Belajar 6

"ma, jemput July ya ma di sekolah"

pinta July kepada mama nya melalui telpon.

"gapapa ma, July cuma kepengen sesekali di jemput mama doang. kan baru sekali ini ma"

"yaudah oke ma. ya, oke ma, jangan lama lama ya ma. kasihan July nanti nungguin sendiri kalau mama lama lama"

"oke see you mom"

ucap July mengakhiri percakapan mereka di telpon.

...****************...

"Lo pulang sama siapa?"

tanya Aldo yang sedang membereskan bukunya untuk di masukkan ke dalam tas, begitu juga dengan July.

"gue, gue pulang sama..

"pulang sama gue aja. jangan pulang naik angkot, entar kamu pingsan lagi. kan kondisi kamu lagi tidak baik, walaupun udah mendingan"

sambar Aldo memotong ucapan July.

"mm,, tapi makasih sebelumnya udah mau nawarin dan mengkhawatirkan keadaan ku. tapi aku udah nelpon mama buat jemput aku. jadi Aldo gak perlu repot-repot untuk mengantarkan ku"

jawab July.

"baiklah kalau begitu, aku duluan"

balas Aldo yang meninggalkan kelas duluan karena sudah selesai membereskan bukunya.

"ly, Lo pulang sama siapa?"

tanya Netya saat mereka berjalan bersama menuju depan pintu gerbang.

"iya, Lo kan sakit. jadi gak boleh naik angkot!"

sahut Jelly.

"tenang aja, gue tadi udah nyuruh mama jemput kok. jadi gausah khawatir kan keadaaan gue. Lo berdua santai ya"

jawab July sembari tersenyum.

"yaudah kalau gitu aku duluan ya, supir pribadi ku udah jemput tuh"

pamit Jelly sembari menunjukkan angkot yang sedang berhenti menunggu kepulangan anak anak sekolah.

July dan Netya yang melihatnya langsung tertawa.

"astaga aku kira kamu beneran di jemput sama supir pribadi milik ayah mu!! eh ternyata supir pribadi itu?"

sahut Netya sembari tertawa puas.

"iya, benar aku kira beneran. rupanya supir pribadi angkot. ada ada aja deh Lo jel. gue semprot Lo gak jadi orang"

sambar July yang memiliki reaksi sama dengan Netya.

"ya, sorry. kan memang betul kan apa yang ku katakan. dia itu supir pribadi ku. karena angkot yang ku tumpangi itu ke arah rumah ku"

balas Jelly cengengesan.

sedangkan July dan Netya hanya menganggukkan kepalanya.

"iya iya benar. supir pribadi yang gajinya tiap hari. sekali naik cukup bayar 2 ribu"

sambar July.

"hahahaha"

tawa mereka bertiga pecah mendengar perkataan July.

"kau pulang naik apa Net?"

tanya July setelah Jelly pergi meninggalkan mereka berdua.

"aku, aku pulang dengan supir pribadi ku, sebentar lagi juga supir ku akan sampai. tapi bukan supir angkot ya.."

jawab Netya.

July yang mendengar nya lagi lagi hanya tersenyum paham.

"oh iya, tuh dia. aku duluan ya ly? gak papa kan ku tinggal sendiri?"

tanya Netya setelah menemukan mobil yang biasa menjemput dirinya.

"iya gapapa"

jawab July mengangguk.

"bye..."

"mama kok lama sekali sih jemput aku!! sudah hampir setengah jam July nungguin mama"

ngomel July saat sudah berada di mobil.

"maaf sayang, mama lagi sibuk tadi. klien mama tidak bisa di tinggalkan, lalu tadi di jalan macet. jadi mama telat cukup lama"

bujuk Sarah yang melihat wajah putrinya yang murung.

"yaudah jangan marah lagi ya sayang. besok besok mama gak telat deh. janji?"

Sarah mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

tak dapat reaksi dari putri semata wayangnya. sarah pun berusaha membujuk putrinya lagi.

"yaudah kita pulang. mama audah menyiapkan makanan ke sukaan kamu di rumah"

mendengar kata pulang, seketika July menatap mama nya dengan ekspresi mematung. seperti July tau jika pulang pasti mamanya nanti akan meninggalkan dirinya lagi di rumah sendirian.

rasa takut kembali menyelimuti.

"ma, apakah setelah mengantarkan July pulang, mama akan balik lagi ke butik mama?"

tanya July pelan, menatap mamanya.

Sarah menoleh ke arah anaknya sebentar lalu fokus lagi pada jalanan.

"iya, kamu kan sudah tau ju. kenapa nanya lagi sayang?"

"ma, kalau gitu July gak mau pulang!"

bantah July mengalihkan pandangannya.

"tumben kamu seperti ini. kan biasanya juga kamu sering di tinggal sendiri?"

tanya Sarah melihat tingkah anaknya kali ini.

"iya. karena July mau ikut mama ke butik sekali kali"

jawab July mencari alasan yang tepat.

"gak bisa sayang.. mama.."

"ma.. please... kali ini aja? kan July jarang jarang main ke butik mama"

memohon July.

melihat tatapan anaknya yang memohon dengan mata yang sedikit berkaca-kaca di sana membuat hati seorang ibu tak bisa membantah.

"baiklah. tapi kamu gak masalahkan jika nantinya mama akan mengabaikan mu disana?"

dengan segera July menggelengkan kepala nya.

izin dari mama nya membuat July sangat senang. karena July, masih takut untuk sendirian dirumah kali ini. mengingat kejadian di sekolah tadi yang cukup membuat July syok.

sampailah mereka di butik milik mama nya.

July masuk, baru saja masuk July sudah bisa melihat sesuatu mengganjal di antara barisan karyawan yang menyambut ke datengan sang pemilik butik.

kali ini dengan jelas July melihat sosok yang menggunakan dress putih selutut dan menutupi wajahnya dengan rambut hitam panjang nya yang lusuh, yang saat ini sedang berdiri di sudut ruangan dekat dengan jendela.

July yang melihatnya memasang wajah tanpa ekspresi dan terus berjalan melewati makhluk yang berdiri di ujung sudut sana.

ia memejamkan mata sembari berdoa agar yang ia lihat ini adalah imajinasi nya.

saat hendak naik menuju lantai dua ruangan mama nya, July seketika seperti menghindari sesuatu. karyawan yang melihat tingkah July, mengeryitkan dahi mereka. sedang Sarah yang merasa pergerakan aneh dari anak nya menoleh ke belakang.

"ju, kenapa sayang? kok kamu gak naik? mala berdiri di situ"

tanya Sarah.

July menekan saliva nya dan mengatur nafasnya.

"gak papa mama"

jawab July akhirnya.

dia pun berjalan dari samping seperti menghindari sesuatu di tangga bawah sana. lalu segera naik dan mensejajarkan langkahnya bersama mama nya.

sesampainya di ruang July melentang kan tubuh nya di atas sofa empuk yang di sediakan di ruang mama nya. menarik nafas sembari mengatur nafasnya.

mengerikan sekali tadi? gumam July dalam hati mengingat kejadian di tangga tadi.

July yang hendak naik menuju tangga tadi, tiba tiba melihat sesuatu jatuh dari atas sana dan menggelinding ke bawah, tepat samping kaki July iya berakhir.

awalnya july mengira itu adalah patung kepala milik mama nya, tapi semakin jelas July melihatnya, semakin jelas bahwa itu bukan kepala patung milik mama nya melainkan kepala manusia yang tergelincir ke bawah dengan leher yang di penuhi dengan darah.

tidak hanya leher saja, bahkan matanya seperti tertusuk oleh sesuatu dan mengalirkan darah disana. saat melihat kepala tersebut, tiba tiba dengan jelas July melihat mulut yang tersenyum jahil, seperti Joker.

itu lah tadi mengapa July seperti menghindar. dan itu berhasil membuat July ke takutan bukan main.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!