Tim Kancil (1)
40
Tim Kancil (2)
41
Tim Kancil (3)
42
Tim Kancil (4)
43
Terpidana (1)
44
Terpidana (2)
45
Terpidana (3)
46
Terpidana (4)
47
Terpidana (5)
48
Pengasingan (1)
49
Pengasingan (2)
50
Pengasingan (3)
51
Makhluk Tua Misterius
52
Tuan Anjing Hitam (1)
53
Tuan Anjing Hitam (2)
54
Tuan Anjing Hitam (3)
55
Perjamuan Para Putri
56
Menyelinap Ke Ruang Pusaka
57
Mencari Pusaka
58
Cermin Dua Muka
59
Lolongan Serigala
60
Serigala Jadi-jadian
61
Lembah Gundil (1)
62
Lembah Gundil (2)
63
Lembah Gundil (3)
64
Lembah Gundil (4)
65
Lembah Gundil (5)
66
Lembah Gundil (6)
67
Akal Bulus (1)
68
Akal Bulus (2)
69
Sang Jawara
70
Teror Ramalan
71
Rencana Putri
72
Pertolongan Putri
73
Panahan (1)
74
Panahan (2)
75
Panahan (3)
76
Rintang Alam (1)
77
Rintang Alam (2)
78
Rintang Alam (3)
79
Duel Praja (1)
80
Duel Praja (2)
81
Duel Praja (3)
82
Jurus Pedang Angin
83
Terperosok
84
Balas Dendam
85
Senja Gerhana
86
Aku Menemukanmu
87
Marga Yang Ditemukan
88
Kitab Misterius Menguak Rahasia
89
Di Bawah Gemuruh Halilintar
90
Teror Manusia Berjubah Hitam (1)
91
Teror Manusia Berjubah Hitam (2)
92
Sungai Antah Berantah
93
Seseorang Terhanyut
94
Tusuk Konde
95
Tiga Praja (1)
96
Tiga Praja (2)
97
Tiga Praja (3)
98
Sarang Penyihir (1)
99
Sarang Penyihir (2)
100
Sarang Penyihir (3)
101
Makhluk Tak Lazim
102
Jurang Air Terjun
103
Terdampar ke Hilir Sungai
104
Pengakuan
105
Menghalau Musuh
106
Bukan Sepenuhnya Manusia
107
Jalur Air Bah
108
Kembali dari Kematian
109
Penyihir Putih
110
Serangan Penyihir
111
Bala Bantuan
112
Pasukan Rahasia (1)
113
Pasukan Rahasia (2)
114
Sihir Pembangkit Tanah
115
Lembah Hantu
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
Kilas Jawata
152
Marga Yang ditemukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!