Belajar 9

sesampainya di rumah, July segera membuka pintu dan masuk ke dalam rumah. saat sampai di rumah, terlihat sunyi. bahkan ia tidak menemui sosok mama nya, yang biasanya selalu hadir di ruang dapur tanpa pernah absen sama sekali.

kenapa rumah sepi sekali? kemana mama? apakah mama sudah pergi ke butik secepat ini?

tanya July dalam hati sembari melangkah menuju ke dapur.

saat tiba di dapur, July masih mencari keberadaan mama nya. yang padahal July tau betul bahwa mama nya itu sedang tidak berada dirumah.

hah,, bodohnya aku yang mencari keberadaan mama ku! padahal aku tau betul bahwa rumah sunyi itu pertanda mama tidak di rumah.

kesal July pada dirinya sendiri.

namun, saat hendak balik. tak di sengaja tatapan July pada meja makan yang tak jauh dari dapur.

disana terdapat makanan yang di tutupi oleh sangi, dan diluar nya terdapat selembar kertas yang memiliki tulisan.

July pun melangkah menghampiri meja makan tersebut. saat sampai disana July meraih kertas tersebut, lalu membacanya.

'sayang, mama pergi dulu ya. maaf tidak menyambut tuan putri mama saat pulang. soalnya mama ada urusan meeting sama klien mama.

oh iya itu udah mama siap kan makan siang ke sukaan kamu. di makan ya! jangan di angguri? satu lagi mungkin mama akan pulang telat sama ayah. jadi pastikan sebelum tidur semua pintu terkunci begitu juga dengan jendela.

see you my Queen'

begitulah kira kira isi tulisan di selembar kertas tersebut. July yang siap membacanya mendengus kan nafas nya, ia pun dengan cepat kilat langsung menutup dan mengunci semua jendela dan pintu. karena ia berencana tidak akan turun jika sudah di kamar.

tak lupa juga Asti membawa makanan yang dibuat mamanya untuk dirinya. dan juga persediaan minum untuk ia di kamar selama satu harian ini.

masuk ke kamar, meletakkan semua pada tempatnya, dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. setelah selesai lanjut dengan kegiatan makannya. selesai dengan kegiatan makannya July memutuskan untuk mengerjakan tugas nya, karena tugas nya besok cukup menumpuk.

siang yang terik kini berganti dengan malam yang hanya diterangi oleh bulan. selesai dengan tugasnya, July memutuskan untuk kembali pada kebiasaan nya. mengambil cemilan yang berada di lemari nya lalu menghidupkan film di layar tv nya dan menikmati nya. sungguh kenikmatan yang tiada tara bukan?

jadi kepengen di posisi July?

yakin, jadi kepengen di posisi nya? jangan lihat kebiasaan nya dan juga latar belakang nya yang semua kebutuhannya selalu di penuhi oleh orang tuanya? tapi coba lihat dari dirinya yang setiap hari haru melihat sosok sosok yang menyeramkan dan berbagai wujud yang aneh lainnya?

masih mau jadi July? gak mudah tau jadi July?

balik ke topik.

waktu semakin menunjukkan bahwa malam semakin gelap. waktu berjalan cepat tanpa di sadari. saat menikmati semuanya, dengan tiba tiba July melihat langkah kaki yang seleweran di dekat balkon.

walaupun tidak melihatnya langsung, tapi cukup jelas di ekor mata milik July. July yang mulai terbiasa pun kini mengacuhkannya.

tak berapa lama lagi, July mendengar seperti orang yang sedang mandi. July terdiam. tapi kali ini dia hanya mengacuhkan nya lagi, tidak memperdulikan suara percikan air tersebut.

lalu saat July hendak mengambil cemilan nya lagi di lemari, karena cemilan yang ia bawa tadi sudah habis. tiba tiba July mendengar suara tawa anak kecil. ya, kali ini berhasil membuat buku kuduk July semerbak dengan cepat.

July pun mengelus elus tengkuknya, mencoba untuk menenangkan hati dan pikirannya.

ayo Ju? Lo bisa berfikir positif!! anggap saja itu adalah suara tawa anak kecil dari film tv itu!! ayo Ju, jangan takut!! Lo harus berani!! ayo lawan!!

batin July menyemangati diri sendiri dan berusaha melangkah ke kasur miliknya.

namun semakin lama semakin jelas July mendengar nya. semakin jelas suara tawa anak kecil itu, walaupun suaranya terlihat jauh dari telinga.

tak berapa lama kemudian, suara ketukan pintu pintu berhasil membuat July semakin ke takutan. ketukan berulang ulang kali. kali ini membuat July merasa jengkel. ia pun memberanikan diri untuk membukanya.

ternyata saat di buka pintu kamar, tak ada seorang pun yang melintas atau mengetuk pintu nya. membuat July cukup kesal. dengan kesal dan rasa takut yang menjadi satu, mampu menjadikan pintu sebagai pelampiasan nya. pintu kamar di tutup July dengan keras.

duarrrrrrr.....

saat balik, tiba tiba ia melihat sosok yang sama kali ini sosok tersebut tertawa dan mendekati July. jangan tanyakan lagi bagaimana kondisi July saat ini. ia sudah terduduk di lantai dengan keringat dingin yang bercucuran dan juga wajah pucat.

jarak nya dengan si sosok ini hanya tinggal sejengkal saja. ya dengan jelas July melihat wajah nya, wajah yang sedikit menyeramkan, dengan senyum yang berhasil membuat July ketakutan, dan baju gaun selutut yang penuh dengan darah tepat di bagian jantung nya.

"siapa kau?"

tanya July lantang memendam rasa takutnya. karena kali ini posisinya sangat terpojokkan.

"kau mau apa?"

tanya July balik.

"awas!!! minggir lah dari hadapan ku!!"

perintah July yang mulai kesal karena tak ada tanggapan dari sosok tersebut.

"kau tidak mengenal ku?"

tanya sosok itu balik.

bingung di campur dengan rasa penasaran itu lah yang dapat July ekspresi kan.

"apa kau tidak mengenal ku July?"

duarrr.....

bagaimana dia bisa tau nama ku? pertanyaan itulah yang terbesit di pikiran July saat sosok tersebut menyebutkan namanya.

tertawa dengan keras, saat sosok tersebut melihat ekspresi keterkejutan July.

"jelas aku mengenalmu July. selama ini aku memperhatikan kehidupan manusia dari masa ke masa. jadi, aku mengenalmu? walaupun kau tak mengenalku? aku mengikuti mu semenjak kau masih kecil"

ucap sosok tersebut menjawab pertanyaan July dalam hati.

bagaimana dia tau isi hati ku? tanya July dalam hati, saat mendengar jawaban dari sosok tersebut. kini, bukan rasa takut lagi yang menguasai dirinya tapi beralih dengan rasa penasaran yang besar.

"jelas aku tau, karena aku dan kamu beda alam. kita beda alam. aku adalah jin yang menyerupai jasad manusia"

jawab sosok tersebut sembari tertawa.

tawa yang manis menurut sosok tersebut namun tawa yang waspada bagi July seorang.

"ba bagaimana ka kau bisa mengi ngikuti ku?"

tanya July terbata bata.

"karena aku tanpa sengaja menemui mu waktu masih kecil. jadi aku ikuti saja"

jawab sosok tersebut dengan santai.

"lalu kenapa kau mengikutimu? apa tujuan mu?"

tanya July yang kali ini tanpa terbata sama sekali.

"hah.. kau ini sungguh sangat cerewet jika sudah penasaran dengan sesuatu. aku tidak menyukai hal ini dari mu"

keluh sosok tersebut.

July mengeryitkan keningnya.

"jawab saja pertanyaan ku!!"

paksa July.

"baiklah. aku mengikuti mu karena kau sangat imut dan lucu. aku suka dengan mu"

jawab sosok itu dengan tertawa kecil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!