membekap mulutnya sendiri agar diam tak bersuara ketika langkah kaki itu mulai mendekat.
"dimana gadis kecil yang cantik?"
ucap pria yang menggunakan topeng dan berbadan tegap.
"keluar lah sayang.. sini sama om, om baik kok. kemari sayang.."
bujuk pria yang sama.
sedangkan gadis kecil itu semakin membekap mulutnya agar tidak bersuara walaupun kini air mata sudah membasahi wajahnya dengan deras.
"ayo sayang dimana? keluar lah, sebelum aku menemukan mu"
ucap pria topeng itu dengan lembut. sembari mencari cari posisi si gadis kecil.
"ayo sayang, jangan sampai aku yang menemukan mu.."
lanjutnya lagi.
karena kesabaran nya sudah mulai habis, laki laki itu pun menghancurkan barang barang yang ada di dapur. menjatuhkan benda yang berada di meja makan. dan mengobrak Abrik isi kulkas.
"ternyata kau senang bermain petak umpat dengan ku!!"
teriak laki laki tersebut.
"putri ku!!!"
terdengar jelas suara teriakan yang gadis kecil itu kenal.
"dimana putriku?"
tanya mama gadis tersebut dengan lumuran darah di bajunya.
namun laki laki itu hanya mengangkat bahu.
"dimana putriku!!"
kali ini menyodorkan pisau kepada pria bertopeng tersebut.
"sayang!!!"
teriak nya lagi ketika tak mendapat jawaban dari pria bertopeng tersebut.
karena merasa mendapatkan perlindungan dengan perlahan gadis mungil itu keluar dari persembunyiannya. terlihat wajah wanita itu tersenyum lebar ketika mendapat kan putrinya yang tak terluka sama sekali.
tanpa basa basi lagi, pria topeng itu menusuk perut wanita itu dengan pisau miliknya. lalu mencabutnya lagi, dan menusuknya lagi.
ya, gadis kecil menjadi saksi kedua orang tuanya di bunuh di tempat tepat dihadapan nya.
"gadis itu berteriak histeris melihat ibunya yang di tusuk. dunia nya yang di hancurkan orang lain. hancur seketika.
namun dengan cepat ia membekap suara teriakan gadis mungil tersebut.
karena gadis mungil itu terus menerus berusaha untuk lepas dari bekapan pria bertopeng itu. akhirnya, tanpa pikir panjang pria itu membunuh gadis kecil yang mungil, yang masih begitu memiliki pengalaman tepat di jantung nya.
sedangkan ibu yang terbaring disana melihat anak nya di bunuh, dengan sisa sisaan tenaga nya meraih pisau yang tau jauh darinya. merangkak perlahan mendekati pria bertopeng tersebut.
lalu sekuat tenaga nya menusuk pria bertopeng itu dengan pisau dari belakang tepat di paru paru tempat peredaran darah berlangsung.
dan..
"hah.."
bangun July yang seperti habis lari keliling lapangan. mengatur nafasnya secara perlahan.
mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru arah. meraih handphone nya dan melihat jam. waktu masih menunjukkan pukul 3 dini hari.
ia pun memijat keningnya yang terasa pusing, itu karena bayangan dalam mimpi itu masih terngiang dengan jelas di pikirannya. bahkan kejadian demi kejadian masih diingatnya.
"apa itu? kenapa mengerikan sekali? kenapa seolah aku sedang menonton film yang mengerikan"
tanya July pada diri sendiri.
"kenapa mimpi ku sangat buruk?"
tanya July lagi pada diri sendiri, karena jujur itu seperti nyata. walaupun bukan dia yang menjadi peran utama dalam mimpinya.
...****************...
"kau kenapa ly? kok dari kemarin kau sering melamun?"
tanya Jelly yang kali ini sangat penasaran.
"iya, apakah kau sakit?"
tanya Netya yang melihat July memijat keningnya.
July segera menggeleng tanpa menatap mata teman nya.
"lalu?"
tanya Jelly masih menyelidiki.
July pun terdiam sesaat. menghentikan kegiatannya, menatap wajah kedua temannya itu secara bergantian.
apakah aku bisa memberi tahu mereka? tapi apa mereka akan percaya dengan apa yang aku lihat? sedangkan kejadian kemarin saja, mereka bilang aku sedang berimajinasi dan kecapean? tapi sampai kapan aku akan menyembunyikan ini sendirian? aku butuh seseorang yang bisa mendengar kan ku
tanya July dalam hati.
ya, dalam hati nya kali ini terdapat rasa ragu. ragu jika ia mengatakan nya maka temannya akan menganggap nya sebagai orang gila. yang ada justru mereka akan menjauhi nya.
"Lo kenapa cerita aja kali ly? jangan ragu ragu? mana tau kita bisa bantu ly?"
tanya Jelly mencoba menyakinkan teman nya ini.
"kalau gue cerita yang ada Lo pada gak percaya lagi"
jawab July pasrah.
"kok gak percaya sih? coba aja dulu? mana tau kami percaya?"
protes Netya.
"iya bener tuh kata Net!!"
membenarkan pernyataan Netya.
July menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan nya secara perlahan.
"gue akan cerita pada saat yang tepat nanti. untuk kali ini, gue gak bisa cerita"
tegas July, yang memang belum siap untuk menceritakan nya kepada kedua temannya.
saat lagi menikmati makanan yang mereka pedan di kantin, tiba tiba July melihat sosok yang sama yang ia jumpai saat di lapangan basket kemarin.
tanpa sengaja perempuan berkucir kepang ikat dua itu menabrak si sosok itu. membuat mata July tertuju pada sosok tersebut. tampak jelas July melihat kemarahan sosok tersebut.
membuat July, merasa khawatir kepada gadi kucir kepangan tersebut.
"Jel, adik itu siapa namanya?"
tanya July menunjuk si gadis kepang tersebut.
"oo itu Adik an kelas kita, dia anak kelas 10 akuntansi 2. nama nya Rara yang ku tau, dia adalah siswi paling cupu di sana. bahkan tak jarang teman teman nya membully nya"
jawab Jelly menatap gadis kepang tersebut.
Netya yang sadar dengan pertanyaan yang di lontarkan July pun, merasa heran.
"Lo kenapa tanya tentang dia ly? Lo kenal sama dia?"
July segera menggeleng kepala.
"terus Lo kenapa mau cari tau tentang dia?"
tanya Jelly yang baru sadar.
"ya, gak papa. soalnya aku merasa dia memiliki kepribadian yang unik ketimbang yang lain. jadi aku hanya penasaran saja dengan nya"
jawab July gelagapan, namun masih bisa mengontrol nya.
"oo, gue kirain apa"
sahut Jelly yang sudah tau maksud July.
"yaudah yuk, lanjut makan bentar lagi bell kan"
ajak July yang kini sudah fokus pada makanan nya.
bell pulang sudah berbunyi. anak anak dengan senang hati menyambut bell pulang. ya, apalagi July, menurutnya pelajaran terakhir ini adalah pelajaran yang paling membosankan dirinya. ya pelajaran jam terakhir ini adalah pelajaran yang ia benci. pelajaran sosiologi. yang menurutnya tidak berguna.
ia pun melambaikan tangan saat sudah menemukan angkot tujuan dia.
ia naik dan duduk di belakang supir. angkot di isi oleh banyak penumpang anak remaja kurang lebih seumuran dengannya.
saat didalam angkot tiba tiba July melihat sosok yang sama dengan apa yang ia lihat di kantin tadi. membuat July sedikit terkejut dengan kehadiran sosok itu yang dateng dengan mengejutkan.
July menelan ludah nya, lalu mata nya tertuju kepada gadis remaja kepang yang tadi di kantin. membuat July sedikit tidak heran juga dengan kehadiran sosok tersebut.
July pun mengacuhkan sosok tersebut. bersikap biasa saja, bahkan dia kali ini memutuskan untuk tidak melihat sosok tersebut dan lebih menikmati pemandangan di luar, walaupun di penuhi dengan volusi udara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments