"kau sudah tanya sama orang tua mu?"
tanya Jelly pada July yang memasang wajah lesu.
July menoleh kearah Jelly dan menggeleng kan kepalanya pertanda jawaban dari nya.
sedangkan Netya memutarkan bola matanya, merasa malas dan kesal kepada July.
"kenapa tidak kau tanyakan?"
tanya Netya.
"aku takut mereka akan mengkhawatirkan keadaan ku"
jawab July masih lesu.
"kenapa kau takut?"
tanya Jelly.
"karena aku anak mereka satu satunya. sudah pasti mereka ingin yang terbaik untukku"
jawab July masih dengan ekspresi yang sama.
"kau ini. seharusnya bilang saja. justru dengan kau bilang orang tua mu tidak akan mengkhawatirkan keadaan mu. oh iya bentar lagi kan kita libur selama beberapa hari. aku harap kau mendapatkan nya. ini waktu mu, jika kau ingin membantu gadis kepang itu"
sahut Netya.
...****************...
"pagi sayang"
sama Alba saat melihat putrinya turun.
"pagi yah. ayah gak kerja?"
tanya July merasa heran.
"kamu ini masih pagi sudah nanya begituan. sini duduk, kita sarapan dulu"
sambar Sarah yang mengajak anaknya itu makan.
"hahaha. biasa ma, kan abis nya ayah jarang di rumah. mau hari libur atau tidak. jadi sedikit membuat July penasaran ma"
balas July yang sudah duduk di kursi meja makan.
"iya mama mu ini sewot sekali. putri ku tidak salah jika menanyakan ku"
sambar Alba yang memojokkan istri nya itu.
"terserah!!"
jawab kesal Sarah kepada kedua orang yang dia sayangi itu.
"so cute mom"
ucap July tersenyum lebar kepada mama nya itu . Sarah yang mendengar nya pun langsung mengeluarkan rona pipi yang merah.
"baiklah. hari ini kan kamu libur? jadi mama dan ayah memutuskan agar kamu main main ke rumah kakek mu. ayah harap kau suka sayang"
ucap Alba di tengah tengah makan.
July pun langsung menghentikan kegiatan makannya.
"jadi ayah gak kerja karena hari ini mau nganterin aku ke rumah kakek?"
tanya July menatap dalam mata ayahnya.
Alba mengangguk pelan.
"sayang. ini juga untuk mu. mama gak mau selama liburan ini, kau dirumah saja. mama dan ayah hanya bisa memberi mu waktu di saat kami pulang kerja. jadi mama takut kau tidak bisa memanfaatkan waktu liburan mu dengan senang senang"
jelas Sarah memberikan pengertian kepada putrinya itu.
July menoleh ke arah mama nya, ia paham orang tau nya ini tidak selalu ada untuknya dua puluh empat jam.
"yaudah kalau kayak gitu, July mau menyusun barang barang yang akan July bawah nanti"
ucap July yang hendak bergegas namun tertahan oleh mama nya.
"tidak perlu sayang. mama sudah menyiapkan semua keperluan mu. semua nya? jadi kita tinggal berangkat saja hari ini"
ucap Sarah.
July kembali duduk dan mengangguk.
"makasih ma"
balasnya, setelah ia duduk cukup lama.
di perjalanan yang memakan waktu lima jam untuk sampai ke rumah kakeknya. sering sekali July melihat sosok sosok aneh yang bentukannya aneh bagi July yang baru pertama kali lihat.
July merasa takut, karena sosok sosok itu seperti sedang melihati nya. July pun merasa gelisah di mobil, itu terlihat jelas oleh Sarah yang menatap nya melalui kaca spion di depan.
"nak, kamu baik baik saja?"
tanya Sarah akhirnya.
Alba menoleh ke arah istri nya lalu berbalik menatap ke arah anaknya untuk sesaat.
"eh iya ma, July baik kok ma. cuma kayak nya July pening deh ma"
jawab July kaget.
"yaudah kamu tidur aja dulu. masih jauh juga sampai rumah kakek. nanti kalau udah sampai mama bangunin"
saran Sarah pada putri nya itu.
July pun mengangguk dan menidurkan dirinya. ia tak ingin melihat sosok sosok aneh tersebut. jadi ia memutuskan untuk tidur.
"sayang bangun.."
ucap Sarah berusaha membangunkan Putri nya saat sampai di depan rumah ayahnya itu.
July pun bangun dengan mengumpulkan sisa sisa tenaga nya.
"udah sampai ma?"
tanya July.
"udah sayang, ayo masuk. kakek mu sudah ingin melihat mu. dia mengatakan dia rindu sekali dengan dirimu"
jawab mama Sarah dengan lembut.
July pun segera turun dan melangkah berdampingan dengan mama nya.
July melihat ke sekeliling rumah kakeknya itu, penuh dengan pepohonan yang rindang. hamparan alam yang terlihat indah, bunga bunga yang bermekaran dan di susun rapi menambah kesejukan dimata.
saat masuk ke rumah, kakeknya tampak sederhana. rumah yang memiliki desain klasik di tambah dengan lampu yang dominan berwarna kuning menunjukkan nuansa rumah yang sangat klasik. belum lagi pilar pilar rumah yang terbuat dari kayu jati dan beberapa lukisan yang sangat sakral.
"cucu kakek!!"
teriak seorang paruh baya yang duduk di bangku kayu.
pria paruh baya yang sudah berkepala tujuh lebih itu menelentang kan tangannya yang ingin memeluk sang cucu yang sudah lama tak dateng berkunjung.
dengan senyum tipis, July menghampiri pria paruh baya itu. dan memeluk sang kakek.
"kakek sangat merindukan mu nak"
ucap pria paruh baya itu mempererat pelukannya.
"sama kek, July juga sangat merindukan kakek"
balas July, yang merasa kan kehangatan dari kakeknya.
tak berapa lama mereka berdua melepaskan pelukan tersebut. lalu kedua orang tua July menyalami punggung tangan pria paruh baya tersebut dan memeluknya.
"kek, dimana nenek?"
tanya July, yang sedari tadi tidak menemukan sosok lain yang di rindukan July.
"nenek mu, dia ada di belakang. memasak makanan ke sukaan mu karena ia ingin cucu nya merasakan masakannya"
jawab paru baya itu.
"aku ke belakang dulu ya kek. bye.."
izin July meninggalkan kedua orang tuanya beserta kakeknya itu ke belakang menghampiri sang nenek.
"nenek!!"
panggil July dengan sedikit berteriak.
Sang nenek terkejut mendengar teriakan gadis kecil yang di rindukan.
"sayang"
lirihnya.
dengan cepat July pun memeluk sang nenek yang sibuk berkutak Katik di dapur. sang nenek membalasnya.
"kapan kau sampai sayang?"
tanya sang nenek mencium ujung kepala cuci nya tersebut.
"baru saja nek. kata kakek nenek memaksakan makanan ke sukaan ku? nenek masak apa?"
tanya July menatap sekeliling dapur.
"nenek masak tempe bacem, gulai ayam dan ya sambal tempe goreng ke sukaan mu"
jawab nenek dengan senang.
"nenek, apakah nenek sanggup memasak makanan sebanyak itu? nenek sudah tua, seharusnya tidak usah melakukan hal ini"
ucap July yang merasa khawatir dengan kondisi sang nenek.
nenek tersenyum melihat sikap sang cucu yang memperdulikan dirinya. sikap yang di rindukan oleh sang nenek.
"sayang, nenek gak masalah kok. ini kan pertama kali kamu Dateng setelah sekian lama tidak dateng. jadi nenek hanya ingin menyambut cucu nenek ini. lagian nenek masih kuat kok"
jawab nenek memberikan pengertian kepada cucu nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments