BELAJAR!!

BELAJAR!!

Belajar 1

"ayah!!! ibu!!!!"

teriak July dari kamar, di tengah malam yang yang di luar hujan deras.

orang tua July yang mendengarnya dari kamar mereka yang tak jauh dari kamar putrinya pun langsung bergegas bangun dan menghampiri nya.

membuka pintu dengan kasar dan melihat anak perempuan nya yang terduduk lemas di atas kasurnya.

"sayang,, kamu kenapa sayang?"

tanya Sarah yang khawatir terhadap putrinya, ia merangkul putrinya membawanya dalam pelukannya dan mencium ujung kepala putrinya yang terlihat pucat.

"sayang katakan pada ayah, kamu kenapa sayang?"

tanya Alba yang tak kalah khawatir.

sedangkan July hanya masih terdiam mematung, tak mau berani menjawab pertanyaan mama dan ayah nya.

ia menatap mata kedua orang tuanya secara bergantian. mencoba memberanikan diri untuk mengatakan apa yang baru saja terjadi dnegan nya.

"kenapa sayang? ayo katakan nak?"

tanya Sarah yang mengerti tatapan putrinya.

memejamkan mata sejenak lalu membuka matanya perlahan

"mama, tadi, ta tadi July lihat seseorang berdiri tepat di depan mata July"

jawab July terbata bata.

mendengar pernyataan putrinya kini kedua mata kedua orang tuanya pun saling menatap satu sama lain.

"sayang, tapi disini tidak ada orang sayang?"

ucap Alba menenangkan anaknya.

Alba berfikir bahwa anaknya hanyalah sedang mengigau, hanya sedang bermimpi. begitu juga dengan pemikiran Sarah yang sama dengan sang suami.

namun July menggeleng dengan pelan. ia yakin apa yang ia lihat tadi bukanlah suatu hal yang bersifat mimpi atau hanya khayalan nya. tapi itu benar nyatanya.

"iya sayang. mama yakin pasti kamu bermimpi sayang. kamu pasti lupa membaca doa sebelum tidur"

sambar mama Sarah menenangkan putrinya lagi.

"ya sudah sekarang tidur lagi ya, jangan lupa baca doa. mama akan balik ke kamar, lagian bukan kah besok kamu sekolah?"

lanjut Sarah sembari menarik lagi selimut anak nya yang sudah berantakan lalu membuat anaknya terbaring di sana.

saat Sarah hendak pergi dan meninggalkan July seorang diri. tiba tiba tangan July meraih tangan Sarah, membuat Sarah menghentikan langkahnya. dan menatap ke arah putrinya.

"ma, boleh kah temani July tidur malam ini?"

pinta July.

melihat kondisi July saat itu membuat hati seorang ibu merasa tidak tega. Sarah pun mengangguk dan ikut terbaring di samping putrinya. sedangkan Alba melanjutkan langkahnya keluar rumah.

...****************...

"anak anak, hari ini kita ke datangan murid baru. ayo masuk nak"

ucap ibu guru yang berada di depan kelas.

berjalan melangkah masuk dengan pelan pelan, sembari memperhatikan semua wajah wajah teman temannya yang duduk di kursi siswa.

"ayo nak perkenalkan nama mu? dan sebutkan asal sekolah mu"

perintah ibu guru tersebut kepada seorang murid baru yang cantik, yang sedang berdiri di samping nya.

"hai, perkenalkan nama saya Apriana July Albert. saya pindahan sekolah dari SMA Cindria. saya harap saya bisa cepat bergaul dengan teman teman"

ucap gadis remaja itu dengan senyum manisnya.

sedangkan semua mata satu siswa masih tertuju pada gadis di depan, yang mereka tau bernama Apriana July Albert.

"baiklah July, kamu bisa duduk di bangku kosong di sebelah Aldo"

perintah guru itu lagi.

July mengangguk dan melangkah menuju bangku kosong tersebut. lalu duduk manis di sana.

"baiklah, saya akan panggilkan guru kalian untuk melanjutkan pelajaran kalian"

guru tersebut meninggalkan kelas.

"hai Jul, salam kenal. nama ku Netya"

sapa Netya yang duduk di depan bangku July dan menyodorkan tangannya.

July tersenyum lalu membalas sodoran tangan teman baru nya itu.

"hai, senang bisa berkenalan dengan mu. semoga kita bisa jadi teman ya"

"oh iya ini Jelly, teman dekat ku juga disini"

lanjut Netya memperkenalkan teman sebangkunya.

"hai Jel"

sapa July.

"hai juga"

balas Jelly dengan senang.

"do! Lo udah siap gak pr kemarin?"

tanya Netya pada teman sebangku July.

laki laki yang di samping July menggeleng.

"iii Lo ma kebiasaan gak siap!! nanti kena hukuman sama Bu Susi lagi Lo do. bukannya jadi panutan yang baik buat temannya mala sebaliknya"

kelas Netya.

namun laki laki yang berada disampingnya Juli hanya acuh, bahkan tak menghiraukan nya.

sedangkan July yang mendengar percakapan antara Netya dan laki laki yang di samping nya mendapatkan satu informasi baru. bahwa teman laki laki yang di samping nya adalah seorang ketua kelas.

"Jul, aku berharap semoga kamu gak ke tular ya sama sifat malas dia!!"

Netya menatap sinis ke arah laki laki tersebut, lalu melanjutkan kata katanya yang belum selesai

"soalnya aku takut kamu akan di cap sebagai sepasang pemalas oleh guru guru"

July yang mendengar nya hanya diam dan mengangguk.

"oh iya, jangan panggil aku Jul ya?"

pinta July.

"kenapa?"

tanya Jelly.

"iya kenapa? kan nama kamu July bukan?"

sambar Netya dengan pertanyaan yang memiliki penjelasan yang sama dengan Jelly.

"iya gak papa. tapi kan kesannya kalian seperti sedang memanggilku dengan nama laki laki. aku tidak suka"

jelas July.

"terus kami harus panggil kamu dengan apa?"

tanya Jelly penasaran.

"panggil saja ly, jadi sedikit terlihat nama perempuan nya"

jawab July memberi pengertian.

"oo,, baiklah. aku akan panggil nama mu dengan itu"

balas Jelly yang sudah lega mendengar jawaban July.

"oh iya, nanti gimana kalau kita makan bareng di kantin?"

ajak Netya.

"boleh tuh"

setuju July.

"oke, nanti istirahat kita akan pergi makan bersama di kantin"

balas Netya dengan senang hati.

kring,,, kring,,,, kring,,,,

tanda bell jam istirahat tiba.

kini July, Jelly dan Netya pun pergi bareng menuju ke kantin. saat menuju ke kantin semua mata tertuju kepada sosok cantik nan anggun di tengah tengah kedua perempuan yang tak asing di mata mereka.

"Net, kenapa semua orang melihatku dengan tatapan yang seperti ini? aku merinding deh jadi nya?"

tanya July sembari melirik ke mata semua orang yang ia temui di sana.

"iya itu karena kamu sangat asing bagi mereka. kamu kan murid baru disini? jadi wajar saja jika sikap mereka begitu"

jawab Netya masih dengan melangkah bareng bersama dengan kedua temannya itu.

"sudah lah ly, lagian ngapain di pikirin kan kita cuma lewat. mereka juga bentar lagi akan terbiasa juga dengan kehadiran mu"

sambar Jelly menenangkan July.

benar juga ya, dengan apa yang dikatakan oleh Jelly. kenapa harus mengkhawatirkannya lagian juga mereka akan terbiasa dengan ku

begitulah ujar July dalam hati.

mereka pun sampai ke kantin dan memesan makanan lalu mencari bangku untuk duduk bertiga dan melahap nya hingga tewas. tak lama kemudian bell berbunyi tanda pelajaran akan dimulai lagi.

ya, walaupun masih baru namun July dengan cepat mendapatkan teman akrab di sekolah baru nya tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!