14. Tingkatan Kelas

"Kelas Naga adalah kelas tertinggi pada Akademi Kesatuan Praja Tanapura. Seorang murid membutuhkan ratusan nilai hitam atau 2500 poin untuk mencapai kelas naga. Jika mampu mempertahankan pada peringkat itu, maka kalian akan masuk ke tingkat Praja Bumi,” tambah Ki Gandhana.

Tamma dan Baiyan tercengang selama mendengarkan penjelasan Ki Gandhana.

”Jadi, berapa target kalian untuk satu bulan ke depan?” tanya Ki Gandhana. Menatap wajah dua muridnya bengong, ia menghembuskan nafas panjang.

”Ya ampun. Aku tidak ingin ada muridku di kelas kancil yang selalu diberi cap bodoh, karena kebanyakan mereka begitu. Dari 100 murid, tidak lebih dari 5 murid dari kelas Kancil yang lulus setiap tahun,” Ki Gandhana mondar-mandir di hadapan Tamma dan Baiyan.

”Apalagi mengingat kalian adalah murid pendatang dan tanpa latar belakang. Jujur, itu membuatku khawatir. Paduka pernah mengajukan pernyataan jika kalian tidak naik kelas sampai dua tahun ke depan, maka kalian akan dikeluarkan dari Tanapura,” bukan maksud suatu ancaman untuk Tamma dan Baiyan karena Ki Gandhana sekedar memberi pengarahan kepada Baiyan dan Tamma. Mereka saling bertatapan sebentar.

”Berapa poin tertinggi di kelas Kancil saat ini, Tuan?” pertanyaan Tamma agaknya membuat Ki Gandhana heran.

”Sungguh menantang! Aku bertanya berapa nilai yang mampu kalian tempuh dalam satu bulan ke depan, tetapi justru kamu menanyakan nilai si Noa, murid yang lulus di kelas Kancil,” Ki Gandhana menyebut nama murid terbaik di kelas Kancil.

”Noa?” Tamma mengulang nama itu. Sedangkan Baiyan menyenggol pelan sikut Tamma, khawatir kalau-kalau salah bicara.

”Ya, Noa. Dia telah mencapai 37 nilai hitam atau 205 poin dan sebentar lagi dia akan naik ke kelas Angsa Putih,” jawab Ki Gandhana sebelum Tamma bertanya lagi.

”Lalu ... siapa murid terbaik Tanapura, Tuan?” agak ragu Tamma menanyakan itu. Ekspresi polos Tamma, dibalas Ki Gandhana dengan tatapan Tamma.

”Jika ku sebutkan angka dari seorang Murid dari Kelas Naga, aku yakin bahwa kalian tidak sanggup mengejarnya dalam waktu dua tahun," berat nada suara Ki Gandhana.

"Rapali, murid Kelas Naga. Skor nilainya lebih dari 650 nilai hitam atau sekitar 4000-an poin. Dialah yang terbaik di dari Kelas Naga sekaligus yang terbaik di tingkat Praja Muda,” jawaban Ki Gandhana membuat dua  murid itu lagi-lagi terbelalak.

”Praja terbaik pada tingkat selanjutnya, adalah Bintani, dari tingkat Praja Bumi. Skornya lebih dari 1200 nilai hitam atau 7500-an poin,” lanjut Ki Gandhana.

”Keren!” tanpa sadar Baiyan menyeletuk, ”Ups ...,” cepat-cepat menyumpal mulutnya.

”Lalu, bagaimana dengan kalian?” kali ini Ki Gandhana ganti bertanya. Tamma dan Baiyan hanya saling pandang lagi.

”Bagaimana caranya agar kami mendapatkan nilai sebanyak mungkin?” Tamma balik tanya.

”Ujian. Ikuti banyak kompetisi dan latihan tanding. Setiap ajang seperti itu diadakan, kalian harus ikut. Lebih dari itu, ada penghargaan khusus dari Paduka akan menjadi nilai spesial. Tetapi itu sangat langka, jarang terjadi. Orang-orang berjasa pilihan Paduka akan mendapat gelar Praja Emas, bahkan Putra Langit," jawab Ki Gandhana.

Tamma dan Baiyan dibuat terperangah.

”Adakah murid praja yang mendapat gelar itu?” Baiyan menyeletuk. Ki Gandhana tersenyum anyir.

”Belum ada dari tingkat murid praja, tetapi ada satu-dua orang yang dari kalangan kesatuan prajurit. Ketua Sujinsha, dia menolak gelar Putra Langit.”

”Menolak gelar setinggi itu?” gumam Baiyan hampir tidak terdengar dan sepasang matanya tidak berkedip selama membayangkan gelar-gelar itu. Melihat paparan kisah mereka dari Ki Gandhana saja, sudah hampir mustahil baginya untuk mendapatkan salah satu dari tiga gelar itu.

”Gelar tinggi dari jerih payah luar biasa. Gelar itu berlaku untuk umum, praja atau rakyat jelata sekalipun,” Ki Gandhana membuyarkan pikiran Baiyan. Ia terbengong, menyadari bahwa Ki Gandhana dan Tamma sedang memperhatikannya.

”Baiklah, kami akan berusaha sebaik-baiknya, Tuan,” sigap Tamma, membuyarkan hening mereka bertiga di ruangan.

”O, iya? Bagus, jika memang kalian bersemangat. Aku berharap nanti kalian bisa membuktikan yang terbaik. Jangan sampai ada yang beranggapan bahwa kalian hanya menumpang tidur dan makan di Tanapura,” sindir Ki Gandhana, seraya menunjukkan dua kitab lontar tertanda nama dua murid itu masing-masing.

”Ini akan dibagikan setiap pelajaran harian selesai dan kalian harus membawanya setiap hari. Kitab lontar ini milik kalian dan masih kosong, maka tidak diberikan pada kalian," sambung Ki Gandhana. Memberikan kitab itu masing-masing pada Tamma dan Baiyan.

”Baik, Tuan!” kata Tamma dan Baiyan bersamaan meskipun sebenarnya Baiyan kebingungan.

”Ada yang ingin kau tanyakan, Bay?” tanya Ki Gandhana melihat gelagat Baiyan.

”Tidak, Tuan.” jawab Baiyan meskipun raut muka tidak mengartikan demikian.

”Kalau begitu kalian boleh pergi,” perintah Ki Gandhana. Kemudian Tamma dan Baiyan keluar dari ruangan.

Sepanjang koridor menuju arena pacuan kuda, Baiyan membicarakan tentang penjelasan Ki Gandhana tentang skor dan gelar. Sejak keluar dari ruangan perakitan senjata, tampak semangatnya berapi-api.

”Bagaimana dengan sebutan Baiyan, Sang Putra Langit?” celotehnya dalam beberapa kali. Tamma geleng-geleng menanggapinya.

”Aku mulai nilaiku hari ini dengan pelajaran berpacu kuda!” semangat Baiyan menjulang tinggi ketika membuka pintu arena pacuan.

Dua murid itu terpana sesaat setelah melihat di balik pintu belakang arena, jalur masuk menuju lapangan pacuan.

”Wow! Ratusan murid praja di sini hanya untuk melihat ujian berkuda!” Baiyan terkejut, banyak murid praja memenuhi tribun arena pacuan kuda.

Tamma menoleh, ”Apa kau siap berkuda?”

”Kenapa tidak?” tanggap Baiyan tak takut. Terpikir olehnya tersirat dalam ulasan senyum kecil, ’inilah saat menunjukkan kemampuanku’. Lalu ia melirik pada Tamma.

Riuh murid-murid berjejal di sekitar garis mulai pacuan meramaikan suasana siang itu. Tamma dan Baiyan mendekat ke sana.

”Hai, Bay. Lama benar kamu! Pelatih sudah menyebut namamu sejak tadi!” kata Rambiloto, muncul di antara kerumunan praja.

”Aku?” Baiyan tidak yakin. Kaget rupanya.

”Ya! Kamu mendapat undian urutan ke-dua untuk berpacu kuda,” kata Rambiloto.

Belum sempat berpikir lebih lama, teriakan pelatih dari bangku tinggi terdengar lagi.

"Posisi kuda 7, Baiyan!” seru pelatih, mencari-cari murid si pemilik nama.

”Ayo, ke sanalah!” Tamma mendorong Baiyan.

Baiyan mendadak canggung, "Hah?! Sekarang?!" ia ragu melangkah ke jalur pacuan kuda. Tak percaya ia mendapat giliran secepat itu, "Duh, Gusti ...."

Semakin ramai sorak riuh murid-murid praja yang menonton di sekeliling tribun. 10 peserta beriringan menuju baris lintasan pacuan kuda. Di sana, 10 ekor kuda praja yang ditentukan, siap menunggu di ambang garis pacu.

* * *

Terpopuler

Comments

Oded Manggala

Oded Manggala

Covernya udah ganti ya?? 👍👍

2022-03-04

4

Oded Manggala

Oded Manggala

Seruuu.. 👍👍

2022-03-04

4

Oded Manggala

Oded Manggala

🙏🙏🙏

2022-03-04

4

lihat semua
Episodes
1 1. Bocah Neraka (1)
2 2. Bocah Neraka (2)
3 3. Tiga Manusia
4 4. Jejak Pembantaian
5 5. Tertangkap
6 6. Budak 1000 Keping Emas (1)
7 7. Budak 1000 Keping Emas (2)
8 8. Budak 1000 Keping Emas (3)
9 9. Budak 1000 Keping Emas (4)
10 10. Balairung Perak
11 11. Terdakwa Penyusup
12 Pendengkur Ulung
13 13. Rakit Senjata
14 14. Tingkatan Kelas
15 15. Berpacu Kuda
16 16. Tim Kancil Marah
17 Syair Waktu
18 Ksatria dan Raja
19 Latih Tanding (1)
20 Latih Tanding (2)
21 Latih Tanding (3)
22 Remuk Tulang
23 Murid Pengobatan (1)
24 Murid Pengobatan (2)
25 Kelas Tabib
26 Balada Murid Nakal
27 Senjata Makan Puan
28 Sejatinya Dia Lelaki
29 Penyusup
30 Eksekusi Mati
31 Istana Kelam
32 Pembantai Bayaran
33 Pusaka Bertuah
34 Praja Istimewa
35 Istana Praja Sayap Kanan
36 Jurus Pedang
37 Kitab Rahasia (1)
38 Kitab Rahasia (2)
39 Tim Kancil (1)
40 Tim Kancil (2)
41 Tim Kancil (3)
42 Tim Kancil (4)
43 Terpidana (1)
44 Terpidana (2)
45 Terpidana (3)
46 Terpidana (4)
47 Terpidana (5)
48 Pengasingan (1)
49 Pengasingan (2)
50 Pengasingan (3)
51 Makhluk Tua Misterius
52 Tuan Anjing Hitam (1)
53 Tuan Anjing Hitam (2)
54 Tuan Anjing Hitam (3)
55 Perjamuan Para Putri
56 Menyelinap Ke Ruang Pusaka
57 Mencari Pusaka
58 Cermin Dua Muka
59 Lolongan Serigala
60 Serigala Jadi-jadian
61 Lembah Gundil (1)
62 Lembah Gundil (2)
63 Lembah Gundil (3)
64 Lembah Gundil (4)
65 Lembah Gundil (5)
66 Lembah Gundil (6)
67 Akal Bulus (1)
68 Akal Bulus (2)
69 Sang Jawara
70 Teror Ramalan
71 Rencana Putri
72 Pertolongan Putri
73 Panahan (1)
74 Panahan (2)
75 Panahan (3)
76 Rintang Alam (1)
77 Rintang Alam (2)
78 Rintang Alam (3)
79 Duel Praja (1)
80 Duel Praja (2)
81 Duel Praja (3)
82 Jurus Pedang Angin
83 Terperosok
84 Balas Dendam
85 Senja Gerhana
86 Aku Menemukanmu
87 Marga Yang Ditemukan
88 Kitab Misterius Menguak Rahasia
89 Di Bawah Gemuruh Halilintar
90 Teror Manusia Berjubah Hitam (1)
91 Teror Manusia Berjubah Hitam (2)
92 Sungai Antah Berantah
93 Seseorang Terhanyut
94 Tusuk Konde
95 Tiga Praja (1)
96 Tiga Praja (2)
97 Tiga Praja (3)
98 Sarang Penyihir (1)
99 Sarang Penyihir (2)
100 Sarang Penyihir (3)
101 Makhluk Tak Lazim
102 Jurang Air Terjun
103 Terdampar ke Hilir Sungai
104 Pengakuan
105 Menghalau Musuh
106 Bukan Sepenuhnya Manusia
107 Jalur Air Bah
108 Kembali dari Kematian
109 Penyihir Putih
110 Serangan Penyihir
111 Bala Bantuan
112 Pasukan Rahasia (1)
113 Pasukan Rahasia (2)
114 Sihir Pembangkit Tanah
115 Lembah Hantu
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 Kilas Jawata
152 Marga Yang ditemukan
Episodes

Updated 152 Episodes

1
1. Bocah Neraka (1)
2
2. Bocah Neraka (2)
3
3. Tiga Manusia
4
4. Jejak Pembantaian
5
5. Tertangkap
6
6. Budak 1000 Keping Emas (1)
7
7. Budak 1000 Keping Emas (2)
8
8. Budak 1000 Keping Emas (3)
9
9. Budak 1000 Keping Emas (4)
10
10. Balairung Perak
11
11. Terdakwa Penyusup
12
Pendengkur Ulung
13
13. Rakit Senjata
14
14. Tingkatan Kelas
15
15. Berpacu Kuda
16
16. Tim Kancil Marah
17
Syair Waktu
18
Ksatria dan Raja
19
Latih Tanding (1)
20
Latih Tanding (2)
21
Latih Tanding (3)
22
Remuk Tulang
23
Murid Pengobatan (1)
24
Murid Pengobatan (2)
25
Kelas Tabib
26
Balada Murid Nakal
27
Senjata Makan Puan
28
Sejatinya Dia Lelaki
29
Penyusup
30
Eksekusi Mati
31
Istana Kelam
32
Pembantai Bayaran
33
Pusaka Bertuah
34
Praja Istimewa
35
Istana Praja Sayap Kanan
36
Jurus Pedang
37
Kitab Rahasia (1)
38
Kitab Rahasia (2)
39
Tim Kancil (1)
40
Tim Kancil (2)
41
Tim Kancil (3)
42
Tim Kancil (4)
43
Terpidana (1)
44
Terpidana (2)
45
Terpidana (3)
46
Terpidana (4)
47
Terpidana (5)
48
Pengasingan (1)
49
Pengasingan (2)
50
Pengasingan (3)
51
Makhluk Tua Misterius
52
Tuan Anjing Hitam (1)
53
Tuan Anjing Hitam (2)
54
Tuan Anjing Hitam (3)
55
Perjamuan Para Putri
56
Menyelinap Ke Ruang Pusaka
57
Mencari Pusaka
58
Cermin Dua Muka
59
Lolongan Serigala
60
Serigala Jadi-jadian
61
Lembah Gundil (1)
62
Lembah Gundil (2)
63
Lembah Gundil (3)
64
Lembah Gundil (4)
65
Lembah Gundil (5)
66
Lembah Gundil (6)
67
Akal Bulus (1)
68
Akal Bulus (2)
69
Sang Jawara
70
Teror Ramalan
71
Rencana Putri
72
Pertolongan Putri
73
Panahan (1)
74
Panahan (2)
75
Panahan (3)
76
Rintang Alam (1)
77
Rintang Alam (2)
78
Rintang Alam (3)
79
Duel Praja (1)
80
Duel Praja (2)
81
Duel Praja (3)
82
Jurus Pedang Angin
83
Terperosok
84
Balas Dendam
85
Senja Gerhana
86
Aku Menemukanmu
87
Marga Yang Ditemukan
88
Kitab Misterius Menguak Rahasia
89
Di Bawah Gemuruh Halilintar
90
Teror Manusia Berjubah Hitam (1)
91
Teror Manusia Berjubah Hitam (2)
92
Sungai Antah Berantah
93
Seseorang Terhanyut
94
Tusuk Konde
95
Tiga Praja (1)
96
Tiga Praja (2)
97
Tiga Praja (3)
98
Sarang Penyihir (1)
99
Sarang Penyihir (2)
100
Sarang Penyihir (3)
101
Makhluk Tak Lazim
102
Jurang Air Terjun
103
Terdampar ke Hilir Sungai
104
Pengakuan
105
Menghalau Musuh
106
Bukan Sepenuhnya Manusia
107
Jalur Air Bah
108
Kembali dari Kematian
109
Penyihir Putih
110
Serangan Penyihir
111
Bala Bantuan
112
Pasukan Rahasia (1)
113
Pasukan Rahasia (2)
114
Sihir Pembangkit Tanah
115
Lembah Hantu
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
Kilas Jawata
152
Marga Yang ditemukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!