Belajar 20

"gue udah nemuin di mana alamat si gadis kepang itu"

ucap Jelly ketika sampai di bangku July.

"dimana dimana?"

tanya July tak sabar.

"di kompleks perumahan Gendra nomor 13 jalan Cempaka"

jawab Jelly dengan sedikit dikit mencoba mengingat nya.

"itukan kompleks orang orang kaya!! maksud aku orang orang yang berada. yang miliarder gitu"

sambar Netya langsung saat mendengar alamat rumah gadis kepang tersebut.

Jelly dan July menoleh ke arah Netya dengan wajah yang serius.

"kau tau alamat itu?"

tanya July pada Netya.

Netya yang baru tersadar dari alam lamunan nya pun menoleh ke arah July, ketika July menanyakan nya.

"ya taulah. di situ ada rumah Tante ku. dan juga rumah ayah ku. investasi nya ada di salah satu perumahan itu. jadi mana mungkin aku gak tau?"

jawab Netya, yang sedikit angkuh.

"baiklah. kalau begitu. ini akan mempermudahkan ku. nanti setelah pulang ke sekolah kita ke rumah gadis itu ya? firasat ku mengatakan hal yang tidak baik akan terjadi"

ajak July yang kali ini hatinya sedikit lega.

"ya, nanti aku suruh supir ku untuk jemput aku dan mengantarkan kita kerumah gadis kepang itu"

sambar Netya langsung.

"wah, kau ini memang teman yang hebat. selalu ada saat dibutuhkan"

ucap Jelly yang memuji temannya Netya, yang selalu siap siaga.

July pun mengangguk kepalanya membenarkan pernyataan temannya tersebut tentang Netya.

...****************...

kring,,, kring,,,, kring,,,,

tanda bell pulang.

"pak, anter saya ke rumah Tante ya pak. yang di kompleks perumahan Gendra, tapi nanti anterkan saya ke jalan Cempaka nya nomor 13"

perintah Netya pada supir pribadi nya tersebut.

"emang nya non mau kemana? lebih baik kita pulang non? nanti ibu marah non"

balas supir pribadi tersebut dengan sopan.

"pak. saya mau lihat teman saya yang sakit. dia teman dekat kita kita nih pak. masa sebagai teman yang dekat saya gak menjenguk dia"

balas Netya yang memberikan jawaban yang tepat.

"baik non. bapak akan segera anter kan"

jawab supir pribadi itu, yang menghidupkan mesin mobilnya lalu membawa nya jalan meninggalkan sekolahan.

perjalanan dari sekolah ke rumah gadis kepang itu cukup memakan waktu yang singkat. ya, hanya memakan waktu 39 menit.

"non, kita udah sampai nih non"

ucap supir pribadi tersebut saat sudah sampai tepat di depan halaman rumah nomor 13.

July dan Jelly menatap dari dalam, melihat ke arah sekeliling kompleks tersebut. tampak bersih dan mewah. rumah yang bertingkat tingkat dengan luas yang lebat. dan mobil yang banyak berjejer di depan halaman rumah.

dengan segera July turun ke Tika melihat rumah nomor 13. begitu juga dengan Netya dan Jelly.

"makasih pak"

ucap mereka bertiga dengan serentak kepada supir pribadi tersebut.

supir pribadi tersebut pun mengangguk dari dalam mobil.

"non, saya tunggu di depan rumah Tante non ya"

ucap supir pribadi tersebut.

Netya mengangguk, tak lama mobil meninggalkan mereka bertiga disana.

"sekarang, bagaimana kita bisa masuk?"

tanya Jelly bingung, karena melihat pagar rumah yang cukup tinggi.

"Net!! Lo ya yang pencet tuh tombol bell nya. kan Lo cukup kenal dengan orang orang yang disini"

bujuk July pada Netya dengan senyum manisnya.

terpaksa mau tak mau Netya menurut, ia menekan tombol bell tersebut. lalu keluar lah seorang security dari dalam pagar.

"anak anak mau ngapain?"

tanya security itu dengan wajah galak.

"ma maaf pak. apakah be benar ini rumah Rara? "

tanya Netya yang mati ketakutan.

"i iya pak. ka kata Rara, rumah nya di kompleks perumahan Gendra nomor 13 jalan Cempaka"

bantu Jelly.

"kalian ini siapa?"

tanya security masih dengan tatapan mengintimidasi.

"kami teman nya Rara pak. teman sekolahnya. ya, walaupun cuma kakak an kelasnya. tapi kamu cukup lumayan dekat kok pak dengan Rara. bapak bisa bilang saja dengan Rara teman satu angkotnya pak"

jawab July menyambar, mencoba tenang.

"baik tunggu disini. saya akan memberitahu kan non Rara dulu"

ucap security tersebut.

security tersebut pun pergi ke tempat pos penjaga nya yang tak jauh dari pintu pagar.

"baiklah. kalian boleh masuk"

ucap security tersebut mempersilahkan mereka bertiga masuk.

dengan sedikit ketakutan mereka bertiga masuk berbarengan dengan saling memegang tangan satu sama lain, lalu berjalan mengikuti security tersebut dari belakang.

"ly, Lo emang kenal sama Rara? sebelum.."

tanya Jelly berbisik.

"uussttt.. diam lah. aku juga tidak kenal dengannya selama di angkot. itu hanya alasan saja"

potong July segera masih dengan nada berbisik.

"tapi, kenapa dia mengizini kita masuk?"

tanya Netya yang heran.

"gue gak tau. sudah lah. yang penting niat ku ke sini tercapai. aku harus memastikan sosok yang ngikuti dia, apakah sudah membahayakan si Rara atau tidak!!"

ucap July tegas menjawab pertanyaan Netya.

sesampainya di kamar...

"hai Ra!!"

sapa Jelly yang kikuk.

Rara yang terbaring di ranjang pun segera duduk bersandar pada kepala ranjang. ya, sedikit terkejut. karena Rara sama sekali tidak mengenal ketiga remaja tersebut.

"kalian siapa?"

tanya Rara yang merasa sedikit takut.

"tenang Ra. kami kesini cuma mau jenguk kamu kok. kami ini kakak kelas mu. kita pernah jumpa beberapa kali. kau masih ingat?"

jawab July menenangkan Rara.

Rara pun menatap wajah July, dan ya memang benar mereka sempat beberapa kali berpapasan bahkan satu angkot. Rara mengangguk kan kepalanya perlahan.

"nah, kenalin aku July, dan mereka berdua teman ku Netya dan Jelly"

lanjut July memperkenalkan dirinya dan juga kedua temannya.

"untuk apa kalian dateng kemari? apakah kalian ada perlu dengan ku?"

tanya Rara yang bingung dengan kedatangan kakak kelasnya itu.

July menghampiri Rara. dia mendekati Rara. dan kini sudah berada di samping tepi ranjang milik Rara. sebenarnya, dari awal masuk kamar July sudah melihat sosok tersebut. namun, ia tidak ingin fokus pada sosok tersebut. karena tujuan nya July dateng adalah memastikan keadaan si gadis kepang yaitu Rara.

"apakah kami tidak boleh menjenguk adik kelas kami?"

tanya July balik.

"tidak kak. bukan seperti itu. hanya saja aku masih bingung dengan kedatengan kalian. kita tidak pernah saling kenal satu sama lain. hanya sering berpapasan itu pun tidak bertegur sapa, lalu tiba tiba kakak Dateng menjengukku. pantaskah aku di jenguk kak? bahkan teman temanku sekelas saja tidak ingin menjenguk ku. apa kakak tidak tau tentang ku?"

jawab Rara sedih yang melihat nasibnya yang tidak memiliki seorang teman.

"aku tau tentang mu. tapi, menurutku itu tidak lah penting. karena aku mau berteman dengan siapa saja. lagian juga aku murid baru di sekolah bukan? jadi aku butuh banyak teman? dan aku memilih mu untuk jadi teman ku"

balas July menyapu air mata Rara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!