"bagaimana dengan sekolah baru mu sayang?"
tanya Sarah setelah melihat anak nya pulang sekolah dan berdiri di ambang pintu.
July menutup pintunya dan membuka sepatunya lalu menghampiri mamanya dan menyalami punggung tangan mama nya.
"menyenangkan ma, July sangat menyukai lingkungan sekolah nya saat ini entah jika besok besok"
jawab July jujur dengan wajah yang kecapean.
Sarah yang mendengar nya tersenyum lalu memegang lembut dagu putrinya itu
"ya sudah, kalau gitu putri mama pergi gih mandi dulu. lalu kembali lagi kesini dan makan siang. mama sudah menyiapkannya"
membawa tatapan Asti ke arah meja makan, yang sudah di penuhi dengan menu makan siang.
lalu melanjutkan ucapan Sarah lagi
"mama, akan pergi ke butik hari ini. karena ada beberapa hal yang harus mama urus. klien mama minta pertemuan mendadak. kamu berani kan sendiri di rumah?"
ya July yang memang sudah terbiasa dengan itu semua hanya mengangguk, lalu meninggalkan mama nya. naik ke lantai dua menuju kamar nya.
July terlahir dari keluarga yang lumayan sibuk dengan kegiatan masing masing. mama nya sedikit sibuk dengan butiknya, walaupun sudah memiliki karyawan yang lumayan banyak.
sedang kan ayahnya sibuk dengan urusan pekerjaan nya sebagai seorang direktur di salah satu perusahaan yang cukup terkenal.
tak heran jika sedari kecil ia sering di tinggalkan dan dititipkan oleh tetangga sampingnya karena kesibukan kedua orang tuanya.
July juga terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan Sarah dan Alba. sebenarnya Sarah dan Alba sudah berusaha untuk memiliki anak kedua, agar putri mereka tidak sendiri. namun, beberapa tahun yang lalu kecelakaan yang besar terjadi kepada Sarah. membuat rahimnya mau tak mau harus di angkat, karena jika tidak itu akan membahayakan nyawa Sarah saat itu.
July bergegas mandi, setelah semua selesai July pun segera bergegas turun menuju meja makan.
jujur hari pertama ia masuk sekolah baru membuat tenaga nya terkuras habis, karena cukup memakan banyak tenaga harus berkenalan dengan semua teman baru nya dan juga harus memberikan senyuman yang manis sebagai bentuk senangnya.
selesai makan, July membersihkan piring makannya. mencuci piring bekas ia makan lalu pergi kembali ke kamar.
ya July yang diberikan fasilitas cukup lengkap oleh ayah dan mama nya. ia membuka tv dan menyambungkan tv ke internet lalu membuka film baru rilis dan menontonnya ditemani dengan cemilan yang menumpuk di dalam kamarnya.
Ting..
bunyi notif dari handphone nya.
siapa sih? tanya July dalam hati. ia meraih handphone nya dan membuka layar nya. tertera nomor baru di sana.
July sedikit mengerutkan keningnya, nomor yang tak ia kenal bisa masuk ke dalam handphone nya. pasalnya, ia tidak pernah memberikan nomor nya kepada sembarang orang.
'siapa?'
balas July
'ini nomor ku ly, Netya. Lo lupa? '
July yang membacanya pun memukul keningnya dengan pelan, ia baru ingat sebelum pulang tadi ia memberikan nomor handphone nya kepada Netya dan Jelly karena terus menerus memaksa.
'sorry bukan lupa sama Lo. tapi lupa kalau tadi gue kasih nomor gue ke Lo Net. maaf'
balas July cukup lama, karena mengingat kejadian tadi.
'iya gak papa. di save ya jangan sampai enggak'
'iya oke. aku save'
balas July lagi.
saat hendak menutup handphone nya tiba tiba nomor baru masuk lagi. kali ini July bisa tebak bahwa ini adalah nomor Jelly. dan benar saja tebakan Jelly sungguh benar.
' ly, ketua kelas minta nomor mu nih. kasih gak? katanya biar di masukkan ke grup kelas'
pesan dari Netya.
'yaudah kasih saja'
balas July.
tak berapa lama nomor baru masuk lagi. sudah bisa di tebak bahwa ini adalah nomor ketua kelasnya.
'di save'
begitu lah isi dari pesan tersebut.
July pun yang membacanya langsung mengsave nomor ketua kelas nya dengan bacaan ketua kelas, karena tidak tau siapa nama ketua kelas tersebut. padahal mereka satu bangku.
'sudah'
balas July singkat.
tak berapa lama July melihat bahwa ada grup kelas di layar handphone nya. lalu July mematikan handphone nya dan tidak memperdulikan nya walaupun kini bunyi notif lebih deras dari yang tadinya.
gara gara handphone nya tersebut ia ketinggalan film yang ia tonton, alhasil membuat July sedikit kesal. karena July tak bisa menikmati film nya jika tidak dari awal mengikuti nya.
...****************...
awan sudah semakin menunjukkan warna yang berbeda. sekarang awan menunjukan warna jingga dan oranye. tanda sore hari sudah tiba, namun tampaknya tidak ada terdengar suara mobil atau telapak kaki dari lantai bawah.
menandakan bahwa kedua orang tuanya akan pulang telat. membuat July sedikit kesal namun lebih dominan ke arah bosen, karena seharian harus di rumah tanpa ada yang menemaninya.
ia pun tak berniat untuk turun, hany untuk makan nya saja ia tak berniat. ia memutuskan untuk di kamarnya, karena kamarnya juga adalah istana cemilan. banyak cemilan yang July sediakan di kamar nya tanpa sepengetahuan mama dan ayahnya.
saat masih sedang membaca, ditemani dengan tv yang hidup. tiba tiba di ujung mata July, merasa ada bayangan yang lewat di samping jendela yang jika terbuka terdapat balkon di sana.
July pun yang tadi nya fokus membaca kini mulai tidak fokus. kedua matanya terus tertuju ke arah sana. ya, ke arah balkon kamarnya. ada ketakutan yang besar yang July rasakan. namun ada penasaran juga yang ia rasakan.
karena merasa takut, July pun memilih untuk tidak mencari tahu dan berlindung di balik selimutnya. namun, saat oksigen di dalam sana sudah mulai habis. perlahan July membuka matanya.
"aaaaaa"
teriak July dengan kuat.
July pun kembali berlindung di balik selimutnya dengan nafas yang sesak. kini ketakutan mulai mendominasi nya.
ia bahkan tak berani jika harus kembali mengangkat selimutnya lagi. akhirnya ia memutuskan untuk melihat ke samping tempat tidurnya yang dekat dengan pintu kamarnya.
tampak jelas di sana seseorang sedang berdiri dengan gaun selutut. July semakin ketakutan.
ia merasa terkunci sekarang.
kemudian ia berfikir untuk menelpon mamanya. namun, lupa jika handphone nya kini terletak di meja nakas samping dekat balkon kamarnya.
aaakkkhhh disaat seperti ini saja handphone ku tidak menemani mu. mala aku takut lagi!!!
bentak July dalam hati.
"sayang, kamu kenapa?"
tanya seseorang yang kini berdiri tepat di samping ranjang tidurnya.
mencoba membuka perlahan, July seperti kenal dengan suara yang tak asing baginya. dan ternyata mama nya.
merasa lega. ya July sudah terkungkung di dalam selimut sudah hampir setengah jam yang lalu. sedangkan orang tua nya pulang baru saja beberapa menit yang lalu.
melihat putrinya yang tidak ada di lantai satu, membuat Sarah merasa khawatir. ia pun memutuskan ke lantai 2 mencari anaknya tersebut. dan mendapatkan anaknya yang terbenam di selimut.
karena sifat ke ibuan Sarah merasa khawatir takut July sakit.
"kamu sakit sayang?"
tanya Sarah memeriksa kening putrinya.
July segera menggeleng.
"ya sudah, kamu belum makan kan? kalau gitu ikut ibu kita makan di bawah. kebetulan ibu membelikan makanan ke sukaan mu. nasi Padang"
perintah ibu.
ya, nasi padang adalah makanan yang tiada tara bagi July. ia pun segera turun dan berjalan berdampingan dengan ibunya, mengisi perutnya yang lapar akibat kejadian yang diluar dugaan tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments